Anda di halaman 1dari 20

PERLINDUNGAN dan

PENEGAKKAN HUKUM di
INDONESIA
1. AMIR MA’RUF
2. AMMALIYA RIZKY PUTRI YASHINTA

3. BONITA PUTRI SUSILA


4. BRAHMA SATRIA PERKASA
5. DWI ARI HERDIANSYAH
6. RAHMAH MAULIDDITA
HAKIKAT PERLINDUNGAN dan
PENEGAKAN HUKUM
1. Konsep Perlindungan dan Penegakan
a. Perlindungan Hukum

Perlindungan hukum di maknai secara sadar oleh setiap orang maupun Lembaga
pemerintah dan swasta yang bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan,
Andi dan pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang ada.
Hamzah

Mengartikan perlindungan hukum sebagai segala upaya pemerintah untuk menjamin


adanya kepastian hukum serta memberi perlindungan kepada warganya agar hak-hak
Simanjuntak nya sebagai warga negara tidak di langgar.
a.Adanya perlindungan dari pemerintah kepada
Suatu perlindungan dapat warganya
dikatakan sebagai
b.Jaminan kepastian hukum
perlindungan hukum
c. Berkaitan dengan hak-hak warga negara
apabila mengandung
d.Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang
unusr-unsur
melanggarnya

b. Penegakan Hukum
Penegakkan hukum merupakan syarat terwujudnya perlindungan hukum.
Kepentingan setiap orang dapat terlindungi apabila hukum yang mengaturnya
dilaksanakan baik oleh masyarakat ataupun aparat penegak hukum.
2. Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum

A. Tegaknya supremasi hukum

Supremasi hukum bermakna bahwa hukum mempunyai kekuasaan mutlak


dalam mengatur pergaulan manusia dalam berbagai macam kehidupan.

B. Tegaknya Keadilan

Tujuan utama hukum adalah mewujudkn keadilan bagi setiap


warga negara.

C. Mewujudkan perdamaian dalam Kehidupan di


Masyarakat

Kehidupan yang diwarnai swasana yang damai merupakan


harapan semua orang.
PERAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM
dalam MENJAMIN KEADILAN dan
KEDAMAIAN
1. Peran Kepolisian Republik Indonesia (POLRI)
POLRI merupakan Lembaga negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayan kepada msyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Tugas POLRI
sebagai penyidik utama yang menangani setiap kejahatan secara umum dalam rangka
menciptakan keamanan dalam negeri.

a. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan


pasal 16 Undang-Undang UURI b. Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian
perkara
Nomor 2 Tahun 2002 tentang c. Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka
kepolisian republik Indonesia, penyidikan
telah menetapkan kewenangan d. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat
sebagai berikut : e. Memanggil orang untuk didengar dan periksa sebagai tersangka atau
saksi.
2. Peran Kejaksaan Republik Indonesia
Kejaksaan Republik Indonesia adalah Lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan
negara, khususnya di bidang penuntutan. Keberadaan Kejaksaan Republik Indonesia diatur
dalam Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
Adapun yang menjadi tugas dan wewenang kejaksaan di kelompokan menjadi 3 bidang :

a.Melakukan penututan
b.Melaksanakan penetapan hakim dan keputusan pengadilan yang telah
Dibidang Pidana memperoleh kekuatan hukum tetap
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksaan putusan pidana bersyarat,
putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat

Dibidang Perdata dan • Kejaksaan, dengan kuasa khusus, dapat bertindak, baik di dalam maupun di
Tata Usaha Negara luar pengadilan, untuk dan atas nama negara atau pemerintah.

Dalam Bidang 1)Pengamanan kebijakan penegakan hukum


2)Pengawasan peredaran barang cetakan
Ketertiban dan 3)Pencegahan penyalahgunaan dan penodaan agama
Ketentraman 4)Penelitian dan pengembangan hukum serta statistic criminal
Umum 5)Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
3. Peran Hakim sebagai Pelaksanaan Kekuasaan Kehakiman
Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk
mengadili. Dalam upaya menegakkan hukum dan keadilan serta kebenaran, hakim diberi
kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan. Hakim tidak boleh di pengaruhi
oleh kekuasaan-kekuasaan lain dalam memutuskan perkara. Menurut ketentuan Undang-
Undang RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Keahakiman, hakim berdasarkan jenis
Lembaga peradilannya dapat diklarifikasikan menjadi 3 kelompok :

a. Hakim pada Mahkamah Agung yang disebut dengan Hakim Agung.


b. Hakim pada peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung, yaitu dalam lingkungan
peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara.
c. Hakim pada Mahkamah Konstitusi yang disebut dengan Hakim Konstitusi.
4. Peran Advokat dalam Penegakan Hukum
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar
pengadilan. Advokat menjalankan tugas profesi demi tegaknya keadilan berdasarkan hukum
untuk kepentingan masyarakat pencari keadilan. Keberadaan advokat sebagai salah satu
penegak hukum diantara dalam Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang advokat.
Persyaratan untuk menjadi advokat yaitu :
a. Warga NRI
b. Tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negara
c. Berusia sekurang-kurangnya 25 tahun
d. Berijazah sarjana yang berlatar belakang Pendidikan tinggi hukum
e. Lulus ujian yang diadakan oleh organisasi Advokat
f. Magang sekurang-kurangnya 2 tahun terus-menerus pada kantor advokat
g. Berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil, dan mempunyai integritas yang tinggi
Tugas dari advokat secara khusus adalah membuat dan menunjukkan gugatan, jawaban,
tangkisan, sangkalan memberi pembuktian, mendesak segera disidangkan atau diputuskan
perkaranya.

a.Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela perkara


b.Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk membela perkara
HAK ADVOKAT c.Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana
d.Advokat berhak memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya, baik dari instansi
pemerintah maupunpihak lain

a.Advokat dalam menjalankan tugas prfesinya dilarang membedakan perlakuan


berdasarkan kepada agama, jenis kelamin, ras, keturunan.
KEWAJIBAN b.Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari kliennya
ADVOKAT c.Advokatdilarang memegang jabatan lain yang bertentangan dengan kepentingan tugas
dan martabat profesinya.
d.Advokat dilarang memegang jabatan lain yang meminta pengabdian sedemikian rupa
5. Peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah sebuah komisi yang dibentuk pada tahun 2003
berdasarkan Undang-Undang RI No. 03 Tahun 2002 tentang KPK. Tujuan dibentuknya KPK
adalah untuk mengatasi, menanggulangi dan memebrantas korupsi. KPK mempunyai tugas
sebagai berikut :

1. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana


korupsi
2. Supervasi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
3. Melakukan penyelidikan, penuntutan terhadaptindak pidan korupsi, dan penyidikan
4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidan korupsi
Komisi ini Memiliki Beberapa Wewenang Sebagai Berikut :
1) Mengoordinasikan penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi.
2) Menetapkan system pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana
korupsi
3) Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada
instansi terkait.
4) Melaksanakan dengan pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindakan korupsi
Dalam Menjalankan Tugas dan Wewenang, KPK Berpedoman Pada Asas Sebagai
Berikut :
1) Kepastian Hukum, yakni asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan
perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan menjalankan tugas dan
wewenang KPK.
2) Keterbukaan, yakni asa yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, dan tidak distriminatif tentang kinerja KPK dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.
3) Akuntabilitas, yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan KPK
harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
4) Kepentingan Umum, yakni asa yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang
aspiratif, akomodatif, selektif.
5) Proporsionalitas, yakni asa yang mengutamakan kesembingan antara tugas, wewenang,
tanggung jawab, dan kebijakan KPK.
DINAMIKA PELANGGARAN HUKUM
1. Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum
pelanggaran hukum disebut juga perbuatan melanggar hukum, yaitu tindakan seseorang yang tidak
sesuai atau bertentangan dengan aturan yang berlaku. Berikut ini perilaku yang bertentangan di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara :
a. Dalam lingkungan keluarga
1. mengabaikan perintah orang tua
2. ibadah tidak tepat waktu
3. menganggu kakak atau adek yang sedang belajar
4. menonton TV sampai larut malam
b. Dalam lingkungan sekolah
1. menyontek ketika ulangan
2. Datang sekolah terlambat
3. Bolos mengikuti pelajaran
4. Tidak mendengarkan penjelasan
c. Dalam masyarakat
1. Mangkir dalam tugas ronda malam
2. Main hakim sendiri
3. Mengonsumsi obat-obatan terlarang
4. Melakukan perjudian
d. Dalam Bangsa dan Negara
1. Tidak memiliki KTP
2. Tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas
3. Melakukan aksi teror terhadap alat-alat kelengkapan negara
4. Merusak fasilitas negara dengan sengaja
2. Macam-Macam Sanksi Atas Pelanggaran Hukum

Sanksi terhadap pelanggaran itu amat banyak ragamnya. Sifat dan jenis sanksi dari setiap norma
atau hukum berbeda sama lain. Akan tetapi, dari segi tujuannya sama, yaitu untuk mewujutkan
ketertiban dalam masyarakat berikut ini sanksi norma dalam masyarakat :
NOt NORMA PENGERTIAN CONTOH-CONTOH SANKSI
1. Agama Petunjuk hidup yang bersumberdari a. Beribadah Tidak langsung, karena akan
tuhan yang disampaikan melalui b. Tidak berjudi memperoleh balasannya setelah
utusan-utusannya (rosul atau nabi) c. Beramal baik meninggal dunia (pahala atau
yang berisi perintah, larangan atau dosa)
anjuran-anjuran.
2. Kesusilaan Pedoman pergaulan hidup yang a. Berlaku jujur Tidak tegas, karena hanya diri
bersumber dari hati Nurani manusia b. Menghargai orang sendiri yang merasakan.
tentang baik buruknya suatu lain
perbuatan.
3. Kesopanan Pedoman hidup yang timbul dari hasil a. Menghormati orang Tidak tegas tetapi dapt diberikan
pergaulan manusia di dalam tua oleh masyarakat dalam bentuk
masyarakat. b. Tidak berkata kasar celaan, cemoohan atau
c. Menerima dengan pengucilan
tangan kanan
NO PENGERTIAN PENGERTIAN CONTOH-CONTOH SANKSI
4. Hukum Pedoman hidup yang di buat a. Harus tertib Tegas dan nyata serta
oleh badan berwanang yang b. Harus sesuai prosedur mengikat dan
bertujuan untuk mengatur c. Dilarang mencuri memaksa bagi setiap
manusia dalam kehidupan orang tanpa
berbangsa dan bernegara. terkecuali.
3. Partisipasi dalam Perlindungan dan Pengakan Hukum

Kepatuhan hukum mengandung arti bahwa seseorang memiliki kesadaran untuk :


a. Memahami dan menggunakan peraturan perundangan yang berlaku
b. Mempertahankan tertib hukum yang ada
c. Menegakkan kepastian hukum

adapaun ciri-ciri seseorang yang berperilaku yang sesuai dengan hukum yang berlaku
dapat dilihat dari perilaku yang diperbuatnya :

d. Pada umumnya desenangi masyarakat


e. Tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain
f. Tidak menyinggung perasaan orang lain
g. Menciptakan keselarasan
h. Mencerminkan sikap sadar hukum
i. Mencerminkan kepatuhan terhadap hukum
Berikut ini contoh perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap
hukum yang berlaku :
a.Dalam lingkungan di Lingkungan Keluarga
1. Mematuhi perintah orang tua
2. Ibadah tepat waktu
3. Melaksanakan peraturan yang di sepakati keluarga
b. Dalam Lingkungan Kehidupan di Lingkungan Sekolah
1. tidak mencontek ketika ulangan
2. memerhatikan penjelasan guru
3. memakai seragam yang telah di tentukan
c. Dalam kehidupan Masyarakat
1. melaksanakan setiap norma yang berlaku
2. bertugas ronda
3. ikut serta dalam kegiatan kerja bakti
d. Dalam kehidupan bangsa dan Negara
1. memiliki KTP
2. memiliki SIM
3. Membayar pajak
4. ikut PEMILU
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai