Anda di halaman 1dari 19

TERAPI FARMAKOLOGI UNTUK

HIPERTENSI (OBAT-OBAT
ANTIHIPERTENSI)
 Hipertensi adalah
kenaikan /
peningkatan tekanan Ginjal dan pembuluh
darah (TD) sistolik darah berusaha
lebih besar dari 130 mengatur dan
mmHg dan diastolik mempertahankan agar
lebih besar dari 90 tekanan darah tetap
mmHg secara normal
persisten atau kronik Ginjal mengatur
tekanan darah melalui
sistem renin-
angiotensi.
Penjelasan nya adalah sbb:
• Baroreseptor di
• Renin (dari sel-sel ginjal) aorta dan sinus
merangsang produksi karotid dan pusat
angiotensi II (suatu vasomotor di
vasokonstriktor kuat), yg medula membantu
menyebabkan pelepasan dalam mengatur
aldosteron (hormon adrenal tekanan darah
yg meningkatkan retensi air).
• Norepineprin,
 Retensi natrium dan air
hormon adrenal
menyebabkan volume cairan
dari sistim saraf
bertambah, sehingga
simpatis 
meningkatkan tekanan darah
meningkatkan
tekanan darah.
 Klasifikasi hipertensi berdasarkan atas:
1. BERDASARKAN TINGGINGA TEKANAN DARAH (TD)

Kategori Tek.darah diastole Tekanan darah


(mmHg) sistole (mmHG)
Normal < 85 < 130

Normal tinggi 85-89 130-139


Hipertensi:
-Tingkat 1 (ringan) 90-99 140-159
- Tingkat 2 (sedang) 100-109 160-179
- Tingkat 3 (berat) 110-119 180-209
- Tingkat 4 (sangat ≥ 120 ≥ 240
berat)
2. Berdasarkan derajad kerusakan organ

a) Hipertensi labil  bila TD tidak selalu dalam kisaran


hipertensif

b) Hipertensi akselerasi  peningkatan Td terjadi


progresif & cepat, disertai kerusakan vaskular
terlihat pd funduskopi sebagai perdarahan retina
tetapi tanpa udem pupil

c) Hipertensi maligna  hipertensi akselerasi yg


disertai udem papila (TD > 200/400 mmHg)
3. Berdasarkan etiologinya

A. Hipertensi esensial/hipertensi primer /hipertensi


idiopatik  hipertensi yg tdk jelas etiologinya  lebih
dari 90% terdapat jenis kasus ini.
Penyebab :  Faktor genetik & faktor lingkungan

B. Hipertensi sekunder  disebabkan oleh penyakit ginjal


(hipertensi renal), penyakit endokrin (hipertensi endokrin),
obat & lain2
- Hipertensi renal berupa : glomerulonefritis, penyakit
ginjal polikistik nefropati diabetik
- Penyakit lain : disebabkan oleh kelainan neurologik (tumor
otak, ensefalitis), stres akut.
- Beberapa obat : obat kontrasepsi hormonal,
kortikosteroid, efedrin, amfetamin, kokain.
• Prinsip pengobatan hipertensi

Tujuan pengobatan hipertensi : utk mencegah


terjadinya morbiditas&mortalitas akibat TD tinggi,
berarti harus diturunkan serendah mungkin yg tidak
mengganggu fungsi ginjal, otak, jantung, maupun kualitas
hidup, sambil dilakukan pengendalian faktor2 resiko
kardiovaskular lainnya.

 Manfaat terapi hipertensi


Menurunkan TD dgn antihipertensi telah terbukti
menurunkan morbiditas & mortalitas kardiovaskular,
yaitu stroke, iskemmia jantung, gagal jantung kongestif
& memberatnya hipertensi.
 Terapi hipertensi
1. Terapi nonfarmakologik  menurunkan TD tanpa obat
ttp bila tekanan sistolik > 140mmHg, biasanya diberikan obat
anti TD tinggi.
A. Menurunkan BB bila gemuk
B. Latihan fisik (aerobik) secara teratur
C. Mengurangi makan garam < 2,3g Na atau < 6g NaCl sehari
d. Makan K, Ca, & Mg yg cukup dr diet
e. Membatasi minum alkohol (maks 20-30 ml etanol sehari)
f. Berhenti merokok serta mengurangi makan kolesterol dan
lemak jenuh utk kesehatan kardivaskular secara
keseluruhan.  kombinasi 1,2,3 dan 5 yg diterapkan pd
penderita hipertensi ringan selama rata2 4,4 thn
ternyata dpt menurunkan TD sekitar 9,9 mmHG.
2. Terapi farmakologik  menurunkan TD dgn pendekatan
perawatan bertahap untuk hipertensi
Diuretik
TAHAP I Penghambat beta
Penghambat kalsium (nifedipin, diltiazem, verapamil)
Enzim pengubah angiotensin (kaptopril, enalapril, lisinopril)

TAHAP II Diuretik dgnpenghambat beta


simpatolitik (Reserpin, guanetidin)

Vasodilator yg bekerja langsung (hidralazin, minoksidil,


TAHAP III
Nitroprusid dan diazoksid)
Simpatolitik dgn diuretik

TAHAP IV
Penghambat neuron adrenergik (prazosin, terazosin,
Doksazosin, fentolamin, fenoksibenzamin)
Kombinasi dr tahap I, II, III
Prognosis hipertensi

 Ada 2 jenis komplikasi hipertensi :

1. Komplikasi hipertensif  langsung disebabkan hipertensif


itu sendiri seperti : perdarahan otak, hipertropi ventrikel
kiri, gagal jantung kongestif, gagal ginjal.
2. Komplikasi aterosklerotik  komplikasi aterosklerosis,
tidak hanya oleh hipertensif sendiri, juga oleh faktor lain
seperti : peningkatan kolesterol serum, merokok, DM, PJK
(penyakit Jantung Koroner), trombosis serebral, infark
miokard.
 Hipertensi pd kehamilan:

1. Hipertensi esensial kronik : hipertensi yg telah ada sebelum


hamil/telah terdiagnosis sebelum kehamilan minggu ke – 20
Obat antihipertensi yg digunakan yi:
a. Diuretik atau antihipertensi lain kecuali penghambat ACE karena
dapat menyebabkan fetus mengalami gagal ginjal & kematian, bila
ke-2 obat ini digunakan siibu pada 2 trimester terakhir.
b. Metil dopa & β- bloker

2. Preeklampsia : peningkatan TD disertai proteinuria, edema &


kadang-kadang gangguan koagulasi & fungisi hati.
terapi antihipertensi dimulai bila TD diastol ≥ 100mgHg, bila kelahiran
tdk diharapkan dalam 24 jam, diberi obat oral seperti : metil dopa
Antagonis Ca, β- bloker, labetolol, hidralazin digunakan sebagai obat
tambahan.
Obat Antihipertensi (AH) Oral dengan Dosis dan
Sediaannya

 A. Antihipertensi tahap pertama

Dosis antihipertensi (mg/hari)


Awal Maksimal Frekwensi Sediaan
pemberian
1. Diuretik
a. Diuretik tiazid&sejenisnya
- Hidroklorotiazid (HCT) 12,5 50 Tab25mg;50mg
- Indapamid 2,5 5 1x Tab 2,5 mg
- Klortalidon 12,5 50 1x Tab 50mg
b. Diuretik kuat
- Furosemid 20(1x) 60 1x Tab 40mg
c. Diuretik hemat kalium
- Amilorid 5(1x) 10 1-2x Tab 40mg
- Spironolakton 25(1x) 100 2x Tab25;100mg
Dosis antihipertensi (mg/hari)
Awal Maksimal Frekwensi
pemberian
Sediaan

2. β- bloker
a. Kardioselektif
- Atenolol 25 100 1x Tab50;100mg
-Metoprolol 50(1x) 200 1-2x Tab50;100mg
b. Non selektif
- Propranolol 40 160 2x Tab10;40mg
3. Alfa-bloker
- Doksazolin 1-2 4 1x Tab1mg;2mg
- Prazosin 0,5 4 2x Tab1mg;2mg
4. Penghambat ACE
- Kaptopril 25 100 2x Tab12,5;25;50
- Enalapril 5 40 1-2x Tab 5;10;20
Dosis antihipertensi (mg/hari)

Awal Maksimal Frekwensi Sediaan


pemberian
5.Antagonis kalsium
- Nifedipin 15 30 3x Tab5;10mg
- Verapamil 80 320 2x tab 80mg

 B. Antihipertensi tambahan

1.Adrenolitik sentral
- Metildopa 250 1000 2x Tab 125;250
-Klonidin 0,075 0,6 2x
Tab0,075;0,15mg
2. Penghambat saraf adrenergik
- Reserpin 0,05 0,25 2x Ta0,1;0,25mg
- Rauwolfia 25 100 1x Tab50;100mg
3. Vasodilator langsung
- Hidralazin 25 100 2-4x Tab 25; 50mg
- Minoksidil 2,5 40 1-2x tab 2,5;10mg
PROSES KEPERAWATAN: Antihipertensi
• Dapatkan tanda-tanda vital. Laporkan jika
terdapat TD abnormal. Bandingkan tanda2 vital
dgn nilai dasarnya
• Periksa elektrolit serum. Laporkan hasil2
abnormal.
• Periksa bunyi paru apakah terdapat ronki.
Banyak dari obat-obat antihipertensi seperti
metildopa, klonidin, guanetidin, guanadrel,
prazosin, terazosin, hidralazin dan minoksidil
menambah retensi natrium.
PROSES KEPERAWATAN: Antihipertensi
• Periksa haluaran urin. Catat dan laporkan
jumlahnya. Haluaran urin yg berlebihan dapat
mengakibatkan dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit dan gejala2
seperti renjatan.
• Periksa anggota gerak apakah terjadi edema.
Banyak dari simpatolitik dapat menyebabkan
edema perifer.
PENYULUHAN KEPADA KLIEN
• Ajarkan klien dan
• Nasehatkan klien
anggota keluarganya
bahwa antihipertensi
metoda2
(vasodilator) dpt
nonfarmakologis utk
menimbulkan rasa
menurunkan TD, seperti
diet rendah lemak dan pusing akibat hipotensi
rendah garam, kontrol ortostatik beritahu
berat badan, olah raga, pasien utk berada dlm
berhenti merokok dan posisi duduk selama
mengurangi minum beberapa menit
alkohol sebelum berdiri.
PENYULUHAN KEPADA KLIEN
• Beritahu klien yg • Nasihatkan klien yg memakai
masih aktif metildopa bhw warna urin dpt
seksualitas bhw obat2 berubah menjadi gelap. hal
ini tdk berbahaya dan hanya
antihipertensi dpt
berlangsung dlm beberapa
menimbulkan
minggu.
perubahan pd aktifitas
• Beritahu klien utk patuh thd
seksual. Impotensi
regimen obat. Penghentian
dapat terjadi. obat antihipertensi yg
secara tiba-tiba dpt
menyebabkan hipertensi
rebound.
PENYULUHAN KEPADA KLIEN
• Nasihatkan klien utk
melaporkan • Nasihatkan klien utk
melaporkan jika menghindari pemakaian
mengalami obat2 bebas tanpa terlebih
konstipasi. Makanan dahulu memeriksakannya ke
tinggi serat, pelunak dokter banyak dari obat2
tinja dan menambah bebas memeberikan
masukan air (kecuali peringatan utk tidak dipakai
pd PJK) biasanya pada pasien hipertensi
dianjurkan.

Anda mungkin juga menyukai