Anda di halaman 1dari 58

STRATEGI PELAKSANAAN ANGGARAN

KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2020

Ridho Fitrah Hyzkia


Biro Keuangan dan Barang Milik Negara

24 November 2020

KEMENTERIAN AGAMA
S E K R E TA R I AT J E N D E R A L
TA H U N 2 0 2 0
ANALISA PEMETAAN PERMASALAHAN, SOLUSI/INOVASI DAN CAPAIAN

Tugas dan Fungsi Potensi Permasalahan Solusi/Inovasi Capaian


1. Pembinaan, koordinasi 1. Masih belum optimalnya pengelolaan 1. Harmonisasi dan deregulasi kebijakan terkait 1. Terbitnya regulasi –regulasi terkait
perbendaharaan dan keuangan dan perbendaharaan. dengan tata kelola perbendaharaan . dengan penguatan tata kelola
pelaksanaan anggaran 2. Sistem Pengendalian Internal oleh Kuasa 2. Mengoptimalkan Indikator Kinerja perbendaharaan dan pelaksanaan
Pengguna Anggaran (KPA) belum Pelaksanaan Anggaran (IKPA). anggaran.
diimplementasikan. 3. Peningkatan kapasitas SDM bidang keuangan 2. Tersertifikasikannya 1.245 bendahara
(sertifikasi bendahara dan inpassing jafung dan pelaksanaan inpassing JFT analis
bidang keuangan). pengelolaan keuangan APN dan pranata
INOVASI: membangun aplikasi SIAP TUKIN dan keuangan.
pemberlakuan transaksi non tunai. 3. Nilai IKPA yang termonitor.
2. Pengelolaan PNBP & BLU 1. Manajemen pengelolaan keuangan BLU 1. Harmonisasi dan deregulasi kebijakan 1. Terbitnya PP 59/2019 tentang Jenis dan
belum optimal. manajemen pengelolaan BLU pada Kemenag. Tarif PNBP pada Kemenag.
2. Pengelolaan keuangan Satker BLU belum 2. Melakukan penertiban jenis dan tarif PNBP 2. Terbitnya regulasi-regulasi dalam
transparan dan masih belum sesuai pada Kemenag. Pengelolaan PNBP dan BLU Kemenag.
dengan ketentuan. INOVASI: Pengembangan unit bisnis BLU.
3. Barang Milik Negara (BMN) 1. Komitmen dan perhatian pimpinan terkait 1. Membuat kebijakan manajemen pengelolaan 1. Mendapatkan anugerah pengelolaa BMN
tata kelola BMN masih lemah. BMN yang user friendly dan tidak berbelit. terbaik.
2. Manajemen pengelolaan BMN baru 2. SINERGI dengan pihak APIP maupun mitra 2. Terbitnya regulasi-regulasi dalam
diimplementasikan pada tahun 2007 pengelola BMN dalam pengelolaan BMN. Pengelolaan BMN Kemenag.
sehingga banyak aset yang belum INOVASI: simplifikasi pengelolaan BMN melalui 3. Terbangunnya sistem pengelolaan BMN
dilaporkan. pembangunan aplikasi
4. Akuntansi dan pelaporan 1. Komitmen dan perhatian pimpinan Satker 1. Membangun SINERGI antara SDM Penyusun Tercapainya Opini Laporan Keuangan
keuangan kepada SDM penyusun laporan keuangan Laporan Keuangan, APIP dan Mitra tertkait Kementerian Agama WTP dari BPK RI
belum optimal. 2. Membangun pengendalian intern pelaporan berturut-turut dari tahun 2017 sampai
2. Jumlah SDM yang berlatar belakang keuangan dengan tahun 2019.
Akuntansi sebagai penyusun laporan INOVASI: Menyediakan Klinik Akuntansi,
keuangan dan laporan BMN masih minim. simplifikasi penyusunan LKKA

2
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
SINERGI PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KINERJA

Perencanaan dan Pelaksanaan Pengawasan/


Penganggaran Pengendalian

Kebijakan Anggaran

Prioritas dan Alokasi

RKA-KL
• Renstra
• Kinerja Masa Lalu • DIPA
Sistem dan
• Asumsi Dasar • Rencana Kerja prosedur akuntansi
• Kapasitas Keuangan
• Kebijakan Pemerintah •APBN Laporan Keuangan
(RPJM/RKP/ Prioritas •PNBP
Pembangunan) •PHLN •Formulir/Dokumen
•Catatan/Register Evaluasi
Kinerja
•Triwulanan
•Semesteran Hasil
•Tahunan Evaluasi

3
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
SINERGI PELAKSANAAN ANGGARAN TA 2020 DAN LKKA TA 2020
ISU AKTUAL 2020

3 poin penting SE Sekjen No. TL LHA BPK RI PERMASALAHAN LKKA


506/SJ/B.III.1/HK.00.7/01/2020 SEMESTER I TA 2020 (S6/2020-DJPb)
TA 2019
tentang Langkah-langkah Pelaksanaan Anggaran (Pengelolaan Kas, A. Akun Kas
Kementerian Agama Tahun 2020 KDP, 1. Pagu
Reval) 2. Belanja
1. Melakukan reviu terhadap DIPA
3. Pendapatan
2. Melakukan perbaikan kualitas pelaksanaan
4. Pagu Minus
anggaran PENYUSUNAN
3. Meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran B. Akun Akrual LKKA TA 2020
berdasarkan penilaian Indikator Kinerja Refocusing 1. Saldo Tidak Normal TRIWULAN
Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Anggaran 2. TK-TM III/Unaudited
3. Selisih reklas aset
a. Melakukan penyesuaian perencanaan 4. Akun Di Luar Tusi
dan pelaksanaan anggaran 5. Selisih SAIBA SIMAK
b. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan 6. Hibah yang belum disahkan
7. Nilai perolehan minus
kegiatan
8. Nilai buku minus
c. Meningkatkan kepatuhan terhadap 9. Validasi tanggal buku
Realokasi
regulasi 10.Aset tetap dan tak berwujud
Anggaran yang tidak digunakan
d. Meningkatkan efisiensi pelaksanaan
11.Pendapatan perolehan lainnya
kegiatan
4
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
PERMASALAHAN PELAKSANAAN ANGGARAN

Monev Pelaksananaan Anggaran : Memastikan Ketercapaian Output dan Outcome Belanja Pemerintah
• Perencanaan yang kurang baik. • Penyerapan tidak Proporsional
Permasalahan • Alokasi yang kurang wajar • Pencapaian output di bawah target
Pelaksanaan • Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai jadwal. • Pengelolaan keuangan yang tidak compliance
Anggaran • Realisasi tidak sesuai Rencana Penarikan Dana. • Kendala teknis operasional dan kebijakan

Menteri Teknis
COO
Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)
Check SASARAN
and APBN Input Output Outcome PRIORITAS
Balance PEMBANGUNAN
Value for money

CFO Menteri
Keuangan
5
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
TANTANGAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN KEUANGAN TAHUN 2020

UU No. 2 Tahun 2020 ttg Penetapan Perppu No. 1 Tahun 2020 ttg Kebijakan Keuangan Negara
dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi COVID-19 dan/atau Dalam Rangka
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan

Kebijakan Refocussing Kegiatan, realokasi anggaran, Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)


• Refocusing berasal dari belanja barang dan modal seperti Paket Meeting, Perjalanan Dinas, Sosialisasi, Monev (akun 52), Rehab kantor dan pengadaaan
barang/jasa (akun 53).

K/L benar-benar mengawal anggaran penanganan Pandemi COVID-19 secara maksimal


• Pengadaan barang/jasa terkait dengan penanganan covid-19 berpedoman pada Keputusan Sekjen Nomor 37/2020 tentang Juknis
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Untuk Pencegahan Covid-19
• Revisi anggaran digunakan untuk keperluan internal (Kantor Pusat/Kanwil/Kankemenag Kab Kota/PTKN/Asrama Haji/Balai Diklat/Balai
Litbang/Madrasah Negeri/KUA) dan eksternal (al. Lembaga keagamaan/rumah ibadah/madrasah swasta/rumah sakit, dll)

Kecepatan dan akuntabilitas dalam melaksanakan anggaran

6
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
Mitigasi Risiko Tahun 2020
(dari Sudut Pandang Auditor)

Bagaimana dan berapa alokasi anggaran Apakah transaksi telah dicatat, dilaporkan, dan
disediakan? Untuk apa saja? dipertanggungjawabkan sesuai asersi?

Apakah terdapat pelanggaran dan


Bagaimana dan berapa anggaran direalisasikan?
penyalahgunaan anggaran serta peraturan
Apakah sesuai peruntukannya?
kondisi kahar?

Apakah manfaat/ fasilitas/ bantuan telah diterima


oleh pihak yang berhak menerima manfaat? Apakah penanggulangan bencana pandemi
Apakah tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat covid-19 dilakukan memadai?
kualitas?

Apakah pengadaan barang dan jasa telah dilakukan


sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
dalam masa pandemi covid-19?
7
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
ISU STRATEGIS PELAKSANAAN ANGGARAN TA 2020

A. Pendahuluan
B. Realisasi Anggaran
C. Potensi Optimalisasi
D. Optimalisasi Anggaran
E. Realokasi anggaran
F. Langkah Pelaksanaan
G. Jadwal Pelaksanaan
H. Catatan Penting
I. Penutup
J. LAMPIRAN
8
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
A PENDAHULUAN Instruksi Presiden terkait rendahnya penyerapan anggaran belanja
Pemerintah pada Sidang Kabinet Paripurna tanggal
12 Agustus 2020
Target Serapan Kemenag TW III
(September 2020) Penerbitan PP No. 24 Tahun 2020 yang menetapkan pejabat Pimpinan
Tinggi dan Fungsional Ahli Utama atau yang setingkat keduanya tidak
menerima gaji, tunjangan dan penghasilan THR

Target Menteri Agama agar penyerapan anggaran Kementerian Agama pada

75% September sudah mencapai 75%. Sampai dengan tanggal 18 Agustus 2020,
realisasi anggaran sebesar 51,87%

Perlu dilakukan koordinasi dengan Unit-unit Eselon I dalam rangka optimalisasi dan
realokasi anggaran sehingga penyerapan anggaran sampai dengan 30 September 2020
sebesar minimal 75% dan target akhir Desember 2020 mencapai 96% dapat tercapai.
Untuk mencapai target 75% pada
akhir triwulan III tahun 2020, Pembiayaan Kegiatan
diperlukan penyerapan anggaran
Belanja
Mendesak
Pegawai
sebesar 16,6 Triliun atau sebesar
23,63%.
Fokus Optimalisasi
75% Belanja Barang
(Perjadin &
Paket Meeting)
9
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
PERBANDINGAN REALISASI ANGGARAN TW III TA 2019 DAN TA 2020
(berdasarkan Jenis Fungsi)

TA 2020 TA 2019
(berdasarkan data online monitoring SPAN Kemenkeu September 2020 dan 2019) 15% 16%
72.00
AGAMA PENDIDIKAN
70.29
70.00

85% 84%
68.00 67.59

66.00 • Pagu Anggaran Kementerian Agama Tahun 2020 sebesar Rp66,62 Triliun. Sedangkan Tahun 2019 sebesar Rp63,58
64.55 Triliun sehingga terjadi kenaikan Pagu Anggaran sebesar Rp3,02 Triliun.
63.84 • Komposisi Anggaran berdasarkan fungsi pada tahun 2020 terdiri dari 15% fungsi agama dan 85% merupakan
64.00
fungsi Pendidikan.
• Pada Tahun 2020 terjadi penurunan anggaran pada fungsi agama sebesar Rp514,51 Miliar dan terjadi kenaikan
62.00 pada fungsi pendidikan sebesar Rp3,66 Triliun.
• Dalam periode yang sama pada bulan September, realisasi anggaran fungsi agama pada tahun 2020 mengalami
60.00 penurunan sebesar 6,45%, sedangkan untuk fungsi pendidikan mengalami kenaikan sebesar 3,04%.
TA 2020 TA 2019 • Terjadi penurunan pada realisasi tersebut dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan beberapa
kendala dalam pelaksanaan anggaran.
AGAMA PENDIDIKAN
10
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
PERBANDINGAN REALISASI ANGGARAN TW III TA 2019 DAN TA 2020
(berdasarkan Jenis Belanja)
Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2020 dan 2019

(berdasarkan data online monitoring SPAN Kemenkeu September 2020 dan 2019)
• Pada periode yang sama, realisasi anggaran tahun 2020 berdasarkan jenis belanja
90.00 mengalami kenaikan sebesar 1,55% jika dibandingkan dengan tahun 2019.
80.00
79.34 • Penurunan realisasi anggaran terjadi pada belanja barang sebesar 1,94%. sedangkan yang
70.74 69.85 mengalami kenaikan yaitu pada belanja pegawai sebesar 0,90% dan bantuan sosial sebesar
70.00 66.70 68.64
23,62% dan belanja modal sebesar 7,66%.
60.00 55.72 • Terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan anggaran TA 2020 yaitu:
50.00
• Pandemi covid-19
• Terdapat proses revisi akibat penghematan anggaran (Perpres 54/2020)
38.57
40.00 • Proses penyelesaian revisi refocusing
30.91
30.00
• Pelaksanaan lelang dan jasa yang lambat bahkan terjadi pengulangan
• Terdapat kegiatan skala nasional yang ditunda/mundur pelaksanaannya (Haji, MTQ,
20.00
PESPARANI dan PESPARAWI)
10.00 • Terdapat beberapa kegiatan yang masih diblokir
• Sumber dana PNBP dan BLU tidak memenuhi target, antara lain: pendapatan dari layanan
0.00
BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL BELANJA BANSOS nikah, SPP mahasiswa dan kegiatan dari unit bisnis.
• Masih adanya proses pengesahan untuk sumber dana hibah dalam negeri.
TA 2020 TA 2019
11
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
REALISASI ANGGARAN KEMENAG TA 2020

• Realisasi anggaran
berdasarkan program
eselon I per 22 November
2020 sebesar 78,92%
• Realisasi anggaran
tertinggi adalah BPJPH
sebesar 87,43% dan
terendah adalah Ditjen
PHU sebesar 60,89%

(berdasarkan online monitoring SPAN Kemenkeu 22 November 2020) BEL


ANJ
BEL A
ANJ BAN Realisasi anggaran berdasarkan
A BELSOS
BEL Jenis Belanja tertinggi adalah pada
BARANJ ;
ANJ
ANG A92,3
belanja bansos sebesar 92,37%.
A
; MO 7
PEG
73,3DAL;
AWA
8 54,4
I;
7
85,1
0 12
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
REALISASI ANGGARAN

BERDASARKAN
ESELON I PUSAT

(berdasarkan online monitoring SPAN Kemenkeu 22 November 2020)

13
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
REALISASI ANGGARAN

BERDASARKAN
SUMBER DANA

(berdasarkan online monitoring SPAN Kemenkeu 22 November 2020)

14
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
REALISASI ANGGARAN

BERDASARKAN
WILAYAH (1/2)

(berdasarkan online monitoring SPAN Kemenkeu 22 November 2020)


15
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
REALISASI ANGGARAN

BERDASARKAN
WILAYAH (2/2)

16
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
REALISASI ANGGARAN SATKER WILAYAH ACEH

17
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
18
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
19
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
20
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
21
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
22
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
23
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
SUMBER
DANA,
JENIS
BELANJA
& SBSN

• Surat Menteri Keuangan Nomor S-302/MK.02/2020 tanggal 15 April 2020 perihal Langkah-langkah Penyesuaian Belanja Kementerian/Lembaga, alokasi penghematan anggaran bersumber dari anggaran biaya belanja perjalanan dinas,
honorarium, paket meeting pada kegiatan yang terhambat, karena Covid-19, serta belanja modal yang dapat ditunda/direlaksasi menjadi Multi-Years Contract (MYC).
• Surat Menteri Keuangan Nomor S-283/MK.08/2020 9 April2020 perihal Pelaksanaan Pembangunan Proyek Melalui SBSN Dalam Situasi Darurat Bencana Wabah Covid-19, relaksasi pembangunan SBSN agar berkoordinasi denga eselon I
untuk konfirmasi ke DJPPR dan melakukan reviu dengan Inspektorat Jenderal.
24
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
PAGU MINUS BERDASARKAN PROGRAM ESELON I

(berdasarkan online monitoring SPAN Kemenkeu Semester, Triwulan III & 22 Nov 2020)

25
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
PAGU MINUS WILAYAH

26
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
PAGU MINUS WILAYAH ACEH

27
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
28
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
29
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
30
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
31
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
UPAYA MENGATASI PAGU MINUS
1. Rekonsiliasi sisa pagu belanja pegawai dan rencana revisi DIPA;
2. Penertiban GUP dan pembatasan TUP;
3. Identifikasi kebutuhan revisi dan pengendalian revisi DIPA;
4. Mengajukan permintaan koreksi SPM/SP2D apabila telah terjadi kesalahan pembebanan ke
KPPN.
5. Melakukan penyetoran dana apabila telah terjadi kesalahan / kelebihan pembayaran diikuti
UPAYA dengan permintaan penyesuaian sisa pagu ke KPPN.
6. Penertiban penyelesaian tagihan, pembatasan waktu pengajuan SPM dan pengetatan
PENYELESAIAN
dispensasi SPM;
7. Melakukan monitoring, evaluasi, koordinasi intensif dengan Kanwil DJPb masing-masing
wilayah untuk memastikan tidak ada SPM-LS yang terlambat atau diajukan dalam waktu
yang sempit;
8. Untuk mengatasi pagu minus pada akun belanja barang (52), belanja modal (53) dan belanja
bantuan sosial (57) agar melakukan konfirmasi dan rekonsiliasi dengan Kanwil DJPb wilayah
masing-masing melalui permohonan pemutakhiran data POK.

(berdasarkan online monitoring SPAN Kemenkeu 29 September 2020)


32
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
Anggaran Covid-19 Kementerian Agama Tahun 2020

REALISASI
ANGGARAN COVID-19
BERDASARKAN
PROGRAM ESELON I

(berdasarkan online monitoring SPAN Kemenkeu 22 November 2020)


33
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
Anggaran Covid-19 Kementerian Agama Tahun 2020
(berdasarkan wilayah)

(berdasarkan online monitoring SPAN Kemenkeu 22 November 2020)


34
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
Realisasi Anggaran Covid-19 Satker Wilayah Aceh

35
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
36
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
Anggaran Covid-19

AKUN COVID-19
KEMENAG

37
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
Anggaran Covid-19

Apa yang dihasilkan dari akun khusus Belanja dalam rangka


AKUN COVID-19 penanganan pandemi COVID-19 ?
KEMENAG

BMN-Aset
NonBMN BMN-Persediaan BMN-Aset Tetap
Lainnya
? ? ?
?

PSAP 02 tentang LRA PSAP 05 tentang PSAP 07 tentang PSAP 14 tentang


dan Akuntansi Persediaan Akuntansi Aset Tetap Akuntansi Aset Tak
PSAP 12 tentang LO Berwujud

38
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
TINJAUAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

NonBMN BMN-Persediaan
1. Digunakan untuk belanja barang yang tidak menghasilkan 1. Persediaan tidak dapat dilihat dari bentuk barangnya,
AKUN COVID-19 persediaan, belanja jasa, pemeliharaan, perjalanan dan melainkan berdasarkan niat awalnya (intention) sehingga
KEMENAG belanja barang BLU. untuk barang-barang yang memang direncanakan habis
2. Digunakan untuk perolehan Aset Tetap yang nilai per pada satu kegiatan tidak alokasikan dari Belanja Barang
satuannya dibawah satuan minimum kapitalisasi. Persediaan dan tidak menjadi persediaan.
3. Digunakan untuk pelaksanaan Bantuan Pemerintah, 2. Suatu barang dialokasikan dari Belanja Barang Persediaan
Bantuan Sosial dalam bentuk uang. apabila perencanaan pengadaan barang tersebut bersifat
berkelanjutan, tidak hanya untuk satu kali kegiatan saja.

BMN-Aset Tetap BMN-Aset Lainnya

1. Aset Tetap didefinisikan sebagai aset berwujud yang 1. Aset Tak Berwujud adalah aset nonkeuangan yang dapat
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau
dimanfaatkan untuk kepentingan umum dan nilai perolehan jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak
per satuannya memenuhi satuan minimum kapitalisasi atas kekayaan intelektual.
BMN. 2. ATB mensyaratkan kriteria dapat diidentifikasi,
2. Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan sifat atau dikendalikan oleh entitas, dan mempunyai manfaat
fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. ekonomi masa depan, serta biaya perolehan atau nilai
wajar dapat diukur dengan andal.

39
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI AKUN KHUSUS COVID

Satker Kemenag telah menggunakan akun khusus COVID-19 dalam proses revisi DIPA. Untuk

AKUN COVID-19
1 Satker Kemenag yang sudah melakukan revisi DIPA dengan menggunakan akun lama agar dapat
menyesuaikan/merevisi POK-nya ke Kanwil Ditjen Perbendaharaan dengan menggunakan akun
terbaru
KEMENAG
Bagi Sakter Kemenag yg sudah melakukan revisi DIPA dan merealisasikannya (telah terbit SP2D)
2 untuk saat ini tidak perlu melakukan revisi terhadap realisasi yang telah terbit SP2D, namun agar
melakukan revisi POK terhadap sisa pagunya ke akun baru

Satker Kemenag agar menghimpun informasi tentang realisasi belanja dalam rangka
3 penanganan pandemi COVID-19 yang telah terbit SP2D-nya dengan menggunakan akun lama,
untuk nantinya diminta oleh KPPN mitra kerjanya

Perubahan/revisi akun lama ke akun baru khusus penanganan pandemi COVID-19 agar dilakukan
4 sedapat mungkin dengan tidak menghambat realisasi APBN

40
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
ISU-ISU PENTING TERKAIT AKUN KHUSUS COVID-19

Surat Dirjen Perbendaharaan


01 Nomor S-308/PB/2020 versus
S/369/PB/2020

AKUN COVID-19 Penggunaan akun belanja khusus


penanganan pandemi COVID-19 02
KEMENAG
Akun belanja barang operasional
03 dan non operasional

Akun belanja jasa (honor narsum)


dan perjalanan dinas 04

Akun belanja barang untuk


diserahkan kepada
05 masyarakat/Pemda

Penggunaan akun belanja BLU 06

41
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
Pengungkapan Dampak dan Penanganan Pandemi COVID-19

Refocussing dan Realokasi Anggaran


Satker menyisir kegiatan-kegiatan dan/atau belanja-belanja yang tidak menjadi
prioritas di masa pandemi. Dialihkan untuk penanganan pandemi C-19.

UU No. 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Akun Penanganan Pandemi COVID-19


Penjelasan atas penggunaan akun-akun khusus dalam rangka penanganan Pandemi
Perpu No. 1 Tahun 2020 COVID-19 pada LRA dan LO serta informasi penggunaan akun lama pada
pengungkapan lainnya
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Dampak dan Penanganan Pandemi COVID-19 pada LK
• anggaran dan realisasinya termasuk penerimaan hibah langsung,
• pekerjaan fisik yang terhambat sehingga berpotensi meningkatkan nilai KDP,
• kerugian mitra yang berpotensi meningkatkan piutang tak tertagih,
• potensi turunnya penerimaan perpajakan dan PNBP, dsb

42
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL
KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR 37 TAHUN 2020
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ANGGARAN
BANTUAN PEMERINTAH UNTUK PENCEGAHAN
PENYEBARAN
CORONA VIRUS DISEASE 2019 PADA KEMENTERIAN
AGAMA
Dasar Hukum
UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
1.
PP Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan
Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Covid-19 dan/atau
2. Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan

Keppres Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan


3. Masyarakat Covid-19

Inspres Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran


serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan
4. Covid-19
Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
5. 1655) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2019
PERENCANAAN DAN PENGALOKASIAN

Perencanaan Anggaran Pengalokasian Anggaran


1. Mengindentifikasi belanja 1. Bantuan dialokasikan pada
Keputusan Sekretaris barang pada perjalanan kelompok belanja barang
Jenderal Nomor 37
dinas dalam dan luar negeri, lainnya
Tahun 2020
paket meeting dan anggaran
Tentang yang diblokir 2. Bantuan diberikan dalam
bentuk uang dan barang
Juknis Pelaksanaan 2. Melakukan revisi dipa tahun
Anggaran Bantuan anggaran 2020 3. Jenis bantuan adalah dalam
Pemerintah bentuk layanan kesehatan
Pencegahan Covid-19
pada Kemenag

45
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
PENCAIRAN, PENERIMA, DAN PENYALURAN BANTUAN
Pencairan bantuan berupa :

1 a. Uang
b. Barang
c. Uang dan Barang

Penerima Penyaluran :
a. penyaluran bantuan sesuai dengan alokasi dana dari pencairan DIPA/RKAKL/ POK Satker yang berasal dari
SP2D dari KPPN setempat.
2 b. atas dasar permohonan/usulan melalui proposal dari penerima bantuan.
c. melakukan seleksi dan verifikasi proposal/penerima bantuan berdasarkan kriteria/persyaratan dan standar
biaya

Penerima Bantuan :
a. membuat surat usulan disertai dengan proposal disampaikan kepada Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19;
b. Bentuk bantuan Covid-19 terdiri dari bantuan operasional, sarana prasarana, bantuan lainnya yang memiliki
3 karakteristik Bantuan Pemerintah
c. Tim Gugus Tugas Covid-19 membuat berita acara hasil seleksi dan verifikasi
d. Berdasarkan hasil seleksi dan verifikasi Tim Gugus Tugas Covid-19 mengusulkan untuk penetapan keputusan
penerima bantuan

Penyaluaran Bantuan :
1. Bendahara Tim Gugus Tugas Covid-19 menyalurkan dana tersebut dengan membuat pengesahan transaksi
pembayaran nontunai ke rekening penerima bantuan melalui persetujuan Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19

4 dan diketahui oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama


2. Bendahara dalam melakukan penyaluran kepada penerima bantuan agar dipastikan nama penerima, nomor
rekening, dan jumlah bantuan secara tepat guna dan tepat sasaran
3. Sisa dana di rekening Tim Gugus Tugas Covid-19, wajib mengembalikan ke Kas Negara dan sisa barang yang
belum diterima oleh penerima bantuan diserahkan kepada negara menjadi BMN/barang persediaan pada
batas waktu keputusan diumumkan berakhir status tanggap darurat bencana oleh Pemerintah
46
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
KETENTUAN ALOKASI

Belanja yang tidak


Belanja yang diperbolehkan diperbolehkan
 Bantuan kepada ASN dan  perjalanan dinas dalam
Keputusan Sekretaris keluarga yang terpapar bentuk apapun;
Jenderal Nomor 37  rapat/pertemuan langsung;
positif dan meninggal dunia
Tahun 2020
 Bantuan rumah ibadah  honor kegiatan/tim; dan
Tentang  Bantuan madrasah dan  pembelian alat yang tidak
lembaga pendidikan ada kepentingannya dengan
Juknis Pelaksanaan  Bantuan kepada gugus tugas pencegahan Covid-19.
Anggaran Bantuan covid-19
Pemerintah  Bantuan daya tahan tubuh
Pencegahan Covid-19 ASN
pada Kemenag  Bantuan tenaga medis dan
piket yang bertugas
 Bantuan sarana prasarana

47
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
BATAS PENETAPAN KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN COVID-19

Batas Penetapan Keputusan Penerima Bantuan Covid-19


Keputusan Sekretaris
Jenderal Nomor 37
Tahun 2020

Tentang

Juknis Pelaksanaan
Anggaran Bantuan
Pemerintah Sekretaris Jenderal
Pencegahan Covid-19 Menteri Agama
Kementerian Agama
pada Kemenag

nilai bantuan di atas nilai bantuan kurang


Rp1.000.000.000,00 dari
(satu milyar rupiah) Rp1.000.000.000,00
(satu milyar rupiah)

48
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
KETENTUAN LAIN

Pertanggungjawaban Pemantauan dan Evaluasi Tindak lanjut perbaikan

Tim Gugus Tugas Covid- Pemantauan dan evaluasi Tim Gugus Tugas
19 bertanggung jawab dilakukan dalam bentuk Covid-19 meminta
atas: pengendalian terhadap: pertimbangan kepada
1. pencapaian target 1. kesesuaian antara Menteri Agama dan
kinerja bantuan pelaksanaan penyaluran Wakil Menteri Agama
terhadap Covid-19 bantuan dengan dalam perbaikan
pedoman dan petunjuk penyaluran bantuan
2. transparansi
teknis yang telah berdasarkan hasil
pelaksanaan dan
ditetapkan serta evaluasi
penyaluran bantuan
akuntabilitas ketentuan peraturan
Penutup
pelaksanaan dan perundang-undangan;
penyaluran bantuan. dan Pejabat Eselon I Pusat
selaku
2. kesesuaian antara target
penanggungjawab
capaian dengan realisasi program dapat
anggaran Bantuan memonitor pelaksanaan
Pemerintah. petunjuk teknis ini agar
mempercepat realisasi
49
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama penyaluran bantuan. 4
D OPTIMALISASI ANGGARAN
LANGKAH-LANGKAH OPTIMALISASI
1. Melakukan percepatan belanja modal dengan
mendorong pihak ketiga untuk mematuhi jadwal
penyelesaian pekerjaan danaba mengajukan
penagihan pembayaran sesuai prestasi fisik yang
dicapai.
2. Melakukan percepatan pembayaran belanja bantuan
pemerintah dan penyaluran bantuan sosial tepat
waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran.
3. Melakukan percepatan pelaksanaan kegiatan
strategis/anggaran besar dan menyusun kembali
jadwal kegiatan dengan tetap memperhatikan
ketentuan yang berlaku.
4. Melakukan revisi atas kegiatan yang berpotensi tidak
dapat direalisasikan.
5. Mencermati kembali potensi kegiatan yang masih
bisa dioptimalisasi dan pemanfaatannya untuk
penanganan Covid-19.

• Dari beberapa kegiatan yang masih dapat dioptimalisasikan dan berdasarkan hasil pembahasan Unit-Unit Eselon I pada pertemuan dan koordinasi percepatan
penyerapan anggaran tahun 2020 diperoleh kesepakatan besaran optimalisasi yang akan direalokasi sebesar Rp 1.515.699.260.868,- atau sebesar 63,28% dari potensi
yang tersedia.
• Besaran anggaran yang direalokasi ini diperoleh setelah dilakukan penghitungan khususnya pada belanja pegawai, di mana dari Rp2.177.304.281.989,- belanja pegawai
pada potensi optimalisasi, sebesar Rp988.379.145.408,- digunakan antara lain untuk membayar belanja selisih tukin guru dan dosen dan tahun 2020 yang pada tahun
2019 belum dialokasikan anggarannya, dan menambah kekurangan TPG guru madrasah PNS.
• Pagu Belanja Pegawai Operasional Ditjen Pendis pada tahun 2020 telah mengalokasikan anggaran selisih tunjangan kinerja guru/dosen, sedangkan pada Tahun 2019
anggaran selisih tukin guru/dosen tidak dialokasikan dalam pagu anggaran.
50
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
E REALOKASI ANGGARAN
Hasil dari optimalisasi kelebihan alokasi belanja
pegawai dan perjalanan dinas akan
dipergunakan untuk pemenuhan antara lain:
• Kekurangan anggaran tunjangan penyuluh
Non PNS agama Islam, Kristen dan Katolik.
• Tunggakan selisih tunjangan profesi guru
madrasah, guru PAI Non PNS, dan dosen
Non PNS pada PTKIS, insentif guru PAI.
• Pelunasan pembelian tanah untuk Kampus
II UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan IAIN
Ambon.
• Afirmasi kegiatan penanganan Covid-19,
peningkatan kualitas sarana dan prasarana
perkantoran.
• Penguatan sistem dan sarana/prasarana
PTSP di Kankemenag Kabupaten/Kota,
• Penguatan sistem pengawasan secara
elektronik, dan pendampingan penguatan
pengawasan program prioritas nasional.

*) Dari Rp1,5T di atas, sebesar Rp146,7M sedang dalam proses revisi untuk masing-masing sebesar Rp11M pada Program
Pendis, Rp16,1M pada Program Penyelenggara JPH, dan Rp119,6M pada Program PHU.
51
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
F LANGKAH PELAKSANAAN
MENYUSUN RENCANA PERUBAHAN MEMPERSIAPKAN REVIU
1 IDENTIFIKASI 2 3 4 5
KEGIATAN PRIORITAS ANGGARAN DOKUMEN PENDUKUNG APIP
Identifikasi besaran anggaran Menyusun daftar alternatif Menyusun rencana perubahan Mempersiapkan dokumen pendukung Pelaksanaan reviu APIP
yang akan dioptimalisasi kegiatan prioritas yang masih anggaran melalui matriks yang menjadi syarat revisi anggaran, terhadap rencana
memerlukan tambahan semula-menjadi pada antara lain: usulan revisi
anggaran dan dapat masing-masing unit eselon 1 1. Surat usulan revisi anggaran dari (Dalam hal usulan
direalisasikan secara cepat Kemenag kepada Kemenkeu Cq. Revisi Anggaran
Dirjen Anggaran. berkaitan dengan
2. Matriks Semula-Menjadi pada Pagu Anggaran
seluruh satuan kerja. berubah, pergeseran
3. TOR dan RAB. antar-Program,
4. Dokumen terkait, seperti juknis, UU, perubahan peruntukan
PMA, data pokok, dan dokumen pada level Program,
sejenis lainnya. dan/atau berupa
5. Persetujuan DPR (untuk revisi antar usulan keluaran
program kecuali penanganan Covid (output) baru)
19 dan revisi belanja operasional).
6. Reviu APIP.
6 USULAN REVISI 7 INPUT USULAN REVISI 8 7.TELAAH
VerifikasiDJA 9 PENERBITAN DIPA
BPKP (untuk hutang >2M).

Pengajuan usulan revisi anggaran kepada Input usulan revisi ke dalam aplikasi Malakukan telaah revisi dengan DJA Dokumen DIPA
DJA Kemenkeu melalui akun aplikasi SAKTI berdasarkan satker-satker, beserta
SAKTI masing-masing satuan kerja dokumen persyaratan yang dibutuhkan

52
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
G JADWAL PELAKSANAAN

AGUSTUS SEPTEMBER
NO URAIAN
3 4 1 2 3 4

1 Identifikasi Optimalisasi
2 Daftar Alternatif Kegiatan

3 Matriks Semula Menjadi


4 Penyediaan Dokumen Pendukung
5 Reviu APIP

6 Pengajuan Surat Revisi


7 Input SAKTI
8 Telaah DJA

9 Penerbitan DIPA Hasil Revisi

53
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
Strategi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III TA 2020
Untuk Belanja Pegawai dan Belanja Operasional

Analisis Data Potensi Masalah Target Langkah


Kebijakan

• KL dan Satker yang sisa • Pagu minus Belanja • Pagu minus Belanja • Rekonsiliasi sisa pagu
Belanja Pegawai < 50% Pegawai. Pegawai < Rp 2 T pada Belanja Pegawai dan
pagu atau dibawah awal Triwulan IV dan 0 rencana Revisi DIPA.
• Oustanding UP/TUP pada awal Desember
kebutuhan pembayaran • Penertiban GUP dan
Gaji/Tukin SMT II. yang terlalu besar. 2020.
• Sisa pagu Belanja • Banyaknya Revisi • Outstanding UP/TUP < pembatasan TUP.
Operasional dan Nilai DIPA untuk Rp 5 T pada TW III dan • Identifikasi kebutuhan
outstanding UP dan TUP. menghabiskan sesuai besaran UP dan revisi dan
• Sisa pagu Belanja anggaran belanja kebutuhan TUP pada pengendalian Revisi
Operasional pada BKPK awal Desember 2020. DIPA.
operasional • Revisi Belanja
dan out put satker yang tertentu • Penertiban
> 70%. Operasional untuk
(perjalanan dinas, kegiatan baru selesai penyelesaian tagihan,
• Pagu Belanja
konsinyering). pada TW III 2020. pembatasan waktu
Operasional yang
dikontrakkan dan jadwal • Kontrak dan • Seluruh tagihan LS pengajuan SPM dan
pembayaran/jatuh pembayaran LS Belanja Operasional pengetatan
tempo kontrak. yang menumpuk di selesai dalam 17 hari. dispensasi SPM.
akhir tahun.

54
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
Strategi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III TA 2020
Untuk Belanja Modal
Analisis Data Potensi Masalah Target Langkah
Kebijakan

• KL dan Satker yang • Keterlambatan • Penyampaian data • Penetapan batas-batas


sisa pagu pada BKPK pendaftaran data kontrak dan waktu pengajuan SPM
dan out put Belanja kontrak dan penyelesaian tagihan berdasarkan jadwal
Modal > 70%. penyelesaian tagihan. tepat waktu. penyelesaian tagihan.
• Identifikasi pagu • Penumpukan • Kontrak yang jatuh • Penetapan daftar
tagihan/SPM pada akhir kontrak, rencana
Belanja Modal yang tempo pada TW 2 dan
tahun anggaran. pembayaran dan
belum dikontrakkan • Keterlambatan TW 3 selesai dicairkan
dan masih berupa pada Nopember 2020. rencana pengajuan SPM
pengajuan SPM-LS ke ke KPPN.
Uang Muka. KPPN pada akhir jadwal • Ketepatan waktu
• Identifikasi kontrak penyampaian SPM ke • Monitoring, evaluasi,
pembayaran.
yang jatuh tempo • Masalah Pengalihan KPPN. koordinasi intensif
pada bulan Oktober, kontrak multiyears, • Tidak ada Satker dengan Satker untuk
Nopember dan jaminan pembayaran, terlambat mengajukan memastikan tidak ada
Desember. adendum lanjutan SPM-LS ke KPPN. SPM-LS yang terlambat
• Identifikasi kontrak pekerjaan pada tahun atau diajukan dalam
yang tidak selesai 2020. waktu yang sempit.
pada tahun 2020.

55
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
Strategi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III TA 2020
Untuk Belanja Barang dan Bansos
Analisis Data Potensi Masalah Target Langkah
Kebijakan

• Sisa pagu Banper • Pencairan dana • Tagihan Bansos • Monitoring, evaluasi,


dan Bansos yang di menumpuk pada TW selesai sesuai koordinasi dan
atas > 70% IV. ketentuan. penertiban pencairan
• Identifikasi • Pencairan SP2D • Membuat proyeksi Bansos yang melalui
melampaui pembayaran Bank Penyalur.
pembayaran
kebutuhan Banper/Bansos yang • Penertiban
Banper/Bansos yang
pembayaran atau penyelesaian tagihan,
melalui UP/TUP/LS akurat.
penyaluran. pembatasan waktu
dan Bank Penyalur • Pengendapan uang
• Sisa rekening di
• Identifikasi sisa dana Bank Penyalur pengajuan SPM dan
negara di Bank pengetatan
di Bank Penyalur. Penyalur. seminimal mungkin
(0%).pada TW 4. dispensasi SPM
• Rencana • Pengajuan SPM tidak
pembayaran dan sesuai ketentuan • Tidak ada dispensasi
pencairan dana Renkas/RPD, Renkas dan
Banper dan Bansos dispensasi SPM dan keterlambatan
Semester II masalah lain. pengajuan SPM.

56
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
LESSON LEARNED PANDEMI COVID-19
Pembelajaran yang sangat berharga, untuk segera berbenah agar lebih produktif namun lebih efisien serta menjadi
spirit untuk mempersiapkan program yang compatible dengan kondisi darurat

PENTINGNYA PENTINGNYA MENYADARKAN PENANGANAN


INOVASI POLA PENYEMPURNA KITA SEMUA COVID-19 JUGA
1 2 3 4
KERJA AGAR AN PROGRAM HANYA DENGAN MENJADI
TETAP AGAR LEBIH GOTONG ROYONG MOMENTUM
PRODUKTIF DI COMPATIBLE BURDEN SHARING REFORMASI
TENGAH DENGAN MENGUATKAN agar UNTUK KELUAR
mampu bertahan DARI MIT
TERBATASNYA KONDISI
sekaligus percepatan melalui
MOBILITAS FISIK KEDARURATAN
recovery sosial transformasi
(optimalisasi ICT program yang
ekonomi. Sinergi ekonomi, daya
dan digitalisasi simple dan
kebijakan moneter, saing dan
implementatif
birokrasi) fiskal, sektor kapasitas
(Kesehatan,
keuangan dan sektor
Perlinsos, Program produksi
riil
pemulihan
ekonomi)

57
Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 4
KEMENTERIAN AGAMA
REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai