Anda di halaman 1dari 30

BAB 7

Sumber : commons.wikimedia.org
DINAMIKA PARTIKEL
A. FORMULASI HUKUM-HUKUM NEWTON
Hukum I Newton
“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, benda yang
mula-mula diam akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula
bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap.”

 Secara sistematis ditulis:

F  0
Hukum I Newton disebut juga hukum kelembaman atau hukum inersia,
yaitu kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaannya.
A. FORMULASI HUKUM-HUKUM NEWTON
Hukum II Newton
“Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada
benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan
resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda.”

 Secara sistematis ditulis:


a
 F
m

Hukum II Newton berlaku untuk resultan percepatan benda ≠ 0


A. FORMULASI HUKUM-HUKUM NEWTON
Hukum III Newton
“Jika A mengerjakan gaya pada benda B, maka B akan mengerjakan
gaya pada A, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.”

 Secara sistematis ditulis:

Faksi   Freaksi
 Aplikasi Hukum III Newton: terdorongnya roket ke atas,
terdorongnya jet ke depan oleh mesin jet, dll.
A. FORMULASI HUKUM-HUKUM NEWTON
Hukum III Newton

Hal yang perlu diperhatikan pada hukum III


Newton:

• Pasangan gaya aksi dan gaya reaksi bekerja pada dua benda
yang berbeda.
• Besarnya gaya reaksi sama dengan gaya reaksi.
• Arah gaya reaksi berlawanan dengan arah gaya aksi.
B. MENGENAL BERBAGAI JENIS GAYA

Gaya Berat

Gaya Normal
Jenis-jenis Gaya
Gaya gesek

Tegangan tali
B. MENGENAL BERBAGAI JENIS GAYA
Gaya Berat
w  mg

w w w
• Gaya berat (w) atau sering disebut berat adalah gaya gravitasi Bumi yang bekerja
pada suatu benda.
• Arahnya menuju pusat Bumi.
• Berat berbeda dengan massa. Besarnya massa tetap, sedangkan besarnya massa
tergantung lokasi benda.
B. MENGENAL BERBAGAI JENIS GAYA
Gaya Normal

N N
N

• Gaya normal (N) adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh
antara dua permukaan yang bersentuhan.
• Arahnya tegak lurus dengan bidang sentuh.
B. MENGENAL BERBAGAI JENIS GAYA
Gaya Gesekan
• Gaya gesekan (fg) atau gaya gesek adalah gaya yang muncul
pada dua benda yang bersentuhan secara langsung.
• Arahnya berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda.

N fg N
F
fg W sin 
w.cos 
w
W
B. MENGENAL BERBAGAI JENIS GAYA
Gaya Tegangan Tali

• Gaya tegangan tali (T) atau tegangan tali adalah gaya yang bekerja
pada ujung-ujung tali karena tali tersebut tegang.

T1 T1 T2 T2 P
B. MENGENAL BERBAGAI JENIS GAYA
Konsep Gaya Sentripetal

• Percepatan sentripetal muncul


sebagai akibat adanya gaya
sentripetal yang bekerja pada
benda.

• Arahnya tegak lurus dengan


vektor kecepatan, menuju pusat
lingkaran.
B. MENGENAL BERBAGAI JENIS GAYA
Konsep Gaya Sentripetal
• Asal gaya sentripetal → gaya tegangan tali T

F 0
Fs  T  0 Fs
T
T  Fs
2
v
mv
T 
r
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

4. Dua benda
1. Dinamika
2. Dinamika 3. Berat semu terhubung
sederhana
dengan dalam dengan tali
tanpa
gesekan. elevator. melalui
gesekan.
sebuah katrol.

7. Gerak
5. Benda 6. Tikungan pada melingkar
bertumpuk. jalan. pada bidang
vertikal
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

Dinamika Partikel Tanpa Gesekan


N

• Pada sumbu X
W sin 
w.cos 
w
F y ma
• Pada sumbu Y wx  m a
F y 0
mg sin   m a
N  wy  0
a  g sin 
N  w y  mg cos 
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

Dinamika Partikel Dengan Gesekan


fg N

W sin 
w.cos  • Pada sumbu X
w
• Pada sumbu Y
F y m a
wx  f g  m a
F y 0 mg sin   f g  m a
N  wy  0 mg sin   f g
a
N  w y  mg cos  m
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

Berat Semu dalam Elevator


• Elevator diam:
• Elevator bergerak
F y 0 F  m a
N  mg  0 N  mg  m a
N  mg N  mg  m a
Catatan:

w  a (+) jika arah percepatan ke atas.

 a (-) jika arah percepatan ke bawah


C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

Dua Benda Terhubung Tali melalui Katrol


NA T
fg F y 0
N A  mA g  0
T
N A  mA g
wA
f g  k N A  k mA g
wB
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

Dua Benda Terhubung Tali melalui Katrol

 F  m A  mB  a
T  f     T  m g    m
g B A  mB  a
T   k m A g  T  mB g   m A  mB  a
 mB   k m A 
a    g
 m A  mB 
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

N1,2
Benda Bertumpuk
Tinjau benda 1
N3
F y 0
N1, 2  m1 g  0
w1
N1, 2  m1 g
N2,1
N 2,1  N1, 2  m1 g
w2
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

Benda Bertumpuk
Tinjau benda 2
F y 0
N 3  m2 g  N 2,1  0
N 3  m2 g  N 2,1
N 3  m2 g  m1 g
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

Tikungan pada Jalan


a. Tikungan datar kasar
Fs  f s
mv 2
fs   s mg
r r
v 2  rg s
v rg s
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

Tikungan pada Jalan


vmaks  rg s
Batas laju kendaraan agar dapat menikung pada jalan datar kasar:
a. Kekasaran permukaan jalan (𝜇s). Semakin kasar permukaan jalan, semakin
besar batas laju menikung.
b. Jari-jari belokan (r). Semakin besar jari-jari belokan, semakin besar batas
laju menikung.
c. Percepatan gravitasi (g). Semakin besar percepatan gravitasi tempat
menikung, semakin besar batas laju menikung.
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

Tikungan pada Jalan


N cos θ b. Tikungan jalan miring
N
Fs N sin 
2
mvmaks
 N sin  *
N sin θ r
 Fy  0
N cos   mg  0
N cos   mg * *
w
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

Tikungan pada Jalan


• Dengan membagi * dan ** diperoleh:

2
vmaks
tan  
rg
2
vmaks  rg tan 
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

Tikungan pada Jalan


N cos θ
c. Tikungan jalan miring dan
N kasar

F y 0
N sin θ N cos   mg  f s sin   0
fs cos θ
mg  N cos   f s sin 
fs sin θ fs mg  N cos    s N sin 
mg  N  cos    s sin   *
w
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

Tikungan pada Jalan

b. Tikungan jalan miring dan Dengan membagi * dan **


kasar diperoleh:
2
vmaks  s  tan 
Fs  N sin   f s cos 

rg 1   s tan 
Fs  N sin    s N cos 
 s  tan 
Fs  N  sin    s cos   *  rg 
2
vmaks
1   s tan 
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
vA Gerak Melingkar pada Bidang
Vertikal

NA a. Sisi dalam lingkaran


w Fs  N A  mg
mvA2
pusat  N A  mg
r
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
vA Gerak Melingkar pada Bidang
Vertikal
NA b. Berat tanpa bobot (NA = 0)
w
Fs  N A  mg
mvA2
pusat  N A  mg
r
mvA2
 0  mg
r
v A  rg
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL

N Gerak Melingkar pada Bidang Vertikal

c. Sisi luar lingkaran


N  Fs
FS
mv 2
pusat N 
r

Anda mungkin juga menyukai