Anda di halaman 1dari 3

1

MOTOR BAKAR

Motor Bensin

Motor bensin yang umum adalah motor empat langkah (empat “tak”), disebut
empat langkah karena terjadi empat proses dalam satu daur. Misalkan pada suatu saat
piston berada pada puncak geraknya; lalu pada saat piston itu bergerak turun, suatu
campuran yang terdiri dari udara dan uap bensin terhisap masuk kedalam silinder
karena katup masuk terbuka dan katup pembuangan tertutup. Gerak turun ini disebut
langkah menghisap. Pada akhir langkah ini, katup masuk menutup dan piston
bergerak naik memampatkan campuran udara-bensin tadi hampir secara adiabatic.
Gerak ini disebut langkah kompresi. Pada atau dekat puncak ini sebuah bunga api
menyalakan campuran udara-bensin, sehingga terjadi pembakaran yang sangat cepat.
Tekanan dan suhu naik pada volume konstan.
Piston kini terdesak kebawah akibat gas yang hampir secara adiabatic memuai. Gerak
kebawah ini disebut langkah daya atau langkah usaha. Pada akhir langkah daya
katup pembuangan membuka. Tekanan dalam silinder turun dengan sangat cepat
sampai mencapai tekanan atmosfir dan piston yang bergerak naik mendesak keluar
semua gas yang tersisa. Katup pembuangan kini menutup, katup masuk terbuka, dan
daur atau siklus mulai kembali.

W d

a
V
V2 V1

Daur motor bensin dianggap sama dengan daur Otto, pada titik a, udara dalam silinder
bertekanan atmosfir dikompresi secara adiabatic sampai ketitik b, kemudian
dipanaskan sampai titik c pada volume konstan, lalu dibiarkan memuai secara
adiabatic ketitik d, kemudian didinginkan pada volume konstan sampai titik a, sesudah
http://www.mercubuana.ac.id
3

USAHA DAN TENAGA


Masalah dasar dalam dinamika partikel adalah bagaimana menentukan

gerak partikel jika diketahui gaya yang berkerja padanya. Yang dimaksud dengan
“bagaimana gerak partikel” adalah bagaimana perubahan posisinya terhadap waktu.
Jika geraknya dalam satu dimensi, persoalannya menjadi menentukan x sebagai
fungsi waktu, x (t). garis lengkung dalam gambar dibawah, melukiskan jejak atau
lintasan sebuah partikel bermassa m yang bergerak di dalam bidang xy dan
disebabkan oleh gaya resultan F yang besar dan arahnya dapat berubah-ubah dari titik
ke titik lintasan itu. Dari hukum gaya yang sesuai, kita uraikan gaya itu menjadi
komponen Fs di sepanjang lintasan dan komponen FN normal terhadap lintasan.

komponen FN, tegak lurus terhadap kecepatan V, merupakan gaya sentripetal, dan
efeknya hanya mengubah arah kecepatannya. Efek komponen Fs mengubah besar
kecepatan.
Andaikan s ialah jarak partikel yang diukur dari titik tertentu O, di sepanjang lintasan.
Pada umumnya, besar Fs adalah fungsi dari s. berdasarkan hukum kedua Newton

dv
Fs= m —
Dt

karena Fs adalah fungsi s, kita gunakan dalil t\rantai ,dan ditulis


dv dv ds dv
—=——=v—
dt ds dt ds

http://www.mercubuana.ac.id
5

dyn cm), disebut 1 erg. Karena 1m = 100 cm dan 1 N = 10 dyne, maka 1 Nm = 10


dyn cm atau 1J = 10 erg
Dalam sistem inggris, satuan usaha ialah satu foot pound (1 ft lb) :
1 J = 0,7376 ft lb, 1 ft lb = 1,356 J
Rumus untuk usaha suatu gaya dapat dituliskan dalam beberapa cara.
Kalau adalah sudut antara vector gaya F dan vektor perpindahan ds yang sangat
kecil komponen Fs sama dengan F cos ; dengan demikian
W = Fs.ds = F cos ds
Jika usaha yang dilakukan oleh sebuah partikel mempunyai gaya yang

dapat berubah, baik arah arah maupun besarnya, dan partikel dapat bergerak
sepanjang garis lengkung. Dan usaha yang berubah tersebut dapat ditentukan dari
dW = F . ∆r = F cos ∆r

CONTOH:
gambar di bawah ini memperlihatkan sebuah kotak yang di tarik di
sepanjang permukaan horizontal oleh gaya tetap P yang membentuk sudut tetap
dengan arah gerak. Gaya-gaya lainnya pada kotak itu ialah beratnya w, gaya normal
ke atas N yang dilakukan oleh permukaan, dan gaya gesekan f. berapa usaha masing-
masing gaya apabila kotak bergerak sejauh s di sepanjang permukaan menuju ke
kanan ?

komponen P dalam arah gerak ialah P cos . Karena itu usaha gaya P ialah
Wp = (P cos )s
Gaya w dan N kedua-duanya tegak lurus terhadap perpindahan, jadi
Ww = 0, WN = 0
Gayagesekan f berlawanan dengan arah perpindahan, sehingga usaha gaya gesekan
ialah
Wf = -fs
Karena usaha adalah besaran skalar, usaha total W semua gaya pada benda itu ialah
jumlah aljabar (bukan vektor) usaha masing-masing

http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai