Anda di halaman 1dari 87

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HIV AIDS

DAN PENYAKIT INFEKSI MENULAR SEKSUAL

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT BATCH IX


PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
Kerangka Presentasi
• Informasi Dasar HIV AIDS dan PIMS
• Strategi Pengendalian HIV AIDS dan PIMS
– Situasi Epidemi HIV AIDS dan PIMS
– Triple Eliminasi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B
– Kolaborasi TB-HIV
• Tatalaksana Gizi pada ODHA
• Peraturan Terkait HIV-AIDS dan PIMS

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


INFORMASI DASAR HIV AIDS & PIMS

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


APAKAH HIV AIDS?
HIV AIDS
H : Human (Manusia) A : Acquired (Didapat / ditularkan
I : Immunodeficiency (turunnya dari orang lain)
sistem kekebalan tubuh, I : Immune (Kekebalan tubuh)
sehingga tubuh gagal melawan D : Deficiency (Penurunan /
infeksi) Kekurangan)
V : Virus S : Syndrome (Kumpulan Gejala &
Tanda)
Virus yang hanya terdapat di dalam
tubuh manusia dan menyebabkan Kumpulan gejala dan tanda fisik
turunnya kekebalan tubuh  tubuh (infeksi opotunistik) karena
gagal melawan infeksi penurunan kekebalan tubuh, akibat
tertular virus HIV dari orang lain

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


HIV
• Menyerang sistim kekebalan tubuh (sel darah putih / limfosit) sehingga
kekebalan tubuh menurun
• Memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri dalam tubuh manusia

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


HIV terdapat di…

darah

cairan sperma
cairan vagina
air susu ibu
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:
Tertular
VIRUS

Periode
HIV +
-Orang Tampak Sehat AIDS
AIDS
AIDS
-Tidak Ada Keluhan/Gejala
-Aktivitas Masih Normal
Jendela
Tesmasih bersih, Virus
Orang belum tertular
sudah beradapenyakit / virus
dalam darah, belum adakepada
bisa menularkan dlm darahnya
orang lain
H I V (+) SETERUSNYA POSITIP...
HIV (-) DAN

5 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN
3 – 12 minggu

Yayasan Pelayanan Anak dan


Keluarga
(LAYAK)
Layanan HIV-IMS Komprehensive
9
Berkesinambungan
Perjalanan Infeksi HIV
1000
900 Sel T CD4+
800
Jumlah sel CD4+

700 Sindrom
Infeksi TB
600 Asimtomatik
Akut HIV
500 HZV
400 Masa OHL
jendela
Ambang relatif
300 Plasma HIV-RNA OC
200 PPE
PCP
100 CM
Antibodi
0 CMV, MAC
0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Bulan….. Tahun sesudah terinfeksi HIV
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
Masa Jendela (Window Period)

Masa dimana virus masuk dalam tubuh


sampai dengan terbentuknya antibodi

Antara 4-12 minggu

Bila diperiksa pada masa tersebut, anti HIV nya


negatif karena antibodi belum terbentuk,
namun sudah dapat menularkan pada orang
lain

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Yang Tidak Menularkan…

Penggunaan
Ciuman WC bersama
Pelukan

Tinggal
Sentuhan Alat makan Gigitan serumah
Nyamuk
CEGAHLAH HIV DENGAN CARA
Tidak melakukan hubungan
seksual berisiko seperti
ganti-ganti pasangan
Tidak menggunakan
narkoba

Mengikuti program
pencegahan penularan
HIV dari ibu ke anak

Menerapkan
kewaspadaan standar
(bagi petugas
Skrining darah donor dan kesehatan)
organ tubuh
Bagaimana Kita Mengetahui Kalau Seseorang
Terinfeksi HIV ?
• Bila belum muncul gejala, tidak dapat terlihat terinfeksi atau tidak,
sementara dalam darah sudah terdapat virus dan dapat menularkan pada
orang lain
• Dapat diketahui statusnya dengan pemeriksaan antibodi HIV dalam darah
• Periksakan segera bila perilaku berisiko

Cara untuk mendeteksi HIV


adalah
melalui pemeriksaan
daraha
Diagnosis HIV

• Ditemukannya antibodi HIV dlm darah


• Jenis pemeriksaan antibodi HIV:
– Rapid Test
– ELISA
– Western Blot
• Melalui pemeriksaan antigen HIV :
– P24
– PCR-RNA

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Bagaimana pengobatan pada ODHA ?
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
Obat ARV (Anti Retro Viral)
• Obat yang dapat menekan jumlah virus dalam darah
• Diminum secara teratur, tepat waktu dan seumur hidup
• Disediakan pemerintah GRATIS, di RS Rujukan ARV seluruh Indonesia
• ARV yang diminum patuh >6 bulan dan diteruskan seumur hidup akan
menekan kadar virus dalam darah sampai tidak terdeteksi (HTPN 052)
Tujuan Terapi ARV

• Menurunkan jumlah virus dalam darah


sampai tidak terdeteksi dan
mempertahankannya
• Memperbaiki kualitas hidup
• Mencegah infeksi oportunistik
• Mencegah progresi penyakit
• Mengurangi transmisi kepada yg lain

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Alasan: Satu Paduan Untuk Semua
Paduan utama lini ke-1:
TDF + 3TC (atau FTC) + EFV
o Gratis – Aman - Sederhana: paduan ini sangat efektif, mudah ditoleransi dan
tersedia dalam dosis tunggal, KDT sekali sehari dan meningkatkan adherence
(kepatuhan)
o Paduan yg selaras melintasi semua populasi (Dewasa, Ibu hamil (trimester 1),
Anak >3 tahun, TB dan Hepatitis B,)
o Memudahkan pembelian obat dan rantai pasokan dengan mengurangi jumlah
paduan pilihan
o Efektif terhadap HBV
o EFV merupakan NNRTI untuk orang koinfeksi HIV-TB dan koinfeksi HIV-HBV
(kurang berisiko hepatotoksik)
o Terjangkau (harga turun bermakna sejak 2010) masih ditanggung pemerintah
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
LANGKAH DASAR
TATALAKSANA KLINIS Profilaksis Pasca Pajanan HIV
pada KECELAKAAN KERJA NAKES

1. Menetapkan kriteria yang dapat menerima PPP HIV


2. Memberikan informasi singkat mengenai HIV, nakes setuju
mendapatkan PPP.
3. Memastikan tidak terinfeksi HIV, dibuktikan hasil tes HIV nakes saat itu
(pasca kecelakaan kerja) Negatif (Non Reaktif).
4. ARV untuk PPP HIV : sesuai ketersediaan saat itu, (dianjurkan
TDF+3TC+LPV/r) paling lambat 72 jam pasca pajanan selama 1 bulan.
5. Melaksanakan pencegahan penularan, evaluasi laboratorium
6. Tercatat lengkap dan rinci
7. Memberikan follow-up dan dukungan.
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
HIV : INFEKSI KRONIS DAPAT DIKENDALIKAN
• Berkat pengembangan terapi ARV, orang yang terinfeksi
HIV bisa hidup lebih lama dan produktif.
• Saat ini HIV dikategorikan sebagai penyakit
kronis/menahun seperti diabetes dan darah tinggi.
• pengobatan ARV tidak saja untuk mencegah infeksi
oportunistik namun juga untuk mencegah penularan
(treatment as prevention)
Jika positif HIV
segera mulai
terapi ARV
agar tetap
sehat & produktif
Cak Gareng, ODHA yang berhasil
jalan kaki keliling Indonesia
APAKAH IMS?

 IMS singkatan dari Infeksi Menular Seksual, yaitu


kelompok infeksi yang menular melalui hubungan
seksual
 Mengakibatkan penyakit pada alat kelamin dan atau
tubuh secara keseluruhan.
 Beberapa IMS dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi
kepada janin atau bayinya serta melalui kontak darah
atau alat tembus kulit

02/08/2021 3jk 25
ETIOLOGI IMS
Beberapa organisme penyebab:
1. Bakteri: Neisseria gonorrhoeae (GO), Treponema pallidum
(sifilis), Chlamydia trachomatis, Gardanella vaginalis,
Haemophilus ducreyi, Donavania granulomatis,
Mycoplasma hominis, Ureaplasma urealycum.
2. Virus: Herpes simplex, Hepatitis B-C, HIV, HPV, CMV
3. Protozoa: Trichomonas vaginalis,
4. Jamur: Candida albicans
5. Ektoparasit: Phtirus pubis, Sarcoptes scabei

02/08/2021 3jk 26
Perilaku berisiko yang dapat
mempermudah penularan IMS?
Melakukan hubungan seks berisiko, tanpa menggunakan
pelindung/kondom:
• dengan penderita IMS
• dengan pasangan seksual lebih dari satu
• secara anal (karena hubungan ini mudah
menimbulkan luka)

02/08/2021 3jk 27
Apa sajakah gejala dari IMS?
• Keluar cairan tidak normal dan atau sakit pada atau dari
vagina (keputihan)
• Keluar cairan tidak normal dan atau sakit dari penis
• Luka pada dan sekitar alat kelamin
• Nyeri perut bagian bawah pada perempuan
• Pembengkakan testis / skrotum
• Tumbuhan vegetasi
• Radang mata pada bayi baru lahir

02/08/2021 3jk 28
Pendekatan sindrom
“Pendekatan yang menggunakan algoritma/Bagan Alur
berdasarkan sindrom (gejala dan tanda klinis pasien)
untuk sampai pada keputusan pengobatan, dengan
menggunakan antibiotik yang sesuai “

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Berbagai bentuk PIMS
(9 sindrom)
1. Duh/cairan Vagina  GO,Trikomoniasis, Candidosis Vaginalis,
Vaginosis Bakteri
2. Duh/cairan Uretra  GO, Chlamydia
3. Luka pada alat kelamin (Ulkus genital)  Sifilis, Ulkus Mole (Chancroid), dg
vesikel:Herpes Genitalis
4. Nyeri perut bag bawah pada wanita  manifestasi dari penyakit-penyakit IMS
5. Pembengkakan skrotum/buah pelir
6. Benjolan di lipat paha (Bubo inguinal)  Limfogranuloma Venereum,Chancroid
7. Radang mata bayi baru lahir  Sifilis kongenital pada bayi-anak
(Konjungtivitis neonatorum)
8. Tumbuhan pd alat kelamin (Vegetasi  Kondiloma Akuminata
genital)
9. Proktitis daerah anus

02/08/2021 3jk 30
INFEKSI
MENULAR SEKSUAL
PROGRAM IMS DI PUSKESMAS
Tujuan : 1. Pelayanan Komprehensif IMS
2. Diagnosis IMS dengan Pendekatan Syndrom (+
”menurunkan angka Lab Sederhana )
kesakitan dan kematian 3. Skrining Rutin IMS pada populasi berisiko
tinggi / Deteksi Dini IMS
akibat Infeksi Menular
Seksual dan Infeksi 4. Penatalaksanaan IMS pada pasangan
Saluran Reproduksi yang 5. IMS Terintegrasi dengan layanan KIA/KB /
Skrining Sifilis pada ibu hamil
bisa dicegah dan diobati”
6. Mobile IMS (mendekatkan akses layanan IMS
pada populasi berisiko tinggii)
7. Penawaran Pemeriksaan / Tes HIV pada setiap
pasien IMS
8. Penyediaan Obat IMS
9. Distribusi Kondom

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


PEMUTARAN FILM MENGENAI IMS

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Hubungan IMS dan HIV-AIDS

IMS meningkatkan risiko tertular HIV

Pengidap HIV menjadi rentan terhadap berbagai penyakit


termasuk IMS

Pengidap HIV yang juga IMS akan lebih cepat menjadi AIDS,
serta lebih mudah menularkan

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


HUBUNGAN IMS & HIV

AIDS
MELEMAHKAN TUBUH

IMS & HIV


MEMPERCEPAT
IMS HIV

PERILAKU SEKSUAL BERISIKO


PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
STRATEGI PENGENDALIAN
HIV AIDS DAN PIMS

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


HIV-AIDS…. “Fenomena Gunung Es”

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Epidemiologi HIV AIDS dan PIMS

Secara umum ada 3 pola epidemi HIV:

Tingkat rendah Terkonsentrasi Meluas


(Low Level) (Concentrated) (Generalized)

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Epidemiologi HIV AIDS

 Epidemi HIV Terkonsentrasi (0,33%)  Estimasi Jumlah Populasi Kunci (PS,


dewasa >15 tahun LSL, waria, penasun, pelanggan)
 Papua dan Papua Barat = 6.657.705
Epidemi meluas tingkat rendah (2,3%)  Estimasi jumlah ODHA 2016 = 622.435
Kondisi Yang Mempercepat Penularan?
Jumlah Penduduk Indonesia: 240 juta

230,000
Wanita
75.000 Penjaja seks
penasun

6,7 Juta Pria


membeli Sex 4,9 Juta
menikah
(2-20% dari Pria Dewasa)
dg pria risiko
tinggi
1,13 Juta
Gay dan Waria

Anak-anak

Laki-laki Perempuan
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
Estimasi Populasi Rawan Tertular HIV Tahun 2012, Kemenkes
A. HIV dan AIDS Jumlah Kasus HIV dan AIDS per Tahun
sd Desember 2017
Grafik 1. Jumlah HIV dan AIDS yang Dilaporkan per Tahun s d Des embe r 2017
Jumlah kumulatif = 280.623
48.300
41.250
32.711 30.935
29.037
21.591 21.031 21.511

10.362 11.238 12.214 10.146


9.793 8.329 8.754 9.215 9.280
5.395 7.195 6.048 5.359 6.712 7.437
3.716 4.872
859

s.d. 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017*
2005

Jumlah Kasus HIV Jumlah Kasus AIDS

*Jumlah AIDS yang dilaporkan mengalami perubahan karena adanya validasi data bersama Dinkes Provinsi pada
Sumber:
Oktober 2017 Laporan HIV/AIDS Triwulan IV 2017, Kemenkes
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
Jumlah Infeksi HIV yang dilaporkan Menurut Jenis
Kelamin tahun 2008 - 2017

Sumber: Laporan HIV/AIDS Triwulan IV 2017, Kemenkes


PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
Persentase Kasus HIV Menurut Faktor Risiko
sd Desember 2017
Penasun, 2%,

Heteroseksual, 22%

Tidak Diketahui, 47%,

LSL, 21%

Lain-lain, 8%

Penasun Heteroseksual LSL Lain-lain Tidak Diketahui

Sumber: Laporan HIV/AIDS Triwulan III 2017,PEMBEKALAN


Kemenkes NUSANTARA SEHAT IX
Jumlah HIV di Indonesia Yang Dilaporkan Menurut
Kelompok Umur sd Desember 2017

Sumber: Laporan HIV/AIDS Triwulan IV 2017, Kemenkes


PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
1.030 3,1% 358 1,1% 1.101 3,4% 4.894 15,0% 23.512 71,9% 1.816 5,6%
795 2,6% 338 1,1% 1.119 3,6% 4.871 15,7% 21.810 70,5% 2.002 6,5%
903 2,2% 406 1,0% 1.510 3,7% 7.154 17,3% 28.602 69,3% 2.675 6,5%
901 1,9% 425 0,9% 1.729 3,6% 8.252 17,1% 33.448 69,3% 3.545 7,3%
an Melalui SIHA per 3 Februari 2018

Persentase HIV di Indonesia Yang Dilaporkan


Diag ram 1. Pe rs e n tas e HIV yang Dilapo rkan Me nurut Je nis Ke lamin
Menurut JenisOkto Kelamin Tahun
be r – De s e sd Desember 2017
mbe r 2017

38%

62%

Laki-laki Perempuan

Sumber: Laporan HIV/AIDS Triwulan IV 2017, Kemenkes


PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
Tujuan Pengendalian
HIV AIDS

3 ZERO 2030
Zero Zero Zero
Kematian terkait
Infeksi Baru HIV Diskriminasi
AIDS

90% 90% 90%


ODHA On
ODHA yang ODHA on
mengetahui ART dg VL
ART suppresi
Status HIV ODHA yang
Kasus HIV yang ODHA on ART yang
diterapi ARV
ditemukan virusnya tidak
terdeteksi

T O P
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
keluarga

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


6 PILAR DALAM LKB
• Koordinasi dan kemitraan dg semua
PILAR 1 pemangku kepentingan di setiap lini
PILAR • Peran Aktif Komunitas, ODHA dan Keluarga
2
PILAR • Pelayanan terintegrasi dan terdesentralisasi sesuai
kondisi epidemiologi setempat
3
PILAR • Paket layanan HIV komprehensif yang
4 berkesinambungan
PILAR • Sistem rujukan dan jejaring kerja
5
PILAR • Akses layanan terjamin
6 PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
JEJARING MINIMUM PELAYANAN
RS Kab/kota (kswasta
RS RUJUKAN prop dan
dan pemerintah) dan LAYANAN SATELIT /
kab/kota (pemerintah
PKM LKB Fasyankes primer
/swasta)

1.Konseling dan Tes HIV 1. Konseling dan Tes HIV


1. Konseling dan
ko Tes HIV
2.IMS 2. IMS
2. IMS
3.TB HIV 3. TB HIV
3. TB HIV
4.PPIA 4. PPIA
4. PPIA
5.PDP 5. LASS/PTRM
5. LASS *
6.LASS * 6. Satelit ARV
6. PDBN *
7.PDBN * 7. Lab. Sederhana (RDT/
7. PDP
8.Penunjang Diagnostik jejaring lab dan IMS)
8. Lab. Lengkap (CD
(VL + CD4) dan Lab.
4/jejaring lab)
lengkap (PKM, Klinik, Lapas, DPS,)
(RS Kab/kota, PKM )
Strategic Use of ART  TOP
TEMUKAN OBATI PERTAHANKAN
“Tes HIV” “ARV tanpa CD4” “Mempertahankan ART
terus”
 ibu hamil  Peningkatan
 Bayi/anak HIV koordinasi
 pasien IMS  Peran aktif ODHA dan
 pasien TB keluarga
 pasien Hepatitis  Strategi komunikasi
 pasangan ODHA  Dukungan ODHA
 Populasi Kunci : WPS, TEST & TREAT  Kartu Pasien
LSL, TG, Penasun, WBP beregister nasional
 Semua orang yg diisi lengkap
tinggal di daerah  Ikhtisar Perawatan
epidemi meluas diisi lengkap

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Strategi Inovasi
dari TOP menjadi S-TOP

Suluh
Temukan
Temukan Eliminasi HIV
Obati AIDS pada
Obati Tahun 2030
Pertahankan
Pertahankan
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
Fast Track (Jalur Cepat TOP)
Temukan : 90% ODHA mengetahui statusnya

Obati : 90% ODHA yang tahu statusnya


mendapatkan terapi ARV

Pertahankan : 90% ODHA dalam terapi ARV mengalami


penekanan jumlah virus

SULUH
Masyarakat mendapat informasi benar mengenai HIV AIDS

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Suluh
1. Perubahan cara pandang HIV-AIDS pada masyarakat
umumGuna menurunkan Stigma dan Diskriminasi.
Menekankan bahwa HIV-AIDS dapat diobati seperti penyakit
kronis lainnya
2. Pencegahan Penularan
3. Peningkatan Peran Kader Kesehatan
4. Kampanye Promosi ARV

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Temukan
INOVASI
• Innovative HIV Key population outreach; internet-based outreach
• Investigasi Kontak; pemberitahuan dan ajakan tes yang dibantu
oleh petugas kesehatan untuk pasangan/kontak dari pasien dengan
HIV
• HIV Screening oleh bidan bersamaan dalam ANC
• Early Infant Diagnosis (EID);
• Tes HIV untuk populasi rentan/pelanggan seks;
- Pekerja tambang, perkebunan, konstruksi
- Buruh migran
- Anak/remaja jalanan, komunitas lain

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Obati
INOVASI
• Treat all; ARV untuk semua orang dengan HIV, tanpa
memandang jumlah CD4
• Simplifikasi memulai ART; pemeriksaan lab dilakukan setelah
memulai ART
• Perluasan layanan satelit dan inisiasi ART; di Kab/Kota jalur
cepat TOP, semua PKM dan RS pemerintah bisa memberikan
ARV

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Pertahankan
INOVASI
• Pendampingan ODHA berbasis keluarga
• Sistem tranportasi spesimen darah guna memperluas akses
pemeriksaan Viral Load bagi ODHA
• Penggunaan ARV kombinasi dosis tetap
• Penguatan sistem rujukan antara layanan HIV dan sistem
koordinasi dengan kelompok komunitas (pendampingan
sebaya bagi ODHA)
• Konseling kepatuhan
• Inovasi pembuatan aplikasi pengingat minum ARV bagi ODHA
• Test Viral Load setiap 6 bulan bagi ODHA baru dan kemudian
selanjutnya setiap tahun
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
ELIMINASI PENULARAN
HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B
(TRIPLE ELIMINASI)
PERMENKES 52/2017

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


STRATEGI PENCAPAIAN ELIMINASI
PENULARAN HIV, SIFILIS & HEPATITIS
B DARI IBU KE ANAK
• Penemuan dan penanganan dini HIV, Sifilis dan Hepatitis B
secara komprehensif berkesinambungan untuk menyelamatkan
masa depan bangsa Indonesia
• Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan profesional & sarana
prasarana fasyankes multi level dan multi stakeholders yang
mumpuni.
• Meningkatkan komitmen pencegahan dan pengendalian secara
efektif dan efisien serta mampu laksana
• Diperlukan suatu peraturan dan pedoman pelaksanaan dalam
sistem kesehatan nasional dan daerah yang terintegrasi
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
ROADMAP
ELIMINASI PENULARAN
HIV, SIFILIS & HEPATITIS B
DARI IBU KE ANAK
2018- • Akses Terbuka Di INDONESIA
2019
Eliminasi : <50/100.000 KH
2020- • Pra Eliminasi : <5/10.000 KH
2021 : <0,05%

2022 • Eliminasi
Eliminasi : upaya
pengurangan penyakit
berkesinambungan di
wilayah kesakitan 2023- • Pemeliharaan
serendah mungkin : tidak 2025
menjadi masalah kesehatan
di wilayah
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
STANDAR DETEKSI DINI
Ibu
HIV, SIFILIS dan HEPATITIS B
Ibu hamil
hamil
Pada PEREMPUAN/IBU HAMIL
Kunjungan
Kunjungan Antenatal
Antenatal

Pelayanan ANC
Lesson learnt
• Anamnesa
• Pemeriksaan 10T:
inklusif IMUNISASI
• T1. Tinggi & berat badan
• T2. Tekanan darah
• T3. sTatus Gizi (ukur li-la)
• T4. TFU
• T5. Tentukan DJJ Janin
• T6. sTatus Imunisasi (TT)
• T7. Tablet Fe (90 tablet) Tes
Tes HIV,
HIV, Sifilis
Sifilis && Hep
Hep BB bersama
bersama HIV
HIV ––
• T8. Tes Lab (Gol.darah, Hb, GDS, dengan
dengan pemeriksaan
pemeriksaan Sifilis ––
Sifilis Pertahankan
Pertahankan
Sifilis, HIV, Hepatitis B, Malaria, laboratorium
laboratorium rutinrutin lainnya
lainnya
Proteinuri, sputum BTA)
Hepatitis
Hepatitis BB ––
• T9. Tata laksana kasus
• T10. Temu wicara dan konseling Positif
HIV – Sifilis – Hepatitis B
Pengobatan
Pengobatan (ART)
(ART) Pengobatan
Pengobatan(BPG)
(BPG) Pengawasan
Pengawasan
Ulang
Ulangtes
tes HIV
HIVBumil+pasangan
Bumil+pasangan Kondom
Kondom Kondom
Kondom Kondom
Kondom
minimal
minimal33bln
bln trace
tracepasamgan
pasamgan trace
trace pasamgan
pasamgan trace
tracepasamgan
pasamgan
IO
IO lain
lain Comorbid
Comorbidlain
lain Comorbid
Comorbid lain
lain

 Konseling
Konselingkehamilan
kehamilan dan
dan kelas
kelas Ibu
Ibu Hamil,
Hamil,perencanaan
perencanaan kehamilan
kehamilan
 Eduka
Edukasisi&&konseling
konselingpersiapan
persiapan persalinan,
persalinan,pemberian
pemberian makanan,
makanan,
pemeliharaan
pemeliharaan kesehatan,
kesehatan,immunisasi,
immunisasi,kepatuhan
kepatuhan ART
ART
 Konseling
Konselingpasangan,
pasangan,keluarga
keluarga
 Life
LifeSkill
SkillEducation,
Education,disclosure
disclosure

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Alur Pelayanan Triple Eliminasi
dari Ibu ke Anak di Puskesmas
Form yg dipakai:
- Kohort Ibu, Buku KIA Pemeriksaan lab T8
- Form HIV, Sifilis dan Hep B lengkap termasuk HIV,
- Form permintaan periksa lab Sifilis, Hepatitis B

Menunggu
Pemeriksaan Hasil Tes
Bumil Pendaftaran Admin Puskesmas Poli KIA
R. Lab
3 4 4
1 2

6 5

Hasil lab diserahkan ke ibu hamil


Pengelola • Form hasil laboratorium
Pengelola Program
Program Pkm
HIV, Sifilis, Hepatitis
Dinkes Kab/Kota Ruang Data Pemberitahuan Hasil lab umum
• Reaktif : Konseling postest dan
tatalaksana HIV/Sifilis; bagi Hep B

Bumil
8. Staf Lab rujuk ke RS tata laksana Hep,
9
kehamilan di puskesmas
• Non Reaktif : Konseling posttest,
10 7 Edukasi PHBS dan saran imunisasi Hep
B mandiri
Lap yg dikirim perbulan:
- Form TIPK HIV Bumil
- Form Sifilis –IMS
- Form Hep.03.Bumil_Pkm
To : PP Dinkes Kab PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
Pulang
TATALAKSANA IBU HAMIL
SESUAI HASIL PEMERIKSAAN LAB (DETEKSI DINI)
HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B

Deteksi
dini
Tes HIV Tes Sifilis Tes Hep B
R1 (+), R2 (+), R3 (+) TP Rapid Sifilis Rapid Hep B

Hasil +
Segera ARV
+
Segera Benzatin Benzil
+
Pengawasan kasus
IBU KDT 1 tab/24jam
seumur hidup
Penicilin / Benzatin
Penisilin G 2,4 juta IU
boka-boki
hepatitis dirujuk,
lainnya puskesmas

ARV profilaksis Obati 50.000IU/kgBB IM, Vit K


AFASS : ASI Eksklusif or sblm pulang.
BBL PASI Eksklusif – unmixed)
PCR EID usia 6 mgg
tanda2 : lesi kulit,
Snuffles, Trias
HB0 < 24jam
HBIg< 24jam
+ Cotrim profilaksis Hutchinson,
02/08/2021
KOLABORASI TB-HIV

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


DASAR KEBIJAKAN
KOLABORASI
• “Two diseases, one patient”
• Hak pasien memperoleh pelayanan yang komprehensif
dan bermutu
• Kolaborasi fungsional bukan struktural (integrasi
program)
• Memanfaatkan strategi dan sistem pelayanan yang ada
(TB dan HIV-AIDS)
 Memberikan manfaat pada kedua program

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


TB PADA ODHA
Bentuk TB yg paling sering dijumpai pada ODHA
• TB PARU BTA NEGATIF
• TB EKSTRA PARU

DIAGNOSIS SULIT
SERING DIAGNOSIS TERLAMBAT

MENINGKATKAN ANGKA KEMATIAN


Sekitar 40-50% kematian ODHA karena TB
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
Kegiatan Kolaborasi TB-HIV
A. Membentuk mekanisme kolaborasi
A.1. Membentuk Pokja TB-HIV di semua tingkat JOINT
A.2. Melaksanakan surveilans HIV pada pasien TB
A.3. Melaksanakan perencanaan bersama TB-HIV
A.4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi

B. Menurunkan beban TB pada ODHA


B.1. Mengintensifkan penemuan kasus TB dan pengobatannya HIV
B.2. Menjamin pengendalian infeksi TB pada layanan kesehatan dan
tempat orang terkumpul (rutan/lapas, panti rehabilitasi napza)
C. Menurunkan beban HIV pada pasien TB
C.1. Menyediakan konseling & test HIV TB
C.2. Melaksanakan cara-cara pencegahan HIV & PMS
C.3. Menyediakan Cotrimoxazole Preventive Therapy (CPT)
C.4. Melaksanakan HIV/AIDS care and support & treatment (CST)
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
Kebijakan HIV-TB (dalam Permenkes 21/2013)

 Penawaran Tes HIV pada seluruh pasien TB


tanpa memandang faktor risiko HIV (Pasal
22, 23, 24: Pemeriksaan Diagnosis HIV)

 Pemberian ARV pada pasien ko-infeksi HIV-


TB tanpa melihat nilai CD4 (Pasal 34 :
Pengobatan dan Perawatan)

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Kebijakan TB-HIV (dalam Permenkes 67/2016)
Diagnosis TB pada HIV (-)

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Diagnosis TB pada ODHA

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Prinsip Pengobatan TB
pada ODHA
• Tidak berbeda/sama dengan pengobatan TB pada pasien
dengan HIV negatif
• Kategori 1 diberikan pada semua pasien baru
• Kategori 2 diberikan pada semua pasien pengobatan ulang
• Pada ODHA yang belum memulai ART: mulai ART segera
setelah OAT ditoleransi (2-8 minggu)

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


PP INH

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


TATALAKSANA GIZI PADA
ODHA

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Tujuan Tatalaksana Gizi pada ODHA
• Umum:
Melakukan tatalaksana gizi secara tepat dengan mempertimbangkan
seluruh aspek dukungan gizi ODHA pada semua stadium HIV.

• Khusus:
1. Tercapainya berat badan dan hasil laboratorium normal
2. Teratasinya mual, muntah, diare dan lain-lain,
3. Terlaksananya edukasi dan konseling kepada pasien untuk
memilih makanan sesuai dengan selera dan kebutuhan gizi
4. Terhambatnya progresivitas HIV menjadi AIDS
5. Tercapainya kualitas hidup yang optimal pada ODHA untuk
tetap
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
Alur Pelayanan Gizi Bagi ODHA
di Puskesmas

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Kebutuhan Gizi pada ODHA berdasarkan
Stadium

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Kebutuhan Penambahan Energi pada Ibu
Hamil dan Menyusui dengan HIV

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


ASI Ekslusif atau Susu Formula
• WHO menganjurkan, Ibu memilih antara ASI Eksklusif
(dengan syarat Ibu minum ARV secara teratur) atau
Susu Formula Eksklusif  Tidak boleh kombinasi
(Mixed Feeding)
• Mixed feeding memiliki risiko tertinggi untuk
terjadinya penularan HIV kepada bayi. Hal ini karena
susu formula adalah benda asing yang dapat
menimbulkan perubahan mukosa dinding usus dan
mempermudah masuknya HIV yang ada dalam ASI ibu
ke aliran darah bayi.

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Bila Ibu Memutuskan
memberi Susu Formula
Pemberian susu formula bagi bayi yang negatif atau
tidak diketahui status HIV nya harus memenuhi
persyaratan AFASS
– AFFORDABLE = terjangkau,
– FEASIBLE = mampu laksana,
– ACCEPTABLE = dapat diterima,
– SUSTAINABLE = berkesinambungan,
– SAFE = aman.
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
Pemenuhan AFASS
Ditandai dengan :
– Rumah tangga dan masyarakat yang memiliki jaminan atas akses air
bersih dan sanitas yang baik
– Ibu atau keluarga sepenuhnya mampu menyediakan susu formula
dalam jumlah cukup untuk mendukung tumbuh kembang anak
– Ibu atau keluarga mampu menyiapkan susu formula dengan bersih dan
frekuensi yang cukup sehingga bayi aman dan terhindar dari diare dan
malnutrisi
– Ibu atau keluarga dapat memenuhi kebutuhan susu formula secara
terus menerus sampai bayi berusia 6 bulan
– Keluarga mampu memberikan dukugan dalam proses pemberian susu
formula yang baik
– Ibu dan keluarganya dapat mengakses pelayanan kesehatan yang
komprehensif bagi bayinya
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
Kebutuhan Energi Bayi

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


PERATURAN TERKAIT HIV

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Peraturan terkait HIV
• Permenkes 21/2013 ttg Penanggulangan HIV dan AIDS
• Permenkes 51/2013 ttg Pedoman Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak
• Permenkes 65/2013 ttg Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan
• Permenkes 75/2014 ttg Puskesmas
• Permenkes 87/2014 ttg Pedoman Pengobatan Antiretroviral
• Permenkes 97/2014 ttg Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan,
Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan
Kesehatan Seksual
• Kepmenkes 514 /2015 ttg Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasyankes Primer
• Permendagri 18/2016 ttg Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi RKPD 2017
• Permenkes 43/2016 ttg Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan
• Surat Edaran Menkes No 37 tahun 2017 ttg Pelaksanaan Eliminasi HIV – Sifilis – Hepatitis B
dari Ibu ke Anak
• Instruksi Presiden No 1 tahun 2017 ttg Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX
UU No. 23 / 2014 ttg
PEMERINTAHAN DAERAH
TERDAPAT 6 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB KONKUREN :
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan ruang; SPM
d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman; (Standar
Pelayanan
e. ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan
Minimal)
masyarakat; dan
f. sosial.

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Kemampuan dasar Dokter
HIV/AIDS tanpa Komplikasi
•No. ICPC II : B90 HIV-infection/AIDS
•No. ICD X : Z21 Asymptomatic human immunodeficiency virus (HIV) infection status
•Tingkat Kemampuan: 4A (SKDI 4A)
•  dokter umum wajib dapat mengobati HIV / AIDS tanpa komplikasi
Permenkes 75/2014 ttg Puskesmas
•Puskesmas : kawasan perkotaan, kawasan perdesaan dan kawasan terpencil/sangat terpencil
menyelenggarakan UKM & UKP : Peningkatan pengetahuan komprehensif masyarakat tentang
pencegahan penularan HIV-AIDS dan IMS; Pengendaian HIV/AIDS;
Permenkes 43/2016 ttg SPM Kesehatan
•Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, Waria/transgender,
pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV
sesuai standar.
Inpres No. 1 tahun 2017 :
•meningkatkan deteksi dini penyakit di Puskesmas dan menyusun Panduan Pelaksanaan deteksi
dini penyakit di instansi pemerintah dan swasta

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


HIV dalam JKN
Permenkes 59/2014
• HIV / AIDS tanpa komplikasi, SKDI 4A  tuntas oleh dokter umum
• FKTP / PUSKESMAS
– Setiap puskesmas yang ada dokternya wajib melayani pasien
HIV/AIDS tanpa komplikasi secara tuntas
– Pelayanan di puskesmas berdasar kapitasi
– Kapitasi puskesmas meningkat maksimal karena pelayanan HIV
tuntas menjadi petunjuk FKTP akreditasi A.
• FKRTL / RS
– ODHA JKN rawat inap dicover
– Klaim rawat jalan/rawat inap oleh Dr. Sp
– Tiap Kontrol wajib bawa surat kontrol waktu periksa sebelumnya
– SK Pokja Penanggulangan di FKRTL dapat dipergunakan untuk
melayani bilamana perlu
• Obat ARV ditanggung program, BHP fasyankes
• Masih tersedia kesempatan klaim non kapitasi pada keadaan tertentu
(permenkes 59/2014)

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


SPM (wajib 100%)
• Bilamana tidak mampu memenuhi, maka pemerintah
kab/kota/provinsi wajib menyatakannya dan bila
perlu meminta bantuan secara berjenjang tertulis
• Kegagalan pemenuhan SPM akan dilakukan “fasilitasi
khusus” sesuai UU 23/2014 Bagian Ketiga pasal 381-
383

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


LINDUNGI KAMI DARI HEPATITIS B

TERIMA KASIH

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX


Contact
• Telp : 021-42803901
021-4247608 ext 134
• Fax : 021-42880231
• Email : subditaids.p2pl@gmail.com

PEMBEKALAN NUSANTARA SEHAT IX

Anda mungkin juga menyukai