30101407229
LBM 3 MARS
MANAJEMEN
KEUANGAN
PENGERTIAN
Laporan rugi
• Kekayaan laba/Aktivitas • Aktivitas
• Kewajiban • Pendapatan operasi
• Modal • Biaya /beban • Investasi
• pendanaan
Laporan arus
Neraca
kas
1. Neraca
Neraca dapat diartikan sebagai suatu bentuk laporan keuangan yang
menunjukkan posisi harta (aktiva), utang dan modal (ekuitas dan disusun
pada setiap akhir periode (tahun, semester,triwulan).
2. Laporan aktivitas ( Laba/Rugi)
Pada prinsipnya, laporan rugi / laba adalah bentuk laporan keuangan yang
menunjukkan hasil kegiatan operasi perusahaan, untuk suatu periode akuntansi
tertentu (satu tahun, satu semester, satu triwulan atau satu bulan).
3. Laporan arus kas
Bentuk laporan keuangan yang menunjukkan perputaran kas perusahaan
LANGKAH
LAPORAN KEUANGAN
PT. ZA
Neraca 31 – 12 - 00
Aktiva Pasiva
AKT Lancar Kewajiban Lancar
Kas/Bank 350 Hutang Dagang 800
Surat berharga 25 Hutang pajak 120
Piutang 1125 Hutang Wesel 130
Persediaan 2150
Hutang Jangka Panjang
AKT Tetap Hutang Obligasi 1750
Mesin 1850 Hutang Investasi 2000
Kendaraan 1100
Gedung 2900 Modal Sendiri
Tanah 4000 Modal Saham 7500
RE 1200
Jumlah 13500 Jumlah 13500
Lap. Rugi Laba/ Aktivitas
PT. ZA
Penjualan 36.200
Harga Pokok (21.100)
Laba Kotor 15.100
Beaya Operasi (3.800)
Laba operasi 11.300
Bunga (300)
Pendapatan lain 400
Beaya lain (250)
Laba sebelum pajak 11.150
Pajak 30% (3.345)
Laba bersih 7.805
Deviden (7.100)
Laba ditahan 705
SJSN
PENGERTIAN
Berbasis
Step Down Method Volume
(Jumlah)
Double Distribution Method
• Simple distribution merupakan proses distribusi biaya-biaya yang dikeluarkan dipusat biaya
penunjang, langsung ke berbagai pusat biaya produksi. Distribusi ini dilakukan satu persatu
dari masing-masing pusat biayapenunjang. Tujuan distribusi dari suatu unit penunjang tertentu
adalah unit-unit produksi yang relevan, yaitu yang secara fungsional diketahui mendapat
dukungan dari unit-unit penunjang tertentu tersebut. Kelebihan dari cara ini adalah
kesederhanaannya sehingga mudah dilakukan. Namun kelemahannya adalah asumsi dukungan
fungsional hanya terjadi antara unit penunjang dan unit produksi, sedangkan dalam praktek
diketahui bahwa antara sesama unit penunjang bisa juga terjadi transfer jasa.
STEP DOWN BIAYA UNIT BIAYA UNIT BIAYA UNIT BIAYA UNIT BIAYA UNIT
PENUNJANG PENUNJANG PENUNJANG PRODUKSI PRODUKSI
1 2 3 1 2
• Alokasi dilakukan berdasarkan distribusi biaya unit penunjang lain dan unit produksi. Caranya adalah
distribusi biaya dilakukan secara berturut-turut, dimulai dengan unit penunjang yang biasanya
terbesar. Biaya unit penunjang tersebut didistribusikan ke unit-unit lain (penunjang dan produksi yang
relevan). Kemudian dilanjutkan dengan distribusi biaya dari unit penunjang lain yang biasanya nomor
dua terbesar. Proses tersebut dilakukan sampai semua biaya dari unit penunjang habis didistribusikan
ke unit produksi. Dalam metode ini, biaya yang didistribusikan dari unit penunjang kedua, ketiga,
keempat dan seterusnya mengandung dua elemen biaya, yaitu biaya asli unit penunjang yang
bersangkutan ditambah dengan biaya yang diterima dari unit penunjang lainnya. Kelebihan dari
metode ini adalah sudah dilakukan distribusi dari unit penunjang ke unit penunjang lain. Namun,
distribusi ini sebetulnya belum sempurna karena distribusi ini hanya terjadi satu pihak. Padahal pada
kenyataannya bisa terjadi adanya hubungan timbal balik.
DOUBLE DISTRIBUTION
Biaya unit Biaya unit Biaya unit Biaya unit Biaya unit
penunjang 1 penunjang 2 penunjang 3 prodoksi 1 produksi 2
TAHAP
PERTAMA
TAHAP
KEDUA
• Metode Distribusi Ganda mengungkapkan bahwa secara garis besar, metode ini hampir sama dengan
metode Step Down, perbedaannya hanya terletak pada cara alokasi biaya yang dilakukan dalam dua
tahapan. Pada tahapan pertama dilakukan distribusi yang dikeluarkan dari unit penunjang ke unit
penunjang lain dan unit produksi. Hasilnya, sebagian biaya unit penunjang sudah didistribusikan ke unit
produksi, akan tetapi sebagian masih berada di unit penunjang. Artinya, ada biaya yang tertinggal di unit
penunjang, yaitu biaya yang diterima dari unit penunjang lain. Biaya yang masih berada di unit penunjang
ini dalam tahap selanjutnya didistribusikan ke unit produksi, sehingga tidak ada lagi biaya yang tersisa di
unit penunjang. Karena metode ini dilakukan dua kali distribusi biaya, maka metode ini dinamakan
metode distribusi ganda. Kelebihan dari metode ini yaitu sudah dilakukan distribusi dari unit penunjang
ke unit penunjang lain, dan sudah terjadi hubungan timbalbalik antara unit penunjang ke unit penunjang
lain secara fungsional. Metode ini dianggap cukup akurat dan relatif mudah dilaksanakan.
Activity Based Costing Method