Anda di halaman 1dari 21

PENDIDIKAN

LALULINTAS
KELAS XII
OLEH : Dra. Flora Amelia Datu,M.Pd
SMKN 2 CIKARANG BARAT

,
KOMPETENSI DASAR :
3.1 MENGANALISIS NILAI-NILAI PANCASILA
TERKAIT DENGAN KASUS-KASUS
PELANGGARAN DAN PENGINGKARAN
KEWAJIBAN WARGANEGARA DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
4.1 MENYAJI HASIL ANALISIS NILAI-NILAI
PANCASILA TERKAIT DENGAN KASUS-KASUS
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN
KEWAJIBAN WARGA NEGARA
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat mengidentifikasi hak untuk menggunakan jalan raya/berlalu lintas


2. Siswa dapat mengidentifikasi kewajiban dalam menggunakan jalan raya/berlalu lintas
3. Siswa dapat meneyebutkan kewajiban sebagai pengendara kendaraan bermotor selama berkendara
sesuai dengan UU LLAJ
4.
MATERI PELAJARAN

1. Pentingnya pendidikan lalu lintas


2. Tujuan pendidikan lalu lintas
3. manfaat pendidikan lalu lintas
4. UU No. 22 tahun 2009
PENYEBAB TERJADINYA
PELANGGARAN LALU LINTAS

1. Minimnya pengetahuan terhadap peraturan lau lintas


2. Tidak memahami tentang peraturan lalu lintas, bahkan tidak mau
mengetahui dan memahami tentang peraturan lalu lintas
3. Patuh karena takut kepada petugas/polisi
4. Patuh belum dijadikan sebagai kebutuhan untuk keselamatan diri sendiri
dan orang lain
5. Hanya patuh ketika ada kabar bahwa akan ada rahasia(operasi Zebra)
6. Anak dibawah umur(Anak kecil) membawa kendaraan bermotor
7. Beranggapan bahwa jika melanggar peraturan lalu lintas dapat diurus dan
diselesaikan ditempat kejadian(damai)
PERILAKU POSITIF BERKAITAN DENGAN NILAI-NILAI
PANCASILA
1. Berdoa sebelum menaiki kendaraan bermotor agar aman dan selamat dijalan
2. menolong orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas tanpa membedakan asal
usul, suku dan golongan; berani menegur orang yang melanggar lalu lintas;
memberikan ruang kendaraan yang akan berbelok; tidak menggunakan jalan
secara semena-mena
3. Rela menunggu saat orang menyeberang jalan; rela berhenti sesuai dengan alat
pengatur lalu lintas
4. Mengutamakan keselamatan diri dan orang lain; menaati peraturan lalu lintas
5. Menghormati hak pengguna jalan lain; hemat dalam berkendara; tidak merusak
rambu-rambu lalu lintas; tidak membunyikan klakson berulang-ulang yang
membuat kebisingan; bersama teman-teman mendukung keselamatan berlalu
lintas
Apakah hak pelajar dalam berkendara?
Menurut UU No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan pasal sebagai berikut :
1. Mendapatkan ruang jalan yang baik dan bebas dari hambatan kerusakan jalan
2. Mendapatkan ruang lalu lintas yang ramah lingkungan
3. Mendapatkan informasi lalu lintas yang terang/jelas(tidak mati), arah/petunjuk jalan yang jelas ketika berada dipersimpangan jalan dan rambu lalu lintas
lainnya
4. Memperoleh informasi tentang kelestarian lingkungan bidang lalu lintas dan angkutan jalan
5. Berperan serta dalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan seperti :
a. Melakukan pemantauan dan penjagaan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan
b. Memberikan masukan kepada instansi pembina dan penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan ditingkat pusat dan daerah dalam penyempurnaan
peraturan, pedoman dan standar teknis dibidang lalu lintas dan angkutan jalan
c. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada instansi pembina dan penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan ditingkat pusatdan daerah
terhadap kegiatan penyelengaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang menimbulkan dampak lingkungan
d. Memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan
6. Bagi korban kecelakaan lalu lintas berhak mendapatkan:
e. Pertolongan dan perawatan dari pihak yang bertanggungjawab atas terjadinya kecelakaan lalu lintas dan /atau pemerintah
f. Ganti kerugian dari pihak yang bertanggungjawab atas kecelakaan lalu lintas
g. Santunan kecelakaan lalu lintas dari perusahaan asuransi
7. Bagi penyandang cacat berusia lanjut, anak-anak, wanita hamil dan orang sakit berhak memperoleh perlakuan khusus ketika menggunakan angkutan umum
dalam hal aksebilitas, priritas pelayanan dan fasilitas pelayanan
Apakah kewajiban pelajar dalam
berkendara?
1. Memiliki SIM sesuai dengan jenis kendaraan bermotor yang dikemudikan
2. Memiliki STNK
3. Mengemudikan kendaraan dengan wajar dan penuh konsentrasi
4. Mengutamakan pejalan kaki dan pesepeda
5. Mematuhi:
a. Rambu perintah atau rambu larangan
b. Marka jalan
c. Alat pemberi isyarat lalu lintas
d. Gerakan lalu lintas
e. Berhenti dan parkir
f. Peringatan dengan bunyi dan sinar
g. Kecepatan maksimal atau minimal
h. Tatacara penggandengan dan penempelan dengan kendaraan lain
6. Menggunakan helm standart SNI untuk roda dua
7. Menggunakan sabuk keselamatan
Apakah kewajiban pelajar sebagai pejalan kaki dalam menggunakan jalan?
Menurut UU No. 22 tahun 2009pasal 132:
1. Berjalan dibagian jalan yan peruntukkan untuk pejalan kaki(trotoar) atau berjalan pinggir sebelah kiri
2. Kalau berjalan dalam barisan berjalanlah dibagian kiri dari jalur jalan kendaraan
3. Apabila hendak menyeberang:
a. Tengok kanan, tengok kiri apabila sudah aman baru menyeberang
b. Gunakan zebra cross atau jembatan penyeberangan
c. Apabila tempat penyeberangan terdapat lampu lalu lintas maka perhatikan lampu tersebut:
1) Merah berarti larangan untuk menyeberang
2) Kuning artinya siap
3) Hijau artinya boleh menyeberang
4) Apabila terdapat penyeberangan, maka menyeberanglah pada tempat terbuka serta usahakan untuk
mengembil jarak penyeberangan, jangan menyeberang dekat tikungan
5) Apabila mendapati palang penutup jalan pada persimpangan jalan kereta api jangan menerobos karena
sangat berbahaya
6) Apabila tidak terdapat palang pintu kereta api ketika akan menyeberang maka hendaklah tengok kanan dan
kiri setelah aman baru menyeberang
7) Apabila jalan tersebut ada petugas polisi naka ikutlah ptunjuknya kapan akan menyeberang
8) Apabila banyak kendaraan parkir ahu jalan menyeberanglah lebih berhati-hati
4. Penyandang cacat harus mengenakan tanda khusus yang jelas dan mudah dikenali pengguna jalan lain
1.

3.2 Mengevaluasi praktek perlindungan dan


Kompetensi 2
penegakan hukum untuk menjamin keadilan
dan kedamaian
4.2 Mendemonstrasikan hasil evaluasi praktik
perlindungan dan penegakan hukum untuk
menjamin keadilan dan kedamaian
Tujuan adanya UU lalu Lintas dan angkutan jalan

A. Terwujudnya pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat,
tertib, lancar dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong
perekonomian nasional, memajukan kesejahtraan umum, memperkukuh
persatuan dan kesatuan bangsa serta mampu menjunjung tinggi martabat
bangsa
B. Terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa
C. Terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat
KENDARAAN SEPERTI APA YANG BOLEH
DIKENDARAI?
1. Memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan
2. Sesuai dengan peruntukannya yaitu untuk pemuatan, penggunaan, penggandengan, penempelan
kendaraan bermotor (pasal 48)
3. Wajib melalui pengujian yaitu uji tipe dan uji berkala (pasal 49)
4. Uji tipe meliputi pengujian fisik untuk pemenuhan persyaratan teknik dan laik jalan(pasal 50)
5. Modifikasi meliputi dimensi, mesin dan kemampuan daya angkut (pasal 52)
6. Lulus sertifikasi (pasal 51)
7. Setiap kendaraan bermotor wajib diregistrasi (kendaraan baru, perubahan identitas dan pemilik,
perpanjangan kendaraan bermotor dan atau pengesahan kendaraan bermotor
TUJUAN DIADAKAN REGISTRASI

1.Terciptanya tertib administrsi dan pengawasan kendaraan


bermotor yang dioperasikan
2.Memiliki buku kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB)
3.Memiliki STNK
APAKAH SETIAP ORANG BOLEH
MENGEMUDI?
• Setiap orang boleh mengemudi asalkan Memiliki SIM
1. Syarat untuk memiliki SIM
a. Usia 17 tahun ( SIM A, C, D)
b. Usia 20 tahun (SIM B1)
c. Usia 21 tahun (SIM B II)
d. Identitas KTP
e. Mengisi formulir permohonan
f. Rumusan sidik jari
g. Sehat jasmani dengan surat keterangan dokter
h. Sehat rohani dengan surat lulus tes psikologi
i. Lulus ujian teori, praktek dan atau ujian ketrampilan mellalui stimulator
Persyaratan khusus
Pemohon SIM B I harus memiliki sim A sekurang-kurangnya 12 bulan; untuk pemohon SIM B II harus memiliki SIM B I sekurang-kurangnya 12 bulan
Golongan SIM
j. SIM A untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang dengan beban tidak lebih dari 3.500 kg
k. SIM B I untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang dengan beban boleh lebih dari 3.500 kg
l. SIM B II untuk mengemudikan kendaraan alat berat, kendaraan penarik atau kendaraan bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan dengan
berat boleh lebih dari 1.000kg
m. SIM C untuk mengemudikan sepeda motor
n. SIM D untuk mengemudikan kendaraan khusus bagi penyandang cacat
TATA CARA BERLALU LINTAS
1. pengendara/pengguna selain patuh pada APIL (alat pemberi isyarat lalu lintas) dan rambu-rambu lalu lintas, juga wajib
mematuhi perintah yang diberikan oleh polisi
2. Pengguna jalan wajib mengemudikan kendaraan dengan wajar dan penuh konsentrasi, wajib mengutamakan
keselamatan pejalan kaki dan pesepeda, wajib memahami ketentuan tentang persyaratan teknis dan laik Wajib
mematuhi perintah atau rambu larangan, marka jalan, APIL, gerakan lalu lintasjalan berhenti dan parkir, peringatan
dengan bunyi dan sinar; kecepatan maksimal atau minimal dan atau tatacara penggandengan dan penempelan dengan
kendaraan lain
3. Pengendara roda empat dan orang yang duduk disampingnya wajib mengenakan sabuk pengaman
4. Pengendara roda dua dan penumpangnya wajib mengenakan helm standart SNI (pasal 106)
5. Wajib menyalakan lampu pada malam hari dan kondisi tertentu serta wajib menyalakan lampu utama pada siang hari
(pasal 107)
6. Pada saat ada pemeriksaan dijalan pengendara wajib menunjukkan:
a. STNK atau Surat tanda coba kendaraan bermotor
b. SIM
c. Bukti lulus uji berkala
d. Tanda bukti lain yang sah
PARKIR TERTIB DAN AMAN

• Parkir harus dilakukan secara sejajar atau membentuk sudut


menurut arah lalu lintas (pasal 120)
• Apabila keadaan darurat berhenti atau parkir dijalan, maka wajib
memakai segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya atau
isyarat lain (pasal 121)
SIAPAKAH YANG MEMPEROLEH HAK UTAMA MENGGUNAKAN
JALAN?

Menurut pasal 134 Pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan adalah
1. Kendaaraan pemadam kebakaran yang sedang bertugas
2. Ambulans yang mengangkut orang sakit
3. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas
4. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara RI
5. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang
menjadi tamu negara
6. Iring-iringan pengantar jenasah
7. Konvoi dan atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas
kepolisian RI
BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA LALU
LINTAS DENGAN LINGKUNGAN?

Setiap kendaraan bermotor wajib memenuhi ambang


batas emisi gas buang dan tingkat kebisingan (pasal
210)
BAGAIMANA JIKA TERJADI PELANGGARAN
LALU LINTAS?

1. Jika terjadi pelanggaran lalu lintas maka petugas kepolisian dan penyidik
pegawai negeri sipil dibidang lalu lintas dan angkutan jalan dapat melakukan
pemeriksaan (pasal 264)
2. Pemeriksaan meliputi SIM, STNK /STCKB
3. Pemeriksaan dilakukan secara insidental oleh petugas kepolisian atau
penyidik pegawai negeri sipil. Dalam waktu tertentu dilakukan secara
gabungan
SANKSI JIKA MELANGGAR HUKUM

1. Sanksi jika melakukan pelanggaran lalu lintas adalah pidana denda berdasarkan penetapan pengadilan.
Pelanggar boleh tidak hadir dalam proses peradilan dan dapat menitipkan denda kepada bank yang
ditunjuk oleh pemerintah. Jumlah denda yang dititipkan sebesar denda maksimal yang dikenakan untuk
setiap pelanggaran. Bukti penitipan uang denda wajib dilampirkan dalam berkas bukti pelanggaran
(pasal 267)
2. Apabila putusan pengadilan menetapkan pidana denda lebih kecil daripada uang denda yang
dititpkan, sisa uang denda harus diberitahukan kepada pelanggar untuk diambil, namun apabila tidak
diambil dalam jangka waktu 1 tahun sejak penetapan putusan pengadilan maka sisa uang denda
disetorkan kekas negara (pasal 268)

Anda mungkin juga menyukai