Anda di halaman 1dari 10

Pengelolaan Piutang

Pemerintah Kabupaten Kolaka Melalui


kelompok pemerhati

Oleh:

H. Zulkarnain
Gambaran Ideal
a. Definisi:
Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar
kepada Pemerintah Daerah dan/atau hak
Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan
uang sebagai akibat perjanjian atau akibat
lainnya berdasarkan peraturan perundang-
undangan atau akibat lainnya yang sah. (PP 71
Th. 2010)
b. Pengakuan:
a. Telah diterbitkan Surat Ketetapan, seperti
Surat Ketetapan Pajak Daerah atau Surat
Ketetapan Retribusi Daerah atau dokumen
yang dipersamakan; dan
b. Telah diterbitkan surat penagihan dan
telah dilaksanakan penagihan.
c. Didukung dengan naskah perjanjian yang
menyatakan hak dan kewajiban secara jelas;
d. Jumlah piutang dapat diukur;
e. Telah diterbitkan surat penagihan dan
telah dilaksanakan penagihan; dan
f.Belum dilunasi sampai akhir periode
pelaporan.
Sesuai data pada Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Kab. Kolaka Per 31 Desember 2014,
terdapat piutang Pemerintah Kab. Kolaka pada
pihak terkait yakni:
a. Piutang Pajak Daerah Rp.
13,937,055,929.00
b. Piutang Retribusi Daerah Rp.
569,714,200.00
c. Piutang PAD Lainnya Rp. 48,155,200.00
d. Piutang BLUD Rp. 3,264,975,650.39
e. Piutang Pendapatan Bagi Hasil Provinsi
Rp 5,428,907,601.56
f. Piutang Kekurangan Transfer
Rp. 87,266,344.00
h. Piutang Tuntutan Ganti Rugi
Rp. 321,911,162.00
i. Piutang Lainnya Rp. 26,690,146,078.00
Total piutang tersebut sebesar Rp.
50.348.132.164,95.
Pada tahun 2015 terdapat pembayaran dan
pelunasan yang berasal dari Piutang pendapatan
bagi hasil provinsi, piutang kekurangan transfer,
piutang tuntutan ganti rugi dan piutang lainnya.
Perlu kami sampaikan bahwa masih terdapat
piutang Kab. Kolaka pada tahun 2002 yakni
piutang atas penjualan kendaraan dan rumah
dinas.

Terjadinya piutang tersesut tidak hanya


disebabkan oleh karena wanprestasi, tetapi
disebabbkan juga oleh karena berakhirnya
periode anggaran (31 Desember) sehingga
belum dapat terbayarkan/dilunasi .
Dalam perjalananya piutang-piutang tersebut
tidak berjalan sebagaimana mestinya, yakni
masih sulitnya dilakukan penagihan dan
pelunansan, hal ini dikarenakan antara lain:
a. Pihak terkait tersebut belum memiliki
itikad baik dalam menyelesaikan utang;
b. Belum adanya sanksi yang tegas atas
keterlambatan dan penundaan dalam
melakukan pembayaran utang;
c. Kurang proaktifnya SKPD terkait yang
dalam melakukan penagihan piutang;
a. Piutang merupakan kelompok aset lancar
dalam neraca setalah kas. Jadi akun piutang
memiliki peran penting dalam menunjang
operasionalisasi jalannya pemerintahan
(entitas) hal ini terkait dengan likuiditas dan
ketersediaan kas.
b. Mengurangi besaran saldo piutang
pemerintah
c. Akan memberikan kejelasan status atas
saldo piutang yang ada.
a. Melakukan penagihan secara aktif dan intens
kepada pihak terkait.
b. Membuat regulasi terkait piutang
c. Melakukan pendekatan moral kepada ahli
waris, jika oknum tersebut telah meninggal.
d. Menyerahkan kepada aparat terkait
(pengacara negara)
e. Menyelesaikan secara hukum, melakukan
penuntutan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai