Disusun oleh :
Zenalidia Ermilda
Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya
hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari
kerja dan sekresi insulin (Restyana, 2015)
Non insulin dependent diabetes mellitus (NIDDN) /diabetes melitus tidak
tergantung insulin disebebkan kegagalan relatif sel beta tidak mampu
mengimbangi resistensi insulin sepenuhnya / terjadi defisiasi relative
insulin ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin
pada rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama
dengan bahan terangsang sekresi insulin lain (price,2005)
Etiologi
1. Obesitas, Adanya pengaruh indeks masa tubuh terhadap
diabetes mellitus yang menyebabkan meningkatnya asam lemak
(FFA) dalam sel. Peningkatan FFA ini akan menurunkan
Translokasi transporter glukosa ke membran plasma dan
menyebabkan terjadinya resistensi insulin pada jaringan otot dan
adipose ( Teixeia lemos dkk, 2011)
2. Alkohol dan Rokok, alkohol akan mengganggu metabolisme gula
darah terutama pada penderita DM, Sehingga akan mempersulit
regulasi gula darah & meningkatnya tekanan darah ( Hipertensi)
peningkatan tekanan darah pada hipertensi berhubungan erat
dengan tidak tepatnya penyimpanan garam & air, atau
Meningkatnya tekanan dari dalam tubuh pada sirkulasi
pembuluh darah perifer ( Teixeia lemos dkk, 2011)
P
A
T
H
W
A
Y
Pada diabetes tipe 2, obesitas adanya pengaruh indeks massa tubuh terhadap
diabetes melitus ini disebabkan oleh kurangnya aktivitas serta tingginnya
konsumsi karbohidrat, protein dan lemak yang merupakan faktorresiko dari
obesitas hal tersebut menyebabkan meningkatnya asam lemak atau free fatty
(FFA) dalam sel. Peningkatan FFA ini akan menurunkan Translokasi transporter
glukosa ke membrane plasa dan menyebabkan terjadinya resistensi insulin
pada jaringan otot daan adipose ( Teixeia lemos dkk, 2011)
.
Ketika glokosa yang berlebihan diekskresikan dalam urine, ekskresi
inimenyebabkan pengeluaran cairan danelektrolit berlebihan sehingga pasien
akan mengalami peningkatan berkemih ( poliuria ) dan rangsangan pusat haus
dihipotalamus ( polidipsi )
Defisiensi insulin yang mengganggu metabolisme protein dan lemak yang
menyebabkan penurunan berat badan dan mengalami peningkatan pola
makan (polifagia ) akibat menurunnya simpanan kalori
Menifestasi Komplikasi
• Mikroangipati merupakan
1. Poliuria adalah
lesi spesifik diabetes yang
peningkatan volume menyerang kapiler dan
cairan artiola retina (retina
2. Polidipsi adalah diabetik), glomerulus ginjal
peningkatan rasa haus (nefropati diabetik)
• Makroangiopati
3. Polifagia adalah
merupakan mempunyai
peningkatan rasa lapar gambaran hispatologis
4. Rasa lelah dan Kelelahan berupa sorbitol dalam
intima vaskuler,
hiperlipoproteinemia dan
kelainan pembekukan
Penatalaksanaan
• Non Farmakologi • Farmakologi
1. Terapi Diet 1. Insulin pemicu sekresi insulin
yaitu sulfonilurea dan glinid
2. Latihan / Olahraga
2. Peningkatan sensitivitas dalam
3. Penyuluhan insulin yaitu metformin
3. Penghambat absorpsi glukosa
disaluran cerna penghambat alfa
glukookadase (acarbose)
Pemeriksaan Penunjang
• Menurut barbara c, long, 1995 : 9
• Glukosa darah sewaktu (Normal : < 200 mg/dl)
• Glukosa darah puasa ( Normal : 70 – 110 mg/dl )
• Glukosa darah 2 jam setelah post prandial ( < 140 mg/dl)
Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a. Biodata
b. Anamnesa (keluhan utama, Riwayat kesehatan saat ini, riwayat kesehatan
dahulu, riwayat kesehatan keluarga riwayat psikososial)
c. Pola kebiasaan sehari – hari :
1) aktivitas/istirahat
Gejala : lemah, letih, sulit, bergerak / berjalan, kram otot
Tanda : penurunan kekuatan otot, disotientasi, koma
2) Sirkulasi
Gejala : adanya riwayat hipertensi, ulkus pada kaki
Tanda : nadi yang menurun, distrimia, bola mata cekung
1) Eliminasi
Tanda : perubahan pola berkemih ( Poliuri ), Nyeri tekan abdomen
Gejala : urine berkabut, kuning pucat, poliuria
2) makanan & cairan
Gejala : hilang nafsu makan, mual/muntah, mual / muntah, penurunan BB,
haus
Tanda : turgor kulit jelek & bersisik, distensi abdomen
3) Neurosensori
Gejala : pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, kesemutan
Tanda : mengantuk, latergi
1. Kardiovaskuler
Gejala : takikkardia, nadi menurun, hipertensi
2. Pernapasan
3. Gejala : pernapasan cepat, dangkal
2. Diagnosa Keperawatan
Evaluasi
Evaluasi proses fokus pada evaluasi proses ( formatif ) adalah aktivitas
dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan asuhan
keperawatan
Evaluasi hasil
Fokus evaluasi hasil ( sumartif) adalah perubahan perilaku / status
kesehatan klien pada akhir asuhan keperawatan
Kasus
A. PENGKAJIAN
1. Tanggal Pengkajian : 25 Januari 2021
2. Diagnosa Medis: DM
1. Identitas Klien
a) Nama Klien : Ny. S
b) Jenis Kelamin : Perempuan
c) Usia : 49 Tahun
d) Status Perkawinan : Menikah
e) Agama : Islam
f) Suku Bangsa : Betawi
g) Pendidikan : SMA
h) Bahasa yang digunakan: Indonesia
i) Pekerjaan : IRT
j) Alamat : Jl. Warga Indah no. 2 RT 001 / RW 02
k) Sumber Informasi ( Klien / Keluarga) : Klien
2. Riwayat Keperawatan :
a. Riwayat Kesehatan Sekarang.
Ny. S mengeluh nyeri dipunggung kaki sebelah kanan, nyeri apabila ditekan
bagian yang bengkak dan terasa seperti nyut-nyutan, nyeri dirasakan hanya
berada dipunggung kaki sebelah kanan, nyeri dirasakan dengan skala 3 dan
berlangsung 15 detik, nyeri yang dirasakan hilang timbul. Terdapat bengkak
dipunggung kaki sebelah kanan, bengkak terlihat kemerahan dan tidak teraba
hangat. Bengkak akibat terbentur meja saat sedang jalan sehari yang lalu
(minggu), gds
.
b. Riwayat Kesehatan masa lalu
1) Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pada bulan september 2019 Ny. S dinyatakan sakit DM oleh dokter dipuskesmas
larangan dengan keluhan sering buang air kecil, rasa haus terus menerus, dan
sering makan tetapi tidak ada peningkatan berat badan dan terasa lemas,
sebelum sakit, Ny. S sering minum minuman es yang diwarung
c. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor
resiko
Kedua orang tua Ny. S menderita penyakit DM dan Hipertensi
4. Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
1. Ny. S mengeluh nyeri dipunggung kaki 1. TTV :
sebelah kanan, nyeri apabila ditekan bagian a. TD ; 140/90 mmhg
yang bengkak b. N : 82 x/menit
2. terasa seperti nyut-nyutan c. RR : 20 x/menit
3. nyeri dirasakan hanya berada dipunggung d. S : 36, 7oC
kaki sebelah kanan 2. Terdapat bengkak pada bagian
4. nyeri dirasakan dengan skala 3 punggung kaki sebelah kanan dan
5. berlangsung 15 detik, nyeri yang dirasakan tidak teraba hangat
hilang timbul 3. Ny. S sering menanyakan tentang dm
6. Bengkak akibat terbentur meja saat sedang 4. Nyeri saat ditekan dan terlihat
jalan sehari yang lalu (minggu). kemerahan pada daerah bengkak
7. Ny S menanyakan dm itu sebenarnya apa dan 5. Warna kuku pink pucat dan sedikit
penyebabnya apa saja kotor
8. Tidak ada kebas atau kesemutan pada kedua 6. Turgor kulit elastis
kakinya 7. Tidak ada lesi
9. Makan 3x sehari setengah porsi nasi dan lauk 8. GDS : 290 mg/dl (25/01/2021)
10. Minum 1 ½ liter perhari 9. BB : 64 Kg TB : 155 Kg
11. BAK 5 x sehari
12. Ny. S tidak mengetahui cara perawatan kaki
dan tidak pernah mamakai lotion
5. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 DS: Nyeri Agen
1. P : Nyeri dibagian punggung kaki sebelah kanan & Cedera
dirasakan bila menekan bagian yang bengkak
Fisik
2. Q : Nyeri terasa seperti nyut-nyutan
3. R : , nyeri dirasakan hanya berada dipunggung kaki
sebelah kanan
4. S : Nyeri dengan skala 3
5. T : nyeri dirasakan berlangsung 15 detik dan hilang
timbul
6. Bengkak akibat terbentur meja saat sedang jalan
sehari yang lalu (minggu).
DO:
a. TD ; 140/90 mmhg
b. N : 82 x/menit
c. RR : 20 x/menit
d. S : 36, 7oC
2. Terdapat bengkak pada bagian punggung kaki
sebelah kanan dan tidak teraba hangat
3. Nyeri saat ditekan dan terlihat kemerahan pada
daerah bengkak
4. Warna kuku pink pucat dan sedikit kotor
2. DS: Defisit Kurang
1. Ny S menanyakan dm itu sebenarnya Pengetahuan terpapar
apa dan penyebabnya apa saja informasi
2. Ny. S tidak mengetahui cara tentang
perawatan kaki dan tidak pernah DM,
mamakai lotion penyebab
DO dan
3. Ny. S sering menanyakan tentang dm perawatan
kaki DM
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN