Anda di halaman 1dari 27

BIOSENSOR

MALARIA RAPID DIAGNOSTIC TEST


(RDT)

Insani Fitrahulil Jannah (1706121306)


Sresta Azahra (1706079922)
OUTLINE

Pendahuluan

Definisi dan Kegunaan

Komponen Utama Biosensor

Prinsip Umum dan Cara Penggunaan

Mekanisme dan Cara Kerja

Interpretasi Hasil
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Perubahan gambaran Rendahnya mutu Pengembangan alat


morfologi parasit malaria, mikroskop dan uji metode diagnostic
strain, yang disebabkan pereaksi (reagen) serta cepat (Rapid
pemakaian obat kekurangan tenaga Diagnostic Test)
antimalaria yang tidak pemeriksa menjadi untuk mendeteksi
tepat, membuat masalah kendala dalam penularan malaria
sulit terpecahkan jika memeriksa parasit secara dini.
mengandalkan teknik malaria secara
mikroskopis
diagnosis mikroskopis.
(pemeriksaan gold
standar).
DEFINISI DAN KEGUNAAN
DEFINISI DAN KEGUNAAN

Definisi Malaria Rapid Diagnostic Test (RDT)


merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi
antigen spesifik (protein) yang diproduksi
malaria.

Malaria RDT dapat mendeteksi antigen


Plasmodium falcifarum, Plasmodium vivax,
dan semua spesies Plasmodium atau
kombinasi spesies.
KEGUNAAN
1 Diagnosis
• Identifikasi malaria pada pasien

2 Manajemen kasus
• Pedoman pemberian obat yang tepat untuk pengaruh terapi dan monitoring pengobatan.

3 Epidemiologi
• Mendeteksi dan memonitoring insidensi atau prevalensi malaria untuk target pencegahan dan
evaluasi program kesehatan.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MALARIA
RDT
KELEBIHAN
Hasil pemeriksaan lebih cepat dan akurasinya bagus.

Mudahnya cara pemakaian.

Biaya relatif lebih murah dibanding dengan pemeriksaan yang lain


KEKURANGAN

Tidak dapat mengetahui jumalh parasit malaria di dalam darah

Malaria RDT dapat rusak jika disimpan pada suhu lembab dan panas

Dapat memberikan hasil invalid, apabila tes yang dilakukan dengan teknik prosedur yang
tidak benar dan jumlah specimen atau buffer yang kurang
TIPE-TIPE RDTs MALARIA
KOMPONEN UTAMA BIOSENSOR
KOMPONEN UTAMA BIOSENSOR

• Darah yang terdapat antigen HRP-2/pLDH/aldolase


Analyte

• Antigen ditempeli antibodi di conjugate pad


• Antibodi monoklonal (anti HRP-2, anti pLDH, anti aldolase) yang terdapat pada membrane nitroselulosa
Bioreceptor

• Elektrokimia: absorbsi atau penyerapan antigen menuju membrane nitroselulosa yang dilapisi antibodi
Transducer

• Antigen HRP-2/pLDH/aldolase ditangkap oleh anti HRP-2/anti pLDH/ anti aldolase pada garis
test
Electrical
Signal
• Terbentuk garis berwarna merah jambu pada garis test
• Determinasi malaria secara visual dan kualitatif
Metode Pemeriksaan
• Lateral flow imunochromatographic assays

Tipe Pengukuran
• Direct

Tipe Biosensor
• Electrochemical biosensors
PRINSIP UMUM DAN CARA
PENGGUNAAN
PRINSIP UMUM
RDTs malaria menggunakan metode imunokromatografi dengan antibodi monoklonal
spesifik terhadap HRP-2 untuk Plasmodium falcifarum, pLDH untuk mengetahui
Plasmodium vivax dan aldolase untuk kombinasi spesies.

Darah akan naik melalui absorban dan membrane

Antigen HRP-2/pLDH/aldolase di dalam darah akan berikatan dengan antibodi


membentuk kompleks

Ditangkap oleh anti HRP-2/anti pLDH/ anti aldolase pada daerah test

Terbentuk garis berwarna merah jambu


PRINSIP UMUM

 Pada daerah kontrol akan terbentuk


kompleks dari antibodi sehingga
terbentuk garis berwarna merah
jambu.
CARA PENGGUNAAN

Mempersiapkan alat dan bahan.


Pengujian dilakukan pada suhu ruang.

Buka pembungkus RDT dari plastik, keluarkan isinya.


Jangan lupa mengecek tanggal batas kadaluarsa alat.
Melakukan pengambilan darah.

Darah dimasukkan ke dalam alat dan ditambahkan buffer.


Tunggu hasil selama 15-20 menit.
MEKANISME DAN CARA KERJA
MEKANISME DAN CARA KERJA
 Komponen RDT malaria: sample pad, conjugate
pad, detection zone (test line dan control line),
absorption pad.
 Sampel akan masuk secara kapiler menuju
conjugate pad. Conjugate antibodi akan mengikat
antigen (warna biru) .
 Kompleks antigen-antibodi akan membentuk
garis, antigen akan terikat pada antibodi pada
lateks.
 Garis control mengikat manik-manik. Warna biru
(dari partikel merah) atau hijau (dari ikatan
lateks). Apabila muncul warna merah jambu pada
garis tes maka hasil tes positif. Jika warna hanya
berkembang di garis control, hasil tes negatif.
INTERPRETASI HASIL
INTERPRETASI HASIL
Tertera secara kualitatif dalam bentuk visual berupa tanda garis yang berwarna merah
jambu.

 Negatif
Ada tanda garis warna merah jambu pada antibodi control
 Positif (non P. falcifarum)
Ada tanda garis warna merah jambu pada kontrol dan
antibodi anti semua spesies malaria selain P. falcifarum
 Positif (infeksi campuran dengan P. falcifarum)
Ada tanda garis warna merah jambu pada kontrol dan
antibodi anti P. falcifarum dan anti semua spesies malaria.
 Invalid
Tidak ada tanda garis warna merah jambu pada antibodi
control
Tes yang dilakukan dapat invalid, disebabkan oleh beberapa
hal:

Jumlah specimen Teknik prosedur yang


(darah) yang kurang tidak benar

Kesalahan produksi alat


SENSITIVITAS DAN SPESIFITAS
RDTs MALARIA

Plasmodium vivax
• Sensitivitas: 100%
• Spesifitas: 100%

Plasmodium falcifarum
• Sensitivitas: 96%
• Spesifitas: 100%
REFERENSI
Arum, Ima. 2005. Uji Diagnostik Plasmodium Malaria Menggunakan Metode Imunokromatografi dan
Diperbandingkan dengan Pemeriksaan Mikroskopis. Semarang: Patologi Klinik FK UNDIP.
Kakkilaya, Bevinje S. 2003. Rapid Diagnosis of Malaria. India: KS Hedge Medical Academy.
Gatton, Michele. 2015. Pan Plasmodium Band Sensitivity for Plasmodium falcifarum Detection in Combination
Malaria Rapid Diagnostic Tests and Implications for Clinical Management. Australia: School of Public
Health and Social Work.
Mishra, Lt Col Mn. 2007. Immunochromatographic Metods in Malaria Diagnosis. Mumbai: INHS Asvini
Colaba.
UNICEF. 2007. Malaria Diagnosis: A Guide for Selecting Rapid Diagnosis Tests (RDT) Kits-1st edition.
UNICEF: Advance Humanity.
WHO. 2010. How To Use A Rapid Diagnostic Tests (RDT). Geneva: WHO
WHO. 2014. Malaria Rapid Diagnostic Tests Performance, Results of WHO Product Testing of Malaria
RDTs:round 6. Geneva: WHO
Wongsrichanalai, Chansuda. 2007. A Review of Malaria Diagnostic Tools: Microscopy and RDT. Thailand: Am.
J. Trop. Med. Hyg
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai