BARANG/JASA
PELAKSANAAN
Pada kontrak lump sum, pembayaran
kepada barang/jasa ditentukan
berdasarkan hasil pengukuran
besaran volume jenis pekerjaan yang
telah dilaksanakan.
Tim Pelaksana swakelola
menyusun jadwal pelaksanaan
pekerjaan swakelola
Koreksi aritmatik penawaran
pekerjaan kontruksi dengan kontrak
lump sum tidak dapat dilakukan
sebelum evaluasi administrasi tetapi
pada evaluasi harga.
Untuk semua metode pemilihan
pengadaan, Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) hanya bisa diterbitkan
setelah kontrak ditandatangani.
Pemasukan isian kualifikasi untuk
penunjukan Langsung dalam
penanganan darurat dilakukan
bersamaan dengan pemasukan
Dokumen Penawaran.
Panitia pengadaan barang/jasa
dalam rangka swakelola yang
dilaksanakan oleh instansi
pemerintah lainnya diangkat oleh
pimpinan instansi pelaksana.
PPK tidak dibenarkan menghadiri
pembukaan penawaran karena
dinilai menggangu kemandirian
pokja ULP.
Apabila pelelangan gagal karena
penawaran terendah nilainya
melampaui HPS, maka lingkup
pekerjaan, spesifikasi, dan HPS perlu
dikaji ulang tanpa melibatkan PPK.
Dokumen Penawaran yang
disampaikan melampaui batas akhir
pemasukan penawaran tidak dapat
diterima oleh Pokja ULP/Pejabat
Pengadilan.
Dalam melakukan evaluasi
penawaran, pokja ULP/ Pejabat
pengadaan tidak harus perpedoman
pada tata cara/Kriteria yang
ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan.
Harga total kontrak untuk kontrak
harga satuan dapat lebih tinggi dari
harga yang tercantum dalam surat
penawaran.
Penawaran yang memenuhi syarat
adalah penawaran yang sesuai
dengan ketentuan syarat-syarat dan
spesifikasi teknis yang ditetapkan
dalam Dokumen Pemilihan.
Semua perusahaan yang lulus dalam
proses evaluasi prakualifikasi
pengadaan pekerjaan konstruksi
diundang untuk memasukkan
penawaran.
Persyaratan berupa memiliki tenaga
ahli yang lengkap dalam suatu
penyedia jasa konsultansi sangat
diperlukan dalam evaluasi kualitas.
Evaluasi tentang metode pelaksanaan
yang akan digunakan oleh penyedia
pekerjaan konstruksi dalam
pembangunan gedung canggih
dilakukan dalam evaluasi kualifikasi
Semua perusahaan yang lulus dalam
proses evaluasi prakualifikasi
pengadaan pekerjaan konstruksi
diundang memasukkan penawaran
Koreksi aritmatik pada dasarnya
tidak diperlukan dalam kontrak
lump sum.
Makin tua suatu umur perusahaan
makin banyak pula
pengalamannya,Oleh karena itu
pengalamannya dalam melaksanakan
suatu pekerjaan sejenis 12 tahun yang
lalu dapat diperhitungkan dalam
evaluasi kualifikasi
Dalam kontrak pengadaan pekerjaan
konstruksi/jasa lainnya yang telah
mencantumkan tanggal mulai
pelaksanaan pekerjaan,tidak perlu
lagi diterbitkan SPMK.
Pada pengadaan yang menggunakan
metode pascakualifikasi, Surat
Pernyataan Tidak MasukDaftar
Hitam pada dokumen isian
kualifikasi dapat diserahkan
walaupun batas akhir pemasukan
dokumen penawaran telah berakhir.
ULP dapat melakukan pengumuman
prakualifikasi pelelangan pengadaan
barang, meskipun dokumen
prakualifikasinya belum diselesaikan.
Dalam dokumen penawaran pekerjaan
konsultan perorangan, peserta harus
menyampaikan daftar pekerjaan yang
sedang dilaksanakan.
Penetapan pemenang dengan seleksi
umum dengan menggunakan metode
penyampaian satu file dengan
metode evaluasi biaya terendah
dilakukan setelah kualifikasi dan
negosiasi teknik dan harga.
Dalam menyiapkan pengumuman
seleksi, Pokja ULP meminta
kerangka acuan kerja pekerjaan
tersebut kepada PPK.
Koreksi aritmatik penawaran
pekerjaan konstruksi dengan
kontrak lump sum tidak dapat
dilakukan sebelum evaluasi
administrasi tetapi pada evaluasi
harga.
Kesalahan penulisan batas waktu
pengambilan dokumen pada
pengumuman pengadaan cukup
hanya diralat melalui papan
pengumuman resmi.
Penghitungan Kemampuan
Dasar (KD) pada proses
pengadaan tidak terkait dengan
HPS.
Tim Swakelola dan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh intansi
penanggungjawab anggaran dapat terdiri dari.
a. Tim perencana, Tim Pelaksana dan Tim Pengawas, yang diangkat
oleh PA/KPA/PPK sesuai dengan struktur organisasi Swakelola.
b. Tim perencana, Tim pelaksana dan Tim Pengawas, yang hanya dapat
diangkat oleh PA/KPA sesuai dengan struktur organisasai Swakelola.
c. Tim Perencana dan Tim Pengawas, yang diangkat oleh PPK sesuai
dengan struktur organisasi Swakelola.
d. Tim Perencana dan Tim Pengawas, yang diangkat oleh PA/KPA sesuai
dengan struktur organisasi Swakelola.
Dalam mengikuti suatu proses pengadaan di suatu LPSE,
ternyata seorang penyedia mengalami kesulitan untuk
melakukan akses ke SPSE. Maka penyedia paling tepat
menghubungi :
a. Ketua Pokja ULP
b. Verifikator LPSE
c. Helpdesk LPSE
b. NPWP
c. User Id
d. SIUP
Pekerjaan yang boleh dilaksanakan dengan cara
swakelola oleh instansi pengguna anggaran ialah:
a. Pekerjaan pembangunan gedung rumah sakit.
c. Password
a. Apendo
Dalam hal pelaksanaan swakelola oleh instansi pengguna anggaran jika
diperlukan tenaga ahli perorangan yang dikontrak senilai Rp 51juta. Hal
yang perlu dilakuakn oleh tim swakelola adalah:
a. Tim perencana penysunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang di
dalamnya memuat tenaga ahli perorangan yang dijabarkan dalam
rencana kerja bulanan, mingguan, dan harian.
b. Tim pelaksana tetap melaksanakan swakelola dangen menunjuj
tenaga dari instansi sendiri.
c. Tim pelaksana melaksanakan pekerjaan swakelola dengan
menunjuk tenaga PNS dari instansi lain sebagai tenaga ahli.
a. Tim pelaksana melaksanakan pekerjaan swakelola dengan
pengadaan tenaga ahli perorangan dengan metode pengadaan
langsung.
Sistem Pengamanan Komunikasi Dokumen yang
dikembangkan oleh Lembaga Sandi Negara
disebut:
a. User Id
b. Password
c. Spamkodok
a. Apendo
K/L/D/I wajib melakukan E-Purchasing terhadap Barang/Jasa yang
sudah dimuat dalam sistem katalog elektronik sesuai dengan
kebutuhan K/L/D/I. E-Purchasing dilaksanakan oleh:
a. Pejabat Pengadaan/PPK atau pejabat yang ditetapkan oleh
Pimpinan Instansi/Institusi tanpa memperhatikan batasan nilai
b. Kelompok Kerja ULP untuk pengadaan diatas Rp.200 Juta
c. Pejabat Pengadaan/PPK atau pejabat yang ditetapkan oleh
Pimpinan Instansi/Institusi untuk nilai sampai dengan Rp.200 Juta
a. Pejabat Pengadaan untuk nilai diatas Rp. 200 juta
Suatu kegiatan pelatihan sesnilai Rp 150 juta dilaksanakan secara
swakelola. Untuk itu, diperlukan modul yang harus disusun oleh
seorang konsultan perorangan senilai Rp 50 juta, tetapi anggarannya
tidak tersedia. Terhadap kondisi tersebut yang perlu dilakukan ialah.
a. Honor/gaji tenaga ahli perorangan dihitung oleh tim perencana
dalam RAB tanpa usulan perubahan/revisi DIPA/DPA.
b. Honor/gaji tenaga ahli perorangan dihitung oleh tim perencana
dalam RAB setelah merevisi DIPA/DPA sendiri.
c. Honor/gaji tenaga ahli perorangan tidak dimasukkan oleh tim
perencana dalam RAB dan tidak dilakukan revisi DIPA/DPA yang
diusulkan kepada PPK.
a. PPK mengusulkan kepada PA/KPA untuk melakukan revisi
anggaran berdasarkan masukan dari tim perencana untuk
pengadaan jasa konsultan.
Kementrian ABC akan merancang Sistem Informasi Manajemen (SIM) dengan anggaran
sebesar Rp.250 juta. Dalam KAK direncanakan jasa konsultan SIM sebesar Rp.75 juta dan
dikerjakan oleh pihak penyedia,dengan kualifikasi penyedia memiliki tiga orang tenaga
ahli,melalui seleksi. Hasil kaji ulang oleh Pokja ULP menunjukan bahwa di Kementerian
tersebut memiliki dua orang PNS yang memiliki persyaratan seperti yang dipersyaratkan
dalam KAK pekerjaan tersebut,sedangkan di Perguruan Tinggi setempat terdapat banyak
tenaga ahli sejenis. Khusus untuk pekerjaan jasa konsultansi SIM,alternatif paling tepat
yang diusulkan oleh Pokja ULP melalui PPK ialah..
a. Swakelola oleh Kementerian ABC dengan tambahan seorang tenaga ahli dari Perguruan
Tinggi setempat
b. Swakelola oleh Perguruan Tinggi stempat dengan mengikutsertakan dua orang tenaga
ahli dari Kementerian ABC
c. Swakelola oleh kelompok masyarakat yang memiliki tenaga ahli SIM dengan kualifikasi
tertentu
d. Tetap dilaksankan oleh penyedia pihak ketiga yang memiliki tiga orang tenaga ahli SIM
dengan kualifikasi tertentu