Anda di halaman 1dari 93

Packet Tracer

TKJ SMKN 1 CIKALONGKULON


Definisi

– Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan. Sebelum melakukan


konfigurasi jaringan yang sesungguhnya (mengaktifkan fungsi masing-masing
device hardware) terlebih dahulu dilakukan simulasi menggunakan software
ini. Simulasi ini sangat bermanfaat jika membuat sebuah jaringan yang
kompleks namun hanya memiliki komponen fisik yang terbatas.
Tampilan Packet Tracer
Pengenalan Jendela Cisco Packet
Tracer
Router Cisco Packet Tracer

– Seperti yang telah diketahui, fungsi dari router adalah menghubungkan


sebuah network yang berbeda atau IP class yang berbeda atau subnet atau
gang yang berbeda, karena jika kita menggunakan sebuah hub / switch
biasa, maka device atau komputer tidak akan terkoneksi.
Switch Cisco Packet Tracer

– Switch akan dipakai untuk menghubungkan banyak computer yang


mempunyai port-port penyambungan. Ada yang 24,32 dan dibawahnya.
End Devices Cisco Packet Tracer

– Peralatan terakhir yang digunakan untuk menyambungkan sebuah jaringan


computer. Pada point (a) Komputer, (b) Laptop, (c) Server.
Connections Cisco Packet Tracer

– Connections / Kabel – (a) Kabel Otomatis, (b) Kabel Straight, (c) Kabel
Crossover
– Digunakan untuk menghubungkan setiap device atau hardware, misal
computer dengan computer, computer dengan switch, dll
Penggunaan Connections Cisco
Packet Tracer

– Straight akan digunakan untuk menghubungkan device-device yang berbeda, misal:


– PC – Hub
– PC – Switch
– Router – Hub
– Router – Switch
– Sedangkan Cross digunakan untuk menghubungkan device-device yang sama, misal:
– Komputer – Komputer
– Switch – Hub
– Switch – Switch
– Router – Router
– Router – PC
– Untuk Router – PC juga bisa digunakan kabel rollover
– Bila kesulitan menentukan harus menggunakan kabel (b) straight atau (c) crossover, maka gunakanlah bantuan kabel (a), dia akan
mengotomatisasi penggunaan kabel yang benar yang sesuai dengan kebutuhan…
Buatlah Desain Jaringan Berikut !
Peer to Peer
Percobaan Peer to Peer
– Untuk hubungan yang peer to peer ini, dicoba menghubungkan sebuah
laptop dengan laptop menggunakan kabel crossover
Langkah-langkahnya :
– Bukalah program cisco packet tracer 5.3 yang sudah anda install
– Buatlah sebuah design jaringan seperti berikut ini
Percobaan Peer to Peer
– Hal ini dipakai jika ingin mengopy data teman yang besar atau misalnya sebuah film,
daripada menggunakan flashdisk, sangat disarankan untuk menggunakan kabel cross
– Tahap selanjutnya adalah memberikan IP ADDRESS dan COMPUTER NAME
– Untuk IP Address laptop 1, klik saja 2x pada laptop 1, dan akan muncul tampilan berikut ini
Percobaan Peer to Peer
– Tahap berikutnya untuk memberikan IP Address, perhatikan langkah berikut ini

– Tahap disini akan diberikan IP Address, klik tab desktop diatas dan klik pilihan IP
Configuration
Percobaan Peer to Peer

– Setting dan ubah ip address dan subnet mask seperti gambar


diatas…
– Untuk basis /24 itu berarti subnet mask yang diberikan adalah
255.255.255.0
– Jika sudah, langsung saja diclose dan beralih pada laptop 2,
lakukan hal yang sama
Percobaan Peer to Peer
– Jika sudah lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara
PING melalui Command Prompt atau Simple PDU yang berada
disebelah kanan
– Melalui Command Prompt
Percobaan Peer to Peer
– Klik pada pilihan command prompt pada laptop 1 lalu akan muncul seperti dibawah ini

– Langkah awal adalah mengetikkan "ping 192.168.10.11" yang artinya dia laptop 1 akan
mengirim data pada laptop 2, dan akan dibalas berupa keterangan reply yang menandakan
bahwa kedua laptop tersebut sudah terkoneksi, jika tidak, maka akan muncul keterangan RTO
atau Request Time Out
Percobaan Peer to Peer
– Melalui PDU

Langkahnya adalah (1) klik icon surat pada tanda surat disebelah kanan; (2) klik
laptop 1 yang akan menandakan adanya surat yang menempel pada laptop
tersebut ; (3) klik laptop 2 dan perhatikan pada; (4) point no 4 dibawah, yang
menandakan terhubung dengan keterangan successful
Cobalah desain sebuah jaringan berikut !
Jaringan Client
- Server
Percobaan Jaringan Client -
Server

– Alat-alat yang akan digunakan adalah :


– 1 switch
– 4 komputer
– 1 server
– 5 Kabel Straight
Percobaan Jaringan Client - Server
– Perhatikan Gambar dibawah ini

– Pada gambar diatas masih belum bisa dikatakan sebuah jaringan client-
server menurut standart cisco, karena belum adanya Server. Tahap
selanjutnya tinggal diberikan sebuah Server
Percobaan Jaringan Client - Server

– Untuk gambar di atas, sudah bisa dikatakan sebagai Client server karena ada server dan akan
dikembangkan ke dalam jaringan DHCP
DHCP
Definisi

– DCHP adalah kepanjangan dari Dynamic Configuration Host Protocol. DHCP


adalah protocol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk
memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan
local yang tidak menggunakan DCHP harus memberikan alamat IP kepada
semua computer secara manual. Jika DCHP dipasang di jaringan local, maka
semua computer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP
secara otomatis dan server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan
yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
Cara Kerja

– Karena DHCP merupakan sebuah protocol yang menggunakan arsitektur


client/server maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakti DHCP
Server dan DHCP Client.
– DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat
"menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang
memintanya. Beberapa system operasi jaringan seperti Windows NT Server,
Windows 200 Server, Windows 2003 Server atau GNU/Linux memiliki layanan
seperti ini.
– DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP
yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian
besar system operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 200
Profesional, Windows XP, Windows Vista atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak
seperti ini.
Jaringan
Router
Percobaan Jaringan Router

– Sekarang akan dicoba menghubungkan sebuah jaringan computer dengan


subnet / gang yang berbeda dan studi kasusnya akan dicoba untuk
menghubungkan IP Class yang berbeda
– UNTAG mempunyai 2 buah Lab Komputer. Lab A dan Lab B. Lab A itu
terhubung dengan Speedy dengan ip address 192.168.1.10 dst. Sedangkan
untuk Lab B itu hanya jaringan LAN biasa, jadi kita setting 192.168.0.10.
Apabila kita langsung ping menggunakan Switch, ini jelas tidak akan
terhubung atau RTO (Request Time Out)
Percobaan Jaringan Router

– Gambar Desain Lab A dan Lab B


Percobaan Jaringan Router
– Coba diping untuk tiap-tiap jaringan di lab masing-masing…
– Apabila kita hubungkan langsung saja dari switch ke switch,
kemudian kita ping, maka tidak akan terhubung
– Kabel yang digunakan untuk jaringan SWITCH – SWITCH adalah
Crossover…
Percobaan Jaringan Router

– Ketika di ping dari computer A01 ke B01, yang terjadi adalah RTO

– karena subnet setiap computer jelas berbeda atau gang yang ada, Lab A adalah Gang
1 dan Lab B adalah Gang 0, untuk itu dibutuhkan sebuah router untuk
menghubungkan kedua jaringan tersebut
Percobaan Jaringan Router

Saat di PING tetap tidak bisa karena router masih belum aktif, yang
harus diatur adalah IP Addressnya. Kita coba setting untuk fa 0/0
adalah 192.168.1.20 dan fa 0/1 adalah 192.168.0.20
Percobaan Jaringan Router
Caranya :
– Klik 2x pada router masuk ke Tab CLI
Perintah-perintahnya :
a. Muncul pertanyaan, ketikkan saja no
b. Enable
c. Configure terminal
d. Interface fa 0/0 --> Karena yang akan
disetting fashethernet ke 0/0
e. Ip address 192.168.1.20 255.255.255.0
--> setting ip address dan subnet
mask..
f. No shutdown
g. Exit --> keluar dari interface 0/0
h. Exit --> keluar dari configure terminal
i. Write --> menyimpan
j. Exit --> keluar dari router
k. Konfigurasi untuk Router interface fa
0/1, caranya sama, IP address dirubah
jadi 192.168.0.20, langkahnya dari
point b s/d j
Percobaan Jaringan Router

– Tahap selanjutnya adalah mengatur GATEWAY untuk


masing-masing Komputer. Contoh untuk computer
A01
Percobaan Jaringan Router
– Setelah semua komputer disetting, coba diping dari
komputer A01 ke B01, perhatikan command prompt
berikut ini :
Cobalah desain sebuah jaringan
berikut !
Membuat Jaringan DHCP pada Kelas C
menggunakan Cisco Packet Tracer
Membuat Jaringan DHCP pada Kelas C
menggunakan Cisco Packet Tracer
– Yang dibutuhkan adalah server untuk setting DHCP, misalnya Lab kecil hanya 6
komputer, yang perlu diketahui dahulu yaitu menentukan subnet mask yang
akan digunakan
– Berdasarkan tabel yang ada, subnet mask berbasis /29 yaitu 255.255.255.248
dapat menampung 8 host atau 6 komputer, karena 1 dipakai network dan 1
broadcast
Membuat Jaringan DHCP pada Kelas
C menggunakan Cisco Packet Tracer

– Misalnya kita akan memakai 4 client dan 1 server, maka yang 1 lagi akan kita pakai
ip addressnya untuk gateway pada router. Sebaiknya gateway untuk router adalah
ip address yang terakhir
– Ip address yang dapat digunakan adalah…
– 192.168.0.1 --> Server
– 192.168.0.2 --> PC01
– 192.168.0.3 --> PC02
– 192.168.0.4 --> PC03
– 192.168.0.5 --> PC04
– 192.168.0.6 --> Gateway (Router 0/0)

 Ada 6 ip address
Membuat Jaringan DHCP pada Kelas C
menggunakan Cisco Packet Tracer
– Design Jaringan LAN biasa dengan 1 Server yang
menggunakan DHCP
Membuat Jaringan DHCP pada Kelas C
menggunakan Cisco Packet Tracer

– Langkah awal yang harus dilakukan adalah menyetting DHCP pada server
– Klik 2x pada server
Membuat Jaringan DHCP pada Kelas C
menggunakan Cisco Packet Tracer
a. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah (1)
klik tab config diatas
b. Langkah berikutnya (2) klik tombol DHCP dikiri
c. Terus pada point no (3) atur gatewaynya seperti yang
kita atur diatas menjadi 192.168.0.6 ini merupakan
ip address terakhir dari subnet mask yang kita miliki
d. Point (4) karena ip address 192.168.0.1 akan kita
gunakan untuk server itu sendiri secara manual,
maka Start IP Address disini akan kita isi dengan
192.168.0.2 jangan lupa subnet masknya dengan
255.255.255.248
e. Langkah ke (5) klik tombol save, maka secara
otomatis akan memunculkan point (6)
f. Point (6) menjelaskan maksimal computer yang
dapat ditampung oleh subnet mask ini yaitu 5
g. Pertanyaannya kenapa 5 kok bukan 6, karena 1 ip
address yaitu 192.168.0.1 itu sendiri tidak dihitung.
Membuat Jaringan DHCP pada Kelas C
menggunakan Cisco Packet Tracer
– Langkah berikutnya memberikan ip
address manual pada Server
Membuat Jaringan DHCP pada Kelas C
menggunakan Cisco Packet Tracer
– Berikutnya kita akan mengatur ip address untuk PC01 secara otomatis dengan menggunakan
DHCP
– Langkah-langkahnya :
– Klik PC01 2x

(1) klik tab Desktop, (2) default dia akan aktif pada Static yang artinya kita dapat mengisinya manual, tahap ini
kita akan menggantinya dengan DHCP, (3) ip address masih kosong, kita lihat sebentar lagi, jika kita memilih DHCP
Membuat Jaringan DHCP pada Kelas C
menggunakan Cisco Packet Tracer

– DHCP, lihat perubahannya Ketika kita mengklik DHCP, disitu keterangannya


adalah Requesting IP Address yang artinya dia masih meminta sebuah alamat ip
pada server, tunggu saja sebentar, dan lihat hasilnya
Membuat Jaringan DHCP pada Kelas C
menggunakan Cisco Packet Tracer

- ip address, subnet mask, dan default gateway akan otomatis terisi


– lakukan hal yang sama untuk PC02 – PC04
Buatlah Desain Jaringan berikut
menggunakan DHCP
Jaringan
Wireless
Jaringan Wireless sederhana dengan
menggunakan Cisco Packet Tracer

– Apabila menggunakan PC standart seperti diatas, untuk jaringan wireless,


kita harus memasangkan peralatan baru untuk PC tersebut berupa Wireless
LAN. Karena secara default, PC tersebut hanya mempunyai sebuah LAN Card,
tanpa WLAN
Percobaan Jaringan Wireless
– Klik 2x pada PC01, akan tampil kotak dialog seperti dibawah ini

– Klik point (1) untuk menampilkan keseluruhan pada PC


– Klik point (2) untuk mematikan PC, hal ini harus dilakukan atau PC harus mati sebelum kita
memasang WLAN Card
– Klik point (3) Linksys merupakan merk WLAN yang akan kita pasang pada PC kita.
Percobaan Jaringan Wireless

– Klik point (4) point ini merupakan LAN yang


akan kita lepas dan kita ganti WLAN, cara
melepasnya, klik tahan pada point no 4, lalu
tarik pada point no5, sampai kelihatan
kosong seperti gambar disamping
Percobaan Jaringan Wireless

– Berikutnya adalah memasang


WLAN Card, caranya, klik tahan
point no5, dan geser atau tarik
pada point no 4, sampai berubah
menjadi seperti berikut
Percobaan Jaringan Wireless
– Jika langkah sebelumnya sudah dilakukan, PC harus dihidupkan untuk
mensettting IP Address, klik pada tanda merah gambar 4.
– Berikutnya, atur ip address PC01 menjadi 192.168.2.1
– Lakukan hal yang sama pada PC02 dan atur ip addressnya menjadi 192.168.2.2
– Jika sukses, gambar terakhir yang dapat kita lihat adalah seperti berikut
Percobaan Jaringan Wireless

– Sekarang coba ping dari PC01 ke PC02


Buatlah Desain Jaringan
Wireless berikut
EIGRP
Definisi
– EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing
protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai
proprietary protocol pada cisco dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan
sesama router cisco saja. EIGRP merupakan lanjutan jarak-vector routing
protocol, dengan optimasi untuk meminimalkan kedua rute ketidakstabilan
yang timbul setelah perubahan topologi, serta penggunaan bandwidth dan
proses power dalam router.
– Ketika membuat sebuah jaringan kelas yang berbeda atau subnet yang
berbeda, akan sangat jelas bahwa membutuhkan sebuah router, bagaimana
jika menggunakan 2 router.
Percobaan EIGRP menggunakan Packet
Tracer

– EIGRP berfungsi untuk menghubungkan router 1 dengan router yang lain


dengan cara mengenalkan network-network pada setiap interface yang
berada pada router itu sendiri
Percobaan EIGRP menggunakan Packet Tracer

Langkah-langkah :
– Atur ip address PC01 menjadi 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.3
– Atur ip address PC02 menjadi 172.10.10.10 dengan subnet mask 255.255.0.0 gateway 172.10.10.20
– Klik 2x router dan atur setiap interfacenya dengan masuk pada tab CLI…
– Misal pada router 0 :
– Jika ada pertanyaan awal ketik ‘no’ aja
– Kemudian Enter dan Enter sampai muncul seperti ini…
– Router>enable --> ‘mengaktifkan router’
– Router#configure terminal --> ‘configurasi router’
– Router(config)#interface fa 0/0 --> ‘mengaktifkan ethernet 0/0’ – sesuaikan dengan pengaturan awal 0/0 atau 0/1’
– Router(config-if)#ip address 192.168.1.3 255.255.255.0 --> ‘memberikan ip address dan subnet mask’
– Router(config-if)#no shutdown --> ‘router tidak boleh mati’
– Router(config-if)#exit --> ‘keluar dari Ethernet 0/0’
– Router(config)#interface fa 0/1 --> ‘mengaktifkan Ethernet 0/1’
– Router(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.252 --> ‘memberikan ip address dan subnet mask’
– Router(config-if)#no shutdown --> ‘router tidak boleh mati’
– Router(config-if)#exit --> ‘keluar dari Ethernet 0/1’
– Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router’
– Router#write --> ‘menyimpan perintah-perintah sebelumnya agar router dapat berjalan normal’
Percobaan EIGRP menggunakan Packet Tracer
– Lakukan hal yang sama pada router 1 :
– Jika ada pertanyaan awal ketik ‘no’ aja
– Kemudian Enter dan Enter sampai muncul seperti ini…
– Router>enable
– Router#configure terminal
– Router(config)#interface fa 0/0
– Router(config-if)#ip address 172.10.10.20 255.255.0.0
– Router(config-if)#no shutdown
– Router(config-if)#exit
– Router(config)#interface fa 0/1
– Router(config-if)#ip address 192.168.0.2 255.255.255.252
– Router(config-if)#no shutdown
– Router(config-if)#exit
– Router(config)#exit
– Router#write
Percobaan EIGRP menggunakan Packet Tracer

– Pengaturan ip addres pada setiap router sudah dilakukan, namun hal ini
tidak serta merta PC01 dan PC02 langsung terhubung, apabila dilakukan
ping, yang terjadi adalah RTO atau ‘Request Time Out’
Percobaan EIGRP menggunakan Packet Tracer

– Selanjutnya adalah setting EIGRP


– Pada router 0
– Press RETURN to get started. --> ‘langsung saja enter’
– Router>enable --> ‘mengaktifkan router kembali’
– Router#configure terminal --> ‘masuk pada konfigurasi router’
– Router(config)#router eigrp 10 --> ‘masuk pada pengaturan router eigrp 10’
– Router(config-router)#network 192.168.1.0 --> ‘atur network gateway atau fa 0/0’
– Router(config-router)#network 192.168.0.0 --> ‘atur network fa 0/1’
– Router(config-router)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router eigrp’
– Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router’
– Router#write --> ‘lakukan penyimpanan’
Percobaan EIGRP menggunakan
Packet Tracer

– Lanjut pada router 1


– Press RETURN to get started. --> ‘langsung aja enter’
– Router>enable
– Router#configure terminal
– Router(config)#router eigrp 10
– Router(config-router)#network 172.10.0.0
– Router(config-router)#network 192.168.0.0
– Router(config-router)#exit
– Router(config)#exit
– Router#write
Percobaan EIGRP menggunakan
Packet Tracer

– Sekarang coba dilakukan ping dari pc01 ke pc02


Buatlah Desain EIGRP berikut
Setting Web
Server pada
Cisco Packet
Tracer 5.3
Percobaan Web Server

– Untuk membuat jaringan web server, hanya membutuhkan 1 PC


dan 1 Server

– Atur IP Address untuk masing-masing computer


– Kemudian mengatur HTTP pada web server
Percobaan Web Server

Keterangan :
Membuat
– Klik 2x web server, masuklah buat dua
pada tampilan file ini
berikut html,
index.html
gallery.html
Awalnya klik tab Config
Kemudian klik tombol HTTP
disebelah kiri
Index.html hanya nama file,
atau homepage yang akan
tampil jika kita mengaksesnya
pada PC01
Gallery.html adalah link HTML
Percobaan Web Server

– <html>
– <head>
– <title>Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya</title>
– </head>
– <body>
– <h1 align="center">www.untag.ac.id</h1>
– <hr></hr>
– <h3><b><u>...::: Menu :::...</u></b></h3>
– <p>Home</p>
– <p>Profile</p>
– <p><a href="gallery.html">Gallery</a></p>
– <p>Contact Us</p>
– </body>
– </html>
Percobaan Web Server

– Page menunjukkan banyaknya file


– Kalau ingin pergi ke halaman berikutnya klik tanda “>”
– Pada tanda “>” jika diklik, diganti menjadi file gallery.html
yang isinya sebagai berikut,
Percobaan Web Server

– Jika sudah, coba buka web server ini dari computer PC01
– Klik 2x PC01, masuk ke tampilan berikut
Percobaan Web Server

– Lalu akan tampil jendela browser seperti ini dan coba ketikkan alamat web server tersebut

– Pada address bar / URL ketikkan ip address web server yaitu 192.168.1.1 --> kemudian enter
– Menu gallerynya juga dapat diklik
IP Route

Studi Kasus
Studi Kasus
IP Route

– Ip route <destination> <subnet mask> <next hop address>

– Keterangan :
– Ip route : perintah untuk membuat static routing
– Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan
– Subnet Mask : subnet mask yang digunakan dalam network
– Next hop address : alamat dari router yang menghubungkan
router dan router atau router tujuan
Studi Kasus
IP Route

Langkah-langkah :
– Atur ip address PC01 menjadi 192.168.1.10 dengan subnet mask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.20
– Atur ip address PC02 menjadi 192.168.2.10 dengan subnet mask 255.255.255.0 gateway 192.168.2.20
– Klik 2x router dan atur setiap interfacenya dengan masuk pada tab CLI
Studi Kasus
IP Route

– Misal pada router 0 :


– Jika ada pertanyaan awal ketik ‘no’ aja
– Kemudian Enter dan Enter sampai muncul seperti berikut
– Router>enable --> ‘mengaktifkan router’
– Router#configure terminal --> ‘configurasi router’
– Router(config)#interface fa 0/0 --> ‘mengaktifkan ethernet 0/0’ – sesuaikan dengan pengaturan awal 0/0 atau 0/1’
– Router(config-if)#ip address 192.168.1.20 255.255.255.0 --> ‘memberikan ip address dan subnet mask’
– Router(config-if)#no shutdown --> ‘router tidak boleh mati’
– Router(config-if)#exit --> ‘keluar dari Ethernet 0/0’
– Router(config)#interface fa 0/1 --> ‘mengaktifkan Ethernet 0/1’
– Router(config-if)#ip address 172.16.10.1 255.255.255.252 --> ‘memberikan ip address dan subnet mask’
– Router(config-if)#no shutdown --> ‘router tidak boleh mati’
– Router(config-if)#exit --> ‘keluar dari Ethernet 0/1’
– Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router’
– Router#write --> ‘menyimpan perintah-perintah sebelumnya agar router dapat berjalan normal’
Studi Kasus
IP Route

– Lakukan hal yang sama pada router 1 :


– Jika ada pertanyaan awal ketik ‘no’ aja
– Kemudian Enter dan Enter sampai muncul seperti ini…
– Router>enable
– Router#configure terminal
– Router(config)#interface fa 0/0
– Router(config-if)#ip address 192.168.2.20 255.255.255.0
– Router(config-if)#no shutdown
– Router(config-if)#exit
– Router(config)#interface fa 0/1
– Router(config-if)#ip address 172.16.10.2 255.255.255.252
– Router(config-if)#no shutdown
– Router(config-if)#exit
– Router(config)#exit
– Router#write
Studi Kasus
IP Route

– Pengaturan ip addres pada setiap router sudah dilakukan,


namun, hal ini tidak membuat PC01 dan PC02 langsung
terhubung. Saat dicoba ping, setiap computer belum bisa
connect namun sudah reply dari router sehingga
keterangan resmi dari PC02 adalah destination host
unreachable
Studi Kasus
IP Route

– Selanjutnya adalah setting ip route…


– Pada router 0
– Press RETURN to get started. --> ‘langsung aja enter’
– Router>enable --> ‘mengaktifkan router kembali’
– Router#configure terminal --> ‘masuk pada konfigurasi router’
– Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.10.2
– Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router’
– Router#write --> ‘lakukan penyimpanan’
– Pada router 1
– Press RETURN to get started. --> ‘langsung aja enter’
– Router>enable --> ‘mengaktifkan router kembali’
– Router#configure terminal --> ‘masuk pada konfigurasi router’
– Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.10.1
– Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router’
– Router#write --> ‘lakukan penyimpanan’
Studi Kasus
IP Route

– Kemudian dilakukan ping dari PC02 ke PC01


Studi Kasus
IP Route
Simulasi
Jaringan
VLAN
Simulasi Jaringan VLAN

– Untag memiliki 2 lab yaitu LAB A dan LAB B, agar


komunikasi data mudah dengan menggunakan
fasilitas yang minim, maka ditentukan agar LAB A
dan LAB B memiliki server yang berbeda namun
dengan hanya menggunakan 1 SWITCH
Simulasi Jaringan VLAN
– Pertama kali yang disetting adalah
servernya, apabila server A dan
server B sudah terkoneksi, kemudian
setting clientnya menggunakan DHCP
– Setting DHCP dilakukan apabila
sudah setting routernya, dengan
menggunakan VLAN
– Setelah membuat desainnya seperti
diatas, gateway disetting dahulu agar
lebih mudah untuk setting router,
perhatikan juga pembagian port-port
pada switch
– Nah, kalo sudah paham…ayo kita klik
Switch dan masuk pada bagian CLI
Simulasi Jaringan VLAN
– Misalnya membuat 2 vlan yaitu :
– Vlan 100 lab_a
– Vlan 200 lab_b
– Perintahnya sebagai berikut
– Switch>enable
– Switch#vlan database
– Switch(vlan)#vlan 100 name lab_a
– Switch(vlan)#vlan 100 name lab_b
– Switch(vlan)#exit
– Switch#sh vlan
– Setelah disetting dan diketikkan sh vlan
maka akan tampil jendela seperti disamping
– vlan sudah aktif, kita punya id 100 untuk
lab_a dan id 200 untuk lab_b. penggunaan
id bebas diantara 1-1000
Simulasi Jaringan VLAN
– Rubah atau masukkan port-port yang aktif pada vlan-vlan yang dibuat, misal pada kasus ini kita akan memasukkan port 1-10 pada vlan 100 dan port 11-20 pada vlan 200
sedangkan port 24 itu untuk router
– Klik pada Switch, masuk pada CLI

– Switch>enable
– Switch#configure terminal
– Switch(config)#interface fa 0/1
– Switch(config-if)#switchport access vlan 100
– Switch(config-if)#exit
– Switch(config)#interface fa 0/2
– Switch(config-if)#switchport access vlan 100
– Switch(config-if)#exit
– Switch(config)#interface fa 0/3
– Switch(config-if)#switchport access vlan 100
– Switch(config-if)#exit
– Switch(config)#interface fa 0/4
– Switch(config-if)#switchport access vlan 100
– Switch(config-if)#exit
– Switch(config)#interface fa 0/5
– Switch(config-if)#switchport access vlan 100
– Switch(config-if)#exit
Lakukan hal yang sama sampai pada port 0/10 untuk vlan 100
Simulasi Jaringan VLAN

– Untuk vlan 200, lakukan seperti berikut :


– Switch>enable
– Switch#configure terminal
– Switch(config)#interface fa 0/11
– Switch(config-if)#switchport access vlan 200
– Switch(config-if)#exit
– Switch(config)#interface fa 0/12
– Switch(config-if)#switchport access vlan 200
– Switch(config-if)#exit
– Switch(config)#interface fa 0/13
– Switch(config-if)#switchport access vlan 200
– Switch(config-if)#exit
– Switch(config)#interface fa 0/14
– Switch(config-if)#switchport access vlan 200
– Switch(config-if)#exit
– Switch(config)#interface fa 0/15
– Switch(config-if)#switchport access vlan 200
– Switch(config-if)#exit
– Switch(config)#exit
– Switch#sh vlan
Simulasi Jaringan VLAN

– Setelah diketikkan show vlan, perhatikan perpindahan port-port dibawah ini

– Apabila pada tahap ini sudah selesai, maka sudah bisa setting DHCPnya
Simulasi Jaringan VLAN

– Sekarang dikembangkan, tambahkan 1 router pada


jaringan, perhatikan gambar berikut
Simulasi Jaringan VLAN

– Sekarang masuk ke CLI pada Router, apabila ada pilihan awal ketik no, untuk VLAN 100
– Router>enable
– Router#configure terminal
– Router(config)#interface fa 0/0.100
– Router(config-subif)#encapsulation dot1q 100
– Router(config-subif)#ip address 172.16.10.254 255.255.0.0
– Router(config-subif)#exit

– vlan 200 :
– Router>enable
– Router#configure terminal
– Router(config)#interface fa 0/0.200
– Router(config-subif)#encapsulation dot1q 200
– Router(config-subif)#ip address 192.168.1.254 255.255.255.0
– Router(config-subif)#exit
– Router(config)#interface fa 0/0
– Router(config)#no shutdown
Simulasi Jaringan VLAN

– Berikut hasilnya
Simulasi Jaringan VLAN

– Terakhir harus setting routernya portnya harus dimasukkan


ke mode trunk
– Masuk ke mode cli pada switch : 
– Switch>enable
– Switch#configure terminal
– Switch(config)#interface fa 0/24
– Switch(config)#switchport mode trunk
– Switch(config)#exit
Simulasi Jaringan VLAN

– Ping dari Server B ke Server A, hasilnya :

Anda mungkin juga menyukai