ANTIBIOTIKA
senyawa kimia yang dihasilkan oleh
organisme hidup, termasuk turunan
senyawa dan struktur analognya yang
dibuat secara sintetik,
dalam kadar rendah mampu menghambat
proses penting dalam kehidupan satu
spesies atau lebih mikroorganisme.
Turunan Sefalosporin H H 1
S
7
R CONH 6 2
8 3
N
O 5 4 R'
-
COO
-Laktam Baru
O O O CHCH2OH
S CH3
CH3 N -
N - O COO
O COO
Sulbaktam
Asam klavulanat
Turunan Penisilin
Mekanisme aksi:
Turunan penisilin mempunyai bagian
struktur yang mirip dengan gugus ujung
D-alanil-D-alanin dari bagian pentapeptida
unit peptidoglikan dapat mengikat
enzim transpeptidase (katalis pengga-
bungan peptidoglikan) melalui ikatan
kovalen dinding sel menjadi lemah,
karena tekanan turgor dari dalam akan
pecah/lisis bakteri mengalami kematian.
Enzim Transpeptidase
O O
OCH2 Penisilin V
+ gugus penarik elektron (O, N)
pada posisi rantai samping
OCH2 CH2 Penisilin K
NH2
p.o. (+)
O H
CH3
S
R C N
CH3
N
O
COOH
Tidak tahan
CH2 Benzilpenisilin
enzim -laktamase
OCH3
Metisilin
+ gugus ‘bulky”
OCH3
pada cincin
Nafsilin
OCH2CH3
Tahan terhadap
R'
Oksasilin (R' = H) enzim -laktamase
HN
Kloksasilin (R' = 6-Cl)
O CH3
Dikloksasilin (R' = 2-Cl,6-Cl)
R R'
H OH Amoksisilin
+ OH ionisasi < abs (90%)
O
N O
Piperapisilin
N O
Asilasi N menjadi lebih asam
C2H5
C=O
N O
Azlosilin
NH
Aktif thd Pseudomonas aeruginosa
C=O
R N-Benzoilampisilin
S CH3
CH CONH
CH3 H3C CH3
NH2 N
O COO CH2 OOC SO2
N
Ampisilin
O
Sulbaktam
Sultamisilin
Sifat klinik turunan penisilin
Aktivitas Antibakteri Stabilitas
No Nama
Turunan Gram Gram P. aeru- Asam pH 3 Enzim -
(+) (-) ginosa laktamase
1 Penisilin G + - - - -
2 Penisilin V + - - + -
3 Kloksasilin + - - + +
4 Dikloksasilin + - - + +
5 Flukloksasilin + - - + +
6 Ampisilin + ± - + -
7 Amoksisilin + ± - + -
8 Bakampisilin + ± - + -
9 Talampisilin + ± - + -
10 Pivampisilin + ± - + -
11 Karbenisilin + ± + - -
12 Sulbenisilin + ± + - -
13 Piperasilin + ± + + -
14 Sultamisilin + ± - + +
Turunan Sefalosporin
Antibiotika -laktam, struktur dasar mirip penisilin
cincin -laktamdihidrotiazin (sefem), mengandung dua
pusat atom asimetrik (C6 dan C7) membentuk
empat senyawa optis-aktif.
Stereokimia isomer sefalosporin alami digambarkan
sebagai berikut :
H H 1
7 S
R CONH 6 2
8 3
N
O 5 4 R'
COOH
Hubungan struktur dan aktivitas
1. Turunan sefalosporin berbeda gugus-gugus pada C-7 cincin
sefem untuk mengubah spektrum aktivitas, atau C-3 untuk
mendapatkan sifat kimia fisika yang dikehendaki.
2. Gugus pendorong elektron pada C-3 meningkatkan resonansi
enamin reaktifitas cincin -laktam terhadap sisi aktif pada
substrat D-alanil-D-alanin dalam biosintesis peptidoglikan
aktivitas antibakteri .
3. Substitusi gugus metoksi pada posisi C-7, seperti pada sefamisin,
meningkatkan ketahanan senyawa terhadap -laktamase.
4. Pergantian isosterik atom S pada cincin dihidrotiazin dengan O
menghasilkan oksasefem spektrum antibakteri lebih luas.
Berdasarkan sistem generasi tur. sefalosporin
dibagi menjadi empat kelompok :
1. Generasi pertama
2. Generasi kedua
3. Generasi ketiga
4. Generasi keempat
R1 R2 Nama obat
CH CH 3 Sefaleksin
NH2
HO CH CH 3 Sefadroksil
NH2
CH CH 3 Sefradin
NH2
S O
CH2 CH2 O C CH3 Sefalotin
N
N N
N CH2 CH2-S Sefazolin
N S
N CH3
Sefalosporin Generasi II
• Digunakan di klinik sejak 1970.
• Spektrum antibakteri = Generasi I, tetapi lebih aktif terhadap
bakteri Gram (-) enterik.
• Waktu paro eliminasinya = Generasi I, dan kemampuan untuk
menembus cairan serebrospinal lebih baik.
R1 R2 R3 Nama obat
CH Cl H Sefaklor
NH2
O
C -CH2OCONH2 H Sefuroksim
N OCH3
N
N
CH2 S H Sefamandol
CH N
N
OH
CH3
N
N
HN = CH CH2 S CH2 CH2 S -OCH3 Sefmetazol
N N
CH3
O
H2N C S N
N -OCH3 Sefotetan
C CH2 S
H2N C S N N
O CH3
Sefalosporin Generasi III
• Diperkenalkan untuk penggunaan klinik tahun 1980.
• Spektrum antibakteri lebih luas dibanding generasi II.
• Aktif terhadap bakteri Gram (-) yang telah resisten.
• Kurang aktif terhadap bakteri Gram (+).
• Lebih tahan terhadap -laktamase,
R1 R2 R3 Nama obat
N
H2N C H H Seftibuten
S C CH2COOH
H
N
H2N C H H Seftizoksim
S N OCH3
N
H2N C CH2OCOCH3 H Sefotaksim
S N OCH3
N N
N
H2N C CH2 S H Sefotiam
S N OCH3 N N
CH2CH2N(CH3)2
N
H2N C CH3 Sefetamet
H
S N OCH3
N
H2N C CH2 S N O
H Seftriakson
S N OCH3 N
H3C N OH
N
H2N C CH2OCH3 H Sefpodoksim
S N OCH3
N
Sefalosporin Generasi IV
• Diperkenalkan untuk penggunaan klinik tahun 1995.
• Spektrum antibakteri lebih luas dibanding generasi III.
• Aktif terhadap bakteri Gram (-) yang telah resisten.
• Lebih tahan terhadap -laktamase.
R1 R2 R3 Nama obat
N +
H2N C CH2 N H Sefepim
S N OCH3
CH3
N
H2N C +
CH2 N H Sefpirom
S N OCH3
Sefalosporin klasik
Gugus-gugus penting dalam sefalosporin klasik yang
terikat pada posisi C-3 :
1. Asetiloksimetil (-CH2OCOCH3) dihidrolisis
menghasilkan sefalosporin dengan efek antibakteri
lebih rendah. Contoh : sefotaksim, sefasetril,
sefalotin dan sefapirin.
2. Karmamoiloksimetil (-CH2OCONH2) senyawa
stabil terhadap proses metabolisme sehingga kadar
obat dalam darah lebih tinggi dan rekoveri urin lebih
baik, Contoh : sefoksitin dan sefuroksim.
3. Metil mencegah reaksi sefalosporin pada posisi 3
dan menghambat metabolismenya.
Contoh : sefadroksil, sefaleksin dan sefradin.
4. Metilpiridium memberikan keuntungan farmakokinetik, seperti
peningkatan kelarutan dalam air, peningkatan stabilitas metabolik,
pengikatan dengan protein serum rendah, kadar obat dalam darah
tinggi dan mengurangi rasa nyeri pada waktu injeksi. Efektif
terhadap bakteri Gram (-) dan Gram (+). Contoh :
sefpimizol, sefsulodin, seftazidim dan sefaloridin.
5. Nukleofil sulfur, misal : metiltetrazoliltiometil meningkatkan
aktivitas terhadap bakteri Gram (-) dan mengembangkan sifat
farmakokinetik, seperti meningkatkan kadar obat dalam darah dan
memperpanjang masa kerja obat. Aktivitas terhadap bakteri Gram
(+) lebih rendah dibanding turunan yang mengandung gugus 3-
metil atau 3-asetiloksimetil.
Contoh : sefamandol, sefmenoksim, sefmetazol, sefoperazon,
sefotetan, sefotiam, sefiramid, dan seftriakson (metiltriazinil-
tiometil)
6. Gugus-gugus lain, seperti klor (sefaklor), dan vinil (sefiksim).
Gugus-gugus penting pada posisi C-7 :
1. Fenilglisin terasetilasi ketahanan terhadap -
laktamase dan aktivitas terhadap Gram (-) .
Contoh : sefamandol dan moksalaktam.
2. Asetilamino heterosiklik (eg: aminotiazolilmetoksi-
iminoasetilamino) ketahanan terhadap -
laktamase dan aktivitas terhadap Gram (-) .
Contoh : sefmenoksim, sefodizim, sefotaksim,
seftazidim, seftizoksim dan seftriakson.
3. Asetil mono dan disubstitusi sedikit menunjang
ketahanan terhadap -laktamase, aktivitas terhadap
Gram (-) .
Contoh : sefalotin dan sefapirin.
b. Pra-sefalosporin
Bentuk pra-obat sefalosporin klasik, dalam tubuh terhidrolisis
melepaskan senyawa induk aktif.
Contoh : sefamandol nafat dan sefuroksim aksetil.
c. Sefamisin
Mengandung gugus 7--metoksi ketahanan senyawa terhadap -
laktamase .
Contoh : sefbuperazon, sefmetazol, sefotetan dan sefoksitin.
d. Oksasefem
Oksasefem mengandung atom O pada cincin dihidrotiazin. Pergantian
atom S dengan O kekuatan asilasi , kelarutan dalam air ,
kemampuan penembusan membran bakteri , aktivitas .
Kerugian : kelabilan senyawa karena kecepatan hidrolisis >.
Contoh : moksalaktam.
3. Turunan -Laktam Nonklasik
a. Turunan asam amidinopenisilanat,
b. Turunan asam penisilanat,
c. Karbapenem,
d. -laktam monosiklik.
a. Turunan Asam Amidinopenisilanat
Struktur berhubungan dengan penisilin. Aktivitas terhadap
bakteri Gram (+) dan Pseudomonas sp. rendah, tetapi cukup
efektif terhadap bakteri Gram (-), termasuk Enterobacteriaceae.
Kombinasi dengan antibiotika -laktam menunjukkan efek
sinergis, karena turunan ini terikat oleh protein bakteri yang
berbeda dengan -laktam klasik.
Contoh : amdinosilin (mesilinam), bakmesilinam dan
pivmesilinam.
O2
S CH3
Struktur umum : N CH=N
CH3
N
O COO R
R Nama obat
H Amdinosilin
O
CH O C O - C(CH3)3 Bakmesilinam
CH3 O
CH2 O C C(CH3)3 Pivmesilinam
b. Turunan Asam Penisilanat
Didapat dari hasil modifikasi 6-APA, dan digunakan
sebagai penghambat enzim -laktamase.
Diberikan dalam bentuk kombinasi atau digabungkan
dengan -laktam klasik seperti ampisilin atau
amoksisilin.
Contoh : sulbaktam, pivsulbaktam dan sultamisilin.
O2
S CH3
R Nama obat
H Sulbaktam
O
CH2 O C C(CH3)3 Pivsulbaktam
c. Karbapenem
Analog penisilin alami atom S cincin tiazolidin
diganti dengan ikatan rangkap dan gugus
metilen, mengandung atom S yang terikat atom
C-3. Aktivitas antibakteri tergantung pada
tegangan cincin dan efek elektronik dari ikatan
rangkap yang berdekatan.
Substituen lain untuk modifikasi lipofilitas,
meningkatkan stabilitas terhadap -laktamase,
dan menunjang pengikatan dengan enzim target
aktivitas antibakteri = sefalosporin generasi III.
Contoh : asparenomisin, karpetimisin C dan D,
imipenem dan asam olivanat.
R1
R2
Struktur umum :
N
O COOH
R1 R2 Nama obat
CH3 O O
CH3 O O
C OH S CH=CH-NH C CH3 Karpetimisin C
CH3
CH3 O O
CH SO3Na S CH=CH-NH C CH3 Asam olivanat
CH3
CH OH -S-CH=CH-NH-CH=NH Imipenem
O CHCH2OH
d. Oksapenem N
O COOH
Asam klavulanat