Anda di halaman 1dari 17

Algoritma Djikstra

Kelompok 4

Perancangan & Analisis Algoritma **

3IA23

Dessy Tri Anggraeni


Algoritma Djikstra
Kelompok 4

Doreen Agatha (52418084)


Tya Prasetya (57418167)
Ken Arya Eka Santosa (53418621)
Table of contents
Algoritma Djikstra
01
Apa itu Algoritma Djikstra?
Permasalahan
02
Apa saja permasalahan yang
dapat diselesaikan?

03 Langkah-Langkah
Langkah-langkah Algoritma
Djikstra
Contoh Kasus
04
Contoh studi kasus nya
01
APA ITU ALGORITMA DJIKSTRA?
Algoritma Djikstra
Algoritme Dijkstra, (sesuai penemunya Edsger Dijkstra), adalah sebuah
algoritma yang dipakai dalam memecahkan permasalahan jarak terpendek
(shortest path problem) untuk sebuah graf berarah (directed graph).
Algoritma ini dipublikasikan pada tahun 1959 jurnal Numerische
Mathematik yang berjudul “A Note on Two Problems in Connexion with
Graphs” dan dianggap sebagai algoritma greedy.
Algoritma Djikstra
Permasalahan rute terpendek dari sebuah titik ke akhir titik lain adalah
sebuah masalah klasik optimasi yang banyak digunakan untuk menguji sebuah
algoritma yang diusulkan. Permasalahan rute terpendek dianggap cukup baik
untuk mewakili masalah optimisasi, karena permasalahannya mudah
dimengerti (hanya menjumlahkan seluruh edge yang dilalui) namun memiliki
banyak pilihan solusi.
02
Permasalahan Yang Dapat Diselesaikan Dengan
Algoritma Djikstra
Contoh Permasalahan

Jarak Tempuh Jalur Ekspedisi Aplikasi Maps


Menentukan jarak Menentukan jarak Menentukan jalur
tempuh tercepat dan waktu tempuh tempuh tercepat
antara kedua kota yang efisien pada aplikasi maps
(Google Maps,
Waze dan lain lain)
03
Langkah langkah Algoritma Djikstra
Langkah Langkah Alogritma Djikstra
Algoritma Dijkstra bekerja dengan membuat jalur ke satu simpul optimal pada setiap langkah. Jadi pada
langkah ke n, setidaknya ada n node yang sudah kita tahu jalur terpendek. Langkah-langkah algoritma
Dijkstra dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
● Tentukan titik mana yang akan menjadi node awal, lalu beri bobot jarak pada node pertama ke node
terdekat satu per satu.
● Beri nilai bobot (jarak) untuk setiap titik ke titik lainnya
● Set semua node yang belum dilalui dan set node awal sebagai “Node keberangkatan”.
● Dari node keberangkatan, pertimbangkan node tetangga yang belum dilalui dan hitung jaraknya
dari titik keberangkatan
● Saat kita selesai mempertimbangkan setiap jarak terhadap node tetangga, tandai node yang telah
dilalui sebagai “Node dilewati”.
● Set “Node belum dilewati” dengan jarak terkecil (dari node keberangkatan) sebagai “Node
Keberangkatan” selanjutnya dan ulangi langkah 5.
04
Contoh Kasus
Contoh Kasus 1
Misalkan kota-kota di Sumatera Barat direpresentasikan sebagai titik-titik pada graf S, yaitu :

• Padang (Vpd)
• Bukittinggi (Vbt)
• Padang Panjang (Vpp)
• Payakumbuh (Vpy)
• Pariaman (Vpr)
• Solok (Vsl)
• Sawahlunto (Vsw)

Di sini bobot pada graf S didefinisikan sebagai jarak tempuh antara kedua kota.
Terdapat banyak kemungkinan lintasan antara Padang dan Payakumbuh. Pada contoh kasus ini kita
akan mencoba untuk mencari manakah yang paling pendek lintasannya (Jumlah bobot lintasan).
01 02
Node Tujuan

Node Awal

03
Contoh Kasus 1
Terdapat banyak kemungkinan lintasan antara Padang dan Payakumbuh.

1. Misalkan P(Vpd, Vpy) = VpdVslVswVpy, maka berdasarkan persamaan,


panjang lintasan P adalah :

L(Vpd, Vpy) = W(VpdVsl) + W(VslVsw) + W(VswVpy)

= 25 + 40 + 50

= 115

2. Misalkan P(Vpd, Vpy) = VpdVppVbtVpy, maka berdasarkan persamaan, • Padang (Vpd)


panjang lintasan P adalah : • Bukittinggi (Vbt)
• Padang Panjang (Vpp)
L(Vpd,Vpy) = W(VpdVpp) + W(VppVbt) + W(VbtVpy) • Payakumbuh (Vpy)
• Pariaman (Vpr)
= 65 + 15 +34 • Solok (Vsl)
• Sawahlunto (Vsw)
=114

Dari perhitungan diatas, maka panjang lintasan antara Padang dan


Payakumbuh yang paling pendek dan efisien adalah P(Vpd, Vpy) =
VpdVppVbtVpy yang berbobot 114.
Contoh Kasus 2
Pada contoh kasus kedua, disini terdapat arahan jalan dari node awal (Gunadarma J1) sampai node akhir
(Stadion Patriot Candrabaga). Secara tidak langsung google menggunakan cara algoritma djikstra untuk
mendapatkan rekomendasi jalan tercepat yang dapat ditempuh, tentunya ada banyak faktor yang
dijadikan permasalahan oleh algoritma yang google gunakan. Mulai dari :
• Jarak lintasan
• Waktu tempuh
• Tingkat kemacetan
• Dan lain lain
Thanks!
Suganda Girsang, Abba. 2017. Algoritma Djikstra.
https://mti.binus.ac.id/2017/11/28/algoritma-dijkstra/ (Diakses 6 Oktober 2020)

Abdul, Zaki. 2017. Algoritma Dijkstra : Teori dan Aplikasinya.

http://jmua.fmipa.unand.ac.id/index.php/jmua/article/download/332/323 (Diakses 7 Oktober 2020)


CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik
KESIMPULAN
Algoritma Djikstra adalah sebuah algoritma yang dipakai dalam memecahkan permasalahan
jarak terpendek (shortest path problem) untuk sebuah graf berarah (directed graph). Atau dalam kata
lain algoritma ini dipakai dalam penentuan lintasan terpendek dari suatu titik tertentu ke setiap titik
lain pada suatu graf, tujuannya adalah untuk menghemat (efisiensi) waktu, tenaga maupun bahan
bakar.

Dan Menurut Andrew Goldberg peneliti Microsoft Research Silicon Valley, mengatakan ada
banyak alasan mengapa peneliti terus mempelajari masalah pencarian jalan terpendek. “Jalan
terpendek adalah masalah optimasi yang relevan untuk berbagai macam aplikasi, seperti jaringan
routing, game, desain sirkuit, dan pemetaan”.

Anda mungkin juga menyukai