Safety First
(K3 didahulukan dan menjadi yang utama)
Setiap individu bertangung jawab pada diri sendiri dan lingkungan
sekitar
UU no 18/1999 tentang Jasa Konstruksi (diganti dengan UU no 1/1970 tentang UU no 13/2003 tentang
UU no 2/2017) Keselamatan Kerja Ketenagakerjaan
1. PP no 28/2000 tentang Usaha dan Peran Jasa Konstruksi & PP no 50/2012 tentang Penerapan Sistem
Perubahannya Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. PP no 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (SMK3)
& Perubahannya
3. PP no 30/2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa
Konstruksi
(akan diganti dengan (Rancangan) PP tentang Peraturan
Pelaksanaan UU 2/2017 tentang Jasa Konstruksi)
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
KEMBALI
1. Pengkajian
2. Perencanaan
3. Perancangan PENGOPERASIAN
4. Pengawasan
5. Manajemen
Penyelenggaraan
Konstruksi
PEMBONGKARAN
PEMELIHARAAN
Regulasi K3 : UU 2/2017 Jasa Konstruksi Pasal 59
2 Standar K4
Ayat (1)
Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa wajib memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan.
Ayat (2)
Ayat (3)
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit meliputi:
a. standar mutu bahan; a. standar prosedur a. pedoman pelindungan
b. standar mutu peralatan; pelaksanaan Jasa sosial tenaga kerja dalam
c. standar keselamatan dan Konstruksi; pelaksanaan Jasa
kesehatan kerja; b. standar mutu hasil Konstruksi sesuai dengan
pelaksanaan Jasa ketentuan peraturan
Konstruksi; perundang-undangan; dan
c. standar operasi dan b. standar pengelolaan
pemeliharaan; lingkungan hidup sesuai
dengan ketentuan
Ayat (4) peraturan perundang
undangan.
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan untuk setiap produk Jasa Konstruksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh menteri teknis terkait sesuai dengan kewenangannya.
Ayat (5)
Dalam menyusun Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan untuk setiap
produk Jasa Konstruksi, menteri teknis terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
memperhatikan kondisi geografis yang rawan gempa dan kenyamanan lingkungan terbangun.
Regulasi K3 : Permen 05/2014 tentang SMK3 Konstruksi
2 Tahap Prakonstruksi
A B C D
PRA PEMILIHAN KONSTRUKSI SERAH TERIMA
KONSTRUKSI
Regulasi K3 : Permen 05/2014 tentang SMK3 Konstruksi
2 Tahap Pemilihan
A B C D
PRA PEMILIHAN KONSTRUKSI SERAH TERIMA
KONSTRUKSI
Regulasi K3 : Permen 05/2014 tentang SMK3 Konstruksi
2 Tahap Konstruksi
Penerapan K3 untuk
pekerjaan tambah kurang
Penerapan RK3K untuk
KSO Laporan kecelakaan kerja
(jika terjadi)
A B C D
PRA PEMILIHAN KONSTRUKSI SERAH TERIMA
KONSTRUKSI
Regulasi K3 : Permen 05/2014 tentang SMK3 Konstruksi
2 Tahap Serah Terima
Pada saat
testing/commisioning,
Ahli/petugas K3 memastikan
prosedur K3 telah dilaksanakan
A B C D
PRA PEMILIHAN KONSTRUKSI SERAH TERIMA
KONSTRUKSI
BAB 03
KOMITMEN
PENERAPAN K3
Komitmen Keselamatan Kementerian PUPR
3
Peran dan Tanggung Jawab Penyedia Jasa
3 Memastikan Terpenuhinya KETENTUAN K3 KONSTRUKSI
TUGAS
1. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
konstruksi yang diperkirakan memiliki potensi bahaya KEWENANGAN
tinggi; 1. Memasuki tempat kerja konstruksi;
2. Melaksanakan investigasi kecelakaan konstruksi; 2. Meminta keterangan dari pihak-pihak terkait;
3. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Menteri 3. Meminta data-data yang berhubungan dengan tugas
berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi, dan/atau Komite; dan
investigasi kecelakaan konstruksi dalam rangka 4. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait
mewujudkan keselamatan konstruksi Keselamatan Konstruksi.
KOMISI KEAMANAN JEMBATAN &
KOMISI KEAMANAN BENDUNGAN TEROWONGAN JALAN
(Permen PUPR No 27/PRT/M/2015) ( P e rme n PU PR No 41 / PRT/ M/ 2 0 1 5 )
1. Melakukan pengkajian terhadap hasil evaluasi
1. Melakukan pengkajian terhadap evaluasi
keamanan bendungan; keamanan jembatan dan terowongan jalan
2. Memberikan rekomendasi mengenai keamanan yang dilakukan oleh pembangun atau
bendungan; pengelola jembatan dan terowongan jalan;
3. Menyelenggarakan inspeksi bendungan. 2. Memberikan rekomendasi mengenai
keamanan jembatan dan
terowongan jalan; dan
3. Menyelenggarakan inspeksi jembatan dan
terowongan jalan.
6
Pengembangan SDM
4 Pelaksana Pembinaan
PENGUATAN K3
02 Biaya K3 masuk dalam BOQ (1-2,5% dari nilai pekerjaan atau sesuai
kebutuhan)
PERBAIKAN
PENERAPAN SMK3
Perhatian kesejahteraan pekerja
MANAJEMEN RISIKO K3
PUSAT PEMBINAAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI
(Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko)
30
Manajemen Risiko K3
5 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian
Kebijakan Risiko
SIKLUS MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI dan
Komitmen
Tinjauan 1. Kebijakan K3
Manajemen
2. Identifikasi Bahaya, Tingkat Resiko
& Rencana Pengendalian
17. Peninjauan Ulang Manajemen 3. Peraturan dan Standar K3
Perencanaan
4. Sasaran dan Program K3
32
Manajemen Risiko K3
5 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko
DEFINISI
• Risiko K3 Konstruksi adalah ukuran kemungkinan
kerugian terhadap keselamatan umum, harta benda, jiwa
manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber
bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan konstruksi.
PENGERTIAN
Analisa Risiko/Risk Analysis
Kegiatan yang menguraikan suatu risiko dengan cara menentukan
besarnya kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari
akibat/consequences suatu risiko bahaya
35
Manajemen Risiko K3
5 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko
ANALISA RISIKO
PENILAIAN RISIKO
AKIBAT KEMUNGKINAN
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
Manajemen Risiko K3
5 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko
39
Manajemen Risiko K3
5 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko
40
Manajemen Risiko K3
5 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko
41
Cidera atau sakit
ManajemenRisiko
Harta benda
HI-RA-DC
Keselamatan Umum
Terganggunya proses
produksi
Lingkungan
PELUANG
(2)
(1) (3)
Pengendalian
Rekayasa
Alat Pelindung
Subsitusi
Eliminasi
Diri
Administrasi
Engineering
Kadan
Jarang Sering
g
42
Manajemen Risiko K3
5 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko
RISIKO K3
Risiko K3 adalah perpaduan antara peluang dan frekuensi
terjadinya peristiwa K3 dg akibat yg ditimbulkannya dalam
kegiatan konstruksi. v
Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu peluang/probability
dan akibat/konsekuensi
RISIKO = Probability/Peluang x Konsekuensi /Akibat
43
Manajemen Risiko K3
5 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko
PENGENDALIAN RISIKO K3
1.Eliminasi
2.Substitusi
3.Rekayasa Teknik
4.Pengendalian Administrasi
5.Alat Pelindung Diri
Manajemen Risiko K3
5 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko
PENGERTIAN
OWNERS
REQUIRE A FULL RANGE OF SAFETY PRACTICES
REQUIRE EARLIER CONTRACTOR INVOLVEMENT IN PROJECT
ENCOURAGE USE OF BIM AND PREFABRICATION
ASSOCIATIONS
PROVIDE MORE DATA ON THE BUSINESS BENEFITS OF SAFETY
APPLY PRESSURE TO THE INSURANCE INDUSTRY TO REDUCE CONTRACTOR
INSURANCE RATES BASED ON USE OF STRONG SAFETY MANAGEMENT PROGRAM
CONTRACTORS
IMPLEMENT SAFETY PRACTICES FROM THE BOTTOM UP
TAKE ADVANTAGE OF ONSITE MOBILE TOOLS
ENCOURAGE GREATER INVESTMENT IN SAFETY BY ENGAGING SENIOR LEADERSHIP
Sumber : safety management in the construction industry : indentifying risk and reducing accident to improve site productivity and project ROI,
2013, McGrawHill
06
KECELAKAAN KONSTRUSI
DAN KEGAGALAN BANGUNAN
KEJADIAN KECELAKAAN KONSTRUKSI
6 2017 - 2018
2017 2018
4 Jatuhnya crane (LRT Palembang) 2 Beton girder runtuh (Jalan Tol Depok- Antasari)
Agt
Jan
30 Beton girder runtuh (Jalan Tol 13 Lepasnya Cross Girder (Jembatan Kali Kuto)
Des Pemalang-Batang) Jul
KEGAGALAN BANGUNAN
6 2017 - 2018
2018
15
Jan
Ambruknya selasar Gedung BEI, Jakarta
17
Ambruknya Jembatan Widang-Tuban (Jawa
Apr
Timur)
RUNTUHNYA JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO)
(JAL AN TOL BOGOR-CIAWI-SUKABUMI)
WAKTU KEJADIAN
22 SEPTEMBER 2017
KORBAN
1
MENINGGAL
2 LUKA-LUKA
R U N T U H N Y AG I R D E R F L Y O V E R
(JALA N TO L PASURU AN – PROBOLINGGO )
WAKTU KEJADIAN
29 OKTOBER 2017
KORBAN
1
MENINGGAL
2 LUKA-LUKA
TURAP LONGSOR
( UNDERPASS J A L A N P E R I M E T E R S E L A T A N B A N D A R A S O E T T A )
WAKTU KEJADIAN
5 FEBRUARI 2018
KORBAN
1
MENINGGAL
2 LUKA-LUKA
JATUHNYA BEKISTING PIER HEAD
(J A L A N T O L B E C A K A Y U )
WAKTU KEJADIAN
20 FEBRUARI 2018
KORBAN
6
LUKA-
LUKA
RUNTUHNYA PENOPANG
( J E M B A T A NC I P U T R A P I N G G A N , KA B . PANGANDARAN JABA
, R )
WAKTU KEJADIAN
9 DESEMBER 2017
Kondisi Awal
RUNTUHNYA GIRDER BETON
JALAN TOL PEMALANG BATANG, JAWA TENGAH
Kondisi Awal
WAKTU KEJADIAN
30 DESEMBER 2017
AMBRUKNYA SELASAR
G E D U N G B U R S A E F E K I N D O N E S I A ( B E I ), J A K A R T A
WAKTU KEJADIAN
15 JANUARI 2018
Kondisi Awal
RUNTUHNYA BOX GIRDER LRT JAKARTA
(KORIDO R I FA SE I KELAP A GADI N G – VELODROM E , JAKARTA )
WAKTU KEJADIAN
22 JANUARI 2018
Kondisi Awal
RUNTUHNYA GIRDER LAUNCHER
(DOUBL E DOUBL E TRA C K JATINEGARA )
WAKTU KEJADIAN
4 FEBRUARI 2018
Kondisi Awal
JATUHNYA BESI HOLLOW
(RUSUN PASAR RUMPUT)
Waktu Kejadian
18 Maret 2018
WAKTU KEJADIAN
17 APRIL 2018
Kondisi Awal
REKOMENDASI 1. Melakukan peningkatan manajemen terhadap proses-proses yang
MENTERI PUPR KE terkait dengan:
• SOP (Standar Operating Procedure), standarisasi, kalibrasi, sertifikasi alat
MENTERI BUMN dan operator serta masa layanan peralatan;
Surat Menteri PUPR No. KJ. 02.20- • Keberadaan dan persetujuan 3 (tiga) pihak (Pemilik, Pelaksana, dan
Mn/304, Tanggal 9 Maret 2018, Konsultan Pengawas) dalam pelaksanaan pekerjaan terutama yang memiliki
Hal: Penyampaian Rekomendasi potensi resiko tinggi termasuk pada saat shift pekerjaan tambahan;
• Proses pemilihan dan pembinaan sub kontraktor agar memenuhi kriteria
teknis yang dipersyaratkan;
• Pemenuhan tenaga dan kualifikasi konsultan pengawas yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan proyek infrastruktur;
Selanjutnya agar dipastikan bahwa hasil evaluasi Komite
Keselamatan Konstruksi (terlampir) dilaksanakan oleh semua pihak.
2. Memberikan peringatan tertulis kepada PT. Adhi Karya dan PT. Wijaya Karya
terhadap kecelakaan konstruksi yang terjadi;
3. Memberikan peringatan tertulis dan sanksi kepada PT. Hutama Karya dengan
mengganti Kepala Proyek yang bertanggung jawab pada proyek Double
Double Track (DDT) Manggarai-Jatinegara;
4. Memberikan peringatan tertulis dan sanksi kepada konsultan PT. Virama Karya
dengan mengganti Kepala Divisi yang bertanggung jawab pada proyek-proyek
yang mengalami kecelakaan konstruksi;
5. Memberikan sanksi kepada PT. Waskita Karya dengan mengganti direksi yang
bertanggung jawab pada proyek-proyek yang mengalami kecelakaan
konstruksi;
6. Membentuk unit kerja khusus yang menangani QHSE (Quality, Health, Safety,
and Environment) dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama;
TINDA LANJU REKOMENDAS
K T I
PT. Hutama Karya telah mengganti Kepala Proyek PT. Virama Karya juga telah mengganti Kepala
yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan proyek Divisi yang bertanggungjawab dalam
tersebut sesuai salah satu petikan rekomendasi dari pelaksanaan proyek supervisi pembangunan
Kementerian PUPR. jalan tol sesuai rekomendasi Kementerian PUPR.