Dosen Pengampu : Ns. Asnah, S.Kep.,M.Pd A. Definisi Trauma Kepala
Trauma kepala merupakan kejadian cedera akibat
trauma pada otak, yang menimbulkan perubahan fisik, intelektual, emosi, sosial, ataupun vokasional (pekerjaan).
Trauma kepala adalah perdarahan yang berasal dari
vena menyebabkan lambatnya pembentukan hematoma karena rendahnya tekanan, laserasi arterial ditandai oleh pembentukan hematoma yang cepat karena tingginya tekanan B. Etiologi Kecelakaan kendaraan atau transportasi. Kecelakaan terjatuh. Kecelakaan yang berkaitan dengan olahraga. Kejahatan dan tindak kekerasan. C. Patofisiologi Otak dilindungi oleh perisai kubah tengkorak (rambut, kulit, tulang, meningen, dan cairan serebrospinal) yang akan meredam kekuatan dari suatu benturan fisik. Di bawah tingkat kekuatan tertentu (kapasitas absorpsi), kubah tengkorak dapat mencegah energy benturan sehingga tidak mengenai jaringan otak. Derajat cedera kepala akibat trauma biasanya sebanding dengan besar kekuatan yang mencapai jaringan kranial. D.Manifestasi klinis Trauma Kepala
Menurut Engram (2007), Tanda dan
Gejala trauma kepala berdasarkan klasifikasi sebagai berikut :
1. Mekanisme Cedera Jenis Trauma Kepala
2. Keparahan cedera kepala 1. Mekanisme Cedera Jenis Trauma Kepala
a) Trauma Kepala Tertutup b) Trauma Kepala Terbuka
Komosio Serebri/Gegar otak Fraktur linear di daerah Kontusio Serebri/Memar temporal otak Fraktur didaerah basis Hematoma Intraserebral Fraktur longitudinal Edema Serebri Traumatik Hematoma Epidural Hematoma subdural Hematoma Subaraknoid 2. Keparahan cedera kepala
Cedera Kepala Ringan
Cedera Kepala Sedang Cedera Kepala Berat E. Pemeriksaan Diagnostic
1. Komosio Serebri/Gegar 2. Kontusi Serebrim
otak CT scan otak memperlihatkan perubahan pada densitas jaringan, CT scan otak tidak kemungkinan pergeseran struktur di memeperlihatkan sekitar lesi dan bukti adanya tanda-tanda jaringan yang iskemik, hemotoma, serta fraktur. fraktur,perdarahanl, Hasil rekaman EEG langsung di atau lesi lain pada daerah kepala yang mengalami sistem saraf kontusio menunjukkan abnormalitas progesif dengan terlihatnya gelombang teta dan delta yang memiliki amplitudo tinggi. 3. Hematoma Epiduraln 4. Hemartoma Subduraln Pemeriksaan CT Scan CT Scan otak, foto rontgen kepala dan arteriografi menunjukkan atau MRI menunjukkan massa dan perubahan aliran darah massa abnormal atau di daerah lesi, gambaran ini memastikan keberadaan hematoma pergeseran struktur CT Scan atau MRI memperlihatkan dalam kranium massa dan pergeseran jaringan Cairan serebrospinal tambak berwarna kuning dan memiliki kadar protein yang relatif rendah (hematoma subdural kronis) 5. Hematoma • 6. Fraktur Tengkorak Intraserebraln CT Scan dan MRI menunjukkan perdarahan intrakranial akibat CT Scan atau ruptur pembuluh darah dan pembengkakan arteriografi serebral Foto rontgen kranium dapat memperlihatkan lokasi memperlihatkan fraktur perdarahan. Pungsi lumbal merupakan kontraindikasi jika terdapat lesi yang luas Sinar x kepala dan servikal untuk mendeteksi lokasi dan parahnya fraktur . Terima kasih