Anda di halaman 1dari 26

Model Peran danFungsi

Wirausaha

Ros Endah Happy Patriyani


Model Peran danFungsi
Wirausaha

• Profil wirausaha
• Fungsi makro dan mikro wirausaha
• Tantangan kewirausahaan dalam
konteks global
Profil Wirausaha

Roopke mengelompokkan wirausaha


berdasarkan perannya, sbb:
a. Wirausaha Rutin
b. Wirausaha Arbitrase
c. Wirausaha Inovatif
Wirausaha rutin
• Wirausaha yang melakukan kegiatan
sehari-harinya cenderung
menekankan pada penyelesaian
masalah & perbaikan standar prestasi
tradisional.
• Fungsi wirausaha ini adalah
mengadakan perbaikan terhadap
standar wirausaha
Wirausaha arbitase
• Wirausaha yang selalu mencari peluang
melalui kegiatan penemuan (pengetahuan)
dan pemanfaatan (pembukaan).
• Kegiatan kewirausahaan ini tidak perlu
melibatkan pembuatan barang dan tidak
perlu menyerap dana pribadi wirausaha,
• Kegiatannya adalah spekulasi dalam
memanfaatkan perbedaan harga jualdan
harga beli.
Wirausaha inovatif
• Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-
ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda, ia
merupakan promotor, tidak saja dalam
memperkenalkan teknik dan produk baru,
tetapi juga dalam pasar dan sumber
pengadaan (pembekalan), peningkatan
teknik manajemen, dan metode distribusi
baru. Ia mengadakan proses dinamis pada
produk, proses, hasil, sumber pembekalan,
dan organisasi yang baru.
Zimmerer mengelompokkan Wirausaha sbb:
1. Part-time entrepeneur (usaha dilakukan
berdasarkan hobi)
2. Home-Based new Ventures (wirausaha yang
muncul dan berkembang dari rumah)
3. Family – Owned Business (wirausaha yang
telah dijalankan turun menurun
4. Copreneurs (adanya 2 wirausaha yang
dilakukan bersama-sama)
2. Fungsi Makro dan Mikro Wirausaha
Fungsi Makro.
 Secara makro wirausaha berfungsi sebagai:
menciptakan kemakmuran, pemerataan
kekayaan dan kesempatan kerja yang berfungsi
sebagai mesin pertumbuhan perekonomian
dalam suatu bangsa.
 Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian,
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi rekayasa telah menghasilkan kreasi-
kreasi baru dalam produk barang dan jasa-jasa
yang berskala global
Secara kualitatif peranan wirausaha,
adalah
1. Usaha kecil dapat memperkokoh
perekonomian nasional melalui berbagai
keterkaitan
2. Usaha kecil dapat meningkatkan
efisiensi ekonomi khususnya dalam
menyerap sumber daya yang ada.
3. Usaha kecil dipandang sebagai sarana
pendistribusian pendapatan nasional.
Secara mikro peran wirausaha adalah
penanggung jawab risiko ketidak pastian.
Menurut Marzuki Usman dalam menja-lankan
fungsi mikronya wirausaha memiliki 2 peran
yaitu :
1. Sebagai penemu (inovator), berperan dalam
menemukan dan menciptakan -
menemukan produk baru
a) Produk baru (the new product)
b) Teknologi baru (the new technologi)
c) Ide-ide baru (the new image)
d) Organisasi usaha baru (the new
organization)
2.Sebagai perencana (planer),
berperan dalam merancang:
 Perencanaan usaha (corporate plan)
 Strategi perusahaan (corporate
strategy)
Ide-ide dalam perusahaan (corporate
image)
Organisasi perusahaan (corporate
organization)
Menurut Zimmerer,
wirausaha berfungsi:
• Menciptakan nilai barang dan jasa
melalui proses kombinasi sumber daya
dengan cara-cara baru yang berbeda
untuk dapat bersaing, melaui:
- Pengembangan teknologi baru
- Penemuan pengetahuan baru
- Perbaikan produk dan jasa
- Penemuan cara
3. Tantangan Kewirausahaan dalam
Konteks Global.
 Banyak tantangan yang harus dihadapi.
 Negara yang unggul dalam
sumberdayanya akan memenangkan
persaingan.
Secara umum bisnis yang dilaksanakan
secara revolusioner (Lupiyoadi, 2004).

Harus memenuhi 2 hal


 technological revolution
Saat ini kita berada dalam era informasi,
ketidakseimbangan penguasaan teknologi
menciptakan kesempatan yang sangat luas untuk
lahirnya strategi-strategi enterpreneurship yang
baru.
 globalization of world bussiness untuk mengubah
competitive landscape
Globalisasi didasarkan atas pembangunan ekonomi yang
mendunia dengan membuka pasar dalam negeri terhadap
persaingan dari luar dengan menghilangkan hambatan
perdagangan.
Manfaat perusahaan yang
mengikuti globalisasi
• Meningkatkan penjualan dan laba perusahaan, seiring dengan
meningkatnya penjualan dan perkembangan pasar.
• Apabila perusahaan memasuki bisnis internasional maka
perusahaan dapat meningkatkan keuntungan karena biaya per
unit tiap produk dapat ditekan. Dengan demikian sebenarnya
perusahaan meningkatkan margin keuntungannya. Misalnya
biaya riset dan pengembangan yang mahal dapat
dikompensasi dengan meningkatnya penjualan produk.
• Memperpanjang daur produk (life cycle).
• Mengurangi biaya manufaktur.
• Nike dan Adidas membangun pabriknya di Indonesia untuk
mencari tenaga kerja yang murah. Dengan demikian,
perusahaan tersebut tetap kompetitif karena dapat menjual
produknya dengan harga yang lebih murah dengan
menghemat biaya.
• Memperbaiki kemampuan daya saing.
• Meningkatkan kualitas produk.
• Berorientasi pada pelanggan.
Halangan dalam melakukan
globalisasi
• Adanya sikap rendah diri (“aku terlalu
kecil melakukan ekspor”).
• Kurang informasi tentang bagaimana
memulai perdagangan global.
• Keterbatasan informasi dan
kurangnya pengalaman menjalin relasi
dengan pasar luar negeri
• Kurang tersedianya pembiayaan.
Hambatan perdagangan internasional
• Hambatan domestik
1) Sikap – “Perusahaan saya terlalu kecil untuk
mengekspor.”
2) Kekurangan dalam informasi tentang bagaimana memulai
langkah pertama.
3) Kekurangan dalam pendanaan ekspor.
• Hambatan internasional
1) Tarif – pajak
2) Kuota – batasan jumlah impor barang yang dimasukkan
ke dalam negeri.
3) Embargo
4) Dumping .
5) Hambatan politik - peraturan, ketentuan-ketentuan dan
resiko.
6) Hambatan budaya – perbedaan bahasa, falsafah,
tradisi, dan praktik-praktik bisnis yang dapat diterima.
Strategi melakukan globalisasi
• Bergantung pada perantara perdagangan
• outsourcing
• Usaha patungan
• dua atau tiga perusahaan yang memiliki produk atau jasa
yang sejenis beraliansi.
• Memberikan lisensi dagang (foreign licencing).
• Bisnis yang memasuki pasar luar negeri dengan memberikan
lisensi bisnis di negara lain (Astra Motor, Honda, Suzuki,
Pesawat CASA di PT. DI)
• Waralaba internasional (McDonald, KFC, Hoka-Hoka Bento,
Sogo, Metro Departement Store)
• Barter.
• Di negara-negara yang mata uangnya tidak dapat
diperdagangkan secara internasional, bisnis dilakukan dengan
cara barter (Sukoi dengan CPO)
• j.Menetapkan lokasi internasional.
Strategi Untuk “Usaha Mendunia

 Meluncurkan situs internet


 Mempercayakan pada perantara
perdagangan
 Menanggung risiko bersama-sama (joint
venture)
 Lisensi asing
 Waralaba internasional
 Imbal balik perdagangan dan barter
 Ekspor
 Mendirikan lokasi internasional
Cara perusahaan mendapatkan
keunggulan bersaing dalam pasar dunia
 Menciptakan produk yang berbeda
 Gencar dalam mempromosikan keunggulan
produk anda
 Menulis berita atau di tempat bacaan
publik
 Meningkatkan nilai produk ( Value Added )
 Mengadakan program khusus
 Memanfaatkan fasilitas digital internet
10 mitos yang membelenggu pikiran
pemula yang akan memasuki dunia
kewirausahaan
1. Entrepreneur adalah pelaku, bukan pemikir .
2. Entrepreneur itu dilahirkan, bukan diciptakan.
3. Entrepreneur selalu merupakan penemu (Inventors)
4. Entrepreneur adalah orang yang canggung baik di dunia
akademis atau di masyarakat.
5. Entrepreneur harus sesuai dengan profil.
6. Untuk menjadi entrepreneur anda perlu memiliki uang
7. anda perlu nasib baik untuk menjadi entrepreneur
8. Entrepreneur mengabaikan kesenangan
9. Entrepreneur mencari sukses tapi pengalaman
menunjukkan tingginya tingkat kegagalan.
10. Entrepreneur adalah risk taker yang ekstrim
Mendobrak mitos, calon entrepreneur
harus mempersiapkan pendidikan dengan
baik.
• Pendidikan merupakan fondasi yang sangat penting
bagi entrepreneur. Ia berperan penting dalam
membantu entrepreneur menghadapi masalah yang
harus diselesaikannya.
• Sejarah memang telah mencatat ada sejumlah
entrepreneur berasal dari peserta drop out
seperti William Durant, Henry Ford, Andrew
Carnegie, Thomas Alva Edison dan William Lear.
Secara formal pendidikan mereka tidak begitu
bagus, tetapi mereka melakukan proses
pembelajaran sendiri, mereka menyerap explicit
knowledge melalui learning by doing sehingga
mereka berhasil menyusun skema berfikir untuk
dijadikan panduan menghadapi persoalan.
Cont …
• Pada waktu lalu berkembang pemikiran yang
membedakan secara dikotomis antara
entrepreneur dan bukan entrepreneur.
• Entrepreneur dicirikan dengan orang yang
kreatif – imajinatif, berfikir bebas
• Bukan entrepreneur biasanya lebih
mengandalkan logika semata, miopik dan
kaku.
Persyaratan penting untuk memenangkan persaingan

Anda mungkin juga menyukai