Anda di halaman 1dari 28

LOGO

COMPOUNDING & DISPENSING


pertemuan: 3
PENGKAJIAN RESEP &
TEKNIK COMPOUNDING DISPENSING

By: Dra Ambarsundari M.M., Apt


www.themegallery.com

Contents

1 Kajian Administratif

2 Kajian Kesesuaian Farmasetika

3 Kajian Efek Klinis

Company Logo
www.themegallery.com

Hot Tip

Resep adalah permintaan tertulis


dari dokter atau dokter gigi, kepada
apoteker, baik dalam bentuk paper
maupun electronic untuk
menyediakan dan menyerahkan
obat bagi pasien sesuai peraturan
yang berlaku.

Company Logo
LOGO

Tahap penulisan Resep

1. Diagnosa penyakit pasien


2. Sasaran pengobatan
3. Verifikasi pengobatan yang
sesuai kondisi pasien
4. Ditulis nama obatnya
5. Monitor kemajuan kondisi pasien
www.themegallery.com

1.Resep dari dokter praktek swasta

2. Resep dari dokter RS


Beragam
bentuk 3. Resep dengan blanko khusus

resep

Company Logo
Pengkajian Resep
1.Nama pasien,umur,jenis kelamin dan BB
a. Kajian 2.Nama dokter, SIP,alamat,No.telp dan paraf
Administratif 3.Tanggal penulisan resep

1. Bentuk dan kekuatan sediaan


b. Kajian 2. Stabilitas
Kesesuaian 3. Kompatibilitas (ketercampuran obat)
farmasetika

1. Ketepatan indikasi dan dosis obat


2. Aturan, cara dan lama penggunaan
obat
c. Kajian 3. Duplikasi dan/atau polifarmasi
pertimbangan 4. Reaksi obat yang tidak diinginkan
klinis (alergi,ESO,manifestasi klinik lainnya)
5. Kontra indikasi
6. Interaksi
PENGKAJIAN RESEP VS PELAYANAN
KEFARMASIAN YANG BERBASIS
PHARMACEUTICAL CARE ?

Pengkajian Resep vs Kompetensi


Apoteker ?
Company Logo
www.themegallery.com

PENGKAJIAN RESEP vs Pelayanan Kefarmasian vs Kompetensi

1.Kajian administrative Good Dispensing Kompetensi 3


meliputi: Practice
(manual training GPP)

1. nama pasien, umur, Kelengkapan Resep Mampu melakukan


jenis kelamin dan dispensing sediaan farmasi
berat badan; dan alat kesehatan

2.nama dokter, Keabsahan Resep 3.1. mampu melakukan


nomor Surat penilaian resep yg tdd:
Izin Praktik (SIP), 1.Memeriksa keabsahan
alamat, 2.Melakukan klarifikasi
nomor telepon dan 3.Memastikan ketersediaan
paraf; obat
3.tanggal penulisan
Resep.

Company Logo
www.themegallery.com

2.Kajian kesesuaian farmasetik


meliputi:

Company Logo
www.themegallery.com

3.Pertimbangan klinis meliputi:

1. ketepatan indikasi dan dosis Obat;


2. aturan, cara dan lama penggunaan
Obat;
3. duplikasi dan/atau polifarmasi;
4. reaksi Obat yang tidak diinginkan (alergi, efek
samping Obat, manifestas klinis lain);
5. kontra indikasi; dan
6. interaksi.

Company Logo
A Systemic approach to the delivery of Pharmaceutical Care
Patients receiving or
requiring a
Pharmacetical product
or service

SET PRIORITY
FOR CARE

STEP 1
Asses needs and
identify drug problems

STEP 4 STEP 2
Monitor and Develop a care
review the care plan
plan STEP 3
Implement the care
plan

Sumber : “Developing Pharmacy Practice”, 2006 Ed, Handbook of WHO and IPF
Masalah Terkait Obat (MTO)

5 Kunci Kebutuhan pasien akan Drug Related problem (Masalah


obat Terkait Obat)
 Tepat indikasi 1.Terapi obat yang tidak
diperlukan

 Efektifitas 2. Salah Obat


3. Dosis terlalu rendah
 Keamanan (safety)
4. Reaksi yang merugikan
5. Dosis terlalu tinggi
 Kepatuhan
6. Ketidak patuhan
 Indikasi yang tidak terobati
7. Butuh terapi obat tambahan

Seven Critical Rights


LOGO

IDENTIFIKASI DRUG RELATED


PROBLEM (DRP)
LOGO

Drug
Drug Related
Related Problem
Problem (DRP)
(DRP) =
= Masalah
Masalah
Terkait
Terkait Obat
Obat (MTO)
(MTO)

Adalah :
Kejadian yang tidak diinginkan; yang dialami
pasien, atau masalah terapi obat pasien baik
aktual maupun potensial yang menganggu
hasil yang diharapkan pasien
LOGO

1.Identifying Drug
Therapy Problem

1.Care cycle
2.Drug therapy problems,not medical
problems
3.Discovering drug therapy problems
4.Beyond counseling
5.Cause of drug therapy problem
6.Actual and potential drug therapy
problems
7.Case study
1.THE CARE CYCLE TO IDENTIFY DRUG PROBLEMS

Patient Medication
Record (PMR)
www.themegallery.com

DRP menurut SKAI

2.1.3.Melakukan analisis DRP


1. Analisis DRP faktual maupun potensial

8 masalah terapi obat :


1.Indikasi tanpa terapi
2.Obat tanpa indikasi
3.Obat tidak tepat
4. dosis subterapi
5.Dosis berlebih
6.Pasien tidak dapat obat
7.Reaksi obat yang tidak dikehendaki
8.Interaksi obat
Company Logo
www.themegallery.com

Area Kompetensi
2.1.Mampu menyelesaikan
masalah POR

 Kompetensi 2:
Mampu menyelesaikan masalah 2.2. mampu telaah
terkait dengan penggunaan penggunaan obat pasien
sediaan farmasi

2.3. Mampu MESO

2.6. mampu
melayani 2.5. mampu
pengobatan melakukan praktek
mandiri oleh monitoring (TDM) 2.4. mampu melakukan evaluasi
pasien penggunaan obat
Company Logo
LOGO www.themegallery.com

STUDI KASUS

Company Logo
www.themegallery.com

Company Logo
www.themegallery.com

Studi kasus sebagai tugas kelompok

R/ cefacef syr 30 ml No.I


∫ 2 dd I pc

R/ Antiza sirup 60 ml
Heptazan 4 mg
Trinolon 4 mg
Vit. B6
∫ 3 dd cth I pc

Pro: anak DD, 5 tahun

Company Logo
www.themegallery.com

R/ Buffect syr fl I (60 ml)


∫ 3 dd I cth

R/ Nalgestan tab X
Mucohexin 8 mg tab X
Kenacort 4 mg X
Codein 20 mg tab III
Lasal 4 mg tab IV
Etaphylline 250 mg III
mf pulv da in No.XV
∫ 3 dd I pulv

R/ Lapicef 500 mg kap No.IV


m.f. da in pulveres No.X
∫ 3 dd I pulv
Pro : Anak A,15 bulan (BB: 12 kg)
Company Logo
www.themegallery.com

Company Logo
www.themegallery.com

Company Logo
www.themegallery.com

Tugas Kelompok,pengkajian R/ &


DRP

Company Logo
Company Logo

2. Ny.L,59 tahun datang ke apotek,meminta raniidin 300 mg untuk luka


lambungnya,sementara dari PMR nya Ny.L tercatat sedang dalam
pengobatan peptic ulcer dan Ny.L sudah biasa membeli secara bebas
Ranitidin 150 mg sebelumnya.
Hasil interview dengan pasien, ternyata Ny.L mempunyai keluhan rasa
tidak nyaman pada ulu hati, suka merasa mual dan ingin muntah
disertai BB yang menurun.
Pengobatan yang sedang dilakukan Ny.L adalah suntikan
hydroxocobalamin setiap 3 bulan.
Identifikasi DRP dari kasus ny.L dan bagaimana mengembangkan
rencana pengobatannya untuk solusi atau pemcegahan DRP tsb

www.themegallery.
com
www.themegallery.com

Company Logo
LOGO

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai