KONSELING
(TEHNIK DISPENSING)
pertemuan : ke 6
By : Dra.Ambarsundari, MM, Apt
LOGO
LATAR BELAKANG
www.themegallery.com
TUJUAN :
EVALUASI DIRI BAGI
MAHASISWA FARMASI
DALAM KEAHLIAN
BERKOMUNIKASI
Memotivasi mahasiswa
farmasi untuk melakukan
perubahan dalam
keahlian berkomunikasi
khususnya untuk
persiapan melaksanakan
praktek kefarmasian
CARA PENYERAHAN OBAT YANG BAIK
(GOOD DISPENSING PRACTICE) :
- SEBELUM OBAT DISERAHkan pada pasien, harus dilakukan
pemeriksaan akhir.
- Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker disertai pemberian informasi
LOGO
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh Apoteker dalam pemberian
informasi mengenai Obat yang tidak memihak,
dievaluasi dengan kritis dan dengan bukti terbaik
dalam segala aspek penggunaan Obat kepada:
▪ profesi kesehatan lain,
▪ pasien atau masyarakat.
LOGO
▪ FORMULATING QUESTIONS
(Keahlian membuat pertanyaan yg efektif)
Berlatih membuat
pertanyaan yg
gagal melakukan terstruktur agar
komunikasi berjalan
pertanyaan yg efektif berkesinambungan
kepada pasien atau dari “very highly
co workers (mitra open” to “totally
kerja) berarti gagal closed” and
dalam membimbing “leading”
pasien sewaktu
wawancara bahkan
untuk mendapatkan “Open Q”:
riwayat pengobatan Memberikan kesempatan
kepada responden untuk
menentukan pilihan yang
sangat luas
KIAT-KIAT KOMUNIKASI :
open- ended questions
LOGO
Komunikasi dengan pelanggan atau
tenaga profesi kesehatan lainnya:
Hindari untuk menggunakan kata tanya
“Mengapa” (WHY)
MENGAPA” (WHY) MEMBUAT RESPONDEN DEFENSIVE KARENA
PELANGGAN/CO WORKERS.
Company Logo
www.themegallery.com
♥ Konseling merupakan proses interaktif
antara Apoteker dengan pasien/keluarga
untuk meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, kesadaran dan kepatuhan
sehingga terjadi perubahan perilaku dalam
penggunaan Obat dan menyelesaikan
masalah yang dihadapi pasien.
3.FINAL VERIFICATION :
Apoteker harus melakukan verifikasi akhir dengan
tujuan agar apoteker dapat mengetahui sejauh mana
pasien telah paham dan akhirnya patuh
atas pengobatannya.
1.Konseling/Informasi pengobatan
resep :
Studi kasus :
Contoh Resep: Pasien :
Dapatkah saudara
R/ Atorvastatin 10 mg no.xv jelaskan ,
bagaimana cara
S 1 dd I saya
R/metoprolol 50 mg no.XXX minum obat
S 2 dd I penurun kolesterol
dan 2 macam obat
R/Pantoprazole 40 mg no.X lainnya?
S 1 dd I
Pro.Ny.A,45 thn
Selamat sore,bu Ani !
Saya…..,apoteker di apotek…..
1.Dari resep dokter …..,ibu mendapat
Atorvastatin untuk menurunkan kolesterol
dalam darah.Dokter menulis di resep,agar obat
nya diminum sehari sekali dan sebaiknya
diminum pada malam hari, setelah makan
malam selama 15 hari
2.Metoprolol diresepkan untuk menurunkan
tekanan darah dan sebaiknya diminum pada
pagi hari setelah sarapan dan sekali lagi
setelah makan malam selama 30 hari.
Obat ini harus diminum 2x sehari, terus
menerus sesuai saran dokter dan tidak boleh
dihentikan tanpa konsultasi dengan dokter.
3.Pantoprazole diresepkan untuk menghambat
produksi asam lambung.Obat ini diminum 1 jam
sebelum sarapan dengan 2 gelas air.
Dokter menyarankan untuk diminum selama 10
hari saja.
Apoteker :
Studi kasus :
Walaupun bapak/ibu
APOTEKER sudah merasa sehat
dalam 3 hari,bapak/ibu
harus menghabiskan
antibiotik untuk sisa 2
hari lagi,hal ini diperlukan
untuk memastikan bahwa
kuman/bakteri penyebab
penyakitnya telah
dimatikan.
KONFLIK DENGAN PELANGGAN DI FARMASI
KOMUNITAS
KASUS 2:
apakah Stomacer dan Strocain tablet sama?
Tim adalah apoteker pendamping di apotek milik Henri.Suatu
hari,seorang ibu menelpon ke apotek bahwa setelah sampai di
rumah,ibu tsb baru tahu bahwa obat yang dibawa pulang adalah
Stomacer bukan Strocain seperti yang disampaikan oleh dokter
penulis resep
Mrs. W : “ Hari ini saya menebus resep ke apotek anda. Apakah Stomacer dan
Strocain tablet itu sama?
Mr.Tim : Tidak sama,bu. Kenapa ibu menanyakan hal ini?apa ada masalah?
Mrs.W : Saya menebus resep disana dan dokter penulis resep menyampaikan
bahwa saya alan mendaptkan Stomacer tablet bukan Strocain.
Saya pasti sudah mendapatkan obat yang salah
Mr.Tom :( Wah,salah obat!)
Apakah saya boleh mendapatkan nama lengkap dan alamat pasien
agar saya dapat mengecek ulang resep aslinya?
(setelah pasien menyebut nama dan alamat lengkap)………
Tunggu sebentar,bu…….
Mr.Tim : Setelah diperiksa ulang terhadap resep aslinya,bisakah ibu
datang kembali ke apotek supaya kami dapat menyelesaikan
masalahnya
Mrs.W : Apa???!!! Berarti saya mendapatkan obat yang salah.
Bagaimana kalau saya tidak periksa lagi sesampai di rumah tadi!
Pasti obat saya minum dan saya bisa mati!!
Mr.Tim : (Ini memang kesalahan besar, tapi untungnya bukan saya yg meracik)
Bu, saya yakin tidak akan terjadi hal yang amat buruk.
Lebih baik ibu datang saja ke apotek.
Mrs.W : Saya ingin tahu,siapa yang telah melakukan ini. Rumah saya jaraknya
jauh berarti saya harus kembali lagi.Saya ingin bicara dengan pemilik
apoteknya (Henri)
Mr.Tim : (padahal tertulis di kartu barang,bahwa Henri yang mengambil obat tsb)
Ibu sebaiknya tidak perlu tahu siapa yang melakukannya,tapi seluruh
karyawan apotek sudah mengetahui telah terjadi kesalahan pemberian
obat.
Mr.W : Jadi siapa yang melakukannya??!!! (nada tinggi)
Mr.Tim : Baik,bu.Pelakunya: Henri,apakah ibu ingin Henri untuk segera meng-
hubungi ibu?
Pembahasan kasus
Mr.W : Saya akan datang ke apotek dan ketemu Henri. Saya tidak percaya
dia yang melakukannya.
Mr.Tim lamgsung memberitahu Henri via Telfon bahwa telah terjadi kesalahan
Pemberian obat dan Henri pun yakin bahwa dia tidak melakukan kesalahan.
Company Logo
www.themegallery.com
Pembahasan kasus
Bagaimana strategi berkomunikasinya?
Tim menggunakan strategi komunikasi tidak langsung karena Tim tidak
langsung/tidak berterus terang ketika dia tahu telah terjadi kesalahan obat.
Selanjutnya Tim hanya menyampaikan bahwa obat tsb tidak akan
berdampak buruk.
Seharusnya Tim langsung menyampaikan kesalahan tersebut dan didahului
kata penyesalan yaitu meminta maaf terlebih dahulu
Bagaimana sebaiknya?
Harus penuh empati :
Tim : Saya mengerti pasti ibu sangat sedih dan kecewa setelah mengetahui
bahwa obat yang diberikan tidak sesuai dengan resep aslinya.
saya mohon maaf, bahwa hal ini bisa terjadi dan sebetulnya kami pun
tidak mengharapkan ini terjadi.
Solusi : obat yang sesuai resep lebih baik diantar ke rumah pasien
(free delivery)
Tim : Henri apoteker yang sangat profesional dan bertanggung jawab dan
Henri pun pasti kecewa dan sedih bila mengetahui hal ini.
Company Logo
Interaksi tersebut dapat menurunkan kepanikan pasien
www.themegallery.com
KONSELING PASIEN – APOTEKER
di FARMASI KOMUNITAS
Company Logo
www.themegallery.com
PEMBAHASAN
Company Logo
www.themegallery.com
2.Komunikasi pelayanan non resep
(swamedikasi)
Company Logo
www.themegallery.com
R : REFER; menyerahkan PPP
P : Potentially serious case ; Kasus serius yang potensial
P : Potentially symptoms; Gejala yang menetap
P : Potentially at increased rate; Pasien dengan resiko yang
meningkat
Company Logo
www.themegallery.com
Gejala yang Harus diwaspadai
Hilangnya Nafsu Makan, shg pasien tidak makan
Turunnya Berat Badan tanpa beberapa alasan
Pendarahan mll Hidung, Anus, Telinga dan Mulut
Sesak Nafas, Batuk dgn Sputum Berwarna
Hijau/kuning
Semua masalah dgn menstruasi
Kesulitan menelan
Bengkak dgn berbagai ukuran, termasuk di
persendian
Rasa sakit yg hebat di dada, kepala dan perut
Suhu Badan tinggi dlm waktu lama &, berulang
Hilangnya Kesadaran
HEALTHY PEOPLE 2010
Source:
Hepler CD.Pharmaceutical care and speciality practice.
.WELLNESS & HEALTH PROMOTION
WHAT IS HEALTH?
Health providers not just treating them but how to keep them well
LOGO