Anda di halaman 1dari 18

Bayi Baru

Lahir
Kelompok 1
Pengertian Resusitasi BBL
Resusitasi merupakan sebuah upaya menyediakan oksigen
ke otak, jantung dan organ-organ vital lainnya melalui sebuah
tindakan yang meliputi pemijatan jantung dan menjamin
ventilasi yang adekuat (Rilantono, 2010).
Tindakan ini merupakan tindakan kritis yang dilakukan
pada saat terjadi kegawatdaruratan terutama pada sistem
pernafasan dan sistem kardiovaskuler.
Resusitasi pada anak yang mengalami gawat nafas
merupakan tindakan kritis yang harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten.
Bagaimana kondisi bayi yang
memerlukan resusitasi?
Kira-kira 10% bayi baru lahir memerlukan bantuan untuk memulai pernafasan saat lahir, dan
sekitar 1% saja yang memerlukan resusitasi lengkap mulai dari pembersihan jalan nafas hingga
pemberian obat-obat darurat.
Apa kriteria bayi baru lahir yang memerlukan resusitasi? Sederhananya, bahwa setiap menolong
bayi baru lahir, ada 5 pertanyaan yang menentukan apakah resusitasi dibutuhkan:
• Apakah bersih dari mekonium ?
• Apakah bernafas atau menangis ?
• Apakah tonus otot baik?
• Apakah warna kulit kemerahan?
• Apakah cukup bulan ?
Lanjutan......
Jika salah satu dari pertanyaan-pertanyaan itu dijawaban tidak, maka bayi itu
perlu dilakukan resusitasi.
Bagaimana dengan bayi yang lahir prematur? Bayi premature merupakan
kelompok resiko tinggi, karena karakteristik bayi premature berbeda dengan bayi
aterm, perbedaan bayi prematur dengan bayi aterm/cukup bulan adalah:
• Paru-paru bayi prematur kekurangan surfaktan sehingga lebih sukar
dikembangkan
• Kulit bayi prematur lebih tipis dan permeable
• Bayi premature lebih rentan terhadap infeksi
• Pembuluh darah kapiler otak bayi premature rapuh dan mudah pecah jika
mengalam asfiksia.
Tujuan Diberikan Resustasi
Tindakan resusitasi diberikan untuk mencegah kematian akibat
asfiksia. Dan bila pada bayi asfiksia berat yang mengalami
gangguan system saraf pusat, misalnya “cerebral palsy”,
kelainan jantung misalnya tidak menutupnya “ductus
arterious”.
Kapan Bayi perlu diresusitasi ?
Tidak semua bayi baru lahir memerlukan resusitasi.
Lanjutan......
Tiga hal penting sebagai dasar mengambil keputusan melakukan
resusitasi lengkap yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Pernafasan : yang perlu diperhatikan adalah : Lihat gerakan dada
naik turun
• Hitunglah jumlah/frekuensi pernafasan selama 1 menit
• Perhatikan dalamnya pernafasan
• Jika nafas tersengal-sengal berarti nafas tidak efektif dan perlu tindakan,
misalnya apneu
• Jika pernafasan telah efektif yaitu biasanya 30-50x/menit dan menangis,
anda bisa melangkah ke penilaian selanjutnya.
Lanjutan......
Frekuensi jantung: frekuensi denyut jantung harus lebih dari
100 kali per menit. Cara yang termudah dan cepat menghitung
frekuensi jantung adalah dengan menggunakan stetoskop atau
meraba denyut tali pusat. Meraba arteria secara terus menerus.
Dihitung selama 6 detik (hasilnya dikalikan 10 = Frekuensi
denyut jantung selama 1 menit)
Lanjutan......
Warna kulit : setelah pernafasan dan frekuensi jantung
baik, seharusnya kulit menjadi kemerahan. Jika masih
ada sianosis sentral, oksigen tetap diberikan. Bila
terdapat sianosis perifer, oksigen tidak perlu diberikan,
disebabkan karena peredaran darah yang masih lamban,
antara lain karena sushu ruang bersalin yang dingin.
 
Langkah-Langkah Sebelum Tindakan
Resustasi
• Persiapan Resusitasi Bayi Baru Lahir
• Persiapan Keluarga
• Persiapan Tempat Resusitasi
• Persiapan Alat Resusitasi
• Penilaian Segera
• Penilaian
• Keputusan
• Tindakan
Langkah-Langkah Resustasi BBL
1. Langkah Awal
• Sambil melakukan langkah awal:
• Beritahu ibu dan keluarganya bahwa bayinya memerlukan bantuan
untuk memulai bernapas.
• Minta keluarga mendampingi ibu (member dukungan moral, menjaga
dan melaporkan kepada penolong apabila terjadi perdarahan).
• Langkah awal perlu dilakukan secara cepat (dalam waktu 30 detik).
Lanjutan......
Secara umum, 6 langkah awal di bawah ini cukup untuk merangsang
bayi baru lahir untuk bernapas spontan dan teratur.
• Enam langkah awal (dilakukan dalam 30 detik) adalah:
• Jaga bayi tetap hangat
• Atur posisi bayi
• Isap lendir
• Keringkan dan rangsangan taktil
• Reposisi
• Penilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur
Langkah-Langkah Resustasi BBL
2. Melakukan Tindakan Ventilasi Tekanan Positif
Ventilasi adalah bagian dari tindakan resusitasi untuk memasukkan
sejumlah udara ke dalam paru dengan tekanan positif yang memadai untuk
membuka alveoli paru agar bayi bisa bernapas spontan dan teratur.
VTP dilakukan apabila pada penilaian pasca langkah awal didapatkan
salah satu keadaan berikut:
• Apnu
• Frekuensi jantung <100 kali/menit
• Tetap sianosis sentral walaupun telah diberikan oksigen aliran bebas
Langkah-Langkah Resustasi BBL
3. VTP + Kompresi Dada
Apabila setelah tindakan VTP selama 30 detik, frekuensi jantung <60
detik, maka lakukan kompresi dada yang terkoordinasi dengan ventilasi
selama 30 detik dengan kecepatan 3 kompresi: 1 ventilasi selama 2
detik. Kompresi dilakukan dengan dua ibu jari atau jari tengah-telunjuk/
tengah-manis.
Berikan topangan pada bagian belakang bayi
Langkah-Langkah Resustasi BBL
4. Intubasi
• Intubasi endotrakea dilakukan pada keadaan berikut:
• Ketuban tercampur mekonium dan bayi tidak bugar
• Jika VTP dengan balon dan sungkup tidak efektif
• Membantu koordinasi VTP dan kompresi dada
• Pemberian epinefrin untuk stimulasi jantung
• Indikasi lain: sangat premature dan hernia diafragmatika
Langkah-Langkah Resustasi BBL
5. Obat-Obatan
Obat-obatan yang harus disediakan untuk resusitasi bayi baru lahir
adalah epinefrin dan cairan penambah volume plasma.
6. Penghentian Resusitasi
• Jika sesudah 10 menit resusitasi yang benar, bayi tidak bernapas
dan tidak ada denyut jantung, pertimbangkan untuk
menghentikan resusiasi.
• Orang tua perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan,
jelaskan keadaan bayi.
• Persilahkan ibu memegang bayinya jika ia menginginkan.
Asuhan Pasca Resustasi
Asuhan pasca resusitasi diberikan sesuai dengan keadaan bayi setelah menerima
tindakan resusitasi. Asuhan pasca resusitasi dilakukan pada keadaan:
1. Resusitasi Berhasil
Resusitasi berhasil : bayi menangis dan bernapas normal sesudah langkah awal atau
sesuda ventilasi, perlu pemantauan dan dukungan.
2. Lakukan Asuhan Bayi Baru Lahir Normal Termasuk :
• Anjurkan ibu menyusui sambil membelai bayinya.
• Berikan vitamin K, antibiotic salep mata, imunisasi hepatitis B
3. Lakukan Pemantauan Dengan Seksama Terhadap Bayi Pasca Resusitasi
Selama 2 Jam Pertama
Lanjutan......
4. Bayi Perlu Rujukan
Resusitasi tidak/kurang berhasil, bayi perlu rujukan yaitu sesudah ventilasi 2 menit
belum bernapas atau bayi sudah bernapasan tetapi masih megap-megap atau pada
pemantauan ternyata kondisinya makin memburuk. Bila bayi pascaresusitasi
kondisinya memburuk, segera rujukan.
5. Asuhan Bayi Baru Lahir Yang Dirujuk
6. Asuhan Lanjutan
7. Jika Resusitasi Tidak Berhasil
• Resusitasi gagal : setelah 20 menit di ventilasi bayi gagal bernapas.
• Bila bayi gagal bernapas setelah 20 menit tindakan resusitasi dilakukan makan
hentikan upaya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai