Anda di halaman 1dari 16

IMPLIKASI UU CIPTA KERJA TERHADAP

PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KOTA


BANDUNG
LATAR BELAKANG

Tiga hal utama muatan tata ruang dalam UU CK, yang pertama adalah ingin mendorong masyarakat

dan pelaku pengusaha untuk peduli dan paham tata ruang, karena tata ruang merupakan tapisan

pertama sebelum masuk ke proses perizinan berikutnya. Tapisan kedua adalah resiko atau risk

based perizinan dengan mendorong digitalisasi dan transparansi penataan ruang. Banyak yang

masih beranggapan tata ruang masih analog, bukan digital sehingga perlu pemahaman lebih dalam.

UU CK juga secara spesifik memperintahkan baik pemerintah pusat maupun daerah untuk

mempublikasikan produk tata ruang. Ketiga, trim lining atau penyederhanaan produk-produk tata

ruang, tujuannya untuk menghilangkan tumpang tindih. UU CK menyederhanakan beberapa aturan

yang tumpang tindih, salah satunya dengan upaya mengintegrasikan kebijakan peraturan ruang

dalam satu Rencana Tata Ruang (RTR).


Implikasi UU Cipta Kerja

Tingkat Rencana Umum Penetapan Rencana Rinci Penetapan


Nasional RTRWN Peraturan RTRW Peraturan
 
  Pemerintah Pulau/Kepulauan Presiden
    RTR Kawasan
   
    Strategis Nasional
     

Provinsi RTRWP Perda Provinsi RTR Kaw. Strategis


    Perda Provinsi
    Provinsi
Kabupaten RTRW Kab Perda  
  Kabupaten RDTR
    Kabupaten
   
    Perda
Kota RTRW Kota Perda Kota RTR
Kawasan

Kabupaten
Strategis Kabupaten
 
RDTR Kota
Perda Kota
RTR Kawasan
Strategis Kota
UU 26/2007 (PENATAAN RUANG
VS UU 11/2020 (CIPTA KERJA)
No. Pokok Perubahan dalam UU 26/2007
1. Perubahan Nomenklatur Izin Pemanfaatan Ruang menjadi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
2. Penghapusan RTR KS Provinsi dan ditetapkan sebagai muatan RTRW Provinsi dan tidak menjadi RTR tersendiri.
3. Penghapusan RTR KS Kab/Kota dan ditetapkan sebagai muatan RTRW Kab/Kota dan tidak menjadi RTR
tersendiri.
4. Perubahan Nomenklatur Pemerintah menjadi Pemerintah Pusat
5. Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah
6. Penambahan Bentuk Pembinaan Penataan Ruang
7. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dan KLHS
8. Proses penyusunan dan Penetapan RTRW termasuk proses persetujuan substansi
9. Proses penyusunan dan Penetapan RDTR termasuk proses persetujuan substansi
10. Penyelesaian ketidaksesuaian antara pola ruang rencana tata ruang dengan kawasan hutan, izin dan/atau hak atas tanah
11. Penghapusan Penyusunan dan Penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan, Rencana Tata Ruang
Kawasan Perkotaan yang Mencakup 2 (Dua) atau Lebih Wilayah Kabupaten/Kota pada Satu atau Lebih Wilayah
Provinsi
12. Penghapusan Penyusunan dan Penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaaan, Rencana Tata Ruang
Kawasan Perdesaan yang Merupakan Bagian Wilayah Kabupaten, dan Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan yang Mencakup 2 (Dua) atau
Lebih Wilayah Kabupaten pada Satu atau Lebih Wilayah Provinsi, Rencana Tata Ruang Kawasan Agropolitan
13. Penambahan ketentuan pada Kriteria dan usulan baru pada Tata Cara Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang
14. Penghapusan pengaturan zonasi dari pengendalian pemanfaatan ruang (Arahan Peraturan Zonasi Sistem
Nasional, Arahan Peraturan Zonasi Sistem Provinsi, dan Peraturan Zonasi pada wilayah Kabupaten/Kota)
15. Ketentuan Sanksi
PERUBAHAN MENDASAR TATA
RUANG PADA UU CIPTA KERJA

• REKOMENDASI PROVINSI DALAM PERSETUJUAN


SUBSTANSI RENCANA TATA RUANG KABUPATEN,
KOTA Tidak Ada Lagi, Hanya Melalui Linsek
• Dalam UU Cipta Kerja, KAWASAN STRATEGIS
PROVINSI, KABUPATEN/KOTA TIDAK
DITINDAKLANJUTI DENGAN PENYUSUNAN RTR.
Materi Kawasan Strategis sudah diatur dalam Rencana
Umumnya. RDTR penetapannya oleh kepala Daerah.
HASIL PEMBAHASAN PANSUS RTRW KOTA
BANDUNG TERKAIT ASPEK KAWASAN
STRATEGIS

1. KSP Bandung Utara dengan arahan:


• Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi kawasan
• Pembatasan dan pengendalian pembangunan

2. Kawasan Strategis Kota Bandung termuat dalam pasal


17 dan pasal 60 pada perubahan Ranperda RTRW Kota
Bandung
KAWASAN STRATEGIS

• KAWASAN STRATEGIS NASIONAL (KSN) adalah


wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan
KAWASAN karena mempunyai pengaruh sangat penting secara
STRATEGIS nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan &
keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya,
dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah
Kawasan Strategis Nasional ditetapkan sebagai warisan dunia.
(KSN)
• KAWASAN STRATEGIS PROVINSI (KSP) adalah
wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan
karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam
Kawasan Strategis Provinsi lingkungan provinsi terhadap ekonomi, sosial,
(KSP) budaya, dan/atau lingkungan;
• KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN/KOTA adalah
wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan
Kawasan Strategis karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam
Kabupaten/Kota (KSK) lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau lingkungan
Penetapan KSK di Kota Bandung
Hasil Pembahasan Pansus RTRW

• Perubahan dilakukan pada beberapa KSK dengan mempertimbangkan


perkembangan yang terjadi serta pertimbangan kebutuhan di masa datang dan
Dinamika Pembangunan Kota Bandung.
• Perubahan KSK meliputi:
1) Perubahan pada beberapa nama (nomeklatur) kawasan dengan pertimbangan
perkembangan kondisi saat ini dan potensi di masa datang
2) Perubahan pada sudut kepentingan kawasan
3) Perubahan pada delineasi kawasan
• KSK di Kota Bandung terdiri dari:
1) KSK dari sudut kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
2) KSK dari sudut kepentingan Sosial-Budaya
3) KSK dari sudut kepentingan Fungsi dan Daya Dukung LIngkungan
2. Perubahan Sudut Kepentingan

2) Perubahan pada sudut kepentingan kawasan , yaitu:


– KSK PPK Alun-alun yang semula ditetapkan dari sudut kepentingan
pertumbuhan ekonomi, diubah menjadi sudut kepentingan sosial-budaya
dengan pertimbangan kebutuhan pelestarian kawasan cagar budaya.
Dengan demikian, kawasan ini dikembangkan sebagai PPK dengan tetap
memperhatikan aspek pelestarian dan perlindungan cagar budaya.
– Hal ini juga dimaksudkan sebagai penyelarasan dengan upaya pelestarian
kawasan cagar budaya sebagaimana diatur dalam Perda No. 7 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Cagar Budaya
3. Perubahan Delineasi Kawasan

3) Perubahan pada delineasi kawasan, yaitu:


– KSK PPK Gedebage

Pertimbangan:
• kebutuhan pengembangan PPK Gedebage dan keterkaitan antar fungsi yang
dikembangkan di dalamnya.
• Pengembangan diperbolehkan sepanjang dalam wilayah administratif yang sama dan
tidak melanggar fungsi peruntukan ruang.
• PPK harus dilengkapi paling kurang dengan fasilitas pendidikan, kesehatan,
peribadatan, bina sosial, olahraga/rekreasi, pemerintahan, perbelanjaan/niaga, dan
transportasi
Penetapan KSK
di Kota Bandung (Pasal 60)

KSK Sudut Kepentingan KSK Sudut Kepentingan KSK Sudut Kepentingan


Pertumbuhan Ekonomi Sosial-Budaya Daya Dukung Lingkungan

1. PPK Gedebage 1. PPK Alun-alun 1. Kawasan Babakan


2. Sentra Sepatu dan Siliwangi
Olahan Kulit Cibaduyut 2. Kawasan Sungai
3. Sentra Boneka Cikapundung
Sukamulya 3. Kawasan Punclut
4. Sentra Rajut Binongjati
5. Sentra Tekstil dan
Pakaian Cigondewah
6. Sentra Kaos Surapati
7. Cihampelas
8. Sentra Tahu dan Tempe
Cibuntu
Peta KSK Kota Bandung
KSK PPK Alun-alun

kawasan Braga terintegrasi dalam


KSK PPK Alun-alun sebagai kawasan
yang dikembangkan sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi sekaligus
pelestarian cagar budaya.
KSK PPK Gedebage

kebutuhan pengembangan PPK Gedebage


mengakibatkan perubahan delineasi di
sebelah Timur berbatasan dengan batas
Jalan Cimencrang, Jalur Kereta Api
Padalarang-Cicalengka dan Jalan
Bhayangkara yang merupakan batas Kota
Bandung dengan Kabupaten Bandung
untuk kebutuhan perluasan kawasan
untuk alokasi berbagai fasilitas utama yang
mendukung fungsi PPK Gedebage.
Masukan & Rekomendasi

Implikasi undang-undang cipta kerja terhadap tindak lanjut Ranperda perubahan RTRW Kota
Bandung terkait aspek kawasan strategis , diantaranya sebagai berikut.
1. Perlu dipikirkan mengenai pasal yang memuat Kawasan strategis, yaitu KSP dan KSK
dalam Perubahan Ranperda RTRW Kota Bandung yaitu pasal 16, pasal 17 dan pasal 60
beserta peta-peta, apakah dibuatkan Peraturan Daerah tersendiri atau berupa
Peraturan Walikota.
2. Perlu dikomunikasikan kembali dengan Pansus RTRW terkait pasal yang memuat
kawasan strategis, dimana dalam Undang-undang Cipta Kerja telah dihapus.
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai