7
NERACA
nnnnnn
Beberapa contoh dari tabel di atas
Analitik 0,1 4
Semimikro 0,01 5
Mikro 0,001 6
Ultramikro 0,0001 7
Kepekaan 0,1
=
Bobot minimum 100
Bobot minimum = bobot minimum yang boleh ditimbang
secara seksama
Contoh: Timbangan analitik dengan kepekaan 0,1 (timbangan 4
angka di belakang koma); maka bobot minimum yang boleh
ditimbang dengan timbangan tsb adalah:
Timbang saksama
Timbang lebih kurang
Kemudian,
Gabungan keduanya……
Penimbangan
Prosedur di Farmakope Indonesia:
• Timbang saksama lebih kurang 10 mg Skopolamin
Hidrobromida BPFI, masukkan ke dalam labu
tentukur 10 mL, larutkan dengan…… dst
FI Ed V hal 212
Menimbang
• Kecuali dinyatakan lain, jika zat dinyatakan "timbang
saksama" untuk penetapan kadar, maka
penimbangan harus dilakukan dengan menggunakan
alat timbangan yang ketidakpastian pengukurannya
(kesalahan acak ditambah dengan kesalahan
sistematik) tidak lebih dari 0,1% pembacaan.
• Misalnya, ditimbang sejumlah 50 mg, maka
kesalahan mutlak tidak lebih dari 50 µg.
• Ketidakpastian pengukuran memenuhi syarat jika
pada penimbangan ulang tidak kurang dari 10 kali,
tiga kali nilai simpangan baku dibagi dengan jumlah
yang ditimbang tidak lebih dari 0,001.
FI V, 2014, hal 1342
Menimbang
• Pernyataan "Lebih kurang“ menunjukkan
kuantitas dalam rentang 10%
Bobot zat yang digunakan untuk pengujian atau
penetapan kadar, mempunyai makna dalam
batas 10% dari bobot yang ditetapkan
atau:
1. Weighing by difference:
Wadah + zat = A g
Wadah + sisa = B g
Berat zat = A-B g
2. Weighing by addition:
Wadah ditimbang = C g
Wadah + zat = D g
Berat zat = D-C g
Weighing by Difference
• Tare neraca kosong
• Letakkan botol timbang dengan tutup pada neraca dan
catat bobot awal
• Angkat botol timbang dengan cara sedemikian rupa
agar menghindari pemindahan minyak atau zat lain
dari jari kita
• Lepaskan tutup botol timbang dengan cara yang sama
• Gunakan spatula yang kering dan bersih untuk
memindahkan sampel dari botol timbang dan
langsung dimasukkan ke labu
• Tutup kembali botol dan timbang kembali.
• Perbedaan antara penimbangan pertama (awal) dan
penimbangan kedua menunjukkan banyaknya sampel
yang ditimbang.
Weighing by Difference
Taring = Mentara
Dikerjakan di banyak neraca elektrik modern
Wadah (botoh timbang/ kertas timbang)
diletakkan pada neraca sebelum sampel
ditambahkan
Bobot wadah secara automatis diset “0”
2. Kesalahan penggunaan pipet, buret,
atau labu tentukur untuk mengukur
volume
Transfer Pipet
Pipet volume dan pipet ukur yang
Volume (mL) Tolerance (mL) dikalibrasi sebagai pemindah (td), harus
0.5 ±0.006 dialirkan dalam posisi tegak lurus dan
1 ±0.006
2 ±0.006
disentuhkan pada dinding labu
3 ±0.01 menampung untuk mengeluarkan sisa
4 ±0.01
5 ±0.01
pada ujung pipet.
10 ±0.02
15 ±0.03
20 ±0.03
25 ±0.03
50 ±0.05
100 ±0.08
Pipet yang dikalibrasi secara khusus (tc) umunya
digunakan untuk pengukuran cairan kental seperti sirup,
dalam hal demikian labu tentukur dapat dipakai sebagai
pengganti pipet tersebut, untuk itu pipet atau labu
tentukur harus dibilas sampai bersih dan bilasan
ditambahkan pada bagian cair yang diukur.
10% of pipet volume 100% of pipet
volume
Pipet Accuracy Precision Accuracy Precision
volume (mL) (%) (%) (%) (%)
Adjustable
pipets
0.2-2 ±8 ±4 ±1.2 ±0.6
1-10 ±2.5 ±1.2 ±0.8 ±0.4
2.5-25 ±4.5 ±1.5 ±0.8 ±0.2
10-100 ±1.8 ±0.7 ±0.6 ±0.15
Disposable tip
30-300 ±1.2 ±0.4 ±0.4 ±0.15
100-1000 ±1.6 ±0.5 ±0.3 ±0.12
Fixed pipets
10 ±0.88 ±0.4
25 ±0.88 ±0.3
100 ±0.5 ±0.2
500 ±0.4 ±0.18
1000 ±0.33 ±0.12
3. Masalah Pengecekan
Kinerja Peralatan (Kalibrasi)
Contoh:
Neraca:
• Untuk semua tipe neraca tsb di atas pada saat digunakan,
parameter yang harus dicek:
– level of balance
– zero point
– cleanliness
• Tiap bulan(an):
– cek akurasi, dengan standard reference weights
– one point check
– calibration procedure should be documented
• Tiap setengah tahunan:
15.46 mL 15.31 mL
1% error
Pembacaan volume pada buret harus dapat
diperkirakan hingga mendekati 0,01 ml untuk buret 25
ml dan 50 ml dan hingga mendekati 0,005 ml untuk
buret 5 ml dan 10 ml.
5. ANGKA PENTING
• Angka penting adalah bilangan yang diperoleh
dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-
angka penting yang sudah pasti (terbaca pada
alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir
atau diragukan.
• Angka eksak/pasti adalah angka yang sudah
pasti (tidak diragukan nilainya), yang diperoleh
dari kegiatan membilang (menghitung).
Ketentuan Angka Penting :
1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka penting. Contoh :
6,89 ml memiliki 3 angka penting.
78,99 m memiliki empat angka penting
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka
penting.
Contoh :
70000 ( 5 angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan
nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal
adalah angka penting.
Contoh: 23,50000 (7 angka penting).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan
nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal
adalah angka tidak penting.
Contoh : 3500000 (2 angka penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol
yang pertama adalah angka tidak penting.
Contoh : 0,0000352 (3 angka penting).
Aturan Pembulatan
• Jika angka pertama setelah angka yang hendak
dipertahankan adalah 4 atau lebih kecil, maka
angka itu dan seluruh angka disebelah kanannya
ditiadakan.
Contoh
1)75,494 = 75,49 (angka 4 yang dicetak tebal
ditiadakan).
2)1,00839 = 1,008 (kedua angka yang dicetak tebal
ditiadakan)
• Jika angka pertama setelah angka yang akan anda
pertahankan adalah 5 atau lebih besar, maka angka
tersebut dan seluruh angka di bagian kanannya
ditiadakan. Angka terakhir yang dipertahankan
bertambah satu.
Aturan Penjumlahan dan Pengurangan
25 x 8,95 = 223,75
1.) Definition: The minimum number of digits needed to write a given value (in
scientific notation) without loss of accuracy.
(i) Examples:
9502.7 or 0.9907
3.) The last significant figure in any number is the first digit with any uncertainty
(i) the minimum uncertainty is ± 1 unit in the last significant figure
(ii) if the uncertainty in the last significant figure is ≥ 10 units, then one less
significant figure should be used.
(iii) Example:
But
4.) Whenever taking a reading from an instrument, apparatus, graph, etc. always estimate the
result to the nearest tenth of a division
(i) avoids losing any significant figures in the reading process
7.45 cm
Experimental Error & Data Handling
Significant Figures
3.261 x 10-5
x 1.78
3 significant figures
5.80 x 10-5
34.60
) 2.4287
4 significant figures
14.05
Experimental Error & Data Handling
Significant Figures
a = 10b or Log(a) = b
(ii) example:
The logarithm of 100 is 2, since:
100 = 102
a = 10b
Log(339) = 2.530
character mantissa
Experimental Error & Data Handling
Significant Figures
(vi) Example:
(viii) Example:
8.) Graphs
(i) use graph paper with enough rulings to accurately graph the results
(ii) plan the graph coordinates so that the data is spread over as much of the
graph as possible
(iii) in reading graphs, estimate values to the nearest 1/10 of a division on the
graph
Experimental Error & Data Handling
Significant Figures
8.) Graphs
(ii) plan the graph coordinates so that the data is spread over as much of the
graph as possible
(iii) in reading graphs, estimate values to the nearest 1/10 of a division on the
graph
Experimental Error & Data Handling
Errors
True value
(ii) Precision: refers to how the results of a single measurement compares from one
trial to the next
Reproducibility
Precision is related to random error
0.04
Re l . Uncert .(%) ( 100 ) 1.3% 1% 1 sig. fig.
3.06
Note: To avoid round-off error, keep one digit beyond the last significant
figure in all calculations.
- drop only when the final answer is obtained
Round-off errors
Experimental Error & Data Handling
Errors
Re l . Uncert .
0.03 ( 100 ), 0.02 ( 100 ) , 0.02 ( 100 )
1.76 1.89 0.59
Absolute Uncertaint y
Relative Uncertaint y(%) ( 100 )
Calculated Value
Rearrange:
4.0%
Absolute Uncertainty ( 5.64 ) 0.23 0.2 1 sig. fig.
100
Experimental Error & Data Handling
Errors
(v) Example:
1.76 0.03 0.59 0.02 0.619 ? 3 sig. fig.
1.89 0.02
First operation: differences in brackets
0.036 0.03 2 0.02 2 1 sig. fig., but carry two sig. fig.
through calculation
Experimental Error & Data Handling
Errors
3 sig. fig.
3.3% 3% 3.1% 2
1.1%
2
1 sig. fig.
Experimental Error & Data Handling
Errors
(vii) Example:
1.019 (±0.002)
Result & uncertainty match in
decimal place
28.42 (±0.05)
But:
12.532 (±0.064) too many significant figures
The first digit in the answer with any uncertainty associated with it should
be the last significant figure in the number.
Experimental Error & Data Handling
Errors
23.97
2.596966414
9.23
Experimental Error & Data Handling
Errors
Example
Find the absolute and percent relative uncertainty and express the answer with a
reasonable number of significant figures: