Anda di halaman 1dari 78

Manajemen Keuangan

M. KHOIRUMAN
TUJUAN DAN FUNGSI
MANAJEMEN KEUANGAN

Pengertian manajemen keuangan dapat


dirumuskan oleh fungsi dan tanggung jawab
para manajer keuangan.
 Meskipun fungsi dan tanggung jawab
manajer keuangan berbeda-beda disetiap
organisasi.
PENGERTIAN
 Bambang Riyanto (2001:4) Manajemen Kenangan ( financial
Manajemen)
Adalah Keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha
untuk mendapatkan dana dan menggunakan dana atau
mengalokasikan dana (Pembelanjaaan dari arti luas)
 Suad Husnan (2002:4)
Manajemen Keuangan adalah pengaturan kegiatan keuangan.

Jadi Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,


penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian,
pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
organisasi atau perusahaan.
Fungsi Manajemen Keuangan
 Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan
lainnya untuk periode tertentu.
 Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran dan pemasukan
 Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada
dengan berbagai cara.
 Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional
kegiatan perusahaan.
Fungsi Manajemen Keuangan

 Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan
aman.
 Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan
pada paerusahaan.
 Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak
terjadi penyimpangan.
Tugas Pokok Manejemen Keuagan

1. Mendapatkan Dana Perusahaan / Kebijakan


Pendanaan
2. Menggunakan Dana Perusahaan / Kebijakan
Investasi
3. Membagi Keuntungan (laba) Perusahaan / Kebijakan
Deviden
Bambang Riyanto (2001:6)

Fungsi memperoleh dana(obtaining of fund)


atau fungsi pendanaan
Fungsi menggunakan atau mengalokasikan
dan (allocation of fund)
NERACA
------------------------!----------------------------
--
**Menggunakan ! Memperoleh dana
Dana
TUJUAN PERUSAHAN MAKASIMISASI
KEUNTUNGAN
dapatmemperoleh hasil sebanyak mungkin dan
menekan ongkos yang serendah mungkin .
maksimisasi laba lebih sempit sifatnya dari pada
maksimisasi nilai.

Kelemahan :
pandangannya jangka pendek
mengabaikan unsur waktu
meninggalkan aspek sosial.
MAKSIMISASI
KEMAKMURAN
Maksimisasi Kemakmuran
 memaksimumkan nilai dari perusahaan
 ’’’maksimisasi dari kesejahteraan dan kesejahteraan
adalah merupakan nilai sekarang dari perusahaan
terhadap prospek masa depan.

 Nilai perusahaan merupkan harga yang bersedia


dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut
dijual.
 Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar
modal harga saham yang diperjual belikan di bursa
merupakan indikator nilai perusahaan.
FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi pengendalian likuiditas, yang meliputi :


 perencanaan aliran kas;
 pencarian dana
 menjaga hubungan baik dengan lembaga keuangan.

Fungsi pengendalian laba


 pengendalian biaya;
 penentuan harga;
 perencanaan laba
 pengukuran biaya.

Fungsi manajemen, dalam hal ini harus melakukan manajemen terhadap aktiva dan
manajemen terhadap dana.
LABA EKONOMI … LABA AKUNTASI
 Laba ekonomi tidak selalu sama laba akuntansi
 Pos antisipasi aktif
 Penilaian aktiva tetap
 Laba ekonomi sebagai jumlah kekayaan yang bisa dikonsumsikan
tanpa membuat pemilik kekayaan tersebut menjadi lebih miskin
(khusus peorangan).

 Maksimisasi nilai berarti mempertimbangkan nilai waktu dari uang.


Dana yang diterima pada tahun ini lebih tinggi dari pada dana yang
diterima sepuluh tahun yang akan datang.

 Maksimisasi nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko


terhadap arus laba perusahaan.
 Sebagai contoh tingkat hasil pengembalian (rate of return) yang
diperlukan terhadap surat berharga pemerintah yang bebas resiko
akan lebih rendah dari pada tingkat hasil pengembalian yang
diperlukan untuk investasi baru.
PENGARAUH INFLASI
Suku Bunga
 biaya untuk memperoleh dana bagi pemerintah,
perusahaan maupun perorangan akan semakin
meningkat.
Kesulitan-kesulitan Perencanaan
 Pada kondisi inflasi yang membumbung cepat dimana
biaya-biaya bahan baku, tenaga kerja tidak menentu …
perencanaan sulit.
Kebutuhan Permodalan
 Inflasi menyebabkan naiknya jumlah modal yang
dibutuhkan untuk menyelenggarakan kegiatan
perusahaan dalam kapasitas volume tertentu.
lanjutan
Penurunan Harga Obligasi
Jika suku bunga meningkat, maka harga obligasi
jangka panjang akan menurun. :Pemilik modal
lebih senang meminjamkan lebih banyak dalam
jangka pendek ketimbang dalam bentuk hutang
jangka panjang;
Masalah Akuntansi
Jika laju inflasi cukup tinggi maka laba yang
dilaporkan pada perhitungan laba rugi akan
terlalu tinggi. Penjualan persediaan yang biaya
pengadaannya rendah, menghasilkan laba yang
dilaporkan lebih tinggi,
MODAL PERUSAHAAN
MANAJEMEN KEUANGAN
Pengertian Modal
1. Menurut Akuntansi
Modal adalah selisih antara aktiva dan
kewajiban
2. Menurut pendekatan hukum
modal adalah dana yang ditanamkan pada saat
perusahaan didirikan, tercatat pada akta.
3. lutge, mengartikan modal hanyalah dalam
artian uang.
4. schwiedland, modal baik dalam bentuk uang
maupun barang.
Modal aktif
Neraca menunjukan modal menurut
bentuknya di sebelah debet dan modal
menurut sumbernya di sebelah kredit.
Modal aktif , neraca debet (bentuknya)
Modal pasif, neraca kredit. (sumbernya)
Pembagian modal aktif :
1. Aktiva Lancar
2. Aktiva Tetap
• Berdasarkan fungsi bekerjanya aktiva dalam
perusahaan modal aktif dibagi menjadi :
• 1. Modal Kerja (working Capital)
• 2. Modal Tetap (fixed capital asset)
• Modal kerja adalah jumlah keseluruhan aktiva
lancar.
• Perbedaan modal kerja dan modal tetap:
1. Modal kerja lebih flexible
2. Susunan modal kerja relatif variabel
3. Perputaran modal kerja relatif pendek.
Modal pasif
• Dilihat dari sumbernya modal pasif dibedakan
menjadi :
1. Modal sendiri (modal Badan usaha)
2. Modal asing (pinjaman/kreditur)
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam
perusahaan itu sendiri. Pemilik (saham, simpanan),
cadangan, laba.
modal sendiri sebagai penjamin bagi modal pinjaman.
modal asing (modal pinjaman) adalah modal yang
berasal dari kreditur dan merupakan hutang, kewajiban
bagi perusahaan.
Struktur kekayaan
• Struktur kekayaan (financial structure) adalah
perbandingan baik dalam artian absolut maupun
relatif antara aktiva lancar dan aktiva tetap.
• Contoh : aktiva lancar = 80, aktiva tetap =120
• perbandingannya 8:12 atau 40%:60%
• Struktur finansil (financial structure) adalah
perbandingan baik dalam artian absolut maupun
relatif antara total kewajiban dan modal sendiri.
• Struktur modal merupakan perbandingan antara
kewajiban jangka panjang dengan jumlah modal
sendiri
• Perusahaan ABC, neraca per 31 des 2008
____________________________________________________
Aktiva lancar Hutang lancar
Kas Rp 240 000 Hutang dagang Rp 170 000
Piutang 260 000 hutang wesel 50 000
persediaan 300 000 hutang bunga 255 000
Jumlah AL 800 000 jumlah HL 475 000

Aktiva tetap HT JK Panjang


Mesin (net) 900 000 10 % obligasi 300 000
Tanah 300 000
modal sendiri 1.225.000

Jumlah aktiva Rp 2 000 000 jumlah Hut + Modal Rp 2 000 000


Laporan Rugi-laba
Tahun 2008
__________________________________________
Penjualan ……………………………… …….. Rp 8000 000
Harga Pokok Penjualan 4 000 000(-)
Laba Kotor ……………………………………… 4 000 000
Biaya penjualan Rp 1000 000
Biaya Adm + umum 2 520 000 (+) 3 520 000(-)
Laba operasi …………………………………….. Rp 480 000
Bunga Rp 30 000(-)
Laba sebelum Pajak …………………… ………. Rp 450 000
Pajak Penghasilan Rp 225 000(-)
Laba Neto setelah pajak ……………… …………Rp 225 000
Earning power (ROI)
HPP
NOI sales
biayapen
jualan
PM
Biaya Bi.adm
sales usaha
Earning
power
sales Modal kas
kerja
ATO
piutang
noa Aktiva
tetap
persed
MODAL KERJA
• Modal kerja (working Capital) yaitu modal yang
dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan
perusahaan sehari-hari, atau untuk menjaga
kontinuitas usaha perusahaan.
• Contoh untuk membeli bahan baku, membayar
tenaga kerja, membayar hutang dagang.
• Konsep modal kerja :
1. Konsep kwantitatif (gross concept WC)
2. Konsep Kwalitatif (net Concept WC)
3. Konsep Fungsional
Konsep kwantitatif
Konsep ini menitik beratkan pada jumlah
yang diperlukan untuk mencukupi
kebutuhan perusahaan dalam membiayai
operasinya yang bersifat rutin.
Dalam konsep ini menganggap bahwa
modal kerja adalah jmlah aktiva lancar
(gross working capital)
Total modal kerja=total aktiva lncar
Konsep kwalitatif
• Konssep ini menitik beratkan pada kwalitas
modal kerja. Dalam konsep ini pengertian
modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar
terhadap hutang jangka pendek.
• Definisi ini menunjukan margin of protection
atau tingkat keamanan dari kreditur jangka
pendek serta menjamin kelangsungan operasi
perusahaan di masa datang.
• Modal kerja= total AL – total HL
contoh
• 2007 2008
• Total aktv lancar 5 500 5 500
• Total HT lancar 6000 2750

• Modal kerja bruto (gross WC):


• 2007 = 5500 2008 = 5500
• Modal kerja netto (Net WC) :
• 2007 = (500) 2008 - 2750
Konsep fungsional
• Konsep ini menitik beratkan pada fungsi
dari dana yang dimiliki dalam rangka
menghasilkan pendapatan (laba) dari
usaha pokok perusahaan.
• Semua dana yang dimiliki perusahaan
pada dasarnya digunakan untuk
menghasilka pendapatan tetapi tidak
semuanya dana itu menghasilkan laba
periode ini (current income)
Pentingnya modal keja
1. Memungkinkan perusahaan dapat beroperasi
dengan efisien
2. Memungkinkan perusahaan memberikan
syarat kredit ke langganan.
3. Memungkinkan perusahaan mempunyai
persediaan dalam jumlah yang cukup.
4. Memungkinkan perusahaan dapat memenuhi
kewajibanya tepat waktu
5. Melindungi perusahaan dari krisis modal kerja
Faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya modal kerja
1. Sipat atau type perusahaan
2. Waktu proses produksi
3. Waktu perolehan bahan
4. Syarat pembelian bahan
5. Syarat penjualan barang
6. Tingkat perputaran persediaan.
Jenis-jenis modal kerja
(WB Taylor)
A. Modal kerja permanen
1. Modal kerja primer
2. Modal kerja normal

B. Modal kerja Variabel


3. Modal kerja musiman
4. Modal kerja siklis
5. Modal kerja darurat
Macam-macam modal kerja
Perputaran modal kerj
Periode perputaran yaitu dari sejak kas
keluar sampai menjadi kas masuk lagi.
Kas 1----- kas 2
Kas 1 --- barang ----piutang-----kas 2
Kas 1 –bahan baku----barang jadi
----piutang-------kas 2
Penentuan besarnya modal kerja
Tergantung pada:
1. periode perputaran
2. pengeluaran kas rata-rata setiap
harinya.
Contoh :
Lama prosess produksi : 10 hari
Lama barang di gudang : 10 hari
Jk waktu piutang : 10 har
Periode terikatnya modalkerja = 30 hari
Pengeluaran setiap hari :
1. Bahan mentah : Rp 4000
2. Bahan pembantu : 2 000
3. Tenaga kerja : 3000
4. Pengeluaran lain : 1000
jumlah Rp 10 000
Kebutuhan modal kerja :
30 X Rp 10 000 = Rp 300 000,-
RASIO KEUANGAN
LIKUIDITAS, SOLVABILITAS
RENTABILITAS dan aktivitas
Likuiditas:
adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansialnya yg segera
harus dipenuhi.
Suatu perusahaan mempunyai
“kekuatan membayar” belum tentu
dapat memenuhi segala kewajiban
finansialnya.
Likuiditas badan usaha dapat diketahui
dengan cara membandingkan jumlah
AKTIVA LANCAR dg UTANG LANCAR.
Hasil perbandingan tersebut disebut dg
“Current Ratio” atau “Working capital
Ratio”
Secara umum dapat dikatakan Current
Ratio kurang dari 2 : 1 (200 %)
dianggap kurang baik.
NB: 2 rupiah harta lancar dapat menutupi 1 rupiah utang lancar. Atau
tiap Rp.1 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp.2 harta/aktiva lancar
Apabila suatu perusahaan menetapkan bahwa “Current
Ratio” yg harus dipertahankan adalah 3 : 1 atau 300 %, ini
berarti bahwa setiap utang lancar sebesar Rp 1 harus
dijamin dengan aktiva lancar Rp 3 atau dijamin dengan “net
working capital” Rp 2. Dengan demikian, maka ratio
modal kerja dengan utang lancar adalah 2 : 1 (karena modal
kerja tak lain adalah kelebihan aktiva lancar di atas utang
lancar).
Pertanyaan :
Apabila perusahaan suatu saat mempunyai modal
kerja neto (net working capital) sebesar Rp 10.000,-
Berapakah utang lancar maksimal yg harus dipunyai
perusahaan ? Dg asumsi perusahaan tetap
mempertahankan current ratio 300 %
NWC = CA – CL = 10.000  (1)
CA : CL = 3 : 1  (2) CA = 3 CL
(2)  (1): 3CL – CL = 10.000  2CL =10.000
CL = 5.000
CA = 15.000
Neraca

Harta Lancar Rp 15.000,- Utang Lancar Rp 5.000,-

Net Working Capital Rp 10.000

Jadi utang lancar maksimal sebesar Rp


5.000,-

Current Ratio = 15.000/5.000 x 100 %


= 300 % (3 :1)
Jika utang lancar perusahaan tersebut Rp
6.000,- sedangkan modal kerjanya adalah Rp
10.000,-
Berapakah “Current Ratio”nya DAN
“Working Capital Ratio”?
CR = ?
NWC = CA – CL  CA = NWC + CL
CA = 10.000 + 6.000  16.000
CR = 16.000 : 6.000  266,67%
WCR = 10.000 : 6.000  166,67%
JAWAB :

Neraca

Harta Lancar Rp 16.000,- Utang Lancar Rp 6.000,-

Modal Kerja Rp 10.000,-

Current Ratio = 16.000/6.000 x 100 %


= 267 %
Untuk mendapatkan kepastian yg lebih besar seringlah kita
mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan selain current
ratio, dilengkapi dengan menggunakan “Quick ratio” atau
“Acid test ratio” sbg alat pengukurnya. Dalam hal ini kita
hanya mengambil elemen aktiva lancar yg mempunyai
tingkat likuiditas tinggi untuk dibandingkan dg current
liabilities. Seperti : Kas, Efek dan piutang elemen
persediaan tidak diperhitungkan, karena persediaan
merupakan harta lancar yg paling tidak lancar.
Rumus – rumus Ratio Keuangan

 RASIO LIKUIDITAS
 Aktiva Lancar
 Current ratio = --------------------- x 100 %.
 Hutang Lancar
  
 Kas + Efek
 Cash ratio = --------------------- x 100 %.
 Hutang Lancar
  
 Aktiva Lancar - Persediaan
 Acid test ratio / = ---------------------------------- x 100 %.
 Quick Ratio Hutang Lancar
  
 Aktiva Lancar - Persediaan
 Working Capital = ----------------------------------- x 100 %.
 to Total Assets Ratio Total Aktiva
Secara umum dapat dikatakan “Quick ratio”
atau “Acid Test Ratio” kurang dari 1 : 1 atau
100 % dianggap kurang baik.
Tingkat Likuiditas suatu perusahaan dapat
dipertinggi dengan jalan sbb :

Dengan utang lancar tertentu, diusahakan untuk


menambah aktiva lancar.
Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk
mengurangi utang lancar.
Dengan mengurangi jumlah utang lancar bersama-
sama dg mengurangi aktiva lancar, dimana
penurunan aktiva lancar harus lebih kecil dari
penurunan utang lancar.
Dengan Cara :
Menjual Aktiva tetap secara tunai.
Adanya setoran modal pemilik berupa kas
atau elemen aktiva lancar lainnya.
Adanya pinjaman (utang) jangka panjang.
KASUS :
Pada akhir tahun 2007 suatu perusahaan mempunyai aktiva lancar
sejumlah Rp 600.000.000,- dan utang lancar Rp
200.000.000,-
a. Apabila perusahaan ingin membeli inventory secara kredit supaya
current ratio tidak kurang dari 250 % berapa jumlah inventory yg dapat
dibiayai dengan utang lancar ?
b. Kalau kita ingin mencapai CR = 400 % berapa jumlah kas
yang dapat digunakan untuk membayar utang lancar ?
Misalkan persediaan yang akan dibeli secara
kredit : x  current ratio 250%
600 + x = 2,5
200 + x 1
600 + x = 500 + 2,5x
600 – 500 = 2,5 x – x
1,5 x = 100  x = Rp.66.666.667
Jadi persediaan yang dapat dibeli secara kredit
dengan mempertahankan current ratio sebesar
250% adalah Rp.66.666.667,-
600-x=4
200-x=1
600-x=800-4x
-x+4x=800-600
3x=200
X=200/3=Rp 66.666.667
Jadi jml kas yg dapat dibayarkan utk
membayar utang lancar dgn rasio 400%
adalah Rp. 66.666.667 .
Pembahasan :
a. persediaan maximal yg bisa dibeli
 Misalkan persediaan/inventory yg akan dibeli = x
 600 + x = 2,5  600 + x = 500 + 2,5x
 200 + x 1
 100 = 1,5 x  x = 100 = 66,67
 1,5

 Persediaan yg bisa dibeli untuk mempertahankan current


ratio 250%, adalah Rp.66.666.667.
Pembahasan :
b. kas yang bisa dibayarkan untuk mempertahankan ratio
400%

 Misalkan kas yang harus dibayar = x


 600 – x = 4
 200 – x = 1

 600 – x = 800 – 4x
 -x + 4x = 800 – 600
 3x = 200
X = 66,7
Jadi, kas yg bs dibayarkan untuk mencapai
current ratio 400 % adalah Rp 66.666.667
JAWAB (a) :
Jumlah inventory yang akan dibeli = X

600.000.000 + X 2,5
----------------------- = ----
200.000.000 + X 1

(600.000 + X) : (200.000 + X) = 2,5 : 1


600.000 + X = 500.000 + 2,5 X
100.000 = 1,5 X --------- X = Rp 66.667
JAWAB (b) :
Diasumsikan jumlah kas yang dibayarkan = X

600.000.000 – X 4
------------------------- = -------------
200.000.000 – X 1

600.000 – X) : (200.000 – X) = 4 : 1
600.000 - X) = 800.000 – 4 X

3 X = 200.000
X = 66.667
SOLVABILITAS
Kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi segala kewajiban finansialnya
pada saat perusahaan tersebut dilikuidasi.
Solvabilitas perusahaan dapat diukur dengan
cara :
Membandingkan jumlah aktiva (total asset)
dengan jumlah utang (baik jk pendek
maupun jk panjang).
Rumus Solvabilitas
  
 Total Hutang
 Total Debt to Equity Ratio = ------------------ x 100 %.
 Modal sendiri
  
 Total Hutang
 Total Debt to capital Assets = ------------------- x 100 %.
 Total Aktiva
  
 Hutang Jangka Panjang
 Long Term Debt to = -------------------------------- x 100 %
 Equity Ratio Modal Sendiri
RENTABILITAS/PROFITABILITAS:
Rentabilitas/profitabilitas suatu perusahaan
menunjukkan suatu perbandingan antara laba
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba
tersebut.

Rumus :
L x 100 %
M
RASIO PROFITABILITAS

 Laba kotor
 Gross Profit Margin = ---------------------- x 100 %.
 Penjualan netto
  
 HPP + Biaya administrasi
 Operating Ratio = --------------------------------- x 100 %.
 Penjualan netto
  
 Laba setelah pajak
 Net Profit Margin = ---------------------------- x 100 %.
 Penjualan netto
  
 Laba setelah pajak
 Return On Investment = ----------------------------- x 100 %.
 Jumlah aktiva
Cara Penilaian RENTABILITAS:

Rentabilitas EKONOMI
Rentabilitas Modal Sendiri / USAHA
Rentabilitas Ekonomi:
Perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan
modal asing.
 Contoh :
Perusahaan X bekerja dengan modal sebesar Rp.200.000.000,- yang terdiri
dari Hutang Rp.100.000.000,- dengan bunga 10%/thn, dan modal sendiri
sebesar Rp.100.000.000,-. Keuntungan yang berasal dari operasi
perusahaan selama setahun sebesar Rp.40.000.000,-
Diminta : Rentabilitas Ekonomi ?
Pembahasan :
Laba 40.000
RE = ------- x 100% = ----------- x 100% = 20%
Modal 200.000

* Laba yang diperhitungkan dalam RE adalah LABA


USAHA.
Rentabilitas USAHA:
Perbandingan antara laba usaha dengan
modal sendiri.
 Contoh :
Perusahaan X bekerja dengan modal sebesar Rp.200.000.000,- yang terdiri dari Hutang
Rp.100.000.000,- dengan bunga 10%/thn, dan modal sendiri sebesar Rp.100.000.000,-.
Keuntungan yang berasal dari operasi perusahaan selama setahun sebesar
Rp.40.000.000,-
Diminta : Rentabilitas Usaha?
Pembahasan :
 Laba operasi/usaha Rp.40.000.000,-
 Bunga hutang 10% (RP.10.000.000,-
 Laba sebelum Pajak (Earning Before Income Tax/EBIT) Rp.30.000.000,-
 Pajak 25% Rp. 7.500.000,-
 Laba setelah pajak (Earning After Tax/EAT) Rp.22.500.000,-
 EAT 22.500.000
 RU = ------------------- X 100% = ----------------- X 100% = 22,5%
 Modal Sendiri 100.000.000
RASIO AKTIVITAS

Menunjukkan sejauh mana efisiensi


perusahaan dalam menggunakan
sumberdaya untuk memperoleh
pendapatan.
RASIO AKTIVITAS
 Penjualan Netto
 Total Assets = ------------------------- x 1 kali.
 Turn Over Total aktiva
  
 Penjualan kredit
 Receivable Turnover = -------------------------- x 1 kali.
 Piutang rata-rata
  
 Piutang rata 2 x 360
 Average Collection = ----------------------------- x 1 hari.
 Periode Penjualan Kredit
  
 Harga Pokok Penjualan
 Inventory Turnover = ----------------------------- x 1 kali.
 Inventory rata-rata
  
 Inventory rata 2 x 360
 Average day’s = ------------------------------ x 1 hari.
 Inventory Harga Pokok Penjualan
  
 Penjualan neto
 Working Capital = ------------------------------------- x 1 kali.
 Turnover Aktiva Lancar - Hutang Lancar

 
 
Bagaimana meningkatkan
RENTABILITAS ?
Untuk meningkatkan RENTABILITAS,
harus diketahui dulu faktor-faktor yang
mempengaruhi tinggi/rendahnya
rentabilitas ekonomi / EARNING
POWER.
Tinggi dan rendahnya EARNING POWER
ditentukan oleh dua faktor:
PROFIT MARGIN, yaitu perbandingan antara
“net operating income” dengan “net sales”
perbandingan dinyatakan dalam persentase.
TURNOVER OF OPERATING ASSETS
(tingkat perputaran aktiva usaha), yaitu
kecepatan berputarnya operating assets dalam
suatu periode tertentu. Turnover tersebut dapat
ditentukan dengan membagi “NET SALES”
dengan “OPERATING ASSETS”.
Net Operating Income
Profit Margin = ------------------------------------- x 100 %
Net Sales
Net Sales
Turnover of Operating Assets = ------------------------
operating assets
Contoh :
Suatu perusahaan selama setahun mempunyai net sales sebesar
Rp 80.000.000,- Jumlah modal atau kekayaan digunakan di dalam
Perusahaan tersebut sebesar Rp 40.000.000,-. Selama setahun dihasilkan
Laba usaha (net operating income) sebesar Rp 4.000.000,-
Ditanya :
1. Profit margin.
2. Turnover of Operating Assets .
Pembahasan
 Net Operating Income
Profit Margin = ------------------------------------- x 100 %
Net Sales
 4.000.000
 = ---------------- x 100 %  PM = 5%
 80.000.000

 Net Sales
Turnover of Operating Assets = ------------------------
operating assets
 80.000.000
 = ------------------  TOA = 2 x
 40.000.000
Rentabilitas Modal Sendiri:
adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi
pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah modal
sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak. Atau
dengan kata lain Rentabilitas modal sendiri adalah
kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan.
Laba yang diperhitungkan untuk menghasilkan Rentabilitas
Ekonomi adalah LABA setelah dikurangi bunga modal
asing dan pajak.
 RASIO LIKUIDITAS
 Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
financialnya dalam jangka pendek tepat pada waktunya.
 RASIO AKTIVITAS
 Menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan
sumberdaya untuk memperoleh pendapatan.
 RASIO LEVERAGE (RASIO SOLVABILITAS)
 Menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
 RASIO PROFITABILITAS
 Untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh
laba.

Anda mungkin juga menyukai