Anda di halaman 1dari 47

Bab 13

Pelaporan Segmen dan Interim


Pelaporan Segmen
(Segment Reporting)

• Perusahaan besar yang terdiversifikasi dapat dipandang


sebagai sebuah portofolio aset yang beroperasi sebagai
divisi atau anak perusahaan yang sering kali memiliki
cakupan multinasional.

• Berbagai komponen perusahaan besar dapat


mempunyai tingkat keuntungan yang berbeda, tingkatan
dan jenis risiko yang berbeda, dan kesempatan
pertumbuhan yang berbeda.

13-2
Pelaporan Segmen
• Permasalahan utama untuk akuntan adalah bagaimana
mengembangkan dan mengungkapkan informasi yang
diperlukan untuk mencerminkan perbedaan-perbedaan
mendasar tersebut.
• Pembahasan berikut menyajikan standar akuntansi
untuk pelaporan komponen operasi, operasi luar negeri
dan pelanggan utama dari suatu entitas.
• Secara umum, pelaporan segmen mengacu pada
pengungkapan tambahan pendapatan, keuntungan,
aset, dan informasi lainnya untuk segmen industri yang
dipilih dari suatu entitas serta pengungkapan tentang
operasi luar negerinya.

13-3
PSAK 5
• PSAK 5 menyatakan bahwa pengungkapan
segmen harus memasukkan pengukuran laba
atau rugi dari segmen yang dilaporkan.

• Oleh karena itu, laporan akan sama dengan yang


digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan
internal

• Apapun yang digunakan dalam tujuan


pengambilan keputusan untuk mengukur laba
atau rugi segmen operasi harus dilaporkan dalam
pengungkapan eksternal.
13-4
PSAK 5

PSAK 5 mendefinisikan segmen usaha sebagai komponen


dari suatu perusahaan:
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana
memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi
dengan komponen lain dari perusahaan yang sama).
Hasil operasi yang dikaji ulang secara reguler oleh
pengambil keputusan operasional perusahaan untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang
dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya.

Untuk informasi keuangan yang tersedia.

13-5
Defining Reportable Segments

• Proses penentuan segmen operasi secara terpisah dilaporkan,


yaitu segmen yang terpisah pengungkapan suplemen harus
dilakukan, didasarkan pada spesifikasi manajemen segmen
operasi yang digunakan secara internal untuk mengevaluasi
posisi keuangan perusahaan dan kinerja operasi.
• Pengungkapan terpisah tersebut diharuskan untuk segmen
yang memenuhi paling tidak satu dari pengujian berikut :
pengujian "10 persen signifikansi" :

• Uji Pendapatan
• Uji Laba (Rugi)
• Uji Aset

13-6
Uji Pendapatan (Revenue Test)

• Segmen operasi pendapatan yang dilaporkan, termasuk


penjualan kepada pelanggan eksternal dan penjualan
atau transfer antar segmen, adalah 10 persen atau lebih
dari pendapatan gabungan, internal dan eksternal, dari
semua segmen operasi
Segmen Pendapatan Persentase Segnen
segmen gabungan dari dilaporkan
Rp.600 juta
Produk makanan Rp.323 juta 53,8% Ya
Plastik & pengepakan 113 juta 18,8% Ya
Konsumsi & komersial 45 juta 7,5% Tidak
Kesehatan & keilmuan 86 juta 14,3% Ya
Kimia 33 juta 5,5% tidak
Total Rp. 600 juta 100%

13-7
• Uji pendapatan menunjukkan bahwa segmen operasi
berikut dilaporkan terpisah yaitu : produk makanan,
plastik dan pengepakan, serta kesehatan dan keilmuan.

• Cara pintas yang sering digunakan adalah menghitung


10 persen dari pembagi dalam uji Iini (untuk PT induk
dan anak perusahaan, Rp.600.000.000 x 0,10) dan
kemudian membandingklan setiap total pendapatan
segmen dengan angka tersebut

• Dengan cara ini, segmen dilaporkan adalah segmen


dengan total pendapatan Rp.60.000.000 atau lebih
13-8
Profit (Loss) Test

Pengujian ini digunakan untuk menentukan


apakah laba atau rugi segmen sama dengan
atau lebih besar dari 10 persen nilai absolut dari
laba atau rugi operasi gabungan yang mana
saja yang lebih besar

13-9
Segmen Laba segmen Rugi segmen
• Oleh karena dua segmen melaporkan rugi operasi selama
Produk makanan Rp. 198.000.000
tahun berjalan, diperlukan penghitungan terpisah :
Plastik & pengepakan 59.000.000
Konsumsi & komersial (25.000.000)
Kesehatan & keilmuan 22.000.000
Kimia (9.000.000)
Total Rp.279.000.000 Rp.34.000.000

• Total absolut terbesar laba adalah Rp.279.000.000 jumlah ini


menjadi bilangan pembagi untuk pengujian operasi 10 persen
keuntungan atau kerugian.
• Oleh karena pengujian ini berdasarkan pada jumlah absolut,
maka semua angka diperlakukan sebagai angka positif
13-10
Segmen Laba (rugi) Persentase Segnen
segmen gabungan dari dilaporkan
Rp.279 juta
Produk makanan Rp.198 juta 71,0% Ya
Plastik & pengepakan 59 juta 21,1% Ya
Konsumsi & komersial (25 juta) 9,0% Tidak
Kesehatan & keilmuan 22 juta 7,9% Tidak
Kimia (9 juta) 3,2% Tidak

• Produk makanan dan plastik dan pengepakan


adalah segmen yang dilaporkan terpisah
menggunakan uji laba atau rugi

13-11
Asset Test

• Aset segmen usaha adalah 10 persen atau lebih dari


aset gabungan dari semua segmen operasi.
• Manajemen dapat memasukkan aset tdk berujud,
piutang dan bahkan pos antar perusahaan sebagaimana
didefinisikan manajemen.
• Asumsikan bahwa manajemen PT Induk mendefinisikan
aset segmen dengan memasukan pos antar perusahaan
seperti wesel antar perusahaan.
• Manajemen berhak untuk mendefinisikan mana yang
dimasukkan dan tidak dimasukkan ke dalam definisi laba
atau rugi segmen dan aset segmen
13-12
Aset gabungan dari seluruh segmen operasi
(Rp.1.276.000.000) digunakan dalam pengujian ini.
Perbeedaan sebesar Rp.110.000.000 antara aset
gabungan dari segmen operasi (Rp.1.276.000.000) dan
jumlah yang dimasukkan dalam aset
konsolidasi(Rp.1.166.000.000) disebabkan karena
(a) laba antar perusahaan belum direalisasi sebesar
Rp.10.000.000 dari transaksi inventaris antar perusahaan
yang belum direalisasi melalui penjualan kepada pihak
ketiga
(b) wesel antarperusahaan senilai Rp.100.000.000
Transaksi antarperusahaan tersebut harus dieliminasi
dalam proses konsolidasi
13-13
Segmen Aset segmen Persentase Segnen
gabungan dari dilaporkan
• Uji signifikansi 10 persen diterapkanRp.1.276
ke asetjuta
segmen sbb
Produk makanan Rp.411 juta 32,2% Ya
Plastik & pengepakan 375 juta 29,4% Ya
Konsumsi & komersial 100juta 7,8% Tidak
Kesehatan & keilmuan 310 juta 24,3% Ya
Kimia 80 juta 6,3% Tidak

• Segmen operasi produk makanan, plastik dan

• pengepakan, dan kesehatan dan keilmuan dilaporkan terpisah


berdasarkan uji aset 10 persen; aset segmen tersebut sama
dengan atau lebih besar dari 10 persen aset gabungan
segmen operasi (Rp.127.600.000 = Rp.1.276.000.000 x 0,10)
13-14
• Suatu segmen dilaporkan terpisah jika segmen tersebut
memenuhi salah satu dari ketiga pengujian 10 persen
• Segmen tersebut dilaporkan terpisah berdasarkan tiga
uji : Produk makanan, plastik dan pengepakan, serta
kesehatan dan keilmuan
• Segmen yang lain, konsumsi dan komersial serta kimia,
tidak dilaporkan terpisah berdasarkan ketiga uji tersebut
• Informasi spesifik dari segmen dilaporkan dalam laporan
tahunan untuk tiga segmen yangdilaporkan terpisah dan
informasi ikhtisar untuk dua segmen lain yang tidak
dilaporkan harus digabungkan menggunakan nama
“Seluruh Segmen Lainnya”
13-15
• Ikhtisar segmen industri dilaporkan Uji 10 persen

Produk Plastik Konsumsi Kesehatan Kimia


makanan & & & Keilmuan
pengepa komersial
kan
Uji Ya Ya Tidak Ya Tidak
pendapatan
Uji laba Ya Ya Tidak Tidak Tidak
(rugi)
operasi
Uji aset ya Ya Tidak Ya Tidak
dapat
diidentifikasi

13-16
Comprehensive Disclosure Test

• Setelah menentukan segmen mana yang dilaporkan


berdasarkan salah satu dari tiga uji 10 persen, perusahaan
harus menerapkan uji komprehensif.
Uji komprehensif adalah uji pendapatan konsolidasi 75 persen
(75 percent consolidated revenue test).
Seventy-Five Percent Revenue Test
• Total pendapatan dari sumber eksternal dari keseluruhan
segmen operasi dilaporkan secara terpisah harus paling tidak
sama dengan 75 persen total pendapatan konsolidasi.
Perusahaan pelaporan harus mengidentifikasi segmen operasi
tambahan sebagai segmen yang dilaporkan sampai uji ini
terpenuhi.

13-17
• PT Induk dan Anak dengan tiga segmen dilaporkan
menghitung pengujian 75 persen sbb :
Penj ke kons nonafiliasi oleh
segmen dilaporkan
Produk makanan Rp. 317.000.000
Plastik & pengepakan 95.000.000
Konsumsi & keilmuan 86.000.000
Total segmen dilaporkan Rp.498.000.000
Pendapatan konsolidasi 572.000.000
Persentase segmen dilaporkan
dari pendapatan konsolidasi
(Rp.498 juta : Rp.572 juta) 87,1%

• Oleh karena persetase tersebut sama dengan atau lebih


besar dari 75 persen, maka tidak ada lagi segmen operasi
yang harus dilaporkan terpisah. Jika persentase tersebut
kurang dari 75 persen maka diperlukan segmen operasi
tambahan untuk diperlakukan sebagai segmen dilaporkan
sampai uji 75 persen tersebut terpenuhi 13-18
Other Considerations
• Batas praktis sekitar 10 segmen digunakan sebagai
batas atas jumlah segmen dilaporkan karena di atas
angka tersebut, informasi tambahan dapat menjadi
terlalu rinci.
Sebuah perusahaan yang memiliki sekitar lebih dari 10
segmen harus dilaporkan mempertimbangkan
menggabungkan segmen yang paling dekat.
• Selain itu, perusahaan harus melakukan penilaian untuk
menentukan segmen individu untuk dilaporkan.
Sebagai contoh, segmen mungkin memenuhi atau gagal
tes tertentu karena beberapa situasi yang tidak biasa,
seperti laba abnormal tinggi atau kerugian dari kontrak
satu kali
13-19
Other Considerations
• Selain itu, perusahaan harus melakukan penilaian untuk
menentukan segmen individu untuk dilaporkan.
Sebagai contoh, segmen mungkin memenuhi atau gagal
tes tertentu karena beberapa situasi yang tidak biasa,
seperti laba abnormal tinggi atau kerugian dari kontrak
satu kali
• Konsep antarperiode komparatif harus diikuti dalam
menentukan apakah atau tidak segmen harus
diungkapkan pada periode berjalan.
Perusahaan harus melaporkan secara terpisah segmen
yang telah dilaporkan dalam tahun-tahun sebelumnya
tapi gagal tes signifikansi periode berjalan karena
kejadian abnormal.
13-20
Other Considerations
• Demikian pula, perusahaan tidak perlu secara terpisah
melaporkan segmen yang telah memenuhi uji 10 persen
secara satu kali saja karena keadaan abnormal.

Sebuah perusahaan diperlukan, namun, untuk


menunjukkan mengapa segmen dilaporkan tidak
diungkapkan.
• Akhirnya, jika segmen menjadi dilaporkan pada periode
berjalan tetapi belum dilaporkan secara terpisah dalam
periode-periode sebelumnya, tahun-tahun sebelumnya
'pengungkapan segmen komparatif, yang termasuk dalam
laporan tahunan tahun berjalan, harus disajikan kembali
untuk mendapatkan perbandingan data keuangan.

13-21
Reporting Segment Information
– Dalam pelaporan segmen, berikut ini harus diungkapkan
untuk setiap segmen ditentukan secara terpisah
dilaporkan:
informasi umum tentang faktor-faktor yang digunakan
untuk mengidentifikasi segmen dilaporkan entitas.
Informasi tentang item yang termasuk dalam penentuan
aset segmen.
– Informasi tentang pendapatan tertentu dan beban
termasuk dalam segmen laba atau rugi yang dilaporkan,
aset segmen, dan dasar pengukuran yang digunakan
untuk menentukan keuntungan.
Rekonsiliasi dari 'pendapatan, ukuran laba atau rugi
segmen, dan segmen' total aset segmen dilaporkan
terhadap jumlah konsolidasi terkait untuk item-item
13-22
Reporting Segment Information

• Perusahaan diperbolehkan untuk menyajikan "empat


pengungkapan yang diperlukan" dalam jadwal yang terpisah atau
dalam catatan kaki.
Sebagian besar perusahaan pengungkapan catatan kaki ini
disertai jadwal.

• Laporan Interim harus mengungkapkan hal berikut tentang


masing-masing segmen yang dilaporkan:

Pendapatan dari pelanggan eksternal.

Pendapatan antar segmen.

Sebuah ukuran laba atau rugi segmen.


13-23
Reporting Segment Information

Jumlah aset yang ada telah terjadi perubahan


materi dari laporan tahunan terbaru.

Setiap perbedaan dari laporan tahunan terbaru


dalam definisi segmen operasi atau bagaimana
laba atau rugi segmen dihitung.

Rekonsiliasi dari total laba atau rugi segmen ke


jumlah konsolidasi entitas.

13-24
Enterprisewide Disclosures

• PSAK 5 didirikan apa yang disebut "pengungkapan


enterprisewide" standar untuk menyediakan pengguna
dengan informasi lebih lanjut tentang risiko perusahaan.

Pengungkapan perusahaan ini berfokus pada tiga


bidang: produk dan jasa, wilayah geografis, dan,
pelanggan utama.

Ini pengungkapan enterprisewide biasanya dibuat dalam


sebuah catatan untuk laporan keuangan.

13-25
Interim Reporting!

• Laporan interim (Interim reports), laporan yang


mencakup periode waktu kurang dari satu tahun
menyiapkan informasi tentang kemajuan kegiatan
operasi entitas pada periode tertentu sepanjang tahun
• Laporan interim, dalam banyak hal, merupakan versi
lebih kecil dari laporan tahunan. Didalam laporan interim
terdapat laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas
yang ringkas dan catatan kaki terpilih dan pengungkapan
lainnya untuk periode interim yang dilaporkan, juga data
komparatif untuk periode interim sebelumnya.

13-26
Interim Reporting

• Tujuan pelaporan interim adalah untuk menyediakan


laporan terkini dari kemajuan operasi entitas kepada
investor dan pihak lain yang berkepentingan.
• Laporan interim digunakan untuk menilai kinerja entitas
dan untuk memperkirakansetiap titik balik dalam tren
pendapatan dari bisnis.

Reaksi pasar saham cepat untuk rilis informasi


sementara menunjukkan bahwa investor dan pengguna
laporan keuangan lainnya melihat secara dekat laporan-
laporan ini.

13-27
Interim Report Format

• SEC memerlukan triwulanan keuangan dalam waktu 45


hari setelah akhir setiap kuartal, kecuali bahwa laporan
tahunan dapat digunakan di tempat laporan interim
terakhir dari tahun fiskal. laporan interim umumnya berisi
item berikut:
• laporan laba rugi komparatif, dan kuartal terbaru dari
periode fiskal saat ini.
• laporan laba rugi untuk periode waktu kumulatif tahun-to-
date dan untuk periode yang sama tahun fiskal
sebelumnya.
 

13-28
Interim Report Format

• Neraca kental pada akhir kuartal saat ini dan neraca


kental pada akhir tahun fiskal sebelumnya.
• Sebuah pernyataan dari arus kas pada akhir periode
tahun ke tanggal kumulatif saat ini, dan untuk jangka
waktu yang sama untuk tahun sebelumnya.
• Catatan kaki yang memperbarui mereka dalam laporan
tahunan terakhir.
• Sebuah laporan oleh analisis manajemen dan
membahas hasil untuk periode interim terbaru.

13-29
Accounting Issues

• pelaporan interim menyajikan akuntan dengan


masalah beberapa pengukuran teknis dan
konseptual.

• Sebagian besar berpusat pada konsep


akuntansi periodisitas dan pembagian periode
tahunan.

• APB 28 memberikan bimbingan profesional


mengenai pelaporan keuangan interim.
13-30
Discrete Versus Integral View

• Dua pandangan berbeda dari pelaporan interim


ditahan sebelum rilis APB 28.
• Teori diskrit pelaporan interim setiap periode
interim memandang setiap periodse interim
sebagai dasar periode akuntansi dasar untuk
dievaluasi seolah-olah periode tersebut
merupakan periode akuntansi tahunan.
• Setiap penyesuaian akhir tahun dan
penangguhan akan ditentukan menggunakan
prinsip akuntansi yang sama dengan yang
digunakan dalam laporan tahunan.
13-31
Discrete Versus Integral View
Teori integral pelaporan interim memandang
periode interim sebagai bagian dari periode
tahunan. Berdasarkan pandangan ini, pengakuan
dan penyesuaian dari pos pendapatan atau beban
tertentu dapat dipengaruhi oleh pertimbangan
mengenai hasil yang diharapkan dari operasi
selama setahun.
Contoh: Peerless Product Corp. menimbulkan
biaya $20.000 pada awal kuartal kedua dari tahun
fiscal untuk iklan guna menghasilkan pendapatan
selama tahun berjalan.
13-32
• Berdasarkan pandangan diskrit, seluruh $20.000
dibebankan terhadap laba kuartal kedua. Tetapi
berdasarkan pandangan integral, biaya iklan awalnya
dapat dicatat sebagai biaya ditangguhkan dan
dibebankan selama periode interim kedua, ketigadan
keempat. Alokasi terhadap masing-masing periode dapat
dilakukan berdasarkan volume penjualan yang
dihasilkan atau dasar yang lain. Berdasarkan pandangan
integral, satu periode interim tidak akan menanggung
seluruh beban yang memberikan keuntungan lebih dari
satu periode interim

13-33
Discrete Versus Integral View
Misalnya, biaya yang biasanya akan dikenakan biaya
untuk operasi dalam satu periode untuk tujuan akuntansi
tahunan dapat ditangguhkan dan dibebankan pada
beberapa periode interim berdasarkan alokasi
menggunakan volume penjualan, tingkat produksi, atau
beberapa dasar lainnya.
•Kedua pandangan yang diterapkan dalam praktek, dan
itu sampai ke Prinsip Akuntansi untuk menyelesaikan
konflik tersebut.
•Pandangan terpisahkan terpilih sebagai teori utama
untuk pelaporan interim, meskipun beberapa modifikasi
dari teori ini dibuat agar laporan akan sesuai erat dengan
hasil usaha untuk tahun ini.
13-34
Discrete Versus Integral View

• Kedua pandangan yang diterapkan dalam praktek, dan


itu sampai ke Prinsip Akuntansi untuk menyelesaikan
konflik tersebut.

• Pandangan terpisahkan terpilih sebagai teori utama


untuk pelaporan interim, meskipun beberapa modifikasi
dari teori ini dibuat agar laporan akan sesuai erat
dengan hasil usaha untuk tahun ini.

13-35
Reporting Revenue

• Salah satu elemen paling signifikan dari laporan laba rugi interim
adalah pendapatan dari penjualan
• Investor ingin menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan
pendapatan sehingga mereka membandingkan pendapatan dari
periode interim berjalan dengan pendapatan dari periode interim
yang sama tahun sebelumnya.
• Jadi, pendapatan harus diakui dan dilaporkan pada periode
diperolehnya dan tidak dapat ditangguhkan ke periode lain untuk
menyajikan arus pendapatan yang lebih stabil.
• Pendapatan dari usaha musiman, seperti dalam pertanian,
produkmakanan, grosir atau ritel dan hiburan tidak dapat
dimanipulasi untuk menghilangkan tren musiman.

13-36
Reporting Revenue

• Bisnis yang mengalami variasi musiman bahan


pendapatan mereka mendorong untuk melengkapi
laporan interim mereka dengan informasi untuk periode
12 bulan yang berakhir pada tanggal interim untuk tahun
saat ini dan sebelumnya.

• pengungkapan tersebut mengurangi kemungkinan


bahwa pengguna laporan mungkin membuat kesimpulan
yang tidak beralasan tentang hasil tahunan dari laporan
sementara dengan variasi musiman bahan.

13-37
Cost of Goods Sold (CGS)

• Harga pokok penjualan umumnya tunggal beban


terbesar pada laporan laba rugi interim. Secara umum,
biaya interim pokok penjualan harus dihitung dengan
menggunakan pedoman berikut (APB 28):
• "Biaya-biaya dan pengeluaran yang berhubungan
langsung dengan atau dialokasikan untuk produk yang
dijual atau layanan yang diberikan untuk tujuan
pelaporan tahunan ... harus diperlakukan secara sama
untuk tujuan pelaporan interim."

13-38
CGS Exceptions

• Diperkirakan tarif laba kotor dapat digunakan


untuk menentukan biaya interim pokok
penjualan.
• likuidasi sementara persediaan LIFO-dasar
dibebankan ke beban pokok penjualan
menggunakan perkiraan biaya penggantian item

13-39
CGS Exceptions

• metode penilaian yang lebih rendah-dari-biaya-atau-


pasar memungkinkan untuk pemulihan kerugian bagi
kenaikan harga pasar dalam periode interim kemudian
tahun fiskal yang sama.

• sistem biaya standar harus menggunakan prosedur yang


sama seperti untuk pelaporan tahunan kecuali bahwa
varians harga atau volume atau kapasitas varians
diharapkan akan diserap oleh akhir tahun harus
ditangguhkan.

13-40
All Other Costs and Expenses

• Pandangan terpisahkan diadopsi oleh APB paling jelas


ketika berhadapan dengan biaya periode. Sejumlah
alokasi dan perkiraan yang diperlukan untuk menangani
biaya ini.
• APB 28: "Beban dan biaya selain biaya produk harus
dibebankan pada periode interim saat terjadinya, atau
dialokasikan antara periode interim berdasarkan
perkiraan waktu berakhir, manfaat yang diterima atau
kegiatan yang berhubungan dengan periode."

13-41
Allocation Situations

Contoh berikut menggambarkan saat pengeluaran


dapat ditangguhkan dan dialokasikan untuk beberapa
periode:
Beberapa biaya seperti perbaikan mesin utama harus
ditangguhkan dan dialokasikan untuk periode interim
yang menguntungkan dari pengeluaran.
pajak properti harus ditangguhkan atau diperoleh untuk
memastikan dan alokasi yang sesuai untuk setiap
periode interim.

13-42
Allocation Situations

– diskon kuantitas yang ditawarkan kepada pelanggan


berdasarkan penjualan tahunan harus diperkirakan
dan dibebankan ke penjualan selama masing-masing,
dari periode interim bukannya diakui pada periode
interim keempat.

– biaya iklan besar harus dialokasikan atas dasar


volume penjualan yang diharapkan dalam setiap
periode interim yang manfaat dari iklan.

13-43
Accounting for Income Taxes in Interim Periods

• Interim pajak penghasilan menimbulkan masalah


terutama menyusahkan bagi akuntan karena beban
pajak yang sebenarnya dihitung atas penghasilan untuk
tahun fiskal seluruh.

• Selain itu, perbedaan temporer antara akuntansi pajak


dan akuntansi GAAP mensyaratkan pengakuan pajak
tangguhan.

• Namun demikian, ketentuan pajak interim adalah barang


yang signifikan dan membutuhkan estimasi dan
sejumlah evaluasi subjektif berdasarkan pajak tahunan
diantisipasi.
13-44
Nonoperating Items

• Nonoperasional item akan meliputi: pembuangan


segmen atau luar biasa; tidak biasa atau jarang terjadi
item; dan, item kontingen.
• APB 28 membutuhkan pengukuran dan pelaporan
barang non operasi utama atas dasar yang sama seperti
yang digunakan untuk menyiapkan laporan tahunan.
• item non-operasi besar harus diakui pada periode
interim di mana mereka terjadi.

13-45
Accounting Changes

• Akuntansi perubahan prinsip akuntansi atau perkiraan


harus disajikan dalam laporan interim dengan cara yang
sama seperti dalam laporan tahunan.
• APB 20 memberikan pedoman untuk perawatan dari
perubahan dalam laporan tahunan.
• Perubahan estimasi ditangani saat ini dan prospektif,
yaitu, dari tanggal perubahan maju dalam waktu, karena
perkiraan adalah bagian normal dari proses akuntansi.

13-46
Accounting Changes

• Kumulatif efek-type: Membuat efektif - dan menentukan


efek kumulatif pada laba ditahan - pada awal periode
interim pertama tahun fiskal, ulangan interims sebelum
tahun fiskal saat ini.
• Jenis retroaktif: Tulis ulang interims sebelum periode
fiskal saat ini dan interims dari tahun-tahun sebelumnya.
• Adopsi LIFO: Membuat efektif sebagai periode interim
pertama tahun fiskal.

13-47

Anda mungkin juga menyukai