PERTEMUAN KE - 9

PEMBELAHAN SEL/SIKLUS
SEL

Oleh:
Prof.Dr. Toto Sutarto GU.M.Pd
Cita Tresnawati,S.Pd.,M.Pd
KONSEP
Review
PEMBELAHAN SEL/SIKLUS SEL
Fungsi : Reproduksi, pertumbuhan dan perbaikan
Siklus sel/pembelahan sel di bagi 2 fase:
1. Fase mitotik
2. Fase meiosis
fase mitotik : 3 :
1. Interfase : 3 fase :
a. Fase G1. berasal dari kata gap (senggang)
;periode sel sedang aktif mensintesa RNA
(transkripsi)dan protein (translasi). Ini untuk
membentuk bahan protoplasma baru yang
membina sel anak kelak. Selain materi genetis
seluruh bahan sitoplasma, plasmalema dan
organel yang akan di bikin rangkap. Lama G1 ;
30-40% waktu daur
b. Fase S ; masa aktif mengsintesa DNA
(replikasi) sehingga setiap kromatin terbentuk
sepasang DNA yang doubel heliks. Replikasi
DNA dengan menggandanya histon, lalu
beragregasi menjadi tempat lilitan DNA untuk
membina kromatin
c. Fase G2 : penyelesaian segala komponen sel
untuk pembelahan menjadi 2 : kromatin
mengganda jadi 2 tetapi sentromer masih
gabung, protein tubulin beragregasi membentuk
mikrotubul yang bakal membentuk serat
gelendong : kondensasi lilitan superkromatin
menjadi kromosom
Tahap –tahap pada fase mitosis proses pembelahan sel mitosis

Analogi mekanis untuk sistem pengontrolan

siklus sel
2. mitosis; 5 fase :
a. Profase ; kromatin memandat, nukleolus masih
terlihat jelas tetapi segera mulai menghilang
gelendong mitotik mulai terbentuk
b. Prometafase ; kromosom terpisah masing –
masing terdiri atas dua kromatid saudara
identik yang saling melekat. Pada prometafase
ini selubung selubung nukleus akan
berfragmentasi dan mikrotubula gelendong akan
melekat pada kinetokor kromosom
c. Metafase; gelendong telah lengkap dan
kromosdom yang tertarik sama kuat oleh
mikrotubula kinetokor yang datang dari kutub
sel yang berlawanan, berbaris pada pelat
metafase
 Mitosis ;
– Prophase
– Prometaphase

G2 OF
PROPHASE PROMETAPHASE
INTERPHASE
Centrosomes Aster Fragments Kinetochore
(with centriole pairs) Chromatin Early mitotic
spindle Centromere of nuclear
(duplicated) envelope Nonkinetochore
microtubules

Nucleolus Nuclear Plasma Chromosome, consisting Kinetochore

Figure 12.6 envelope membrane of two sister chromatids microtubule
d. Anafase; kromatid setiap
kromosom telah terpisah dan
kromosom anak berpindah ke kutub-
kutub sel begitu mikrotubula
kinetokor memendek.
e. Telofase ; nukleus anak terbentuk
3. Sitokinesis : mulai terjadi pelat
sel yang akan sitoplasama menjadi 2
sedang tumbuh ke arah keliling sel
induknya.
 – Metaphase
– Anaphase
– Telophase

METAPHASE ANAPHASE TELOPHASE AND CYTOKINESIS

Metaphase
plate Cleavage Nucleolus
furrow forming

Nuclear
envelope
Spindle Centrosome at Daughter forming
Figure 12.6 one spindle pole chromosomes
 Mitosis pada sel tumbuhan
Nucleus Chromatine Chromosome
Nucleolus condensing

Metaphase. The
1 Prophase. 2 Prometaphase. 3 4 Anaphase. The 5 Telophase. Daughter
The chromatin We now see discrete spindle is complete, chromatids of each nuclei are forming.
is condensing. chromosomes; each and the chromosomes, chromosome have Meanwhile, cytokinesis
The nucleolus is consists of two attached to microtubules separated, and the has started: The cell
beginning to identical sister at their kinetochores, daughter chromosomes plate, which will
disappear. chromatids. Later are all at the metaphase are moving to the ends divided the cytoplasm
Although not in prometaphase, the plate. of cell as their in two, is growing
yet visible nuclear envelop will kinetochore toward the perimeter
in the micrograph, fragment. microtubles shorten. of the parent cell.
the mitotic spindle is
staring to from.
Figure 12.10
Sistem pengontrolan siklus sel
Diatur oleh 2 protein utama :
1. Cdk (cyclin dependent protein kinase)---
proten aktif jika difosforilasi
2. Siklin (cyclin) --- berikatan dengan Cdk
membentuk komplek Cdk cyckin
(heterodimer)---- akan mengontrol fosforilasi
protein target tertentu dalam siklus sel
- Cyclin mitotik/siklin B ; berikatan dengan Cdk
selama G2 dan diperlukan sel untuk masuk ke
mitosis
komplek siklin M– Cdk :::: MPF (maturation
promoting factor); nama awal: M – phase ---
promoting factor
- Siklin G1 ; berikatan dengan Cdk selama G1 dan
diperlukan sel untuk dapat masuk ke fase S
- Siklin S--- diperlukan untuk inisiasi reflikasi DNA

- Pengaturan siklus sel dengan cara fosforilasi dan

defosporilasi MPF
Pengaturan siklus sel
1. Sistem pengontrolan molekuler menggerakan siklus sel ;
 Hipotesis : bahwa replikasi kromosom dalam fase S
menyebabkan pertumbuhan sel selama fase G2 selanjutnya
memicu mulainya mitosis. Pada awal tahun 1970 :hipotesis
lain: bahwa siklus sel itu digerakan oleh sinyal kimiawi
tertentu di dalam sitoplasma. Dengan percobaan : 2 sel
yang berbeda fase siklus selnya digabungkan untuk
membentuk sel tunggal dengan 2 nukleus, jika salah satu
sel aslinya berada dalam fase S dan yang lainnya berada
dalam fase G1, nukleus G1 segera memasuki fase S seolah-
olah dirangsang oleh bahan kimiawi yang ada dalam
sitoplasma sel pertama
 Percoban lainya : menjelaskan bahwa kejadian berurutan
pada siklus sel diarahkan oleh sistem pengontrolan siklus
sel yang jelas yaitu sekumpulan molekul yang beroperasi
secara silklik dalam sel yang memicu maupun
mengkoordinasi kejadian-kejadian penting dalam siklus sel
 2. Checkpoint dalam siklus sel :

 Checkpoint dalam siklus sel merupakan titik pengontrolan

yang kritis dimana sinyal berhenti dan sinyal terus dapat
mengatur siklus. Checkpoint berasal dari mekanisme
pengawasan --- sinyal ini melaporkan apakah proses
seluler krisial hingga ke tempat itu selesai benar
 The Cell Cycle Control System
G1 checkpoint

Control
system S

G1

G2
M

M checkpoint
Figure 12.14 G2 checkpoint
Mencatat sinyal dari luar sel
3. jam siklus sel, siklin dan kinase tergantung siklin
fluktuasi kelimpahan dan aktivitas dari molekul
pengontrolan siklus sel memacu terjadinya kejadian
berturut-turut dari siklus sel : molekul pengatur berupa
protein : - kinase : protein yang mengaktifkan dan
menginaktifkan protein lain dengan cara memfosforilasi ,
protein ini memmberi terus sinyal pada checkpoint------
dilekkatkan pada siklin = kinase tergantng siklin ( Cyclin
dependent kinase) atau cdk ------kompleks cdk – siklin =
MPF ; maturation promoting factor ; faktor pemicu
kematangan.
 G0

G1 checkpoint

G1 G1

(a) If a cell receives a go-ahead signal at

(b) If a cell does not receive a go-ahead
the G1 checkpoint, the cell continues
signal at the G1checkpoint, the cell
Figure 12.15 A, B      on in the cell cycle.
exits the cell cycle and goes into G0, a
nondividing state.
4. syarat internal dan eksternal membantu mengatur siklus sel :
5. sinyal internal ; pesan-pesan dari kinetokor pada fase anafase
pemisahan kromatid sesaudara, tidak dimulai sampai semua
kromosom telah melekat dengan semestinya ke gelendong pda
tahap metafase
6. sinyal eksternal ; faktor-faktor pertumbuhan baik kimiaawi
maupun fisik dapat mempengaruhi pembelahan sel, ex. Sel gagal
membelah, jika protein penting dihilangkan dari medium
kulturnya. Ex. Faktor pertumbuhan derivat platelat (PDGF)
yang dibuat oleh sel darah penting untuk menyembuhkan luka
MEIOSIS
Terdiri dari 2 fase utama :
1. meiosis I
terdiri dari 4 fase :
a. profase
dibagi 5 tingkat :
1). Leptoten kromatin berkondensasi menjadi kromosombagian ujung
masing-masing melakat ke selaput inti= plak (plaque) kromosom
mengganda menjadi 2 tetapi sentromer tetap satu = kronatid, manun
masih rapat sekali
2). Zigoten : kromosom homolong melakukan synapsis mulai dari tepi
selaput inti akhirnya seluruh panjang kromosom bergandeng rapat,
sesuai dengan letak gen yang berpasangan pada setiap kromosom.
3). Pakhiten: banyak terbentuk bintul rekombinasi sepanjang kromatid
dan ini menjadi tempat chiasma di susul dengan terjadinya crossing over
antara kromosom homolog
4)diploten : pengandengan kromosom homolog merenggang
5). Diakinesis ; kromosom makin berkondensasi , ujung-
ujungnya lepas dari selaput inti
b. metafase kromosom bergerak ke bidang equator ,
kromosom homolog tetap bergandengan dan chiasma tetap
ada
c. anafase kromosom homolog berpisah dan pergi ke kutub
yang bersebrangan
d. telofase terjadi cytokinesissehinngga terbentuk 2 sel
masing-masing dengan satu inti denagn sebelah kromosom
homolog
Meiosis II

1. Profase; tidak demikian jelas tanpak adanya fase ini ---

muncul metafase
2. Metafase kromosom pindah ke bidang equator
3. Anafase; kromatid berpisah masing-masing dengan
sentromer sendiri, lalu pindah ke kutub yang
bersebrangan, disini terbebtuk kromosom hasil
rekombinasi (rekombinan)
4. Telofase kromosom mengalami dekondensasi menjadi
kromatin dan terbentuk selaput inti sekeliling
kromatin
kejadian mitosis meiosis
Replikasi DNA Terjadi selama interfase sebelum Terjadi sekali, selama interfase sebelum
pembelahan nukleus dimulai meiosis I dimulai
Jumlah
pembelahan Satu : Dua : meiosis I dan Meiosis II
profase,metafase,telofase,anafase
Sinap kromosom Tidak terjadi
homolog Sinapsis = keunikan meiosis selama profase
I kromosom homolog bergabung sepanjang
tubuhnya, membentuk tetrad( kelaompok 4
kromatid) sinapsis di hubungkan dengan
pindah silang antara kromatid bukan saudara

4 masing-masing haploid (n)separuh dari

Jumlah sel anak Dua masing-masing diploid (2n) dan jumalh kromosom sel induknya
secara genetik identik dengan sel
induk
Peran dalam
tubuh hewan
Menjadikan organisme dewasa Menghasilkan ganet; mengurangi jumlah
multiselule r berkembang dari zigot : kromosom sebanyak separuhnya dan
menghasilkan sel untuk pertumbuahan memperkenalkan variabilitas genetik diantara
dan perbaikan jaringan gamet
  Interphase and meiosis I
INTERPHASE MEIOSIS I: Separates homologous chromosomes

PROPHASE I METAPHASE I ANAPHASE I

Centrosomes Centromere Sister chromatids

(with centriole pairs) (with kinetochore) remain attached
Chiasmata Metaphase
Sister
chromatids plate
Spindle

Nuclear
Microtubule Homologous
envelope
Tetrad attached to chromosomes
Chromatin separate
kinetochore
Chromosomes duplicate Tertads line up Pairs of homologous
Homologous chromosomes chromosomes split up
(red and blue) pair and exchange
Figure 13.8
segments; 2n = 6 in this example
 – Telophase I, cytokinesis, and meiosis II
MEIOSIS II: Separates sister chromatids
TELOPHASE I AND PROPHASE II METAPHASE II ANAPHASE II TELOPHASE II AND
CYTOKINESIS CYTOKINESIS

Cleavage Haploid daughter cells

furrow Sister chromatids forming
separate

Two haploid cells

form; chromosomes During another round of cell division, the sister chromatids finally separate;
Figure 13.8 are still double four haploid daughter cells result, containing single chromosomes
Profase I

Metafase I

Anafase I

Telofase I dan sitokinesis

Profase II

Metafase II

Anafase II

Telofase II dan sitokinesis

Sel anak yg haploid terbentuk