Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 2

JARINGA PENYANGGA GIGI


(JARINGAN PERODONTAL)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
01 Amelia Rizka

02 Auralia Nunik P.

03 Fadila Vizka A.

04 Larasati Mulya S.

05 Mauludiya Nur H.
Jaringan periodontal merupakan bagian yang
mengelilingi gigi danmelekat pada tulang rahang,
dengan demikian dapat mendukung gigisehingga tidak
terlepas dari soketnya. Jaringan periodontal
berfungsisebagai jaringan penyangga gigi. Jaringan
periodontal adalah sistem yangkompleks dan memiliki
kepekaan yang tinggi terhadap tekanan.
Jaringan periodontal memiliki anatomi struktur yang
terdiri dari :
1. GINGIVA
Gingiva adalah bagian mukosa di dalam rongga
mulut yang mengelilingi bagian servikal gigi dan
menutupi lingir (ridge) alveolar. Gingiva terdiri atas
epitel tipis pada lapisan terluar dan jaringan ikat
dibawahnya. Bagian-bagian dari gingiva antara lain
mukosa alveolar, pertautan gingiva (mucogingival
junction), perlekatan gingiva (attached gingiva), alur
gingiva bebas (free gingiva groove), sulkus gingiva,
gingiva tepi (margin) dan gingiva interdental (interdental
papilla).
2. SEMENTUM
Sementum merupakan lapisan tipis dari jaringan
ikat terkalsifikasi yang menutupi dentin di area akar
gigi. Fungsi sementum adalah memberikan perlekatan
dengan fibrin kolagen dari ligamen periodontal untuk
menopang gigi, memelihara integritas akar, dan terlibat
dalam perbaikan dan remodeling gigi dan tulang
alveolar. Sementum berwarna kuning mengkilat dan
secara klinis tidak terlihat namun saat terjadi resesi
gingiva maka sementum akan terlihat.
3. LIGAMEN PERIODONTAL
Ligamen periodontal merupakan lapisan jaringan ikat lunak yang menutupi akar gigi dan
melekatkan akar gigi terhadap tulang alveolar. Ligamen periodontal terdiri atas serabut pembuluh
darah yang kompleks dan serabut jaringan ikat kolagen yang mengelilingi akar gigi dan melekat
ke prosesus alveolaris. Fungsi ligamen periodontal antara lain memelihara gigi dalam soket,
memiliki fungsi sensoris yaitu dapat merasakan nyeri saat terjadi tekanan berlebihan,
menyediakan nutrisi bagi sementum dan tulang,

memiliki fungsi formatif yaitu membentuk dan


memelihara sementum dan tulang alveolar serta
fungsi resorptif yaitu dapat meremodeling tulang
alveolar saat terjadi resorpsi tulang akibat tekanan
pengunyahan.
4. TULANG ALVEOLAR
Tulang alveolar adalah bagian dari maksila dan mandibula yang membentuk soket gigi (alveoli)
yang terdiri atas puncak alveolar (alveolar crest), tulang interproksimal, dan tulang interradikular
yaitu tulang antara 2 akar gigi. Puncak alveolar berada paling koronal dari prosesus alveolaris,
normalnya 1 - 2 mm dari cemento enamel junction (CEJ) dan tampak dari aspek fasial gigi. Puncak
alveolar mengelilingi gigi seperti bentuk bergelombang dan mengikuti kontur permukaan CEJ.
GAMBARAN KLINIS
JARINGAN PERIODONTAL
Gambaran klinis jaringan periodontal adalah warna
gingiva tepi dan gingiva cekat secara umum berwarna
pink akibat dari suplai darah. Warna ini tergantung dari
derajat vaskularisasi, ketebalan epitel, derajat
keratinisasi dan konsentrasi pigmen melanin. Kontur
gingiva berlekuk, berkerut-kerut seperti kulit jeruk dan
licin serta melekat dengan gigi dan tulang alveolar,.

Ketebalan gingiva bebas adalah 0,5 - 1,0 mm, menutupi leher gigi dan meluas menjadi
papila interdental, sulkus gingiva tidak lebih dari 2 mm, tidak mudah berdarah, dan
ukurannya normal tergantung dengan elemen seluler, interseluler dan suplai vaskuler
PERIODONTITIS KRONIS
Penyakit periodontal merupakan istilah yangmenjelaskan mengenai penyakit inflamasi pada jaringan
yang mengelilingi gigi, meliputi penyakit gingiva dan penyakit jaringan gigi. Periodontitis merupakan
inflamasi yang sudah sampai ke jaringan pendukung gigi yang meliputi ligamen periodontal, sementum
dan tulang alveolar. Penyakit periodontitis terjadi kehilangan perlekatan atara jaringan ikat dengan
sementum dan akargigi. Selanjutnya, periodontitis dapat menyebabkan kehilangan tulang, resesi,
maupun keduanya.
Penyebab penyakit utama penyakit periodontal adalah iritasi
plak bakteri. Pada dasarnya proses pembentukan plak dapat
dibagi menjadi tiga fase, yaitu pembentukan pelikel, kolonisasi
awal pada permukaan gigi sertakolonisasi sekunder dan
pematangan plak.
Macam-macam Bakteri pada Penderita Periodontitis Kronis

A. Actinobacillus Actinomycetemcomitan
Actinobacillus Actinomycetemcomitans adalah bakteri gram-
negatif, capnophilip fermentasi coccobacillus yang terlibat dalam
pathogenesis dari beberapa bentuk penyakit periodontal. Bakteri
ini kecil, non motil, gram negative, saccharolityc, capnophilic,
batang yang berakhiran bulat, membentuk koloni kecil berbentuk
konveks

B. Porphyromonas gingivalis
Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri kedua
pathogen periodontal. Setelah diisolasi diketahui bahwa bakteri
ini merupakan bakteri gram negative, anaerob, non motil,
asaccharolytic yang biasanya terlihat berbentuk kokus dengan
morfologi yang pendek. P. gingivalis adalah anggota Bacteroides
pigmen hitam.
C. Bacteroides Forsythus
Bacteroides forsythus, pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1979 sebagai bacteroides fusiform. Spesies ini sulit untuk
berkembang, biasanya membutuhkan 7 hingga 14 hari bagi
koloni untuk berkembang. Bacteroides forsythus termasuk
spesies baru dari mulut manusia, memiliki ultrastruktur dinding
sel yang berbeda dan satu set unik antigen permukaan sel.

D. Prevotella Intermedia
Provetella intermedia merupakanBakteri yang merupakan
organisme gram negative, pendek, berakhiran bulat, batang
anaerobic ini diperlihatkan mengalami peningkatan pada
penyakit ANUG, yang merupakan salah satu bagian dari
periodontitis.
E. Campylobacter Rectus
Campylobacter rectus adalah bakteri gram negative,
anaerobic, pendek, motil vibrio. Organisme ini biasanya
memanfaatkan H2 atau membentuknya sebagai sumber energi.
Bakteri ini merupakan kelompok bakteri yang “vibrio corrodes”,
bakteri pendek yang tidak termasuk dalam kelompok batang dan
membentuk cembungan kesil, “dry spreading”, atau “corroding”
dalam blood agar.

F. Fusobacterium nucleatum
Fusobacterium nucleatum adalah bakteri anaerobic Gram-
negatif non-spreforming yang ditemukan pada flora normal
mulut, yang memainkan peran dalam penyakit periodontal.
KESIMPULAN

Periodontitis adalah seperangkat peradangan


penyakit yang mempengaruhi periodontium
yaitu jaringan yang mengelilingi dan
mendukung gigi. Periodontitis melibatkan
hilangnya progresif dari tulang alveolar di
sekitar gigi dan jika tidak diobati dapat
menyebabkan melonggarnya jaringan
periodontium serta kehilangan gigi.
REFERENSI

• https://www.academia.edu/40091952/MAKALAH_PENYAKI
T_PERIODONTITIS_PADA_GIGI
• Modul pencegahan penyakit gigi dan mulut (PREVDENT)
Jurusan Keperawatan Gigi Prodi D-III Keperawatan Gigi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai