Anda di halaman 1dari 25

Fraktur Servikalis

Nama kelompok
1. Rosalia Puspita (1301021035)
2. Muh Wildan(1301021046)
Trauma Belakang
Trauma tulang belakang adalah cedera yang mengenai
sevikalis, vertebalis dan lumbalis akibat dari suatu
trauma yang mengenai tulang belakang. Chairuddin
Rasjad (1998) menegaskan bahwa semua trauma
tulang belakang harus dianggap suatu trauma yang
hebat sehingga sejak awal penolongan pertama dan
transportasi ke rumah sakit, penderita harus
diperlakukan secara hati-hati.
Definisi
Trauma servikal adalah suatu keadaan cedera pada
tulang belakang servikal dan medula spinalis yang
disebabkan oleh dislokasi, subluksasi atau fraktur
veterbrata servikalis dan ditandai dengan kompresi
pada medula spinalis daerah servikal.
Struktur Anatomi
Servikal atas lebih banyak bergerak dibandingkan
dengan servikal bawah. Servikal 1 (C1) atau atlas tidak
memiliki korpus dan prosesus spinosus
Servikal 2 (C2) atau aksis, mengandung prosesus
odontoid yang menggambarkan penggabungan sisa
dari badan atlas
Trauma tulang dapat mengenai jaringan lunak berupa
ligament, discus dan faset, tulang belakang dan
medulla spinalis. Adapun beberapa ligamen yang
terdapat pada tulang servikal.
Etiologi
Cedera medula spinalis servikal disebabkan oleh trauma
langsung yang mengenai tulang belakang dimana tulang tersebut
melampaui kemampuan tulang belakang dalam melindungi
saraf-saraf belakangnya. Trauma langsung tersebut dapat berupa:
Kecelakaan lalulintas
Kecelakaan olahraga
Kecelakaan industry
Jatuh dari pepohonan/ bangunan
Luka tusuk
Luka Tembak
Kejatuhan benda keras
Manifestasi Klinis
1. Nyeri
2. Bengkak/edama
3. Memar/ekimosis
4. Spasme otot
5. Penurunan sensasi
6. Mobilitas abnormal
7. Krepitasi
8. Deformitas
9. Shock hipovolemik
Klasifikasi
1. Cedera fleksi
Cedera fleksi menyebabkan beban regangan pada ligamentum
posterior, dan selanjutnya dapat menimbulkan kompresi pada
bagian anterior korpus vertebra dan mengakibatkan wedge
fracture (teardrop fracture). Cedera semacam ini dikategorikan
sebagai cedera yang stabil.
2. Cedera fleksi-rotasi
Beban fleksi-rotasi akan menimbulkan cedera pada
ligamentum posterior dan kadang juga prosesus artikularis,
selanjutnya akan mengakibatkan terjadinya dislokasi fraktur
rotasional yang dihubungkan dengan slice fracture korpus
vertebra. Cedera ini merupakan cedera yang paling tidak stabil.
3. Cedera ekstensi
Cedera ekstensi biasanya merusak ligamentum longitudinalis
anterior dan menimbulkan herniasi diskus. Biasanya terjadi pada
daerah leher. Selama kolum vertebra dalam posisi fleksi, maka
cedera ini masih tergolong stabil.
4. Cedera kompresi vertikal (vertical compression)
Cedera kompresi vertical mengakibatkan pembebanan pada
korpus vertebra dan dapat menimbulkan burst fracture.
5. Cedera robek langsung (direct shearing)
Cedera robek biasanya terjadi di daerah torakal dan disebabkan
oleh pukulan langsung pada punggung, sehingga salah satu
vertebra bergeser, fraktur prosesus artikularis serta ruptur ligamen.
Cedera servikal tipe khusus
Dislokasi atlanto-oksipital.
Fraktur dislokasi atlanto-aksial (C1-C2).
Fraktur dislokasi C3-C7.
Ekstensi sprain servikal (Whisplash injury).
Komplikasi
1. Syok neurogenik merupakan hasil dari kerusakan
jalur simpatik yang desending pada medulla spinalis.
2. Syok spinal keadaan flasid dan hilangnya refleks,
terlihat setelah terjadinya cedera medulla spinalis.
3. Hipoventilasi merupakan hasil dari cedera yang
mengenai medulla spinalis bagian di daerah servikal
bawah atau torakal atas.
4. Hiperfleksia autonomic, dikarakteristikkan oleh
sakit kepala berdenyut , keringat banyak, kongesti
nasal, bradikardi dan hipertensi.
Asuhan Keperawatan
Data fokus
Aktifitas dan istirahat : kelumpuhan otot terjadi
kelemahan selama syok spinal
Sirkulasi: berdebar-debar, pusing saat melakukan
perubahan posisi, hipotensi, bradikardia ekstremitas
dingin atau pucat
Eliminasi: inkontenensia defekasi dan berkemih, retensi
urine, distensi perut, peristaltik usus hilang
Integritas ego: menyangkal, tidak percaya, sedih dan
marah, takut cemas, gelisah dan menarik diri.
Pola makan: mengalami distensi perut, peristaltik usus
hilang
Data fokus
Pola kebersihan diri: sangat ketergantungan dalam
melakukan ADL
Neurosensori :kesemutan, rasa terbakar pada lengan
atau kaki, paralisis flasid, hilangnya sensasi dan
hilangnya tonus otot, hilangnya reflek, perubahan reaksi
pupil.
Nyeri/kenyamanan :nyeri tekan otot, hiperestesi tepat
diatas daerah trauma, dan mengalami deformitas pada
derah trauma.
Pernapasan : napas pendek, ada ronkhi, pucat, sianosis
Keamanan : suhu yang naik turun
Pemeriksaan motorik refleks dan sensasi
Pada pemeriksaan neurologis dengan gangguan atau
kompresi pada
C3-C4 yaitu terjadi gangguan pada fungsi motorik,
hilangnya fungsi refleks, hilangnya fungsi sensibilitas
ekstremitas atas dan gangguan pada
C4-C5, akan didapatkan adanya tentraplegi, yaitu
gangguan pada fungsi motorik, hilangnya fungsi
refleks dan hilangnya fungsi sensibilitas ekstremitas
atas
Pemeriksaan motorik refleks dan sensasi
C5-C6 yaitu adanya gangguan pada fungsi motorik,
hilangnya fungsi refleks dan hilangnya fungsi
sensibilitas ekstremitas atas.
C6-C7 yaitu adanya gangguan pada fungsi motorik,
hilangnya fungsi refleks dan hilangnya sebagian fungsi
sensibilitas ekstremitas atas.
Pemeriksaan diagnostik
1. CT SCAN
2. MRI
3. Radiologi
Diagnosa Keperawatan
1. Pola napas tidak efektif b.d kelumpuhan otot
pernapasan (diafragma), kompresi medulla spinalis.
2. Gangguan rasa nyaman : Nyeri b.d adanya cedera pada
cervikalis
3. Gangguan pola eliminasi uri : inkontinensia uri b.d
kerusakan saraf perkemihan
4. Kerusakan mobiltas fisik b.d kelumpuhan pada
anggota gerak
Rencana dan Intervensi
1. Pola napas tidak efektif b.d kelumpuhan otot
pernapasan (diafragma), kompresi medulla spinalis.
a. Pertahankan jalan nafas; posisi kepala tanpa gerak.
Rasional : pasien dengan cedera cervicalis akan
membutuhkan bantuan untuk mencegah aspirasi/
mempertahankan jalan nafas.
b. Kaji fungsi pernapasan.
Rasional : trauma pada C5-6 menyebabkan hilangnya
fungsi pernapasan secara partial, karena otot
pernapasan mengalami kelumpuhan.
2. Gangguan rasa nyaman : Nyeri b.d adanya cedera pada
cervikalis
Kaji terhadap nyeri dengan skala 0-5.
Rasional : pasien melaporkan nyeri biasanya diatas tingkat
cedera.
Bantu pasien dalam identifikasi faktor pencetus.
Rasional : nyeri dipengaruhi oleh; kecemasan, ketegangan,
suhu, distensi kandung kemih dan berbaring lama.
Berikan tindakan kenyamanan.
Rasional : memberikan rasa nayaman dengan cara
membantu mengontrol nyeri.
3. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan
kelumpuhan syarat perkemihan.
Kaji pola berkemih, dan catat produksi urine tiap jam.
Rasional : mengetahui fungsi ginjal
Anjurkan pasien untuk minum 2000 cc/hari.
Rasional : membantu mempertahankan fungsi ginjal.
Pasang dower kateter.
Rasional: membantu proses pengeluaran urine
4. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelumpuhan
Kaji secara teratur fungsi motorik.
Rasional : mengevaluasi keadaan secara umum
Pertahankan sendi 90 derajad terhadap papan kaki.
Rasional mencegah footdrop
Inspeksi kulit setiap hari.
Rasional : gangguan sirkulasi dan hilangnya sensai resiko tinggi
kerusakan integritas kulit.
Berikan relaksan otot sesuai pesanan seperti diazepam.
Rasional : berguna untuk membatasi dan mengurangi nyeri
yang berhubungan dengan spastisitas.
Penatalaksanaan
Prinsip-prinsip utama penatalaksanaan trauma spinal:
Immobilisasi pada daerah leher dengan
menggunakan cervical collar
Stabilisasi Medis
Periksa vital signs
Pasang ’nasogastric tube’
Pasang kateter urin
Segera normalkan ’vital signs’
Penatalaksanaan
Mempertahankan posisi normal vertebra (Spinal
Alignment), Bila terdapat fraktur servikal dilakukan traksi
dengan Cruthfield tong atau Gardner-Wells tong dengan
beban 2.5 kg perdiskus. Bila terjadi dislokasi traksi
diberikan dengan beban yang lebih ringan, beban
ditambah setiap 15 menit sampai terjadi reduksi.
Dekompresi dan Stabilisasi Spinal
Bila ’realignment’ dengan cara tertutup ini gagal maka
dilakukan ’open reduction’ dan stabilisasi dengan
’approach’ anterior atau posterior.
Rehabilitasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai