Anda di halaman 1dari 10

Evolusi Virus, Penemuan dan

Peran Virus Dalam Dunia


Kesehatan

Reguler Karyawan TK.2

Aulia Rifa Fauziya


Pengertian Virus

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme


biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus
mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan
pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
Virus memiliki ukuran yang bervariasi dengan diameter berkisar antara 20-300
nm dan banyak virus memiliki bentuk yang unik sehingga hal ini dapat
mempermudah diagnosis.
Evolusi Virus

Virus berevolusi, dan mampu melakukannya lebih cepat dibanding


manusia. Virus memiliki dua jenis materi genetik: DNA atau RNA.
Materi genetik adalah suatu molekul yang berisi instruksi atau cetak
biru suatu organisme tentang bagaimana organisme tersebut akan
terbentuk atau berfungsi, dan molekul ini diturunkan dari generasi
sebelumnya atau orang tua. Ketika bereproduksi, materi genetik virus
baru akan diturunkan dari materi genetik virus sebelumnya.
Keseluruhan percampuran gen ini disebut sebagai “kubangan gen”
(gene pool).
Virus dapat berevolusi akibat adanya seleksi alam.
Seleksi alam hanya dapat terjadi apabila terdapat variasi
genetik. Variasi genetik adalah adanya beberapa perbedaan
pada materi genetik yang diturunkan kepada virus baru
yang akan terbentuk. Variasi ini dapat terjadi akibat dua
hal: rekombinasi, pertukaran materi genetik antar dua atau
lebih jenis virus dalam satu sel inang; dan mutasi acak,
perubahan susunan DNA atau RNA pada suatu virus.
Penemuan dan Deteksi Virus

Virus pertama kali ditemukan di akhir abad 19, yaitu di tahun 1882.
Saat itu, ilmuwan asal Jerman Adolf Mayer mempelajari penyakit pada
tanaman tembakau yang menyebabkan pertumbuhannya terhambat.
Selain itu, pada daunnya pun muncul bintik-bintik putih. Mayer
menemukan bahwa ia dapat menularkan penyakit tersebut pada
tembakau sehat menggunakan getahnya. Mayer kemudian
berhipotesis bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh
bakteri berukuran sangat kecil, sehingga tidak terlihat di mikroskop.
Ahli biologi Rusia Dimitri Ivanovsky kemudian menguji hipotesis
Mayer. Ia mencoba menyaring getah daun tembakau yang terinfeksi
menggunakan filter yang dirancang untuk menahan bakteri. Namun,
getah tersebut rupanya tetap menularkan penyakit ke tanaman tembakau
sehat. Ivanovsky kemudian menyimpulkan dua kemungkinan: penyakit itu
disebabkan oleh mikroba yang berukuran lebih kecil dari bakteri, atau
mikroba tersebut memunyai zat yang dapat menembus jaringan.
Kemungkinan yang kedua dibantah oleh ahli botani Belanda Martinus
Beijenrinck. Ia menemukan bahwa agen penyebab penyakit di getah yang
telah disaring dapat bereproduksi. Beijenrinck mengemukakan bahwa
penyakit tersebut bukan disebabkan oleh bakteri, melainkan cairan hidup
bersifat patogen (contagium vivum fluidum).
Peranan Virus Dalam Dunia
Kesehatan
 Vaksinasi
Vaksin bekerja dengan cara meniru infeksi alami dalam memicu respons sistem imun
adaptif, tetapi tidak mengakibatkan penyakit. Vaksin dapat dibuat dari virus yang telah
dilemahkan atau virus yang telah dinonaktifkan. vaksin yang berisi virus yang dilemahkan
bisa berbahaya untuk orang-orang dengan sistem imun yang lemah, karena malah bisa
menyebabkan penyakit yang ingin dicegah.
 Obat Antivirus
Obat-obatan antivirus berfungsi dengan mengganggu proses yang diperlukan untuk
penggandaan virus dan idealnya tidak menimbulkan efek negatif terhadap organisme inang.
Obat seperti ini sangat sulit dicari karena penggandaan virus sangat mengandalkan fungsi
normal sel inangnya, dan fungsi-fungsi tersebut tidak dapat dihentikan tanpa dampak
negatif untuk sel inang.
Lanjutan
Obat antivirus pertama ditemukan pada 1962, dan pengembangan
golongan obat ini mulai meningkat dengan cepat sejak pertengahan 1980-
an setelah terjadi pandemi AIDS. Obat-obatan ini sering menggunakan sifat
analog nukleosida, yang bertindak sebagai tiruan palsu dari nukleosida
(molekul pembentuk DNA).
 Melemahkan Bakteri
Sebuah DNA virus lisogenik apabila melakukan perusakan terhadap DNA
dari bakteri pantogen (kelompok bakteri parasit yang menimbulkan
penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan), maka akan sangat
menguntungkan bagi manusia. Karena akan terjadi proses pelemahan dari
bakteri pantogen sehingga tidak diindikasikan berbahaya bagi kesehatan
manusia. Virus dapat dengan mudah melemahkan sel-sel hidup seperti
halnya pada bakteri. Jadi, peran aktif bakteri pada bagian-bagian tubuh yang
merugikan dapat dilemahkan dengan mudah
 Pembuat Antitoksin

Antitoksin juga sangat berguna untuk menetralisir racun,


kemudian antitoksin juga dapat digunakan untuk membunuh bakteri
dan mikroogranisme lainnya.
Dengan demikian nantinya suatu virus yang DNA nya telah
dilakukan proses penggabungan dengan DNA yang melekat pada
manusia kemudian akan dilakukan proses penyambungan dengan
DNA yang melekat pada bakteri sehingga proses ini nantinya akan
dapat memproduksi bakteri yang mengandung antitoksin dari
manusia itu sendiri. Pada proses pembelahan diri, bakteri akan
melakukannya secara terus-menerus sehingga bakteri akan
membawa sifat campuran yang dimilikinya.
T.H.A.N.K.Y.O.U.

Anda mungkin juga menyukai