Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

DERMATITIS SEBOROIK

Disusun oleh:
Novia Kaisarianti, S.Ked

Pembimbing :
dr. Nyoman Yudha Santosa, Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
2020
PENDAHULUAN
Dermatitis seboroik : Semua golongan umur
penyakit radang kulit 1. 3 bulan pertama kehidupan
superfisial bersifat (42%)
kronis residif pada 2. Usia dekade ke-4 sd ke-7
(terutama >40 tahun)
area seboroik Laki-laki vs perempuan
3.0% vs 2.6%

3 faktor diduga :
Tanda : kulit kemerahan - sekresi glandula sebasea
dan bersisik pada area (seborrhea)
seboroika, dengan atau - keberadaan mikroba jamur
tanpa disertai rasa gatal. Malassezia (efek mikrobial)
- kerentanan individu
LAPORAN KASUS

IDENTITAS
PASIEN Tn. MY, laki-laki 44 tahun

Senin 02 November 2020, jam 10.00 WIB


IDENTITAS
ANAMNESIS PASIEN
Auto-anamnesis di poliklinik Kulit dan Kelamin
: TN. MY, 44 tahun
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Bercak kemerahan serta bersisik pada
KELUHAN
kedua pipi, dahi dan alis disertai gatal dan
UTAMA
berminyak sejak ± 4 bulan yang lalu.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
4 bulan yang lalu  bercak kemerahan, terkelupas pada kedua pipi,
dahi, dan alis, disertai rasa gatal, menyengat, berminyak. Keluhan
semakin memberat saat banyak pikiran

Keluhan awal  gatal pada kulit kepala, kumis, alis, dan


jenggot berketombe
Gatal memberat  panas dan berkeringat
Gatal berkurang  digaruk  terkelupas, keluar cairan lengket dan
berminyak

Saat ini  gatal pada kedua pipi dan dahi masih, kulit
menjadi kasar, berminyak, dan perih

2 bulan pengobatan  keluhan gatal berkurang, ketombe


sudah tidak ada
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

- Pasien pertama kali mengalami keluhan ini, dan telah berobat


rutin selama 2 bulan
- Tidak ada riwayat asma

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama seperti
Pasien.
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Kompos Mentis

Tanda Vital
Tekanan Darah : 143/92 mmHg
Nadi : 78 x/m
Pernafasan : 20 x/m
Suhu : 36,8 ‘C
STATUS DERMATOLOGIS
Regio Frontalis

plak eritematosa
skuama

Tampak plak eritematosa ukuran 5-6 cm, anular,


sirkumskrip, disertai dengan skuama halus (pitiriasis)
Regio infraorbital dextra dan sinistra

Regio infraorbital dextra dan sinistra A B

Skuama halus
dengan dasar eritem

Tampak Skuama halus berminyak dengan dasar eritem


pada regio infraorbital dextra, ukuran 4cm, polisiklik,
sirkumskrip.
DIAGNOSIS BANDING

DERMATITIS SEBOROIK
PSORIASIS
DERMATITIS ATOPIK

DIAGNOSIS KERJA

DERMATITIS SEBOROIK
TATALAKSANA

Sistemik :
Non Medikamentosa : - Ketoconazole 2 x 200mg
- Menghindari faktor - Methyl Prednisolone 2 x 4mg
pencetus - Cetirizine 1 x 10mg
- Hindari menggaruk
Topikal
saat terasa gatal - Ketoconazole 2% cream 2 x
- Istirahat cukup sehari (4minggu)
- Salep hidrokortison 2,5% 2 x
- Teratur minum obat
sehari (4minggu)
PROGNOSIS

Quo Ad vitam : Bonam


Quo Ad functionam : Bonam
Quo Ad sanationam : Dubia ad bonam
Quo Ad cosmetica : Dubia ad bonam
PEMBAHASAN
TEORI KASUS

- Penyakit inflamatoir kulit yang


dapat bersifat kronik dan
residif - Bercak kemerahan, terkelupas
- Ditandai dengan eritem, batas setelah di garuk disertai rasa gatal,
kurang jelas, skuama yang menyengat, berminyak.
berminyak; kekuningan, dapat
disertai rasa gatal
TEORI KASUS

- Predileksi  daerah yang


banyak folikel sebasea dan - Gatal pada kulit kepala, kumis,
kelenjar sebasea aktif : alis, dan jenggot berketombe
- Wajah
- Kepala
- Telinga
- Badan bagian atas
- Lipatan tubuh
STATUS DERMATOLOGIS
Regio Frontalis

makula eritematosa
skuama

Tampak makuls eritematosa ukuran 5-6 cm, anular,


sirkumskrip, disertai dengan skuama halus (pitiriasis)
Regio infraorbital dextra dan sinistra

Regio infraorbital dextra dan sinistra A B

Skuama halus
dengan dasar eritem

Tampak Skuama halus berminyak dengan dasar eritem


pada regio infraorbital dextra, ukuran 4cm, polisiklik,
sirkumskrip.
TEORI KASUS

- Terjadi pada usia 30-60 tahun - Tn. MY usia 44 tahun,


dengan puncak di usia 40 mengeluhkan banyak pikiran dapat
tahunan menjadi pencetus keluhannya
- Faktor pencetus :
- Aktivitas kelenjar sebasea
berlebihan
- Spesies Malassezia dan
Propionibacterium acne
- Variasi kelainan neurologi,
faktor genetik, stres emosional,
variasi musim dan temperatur
kelembapan
TEORI KASUS

- Methyl Prednisolone 2x4mg


Penatalaksanaan : - Ketoconazole 2x200mg
1. Anti Inflamasi - Cetirizine 1x10mg
2. Anti Jamur - Hidrokortison 1% 2xsehari
3. Kortikosteroid selama 4minggu
- Ketoconazole 2% 2xsehari
4. Keratolitik
selama 4minggu
DIAGNOSIS BANDING

Psoriasis Dermatitis Atopik


DIAGNOSIS

● Berdasarkan morfologi dan distribusi lesi


diagnosis klinis kasus ini adalah :
●Dermatitis Seboroik
KESIMPULAN
- Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, Tn. MY
44tahun  didiagnosa dengan Dermatitis Seboroik
- Etiologi dermatitis seboroik masih belum jelas, namun
berhubungan erat dengan jamur Malassezia, kelainan
imunologis, aktivitas kelenjar sebasea dan kerentanan
pasien.
- Pengobatan pada dermatitis seboroik terdiri dari pengobatan
secara sistemik dan topikal. Prognosis pada dermatitis
seboroik biasanya baik namun secara kosmetik menggangu
karena perjalanan penyakitnya bersifat kronis dan residif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda A. Dermatitis seboroik. Dalam: Hamzah M, Aisah S, editor. Buku ilmu penyakit kulit dan kelamin Edisi
ke-7. Jakarta: Balai penerbit FKUI; 2015.
2. Collins CD, Hivnor C. Seborrheic dermatitis. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, Wolff
K, editor. Dermatology in general medicine. 7th edition. New York: McGraw Hill Book; 2012.
3. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ. Sebborcheic Dermatitis. In :Fitzpatrick.
Dermatology in General Medicine. 8th ed. New York : McGraw Hill Company.2012: 259-63.
4. Dessinioti C, Katsambas A. Seborrheic dermatitis: Etiology, risk factors, and Treatments: Facts and
controversies Clinics in Dermatology. 2013; 3: 343-51.
5. Cheong WK, Yeung CK, Torsekar RG, Suh DH, Ungpakorn R, Widaty S, et al. Treatment of seborrhoeic
dermatitis in Asia a consensus guide. Skin Appendage Disord. 2015;1:187-96.
6. Schwartz J, DeAngelis YM, Dawson Jr TL. Dandruff and seborrheic dermatitis: a head scratcher. In: Evans T,
Wickett R, editor. Practical modern hair science. Edisi ke-1. Illinois: Allured Pub; 2012.
7. Borda LJ, Wikramanayake TC. Seborrheic dermatitis and dandruff a comprehensive review. J Clin Investigat
Dermatol. 2015; 3(2):1-10.
8. Micali G, DallÓglio F, Tedeschi A. Treatment of seborrheic dermatitis of the face with Sebclair. In: Micali G,
Veraldi G, editor. Seborrheic dermatitis. Gurgaon: Macmillan; 2015.
9. Del Rosso J. Adult seborrheic dermatitis a status report on practical topical management. J ClinAesthet
Dermatol. 2011; 4: 32–8.
10. Greaves MW, Weinstein GD. Treatment of dermatitis seborrheic. N Eng J Med. 2014.
X Y
TERIMAKASIH

Z X

Anda mungkin juga menyukai