OLEH :
M . R A G I L PA M U N G K A S W I J AYA
PEMBIMBING:
D R R U D YA N T O , S P. B
BAB 1
PENDAHULUAN
Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.
Ligamentum inguinale :
Tuberculum Ossis Pubikum – SIAS
HERNIA, adalah :
suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah (defek) yang diliputi
oleh dinding.
Hernia terdiri atas :
Cincin
Kantong
Isi hernia.
KLASIFIKASI
11
HERNIA
INGUINALIS
DIRECT INDIRECT
(MEDIAL) (LATERAL)
12
ETIOLOGI
13
Faktor Predisposisi :
Hereditas
Jenis Kelamin
Usia
Keadaan Badan
PATOFISIOLOGI
14
Mekanisme proteksi :
a. Kanalis inguinalis yang berjalan miring
b. Struktur m.oblikus internus abdominis yang menutup annulus
inguinalis internus ketika berkontraksi
c. Adanya fasia transversa yang kuat yang menutupi trigonum
Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot.
Faktor Kausal :
prosesus vaginalis yang terbuka,
↑ tekanan intra abdomen
kelemahan otot dinding perut krn usia
MANIFESTASI KLINIS
●
● Terdapat benjolan dilipat paha yang timbul pada waktu
mengedan, batuk, bersin, berdiri, mengangkat berat dan
HIL ●
●
hilang setelah berbaring (apabila masih reponibel)
Nyeri atau rasa tidak enak di daerah epigastrium atau para
umbilical sewaktu segmen usus halus masuk ke kantong hernia
●
● Mual, muntah, kolik bila terjadi inkaserasi ataupun strangulasi
●
● Pada umumnya hernia direct akan memberikan
HIM gejala yang sedikit dibandingkan hernia ingunalis
lateralis
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
A. Pengobatan konservatif
Reposisi dengan cara bimanual
PENATALAKSANAAN
19
Nama : Tn. M
Umur : 57 Tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Petani
Alamat : Lr. Terusan 1 rt 44 5 ulu darat
MRS : 9 Desember 2017
Pemeriksaan : 11 Desember 2017
ANAMNESIS
RPS:
• Pasien mengaku muncul benjolan sejak 4 tahun yang lalu,
SMRS pasien mengaku benjolan tersebut semakin lama
semakin besar. Benjolan tersebut masih bisa dimasukkan
dan keluar saat os batuk, bersin, mengedan dan saat os
mengangkat benda berat serta benjolan hilang saat os
istirahat. Demam (-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK
biasa.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Diagnosis Kerja
Hernia inguinalis medialis
Planning Therapy
Non medikamentosa :
Pre-Operatif :
Medikamentosa :
Bedrest
IVFD RL gttXX
Monitor tanda kali/menit
kegawatan
Inj. Ceftriaxone 2x1 amp
Operatif :
herniotomi dan Inj. Keterolac 2x1 amp
hernioplasty
Post-Operatif :
Observasi Tanda Vital
Quo ad Vitam: Dubia et
bonam
Quo ad Functionam: Dubia et
Prognosis : bonam
Dubia ad bonam Quo ad Sanationam: Bonam
FOLLOW UP (POST OP)
Tanggal 12-12-2017
S/ - Nyeri pada luka operasi
O/ - TD : 160/100 mmHg
- Nadi : 85 x/menit
-RR : 22 x/menit
-T : 36,5oC
Status Lokalis: Regio inguinalis sinistra
Luka operasi tertutup verband, rembesan darah (+), nyeri (+)
A/ Hernia Inguinalis Medialis post Hernioraphy (H1)
P/ - IVFD RL gtt 20/menit (makro)
- Foley Catether
- Ceftriaxone 2 x 1 gr / iv
- Keterolac 2 x 1 amp / iv
FOLLOW UP (POST OP)
Tanggal13-12-2017
S/ Nyeri pada luka operasi berkurang
O/ - TD : 140/80 mmHg
- Nadi : 70 x/menit
- RR : 20 x/menit
- T : 36,8oC
Status Lokalis: Regio inguinalis sinistra
Luka operasi tertutup verband, rembesan darah (-), nyeri (+)
A/ Hernia Inguinalis Medialis post Hernioraphy (H2)
P/ - IVFD RL gtt 20/menit (makro)
- Ceftriaxone 2 x 1 gr / iv
- Keterolac 2 x 1 amp / iv
A N
A S
4 H
A B BA
B M
PE
Pada kasus didapatkan seorang laki-laki berumur 57 tahun datang
dengan keluhan utama muncul benjolan di perut kiri bawah sejak 4
tahun yang lalu. Pasien mengaku benjolan tersebut semakin lama
semakin membesar. Benjolan tersebut masih bisa dimasukkan, dan
keluar saat pasien batuk, bersin, mengedan dan saat pasien mengangkat
benda berat. Benjolan hilang saat pasien istirahat. Demam (-), mual (-),
muntah (-), BAB dan BAK biasa.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan di perut bawah kiri
dengan konsistensi kenyal, keluar ketika pasien berdiri, batuk, mengedan
maupun bersin. Benjolan dapat dimasukkan kembali. Pada pasien
dilakukan thumb test yang hasilnya keluar benjolan pada perut kiri
bawah. Dan pemeriksaan finger test yang hasilnya terdapat impuls pada
sisi jari pemeriksa.
PADA KASUS INI ,BERDASARKAN ANAMNESIS,
PEMERIKSAAN FISIK, DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
PASIEN DIDIAGNOSIS PRA BEDAH SEBAGAI HERNIA
INGUINALIS MEDIALIS
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
M e kanisme pd or ang se hat :
Terjadi
Jika terjadi
hernia;
Ka nalisgangguan
muncul
inguina lis
pd yg ber ja la ndiatas
mekanisme
benjolan
disertai
mir: ing di
peningkatan
Ada nya tekanan
Musc intra
ulus abdomen
oblique inte
+ rnis
lselangkangan
kelemahan otot dinding
a bdominalis yg me kanan
abdomen dan
nutup a(faktor
nulus
kadang
predisposisi
inte r nus
dan riwayat
turun
pada
ke tika besampai
kasus ini: pekerjaan
rkontra ksi
Fasia trdahulu pernah
a nsver sa yg meseperti
nutupini )
skrotumtr igonum Ha sse lba c h
Bi
sa
ber
sif
at
re
po
ni
bel
,
irr
ep
on
ibe
l,
str
an
gu
lat
a
ata
u
in
ka
rse
rat
a
PENATALAKSANAAN : HERNIOTOMI D/S
DILANJUTKAN DENGAN HERNIOPLASTY D/S
40
PROGNOSIS
Prognosis pada pasien ini quo ad vitam adalah dubia et bonam, quo ad
functionam adalah dubia et bonam dan quo ad sanationam adalah
bonam. Prognosis pada pasien hernia tergantung dari umur penderita,
ukuran hernia serta kondisi dari isi kantong hernia. Prognosis baik jika
infeksi luka, obstruksi usus segera ditangani. Penyulit pasca bedah
seperti nyeri pasca herniorafi, atrofi testis, dan rekurensi hernia
umumnya dapat diatasi.
KESIMPULAN