Anda di halaman 1dari 43

HERNIA INGUINALIS MEDIALIS

OLEH :
M . R A G I L PA M U N G K A S W I J AYA

PEMBIMBING:
D R R U D YA N T O , S P. B
BAB 1
PENDAHULUAN
Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.

Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia.

Sekitar 50% dari hernia inguinalis merupakan hernia


inguinalis indirek dan 25% sebagai hernia inguinalis direk
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
5
 Dinding abdomen (lapisan):
a. Kulit
b. Fascia superficialis
c. Otot dinding anterior abdomen
d. Fascia transversalis
e. Lemak extraperitoneal
f. Peritoneum parietale
ANATOMI
6

Ligamentum inguinale :
Tuberculum Ossis Pubikum – SIAS

Kanalis inguinalis berisi :


Funikulus Spermatikus pada pria atau ligamentum rotundum pada wanita
Isi dari funikulus spermatikus :
a. Vas deferens
b. A/V Spermatica
c. N. Ilioinguinal
d. Vena Pampiniformis
e. N. Iliofemoral
f. Pembuluh lymph
Filament dari N. Genitofemoralis
ANATOMI CANALIS INGUINALIS

Dinding canalis inguinalis, terdapat Dinding anterior canalis inguinalis dibentuk


dinding anterior, dinding posterior, oleh aponeurosis muskulus obliquus
dinding inferior/dasar, dan dinding externus abdominis.
superior/atap . Dinding posterior canalis inguinalis dibentuk
oleh fascia transversalis
. Dinding inferior canalis inguinalis dibentuk
oleh lipatan pinggir bawah aponeurosis
muskulus obliquus externus abdominis
yang disebut ligamentum inguinale dan
ujung medialnya disebut ligamentum
lacunare
Dinding superior canalis inguinalis dibentuk
oleh serabut-serabut terbawah muskulus
obliquus internus abdominis dan muskulus
transversus abdominis yang melengkung
ANATOMI
8

Trigonum inguinale ( Hesselbach ):

• tepi lateral muskulus rektus


Medial abdominis (linea semilunaris)

• arteri dan vena epigastrika


Lateral
• Ligamentum inguinale
Inferior
9
DEFINISI
10

HERNIA, adalah :
 suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah (defek) yang diliputi
oleh dinding.
Hernia terdiri atas :
 Cincin
 Kantong
 Isi hernia.
KLASIFIKASI
11

HERNIA
INGUINALIS

DIRECT INDIRECT
(MEDIAL) (LATERAL)
12
ETIOLOGI
13

Penyebabnya dibedakan atas 2, yaitu :


 Didapat (akuisita) dan Kongenital

Faktor Predisposisi :
 Hereditas
 Jenis Kelamin
 Usia
 Keadaan Badan
PATOFISIOLOGI
14

Mekanisme proteksi :
a. Kanalis inguinalis yang berjalan miring
b. Struktur m.oblikus internus abdominis yang menutup annulus
inguinalis internus ketika berkontraksi
c. Adanya fasia transversa yang kuat yang menutupi trigonum
Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot.

Faktor Kausal :
 prosesus vaginalis yang terbuka,
 ↑ tekanan intra abdomen
 kelemahan otot dinding perut krn usia
MANIFESTASI KLINIS


● Terdapat benjolan dilipat paha yang timbul pada waktu
mengedan, batuk, bersin, berdiri, mengangkat berat dan

HIL ●

hilang setelah berbaring (apabila masih reponibel)
Nyeri atau rasa tidak enak di daerah epigastrium atau para
umbilical sewaktu segmen usus halus masuk ke kantong hernia

● Mual, muntah, kolik bila terjadi inkaserasi ataupun strangulasi


● Pada umumnya hernia direct akan memberikan
HIM gejala yang sedikit dibandingkan hernia ingunalis
lateralis
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN FISIK

INSPEKSI PALPASI PERKUSI


Hernia reponibel : benjolan Titik tengah antara SIAS Bila didapatkan perkusi
dilipat paha muncul pada dengan tuberkulum pubicum perut kembung maka harus
waktu berdiri, batuk, bersin ditekan lalu pasien disuruh dipikirkan kemungkinan
atau mengedan dan mengejan. Jika terjadi hernia strangulata.
menghilang setelah berbaring penonjolan di sebelah medial
HIL: muncul benjolan di regio maka itu HIM.
inguinalis yang berjalan dari Titik yang terletak di sebelah AUSKULTASI
lateral ke medial, tonjolan lateral tuberkulum pubikum Hiperperistaltis didapatkan
berbentuk lonjong. ditekan lalu pasien disuruh pada auskultasi abdomen
HIM : tonjolan biasanya mengejan jika terlihat pada hernia yang mengalami
terjadi bilateral, berbentuk benjolan di lateral titik yang obstruksi usus (hernia
bulat. kita tekan maka dapat itu HIL. inkarserata).
PEMERIKSAAN TAMBAHAN

Pemeriksaan Finger Test Pemeriksaan Ziemen Test Pemeriksaan Thumb Test


Menggunakan jari ke 2 atau Posisi berbaring, bila ada Anulus internus ditekan
jari ke 5. Dimasukkan lewat benjolan masukkan dulu. Hernia dengan ibu jari dan
kanan diperiksa dengan tangan
skrotum melalui anulus penderita disuruh mengejan,
kanan. Penderita disuruh batuk
eksternus ke kanal inguinal. bila rangsangan pada jari ke 2 bila keluar benjolan
Penderita disuruh batuk: merupakan HIL, jari ke 3 berartiHIM. Bila tidak
Bila impuls diujung jari merupakanHIM, jari ke 4 keluar benjolan berarti HIL
berarti HIL. Bila impuls merupakan hernia femoralis.
disamping berarti jari HIM.
PENATALAKSANAAN
18

A. Pengobatan konservatif
 Reposisi dengan cara bimanual
PENATALAKSANAAN
19

Tindakan operatif, indikasi :


- Herniotomy
- Hernioplasty
- Hernioraphy
BAB 3
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. M
Umur : 57 Tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Petani
Alamat : Lr. Terusan 1 rt 44 5 ulu darat
MRS : 9 Desember 2017
Pemeriksaan : 11 Desember 2017
ANAMNESIS

KU : Benjolan di perut kiri bawah sejak 4 tahun yang


lalu.

RPS:
• Pasien mengaku muncul benjolan sejak 4 tahun yang lalu,
SMRS pasien mengaku benjolan tersebut semakin lama
semakin besar. Benjolan tersebut masih bisa dimasukkan
dan keluar saat os batuk, bersin, mengedan dan saat os
mengangkat benda berat serta benjolan hilang saat os
istirahat. Demam (-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK
biasa.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien menyangkal adanya riwayat hipertensi, DM, asma, dan


penyakit jantung.
Riwayat Keluarga

Riwayat sakit serupa : disangkal


Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat asma : disangkal
I K
IS
F
A N
S A
IK
E R
EM
P
Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Vital sign :
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,6 ℃
Status general :
Kepala :Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor, refleks
cahaya +/+
THT : Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)
Leher :Pembesaran KGB (-), JVP 5-2 cm H2O
Dada :Simetris +/+, BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-),
vesikuler normal +/+, ronki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : Datar, lemas, BU (+), distensi (-), status
lokalis
Punggung : Nyeri ketok CVA (-)
Genitalia :Tidak ada kelainan
Ekstremitas :Akral hangat (+/+), CRT < 2’
Status Lokalis
Regio :Inguinalis sinistra
Inspeksi :Tampak benjolan, tidak terdapat tanda-tanda radang
Palpasi :
Teraba masa dengan konsistensi kenyal di lipat paha kiri,
benjolan bisa keluar ketika os berdiri, batuk, mengedan
maupun bersin. Benjolan bisa dimasukkan.
Test thumb: keluar benjolan pada perut kiri bawah
Auskultasi : Tidak terdengar bunyi peristaltik usus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Hasil Nilai Normal

Hemoglobin 13,6 g/dl 14 - 16 g/dl

Leukosit 6.000/ul 5.000 - 10.000/ul

Trombosit 292.000/ul 150.000 -


400.000/ul

Hematokrit 41% 40-48%

Diff.count 0/2/3/54/36/5 0-1/1-3/2-6/50-70/


20-40/2-8

BSS 86 mg/dl < 180 mg/dl


Diagnosis Banding
- Hernia inguinalis medialis
- Hernia inguinalis lateralis
- Limfadenitis

Diagnosis Kerja
Hernia inguinalis medialis
Planning Therapy
Non medikamentosa :
Pre-Operatif :
Medikamentosa :
Bedrest
IVFD RL gttXX
Monitor tanda kali/menit
kegawatan
Inj. Ceftriaxone 2x1 amp
Operatif :
herniotomi dan Inj. Keterolac 2x1 amp
hernioplasty
Post-Operatif :
Observasi Tanda Vital
Quo ad Vitam: Dubia et
bonam
Quo ad Functionam: Dubia et
Prognosis : bonam
Dubia ad bonam Quo ad Sanationam: Bonam
FOLLOW UP (POST OP)

Tanggal 12-12-2017
S/ - Nyeri pada luka operasi
O/ - TD : 160/100 mmHg
- Nadi : 85 x/menit
-RR : 22 x/menit
-T : 36,5oC
Status Lokalis: Regio inguinalis sinistra
Luka operasi tertutup verband, rembesan darah (+), nyeri (+)
A/ Hernia Inguinalis Medialis post Hernioraphy (H1)
P/ - IVFD RL gtt 20/menit (makro)
- Foley Catether
- Ceftriaxone 2 x 1 gr / iv
- Keterolac 2 x 1 amp / iv
FOLLOW UP (POST OP)

Tanggal13-12-2017
S/ Nyeri pada luka operasi berkurang
O/ - TD : 140/80 mmHg
- Nadi : 70 x/menit
- RR : 20 x/menit
- T : 36,8oC
Status Lokalis: Regio inguinalis sinistra
Luka operasi tertutup verband, rembesan darah (-), nyeri (+)
A/ Hernia Inguinalis Medialis post Hernioraphy (H2)
P/ - IVFD RL gtt 20/menit (makro)
- Ceftriaxone 2 x 1 gr / iv
- Keterolac 2 x 1 amp / iv
A N
A S
4 H
A B BA
B M
PE
Pada kasus didapatkan seorang laki-laki berumur 57 tahun datang
dengan keluhan utama muncul benjolan di perut kiri bawah sejak 4
tahun yang lalu. Pasien mengaku benjolan tersebut semakin lama
semakin membesar. Benjolan tersebut masih bisa dimasukkan, dan
keluar saat pasien batuk, bersin, mengedan dan saat pasien mengangkat
benda berat. Benjolan hilang saat pasien istirahat. Demam (-), mual (-),
muntah (-), BAB dan BAK biasa.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan di perut bawah kiri
dengan konsistensi kenyal, keluar ketika pasien berdiri, batuk, mengedan
maupun bersin. Benjolan dapat dimasukkan kembali. Pada pasien
dilakukan thumb test yang hasilnya keluar benjolan pada perut kiri
bawah. Dan pemeriksaan finger test yang hasilnya terdapat impuls pada
sisi jari pemeriksa.
PADA KASUS INI ,BERDASARKAN ANAMNESIS,
PEMERIKSAAN FISIK, DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
PASIEN DIDIAGNOSIS PRA BEDAH SEBAGAI HERNIA
INGUINALIS MEDIALIS
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
M e kanisme pd or ang se hat :
Terjadi
Jika terjadi
hernia;
Ka nalisgangguan
muncul
inguina lis
pd yg ber ja la ndiatas
mekanisme
benjolan
disertai
mir: ing di
peningkatan
Ada nya tekanan
Musc intra
ulus abdomen
oblique inte
+ rnis
lselangkangan
kelemahan otot dinding
a bdominalis yg me kanan
abdomen dan
nutup a(faktor
nulus
kadang
predisposisi
inte r nus
dan riwayat
turun
pada
ke tika besampai
kasus ini: pekerjaan
rkontra ksi
Fasia trdahulu pernah
a nsver sa yg meseperti
nutupini )
skrotumtr igonum Ha sse lba c h

Bi
sa
ber
sif
at
re
po
ni
bel
,
irr
ep
on
ibe
l,
str
an
gu
lat
a
ata
u
in
ka
rse
rat
a
PENATALAKSANAAN : HERNIOTOMI D/S
DILANJUTKAN DENGAN HERNIOPLASTY D/S
40
PROGNOSIS

Prognosis pada pasien ini quo ad vitam adalah dubia et bonam, quo ad
functionam adalah dubia et bonam dan quo ad sanationam adalah
bonam. Prognosis pada pasien hernia tergantung dari umur penderita,
ukuran hernia serta kondisi dari isi kantong hernia. Prognosis baik jika
infeksi luka, obstruksi usus segera ditangani. Penyulit pasca bedah
seperti nyeri pasca herniorafi, atrofi testis, dan rekurensi hernia
umumnya dapat diatasi.
KESIMPULAN

Berdasarkan data anamnesis dan pemeriksaan fisik,


pasien didiagnosis kerja pra bedah sebagai Hernia
Inguinalis Medialis. Setelah dilakukan hernio repair
diagnosa post operatif adalah Hernia inguinalis
medialis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai