Kontak darah
Transfusi
Penggunaan jarum suntik
Lain-lain: akupunktur, tindik, tatto
Ibu ke anak
Proses persalinan
Pemberian ASI
Prinsip Penularan HIV
E = Exit
(virus harus keluar dari tubuh orang yang
terinfeksi)
S = Survive
(virus harus bertahan hidup diluar tubuh)
S = Sufficient
(jumlah virus harus cukup untuk dapat
menginfeksi)
E = Enter
(Virus masuk ketubuh orang lain melalui aliran
darah)
6
Penularan HIV/AIDS: Hubungan sexual tak sehat
(52%, injeksi napza (42%), transfusi, ibu ke anak.
11
Patofisiologi
HIV masuk kedalam tubuh manusia;
RNA virus berubah menjadi DNA
intermediet/DNA pro virus dengan bantuan enzim
transkripaminase, dan kemudian bergabung
dengan DNA sel yang diserang;
HIV berkembang biak dilimfosit T (CD4) maka
sistem immun tubuh sedikit demi sedikit
dihancurkan;
Setelah terinfeksi pada sebagian orang timbul
infeksi primer;
12
Masa tanpa gejala pada HIV lamanya 3-10 tahun;
Masa tanpa gejala akan memendek bila viral load
pada titik keseimbangan (set point) tinggi
Setelah masa tanpa gejala akan timbul gejala
pendahuluan yang kemudian diikuti oleh infeksi
oportunistik (IO);
IO adalah infeksi yang mengikuti perjalanan
penyakit HIV;
Dengan adanya IO maka perjalanan penyakit HIV
telah memasuki stadium AIDS.
13
Window periode
Stadium Klinis 1 :
Tidak ada gejala
Pembesaran Kelenjar Limfe Menetap
(Persistent Generalized
Lymphadenopathy)
29
Persistent generalized lymphadenopathy
Enlarged
occipital
lymph gland Enlarged
submandibular
lymph gland
Enlarged
anterior
Enlarged deep
cervical
posterior
lymph glands
cervical lymph
glands 30
Stadium Klinis 2
Berat badan menurun <10% dari BB semula
Infeksi saluran nafas berulang (sinusitis, tonsilitis,
otitis media, faringitis)
Herpes zoster
Cheilitis angularis
Ulkus oral yang berulang
Papular pruritic eruption
Dermatitis seboroika
Infeksi jamur kuku
31
Dermatitis seboroika
• Gatal
• Bersisik
• Kemerahan
• ~ P. ovale 32
Herpes zoster (shingle)
33
Infeksi jamur kuku (onikomikosis)
1. Subungual distal
2. White superfisial
3. Subungual proksimal
4. Kandida
5. Distrofik total
34
Stadium Klinis 3
35
Oral Hairy Leukoplakia
Tampak sebagai
lesi/plaque atau seperti
proyeksi rambut
bergelombang pada
bagian lateral lidah yang
tidak nyeri & tidak dapat
hilang dgn
menggosoknya
Merupakan tanda supresi
imun & prognosis jelek
Pemeriksaan
histopatologi
menunjukkan Eipstein-
Barr (EBV) intrasel
36
37
Stadium Klinis 4
HIV wasting syndrome (BB turun 10% + diare kronik
> 1 bln atau demam >1 bln yg tdk disebabkan peny lain)
Pneumonia Pneumocystis (PCP)
Pneumonia bakteri berat yg berulang
Infeksi herpes simpleks kronis (orolabial, genital atau
anorektal > 1 bulan atau viseral)
Kandidiasis esofagus (atau trakea, bronkus, paru)
TB ekstra paru
Sarkoma Kaposi
Infeksi Cytomegalovirus (CMV) (retinitis atau organ lain)
Toksoplasmosis SSP
Ensefalopati HIV
Kriptokokus ektra pulmoner termasuk meningitis
38
Stadium Klinis 4 (lanjutan)
Infeksi mikobakteri non-TB diseminata
Progressive multifocal leukoencephalopathy
Cryptosprodiosis kronis
Isosporiasis kronis
Mikosis diseminata (histoplasmosis atau
coccidioidomycosis ekstra paru)
Septikemi berulang (a.l. Salmonella non-typhoid)
Limfoma (serebral atau non Hodgkin sel B)
Karsinoma serviks invasif
Leishmaniasis diseminata atipik
Nefropati atau kardiomiopati terkait HIV yg simtomatis
39
Diagnosis
Diagnosis HIV menurut WHO :
Tes sirologi 3 x positif dengan reagen yang berbeda dan
2 gejala mayor dan 1 gejala minor.
Gejala Mayor :
1. Berat badan turun > 10%
2. Diare kronik dalam 1 bulan
3. Demam terus menerus
4. Dimentia / HIV ensefalopati
5. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologi
Gejala Minor
1. Batuk menetap > 1 bulan
2. Dermatitis generalisata
3. Kandidiasis orofaringeal
4. Herpes simplek kronik progresif
5. Limfadenopati generalisata
6. Herpes Zoster
7. Infeksi jamur berulang
42
Wasting
KONDISI HIV/AIDS
KABUPATEN DEMAK
TH.2003 – februari 2014 : 160 ODHA
MENINGGAL : 40 ORANG
Faktor Risiko
160 kasus HIV/AIDS
160 X 100 =
16.000
Populasi KUNCI yang Paling rawan tertular HIV
(HETEROSEKS, IDU, LSL , PELANGGAN WPS )
PENCEGAHAN
HIV
AIDS
Mas Rahmat nubruk
gapuro cekap semanten
atur kulo,
Katok kolor lebokke
ember… disalini clono,
Dadi koselor kudu
Ora pareng ngember ,
kudu tansah legowo..