Sosialisasi Permenpan 38
Sosialisasi Permenpan 38
REPUBLIK INDONESIA
SOSIALISASI
KOMPETENSI
MANAJERIAL & SOSIAL
KULTURAL
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NO 38 TAHUN 2017
OUTLINE
Kebijakan
01 SKJ Kompetensi
Nasional
Sosial Kultural 04
Level Profisiensi/
02
Tingkat Kemahiran
SKJ
Pengukuran dan
Pemanfaatan Kompetensi 05
Kompetensi Manajerial 03 Pengembangan
Kompetensi 06
KOMPETENSI
3 PP No 30 tahun 2019
tentang Penilaian Kinerja PNS
• Teknis Sesuai kebutuhan instansi masing-masing
KINERJA
3
1 Integritas 5 4 3 2 1
Standar Kompetensi 2 Kerja Sama 5 4 3 2 1
Jabatan Struktural 3 Komunikasi 5 4 3 2 1
5 Pelayanan Publik 5 4 3 2 1
7 Mengelola Perubahan 5 4 3 2 1
8 Pengambilan Keputusan 5 4 3 2 1
5
1 Integritas 1 2 2 3 2 3 4 5
2 Kerja Sama 1 2 2 3 2 3 4 4
3 Komunikasi 1 1 2 3 2 3 4 4
5 Pelayanan Publik 1 1 2 3 2 3 4 4
Pengembangan Diri &
6 1 1 2 3 2 3 4 4
Orang Lain
7 Mengelola Perubahan 1 1 2 3 2 3 4 4
8 Pengambilan Keputusan 1 1 2 3 2 3 4 4
Mengingatkan rekan kerja untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi;
Mampu mengingatkan, mengajak rekan Mengajak orang lain untuk bertindak sesuai etika dan kode etik.
2 kerja bertindak sesuai nilai, norma, dan Menerapkan norma-norma secara konsisten dalam setiap situasi, pada unit kerja terkecil/kelompok kerjanya;
etika organisasi
Memberikan informasi yang dapat dipercaya kebenarannya dengan cara yang pantas.
Mampu memastikan, menanamkan Memastikan anggota yang dipimpin bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi;
keyakinan bersama agar anggota yang Mampu untuk memberi apresiasi dan teguran bagi anggota yang dipimpin agar bertindak selaras dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi
3 dipimpin bertindak sesuai nilai, norma,
dan etika organisasi, dalam lingkup dan kondisi;
formal Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan sikap integritas di dalam unit kerja yang dipimpin.
Menciptakan situasi kerja yang mendorong seluruh pemangku kepentingan mematuhi nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi;
Mampu menciptakan situasi kerja yang Mendukung dan menerapkan prinsip moral dan standar etika yang tinggi, serta berani menanggung konsekuensinya;
4 mendorong kepatuhan pada nilai, Berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas penyimpangan kode etik/nilai-nilai yang dilakukan oleh orang lain, pada tataran lingkup kerja setingkat
norma, dan etika organisasi
instansi meskipun ada resiko.
Mempertahankan tingkat standar keadilan dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan sehari-hari yang dipatuhi oleh seluruh pemangku kepentingan
Mampu menjadi role model dalam pada lingkup instansi yang dipimpinnya;
5 penerapan standar keadilan dan etika di Menjadi “role model” /keteladanan dalam penerapan standar keadilan dan etika yang tinggi di tingkat nasional;
tingkat nasional
Membuat konsep kebijakan dan strategi penerapan sikap integritas dalam pelaksanaan tugas dan norma- norma yang sejalan dengan nilai strategis organisasi.
Berpartisipasi sebagai anggota tim yang baik, melakukan tugas/bagiannya, dan mendukung keputusan tim;
1 Berpartisipasi dalam kelompok kerja Mendengarkan dan menghargai masukan dari orang lain dan memberikan usulan-usulan bagi kepentingan tim; Bekerja sama dalam interaksi formal dan
informal.
Membantu orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka untuk mendukung sasaran tim;
2 Menumbuhkan tim kerja yang Berbagi informasi yang relevan atau bermanfaat pada anggota tim.; mempertimbangkan masukan dan keahlian anggota dalam tim/kelompok kerja serta
partisipatif dan efektif bersedia untuk belajar dari orang lain;
Memiliki komitmen yang tinggi untuk penyelesaian tujuan tim/hasil kerja tim.
Melihat kekuatan/kelemahan anggota tim, membentuk tim yang tepat, mengantisipasi kemungkinan hambatan, dan mencari solusi yang optimal;
3 Efektif membangun tim kerja untuk Mengupayakan dan mengutamakan pengambilan keputusan berdasarkan usulan-usulan anggota tim/kelompok, bernegosiasi secara efektif untuk upaya
peningkatan kinerja organisasi penyelesaikan pekerjaan yang menjadi target kinerja kelompok dan/atau unit kerja;
Membangun aliansi dengan para pemangku kepentingan dalam rangka mendukung penyelesaian target kerja kelompok.
Menciptakan hubungan kerja yang konstruktif dengan menerapkan norma / etos / nilai-nilai kerja yang baik di dalam dan di luar organisasi;
Menciptakan situasi kerja sama secara Meningkatkan produktivitas dan menjadi panutan dalam organisasi;
5 konsisten, baik di dalam maupun di luar Secara konsisten menjaga sinergi agar pemangku kepentingan dapat bekerja sama dengan orang di dalam maupun di luar organisasi;
instansi
Membangun konsensus untuk menggabungkan sumberdaya dari berbagai pemangku kepentingan untuk tujuan bangsa dan negara.
8
Berkomunikasi secara asertif, terampil Menyampaikan suatu informasi yang sensitif/rumit dengan cara penyampaian dan kondisi yang tepat, sehingga dapat dipahami dan diterima oleh pihak lain;
Menyederhanakan topik yang rumit dan sensitif sehingga lebih mudah dipahami dan diterima orang lain;
berkomunikasi lisan/ tertulis untuk Membuat laporan tahunan/periodik yang mudah dimengerti; Membuat surat resmi yang sistematis dan tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda; membuat
3
menyampaikan informasi yang proposal yang rinci dan lengkap;
sensitif/ rumit/ kompleks Menyampaikan informasi kepada pihak lain dengan cara-cara yang menarik, mudah dimengerti dan berbeda dari cara-cara konvensional.
Mampu mengemukakan pemikiran Mengintegrasikan informasi-informasi penting hasil diskusi dengan pihak lain untuk mendapatkan pemahaman yang sama;
multidimensi secara lisan dan tertulis Berbagi informasi dengan pemangku kepentingan untuk tujuan meningkatkan kinerja secara keseluruhan;
4 untuk mendorong kesepakatan dengan Menuangkan pemikiran/konsep yang multidimensi dalam bentuk tulisan formal;
tujuan meningkatkan kinerja secara Menyampaikan informasi secara persuasif untuk mendorong pemangku kepentingan sepakat pada langkah-langkah bersama dengan tujuan meningkatkan kinerja
keseluruhan secara keseluruhan.
Menghilangkan hambatan komunikasi, mampu berkomunikasi dalam isu-isu nasional yang memiliki resiko tinggi, menggalang hubungan dalam skala strategis di
Menggagas sistem komunikasi yang tingkat nasional;
5 terbuka secara strategis untuk mencari Menggunakan saluran komunikasi formal dan non formal guna mencapai kesepakatan dengan tujuan meningkatkan kinerja di tingkat instansi/nasional;
solusi dengan tujuan meningkatkan
kinerja Menggagas sistem komunikasi dengan melibatkan pemangku kepentingan sejak dini untuk mencari solusi dengan tujuan meningkatkan kinerja di tingkat
instansi/nasional. 9
Mendorong unit kerja mencapai target Mendorong unit kerja di tingkat instansi untuk mencapai kinerja yang melebihi target yang ditetapkan;
4 yang ditetapkan atau melebihi hasil kerja Memantau dan mengevaluasi hasil kerja unitnya agar selaras dengan sasaran strategis instansi;
sebelumnya Mendorong pemanfaatan sumber daya bersama antar unit kerja dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencaian target organisasi.
Memastikan kualitas sesuai standar dan keberlanjutan hasil kerja organisasi yang memberi kontribusi pada pencapaian target prioritas nasional;
5 Meningkatkan mutu pencapaian kerja
Memastikan tersedianya sumber daya organisasi untuk menjamin tercapainya target prioritas instansi/nasional;
organisasi
Membuat kebijakan untuk menerapkan metode kerja yang lebih efektif-efisien dalam mencapai tujuan prioritas nasional.
10
Memahami, mendeskripsikan pengaruh dan hubungan/kekuatan kelompok yang sedang berjalan di organisasi (aliansi atau persaingan), dan dampaknya terhadap unit kerja
Mampu memanfaatkan kekuatan kelompok untuk menjalankan tugas pemerintahan secara profesional dan netral, tidak memihak;
3 serta memperbaiki standar pelayanan publik Menggunakan keterampilan dan pemahaman lintas organisasi untuk secara efektif memfasilitasi kebutuhan kelompok yang lebih besar dengan cara-cara yang mengikuti standar
objektif, transparan, profesional, sehingga tidak merugikan para pihak di lingkup pelayanan publik unit kerjanya;
di lingkup unit kerja
Mengimplementasikan cara-cara yang efektif untuk memantau dan mengevaluasi masalah yang dihadapi pemangku kepentingan/masyarakat serta mengantisipasi kebutuhan
mereka saat menjalankan tugas pelayanan publik di unit kerjanya.
Mampu memonitor, mengevaluasi, Memahami dan memberi perhatian kepada isu-isu jangka panjang, kesempatan atau kekuatan politik yang mempengaruhi organisasi dalam hubungannya dengan
memperhitungkan dan mengantisipasi dunia luar, memperhitungkan dan mengantisipasi dampak terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan publik secara objektif, transparan, dan professional dalam lingkup
dampak dari isu-isu jangka panjang, organisasi;
4 kesempatan, atau kekuatan politik dalam hal Menjaga agar kebijakan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh instansinya telah selaras dengan standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif,
pelayanan kebutuhan pemangku serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik;
kepentingan yang transparan, objektif, dan Menerapkan strategi jangka panjang yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan dalam menyusun kebijakan dengan mengikuti standar objektif, netral,
profesional tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan, tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok.
Mampu memastikan kebijakan kebijakan
pelayanan publik yang menjamin Mampu menciptakan kebijakan kebijakan pelayanan publik yang menjamin terselenggaranya pelayanan publik yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta
terselenggaranya pelayanan publik yang tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik;
5 objektif, netral, tidak memihak, tidak Menginternalisasikan nilai dan semangat pelayanan publik yang mengikuti standar objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan, tidak terpengaruh kepentingan
diskriminatif, serta tidak terpengaruh pribadi/kelompok kepada setiap individu di lingkungan instansi/nasional;
kepentingan pribadi/kelompok/partai Menjamin terselenggaranya pelayanan publik yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik. 11
politik.
Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri dan menyeleksi sumber serta metodologi pembelajaran yang diperlukan;
1 Pengembangan diri Menunjukkan usaha mandiri untuk mempelajari keterampilan atau kemampuan baru dari berbagai media pembelajaran;
Berupaya meningkatkan diri dengan belajar dari orang-orang lain yang berwawasan luas di dalam organisasi.
Meningkatkan kemampuan bawahan Meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh, instruksi, penjelasan dan petunjuk praktis yang jelas kepada bawahan dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan;
2 dengan memberikan contoh dan
penjelasan cara melaksanakan suatu Membantu bawahan untuk mempelajari proses, program atau sistem baru;
pekerjaan Menggunakan metode lain untuk meyakinkan bahwa orang lain telah memahami penjelasan atau pengarahan.
Memberikan tugas-tugas yang menantang pada bawahan sebagai media belajar untuk mengembangkan kemampuannya;
Mengamati bawahan dalam mengerjakan tugasnya dan memberikan umpan balik yang objektif dan jujur; melakukan diskusi dengan bawahan untuk
3 Memberikan umpan balik, membimbing memberikan bimbingan dan umpan balik yang berguna bagi bawahan;
Mendorong kepercayaan diri bawahan; memberikan kepercayaan penuh pada bawahan untuk mengerjakan tugas dengan caranya sendiri; memberi
kesempatan dan membantu bawahan menemukan peluang untuk berkembang.
Menyusun program pengembangan jangka panjang bersama-sama dengan bawahan, termasuk didalamnya penetapan tujuan, bimbingan, penugasan
Menyusun program pengembangan dan pengalaman lainnya, serta mengalokasikan waktu untuk mengikuti pelatihan / pendidikan / pengembangan kompetensi dan karir;
4 jangka Ppnjang dalam rangka
Melaksanakan manajemen pembelajaran termasuk evaluasi dan umpan balik pada tataran organisasi;
mendorong manajemen pembelajaran
Mengembangkan orang-orang disekitarnya secara konsisten, melakukan kaderisasi untuk posisi-posisi di unit kerjanya.
Menciptakan situasi yang mendorong Menciptakan situasi yang mendorong individu, kelompok, unit kerja untuk mengembangkan kemampuan belajar secara berkelanjutan di tingkat instansi;
organisasi untuk mengembangkan Merekomendasikan/memberikan penghargaan bagi upaya pengembangan yang berhasil, memastikan dukungan bagi orang lain dalam mengembangkan
5 kemampuan belajar secara
berkelanjutan dalam rangka mendukung kemampuan dalam unit kerja di tingkat instansi;
Memberikan inspirasi kepada individu atau kelompok untuk belajar secara berkelanjutan dalam penerapan di tingkat instansi.
pencapaian hasil 12
Sadar mengenai perubahan yang terjadi di organisasi dan berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut;
1 Mengikuti perubahan
dengan arahan Mengikuti perubahan secara terbuka sesuai petunjuk/pedoman;
Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode/proses baru dengan bimbingan orang lain.
Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode/proses baru selaras dengan ketentuan yang berlaku tanpa arahan orang lain;
2 Mengikuti perubahan secara mandiri Mengembangkan kemampuan diri untuk menghadapi perubahan;
Cepat dan tanggap dalam menerima perubahan.
Mengarahkan unit kerja untuk lebih siap dalam menghadapi perubahan termasuk memitigasi risiko yang mungkin terjadi;
4 Memimpin perubahan pada unit kerja Memastikan perubahan sudah diterapkan secara aktif di lingkup unit kerjanya;
Memimpin dan memastikan penerapan program-program perubahan di berbagai unit kerja dalam lingkup unit kerjanya.
Memimpin, menggalang dan Membuat kebijakan-kebijakan yang mendorong perubahan yang berdampak pada pencapaian sasaran prioritas nasional;
menggerakkan dukungan pemangku
5 Menggalang dan menggerakkan dukungan para pemangku kepentingan untuk mengimplementasikan perubahan yang telah ditetapkan;
kepentingan untuk menjalankan
perubahan secara berkelanjutan pada Secara berkelanjutan, mencari cara-cara baru untuk memberi nilai tambah bagi perubahan yang tengah dijalankan agar memberi manfaat yang lebih besar bagi
tingkat instansi/nasional para pemangku kepentingan.
13
Melakukan analisis secara mendalam terhadap informasi yang tersedia dalam upaya mencari solusi;
2 Menganalisis masalah secara mendalam Menerapkan analisis yang seksama terhadap masalah-masalah yang harus dievaluasi secara mendalam;
Mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil kesimpulan; membuat keputusan operasional berdasarkan kesimpulan dari berbagai sumber
informasi sesuai dengan pedoman yang ada.
15
Nama Kompetensi: P E R E K AT B A N G S A
Merupakan kemampuan pegawai dalam:
Mempromosikan sikap
toleransi, keterbukaan
Peka terhadap perbedaan
individu atau kelompok
Mampu menjadi masyarakat
perpanjangan tangan
pemerintah dalam Membangun hubungan sosial
mempersatukan masyarakat psikologis dengan masyarakat di
tengah kemajemukan Indonesia
16
Jabatan Pengawas Aktif mengembangkan sikap 1. Perilaku peduli akan nilai-nilai keberagaman dan menghargai perbedaan.
JF Pertama 2 saling 2. Membangun hubungan baik antar individu dalam organisasi dan pemangku kepentingan.
JF Mahir (Dasar) menghargai, menekankan 3. Bersikap tenang, mengendalikan emosi, dalam menghadapi pertentangan.
JF Terampil persamaan dan persatuan
17
SASARAN
ASN Kementerian Keuangan sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa
KE
BI Pengembangan Kompetensi:
Kode Etik dan Perilaku (PMK 190/2018) Penyediaan sarana kerja yang
Leadership Framework, responsif gender dan peduli anak
JA Manajemen Pengembangan SE Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dan
kompetensi sosial kultural di lingkungan Kemenkeu
KA SDM (PMK 216/2018) Bela Negara bagi PNS (SE-12/2019)
sebagai salah satu unsurnya (SE-3/2018)
N SE Panduan Aktivitas dan Penggunaan
(PMK Leaders Factory (PMK Dialog Kinerja Individu (KMK
Media Sosial Bagi Pegawai Kementerian
191/2018)) No 590 tahun 2016) Keuangan (SE-16/2018) Peringatan acara hari nasional:
menggunakan pakaian daerah
Kompetensi Sosial Kultural di Latsar Penegakan Disiplin
lingkungan Kemenkeu (KMK Three lines of defense (Manajemen unit Program CSR Kementerian
No. 954/KMK.01/2019) Pengembangan Karier: Digital kerja dan seluruh pegawai unit kerja yang Keuangan
Footprint sebagai data dukung bersangkutan, UKI, Itjen)
untuk pola mutasi
Whistle blowing system
KOMPETENSI
SISTEM SISTEM SISTEM
SOSIAL
PENGEMBANGAN PENGENDALIAN PENDUKUNG
K U LT U R A L
Nilai-nilai Kementerian Keuangan (IProSPeK) sebagai landasan pedoman utama pegawai dalam bekerja
PEDOMAN
DASAR
Sistem Merit merupakan kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis 18
kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
NILAI-NILAI KEMENKEU DALAM KONTEKS SOSIAL KULTURAL
Nilai – Nilai Kemenkeu sebagai ”way of life”, pedoman utama dalam bekerja dalam rangka mendukung penguatan kompetensi sosial kultural, yang
sejalan dengan Kode Etik dan Kode Perilaku serta Bela negara
Perilaku utama:
Perilaku utama: Bekerja dengan hati
Peka dan empati terhadap perbedaan serta bersikap tenang dalam
Menjaga martabat dan tidak menghadapi konflik/perbedaan
melakukan hal-hal tercela Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi
Menjunjung tinggi sikap toleransi, menjaga harga diri
pihak lain dalam lingkungan keberagaman
Menghindari konflik yang disebabkan karena
kepentingan pribadi,kelompok/golongan
Perilaku utama:
Bijak bermedsos
Tidak melakukan bullying Memiliki sangka baik, saling percaya dan
menghormati
Menghormati dan menghargai perbedaan politik, ras, warna
kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur,
Perilaku utama: atau kondisi kecacatan
Mengembangkan inovasi dan kreativitas
Terbuka terhadap informasi baru, seperti Perilaku utama:
ingin belajar tentang
Melayani dengan berorientasi pada kepuasan
perbedaan/kemajemukan masyarakat
Tidak menghalangi kreativitas/pendapat pemangku kepentingan
yang bernilai tambah bagi kemajuan Tidak membeda-bedakan stakeholder dengan tetap focus dan
organisasi berikap adil dalam memberikan pelayanan
“Kemenkeu akan menjadi intitusi yang living the values not only printing the values” - SMI 19
Perlunya penguatan peran organisasi untuk Terlibat dalam kegiatan CSR Pembentukan forum- Penguatan pembinaan mental
memfasilitasi budaya keberagaman (Kemenkeu Mengajar, relawan forum yang dan rohani, pembinaan
kegiatan sosial, program memfasilitasi tempat ibadah
Seminggu Bersama Keluarga keberagaman
Kemenkeu)
20
Metode Pengukuran
22
23
Metode terstandar yang dilakukan untuk mengukur kompetensi dan prediksi keberhasilan pegawai
dalam suatu jabatan dengan menggunakan beberapa alat ukur atau simulasi berdasarkan kompetensi
jabatan dan dilakukan oleh beberapa orang Assessor
Pengertian
24
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH
PESERTA DALAM PELAKSANAAN INTAKE
AC
Memperhatikan instruksi
yang diberikan oleh Berusahalah menjadi
Assessor dalam Peserta diri sendiri
mengerjakan penugasan
Bersikap positif dan selalu aktif terlibat dalam semua simulasi
25
PEMANFAATAN KOMPETENSI
Pemanfaatan
Kategori Penilaian
Kategori Penilaian Kompetensi (Sesuai Per. BKN no. 26/2019)
No.
Pemetaan Jabatan
1 Optimal (JPM ≥ 90%)
2 Cukup Optimal (JPM 78% s/d < 90%)
3 Kurang Optimal (JPM < 78%)
26
Pengembangan:
Hasil • Atasan langsung (DKI)*
Gap kompetensi
pengukuran • Program pengembangan di BPPK **
kompetensi • Program pengembangan di Unit kerja masing-masing
Keterangan: