Anda di halaman 1dari 25

www.NetworkCommunity(NC).

com

To
?

Loading...
SUKU ACEH

CREATED BY :
ANNISA DWI PUTRI
FETRICIA RAMADHANNY
ISNAWATI
KHOIRUNNISA

XI TKJ 1
PETA KONSEP
Sejarah Masuknya Islam
Sejarah
Agama Suku Aceh

Keluarga Batih

Aceh Kekerabatan Hukum Adat Suku Aceh

Adat-Istiadat Suku Aceh

Tari-tarian Suku Aceh

Rumah Adat Suku Aceh


Kesenian
Pakaian dan Senjata Adat Suku
Aceh
Bahasa dan makanan minuman
aceh
Sejarah Masuknya Islam
Lahirnya agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, pada abad ke-7 M,
menimbulkan suatu tenaga penggerak yang luar biasa, yang pernah dialami oleh
umat manusia.Pendapat lama sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke-13
M dan pendapat baru menyatakan bahwa Islam masuk pertama kali ke Indonesia
pada abad ke-7 M.Namun yang pasti, hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa
daerah Indonesia yang mula-mula dimasuki Islam adalah daerah Aceh.
Datangnya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai, dapat dilihat melalui
jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan tarekat, serta jalur
kesenian dan pendidikan, yang semuanya mendukung proses cepatnya Islam masuk
dan berkembang di Indonesia.
Kegiatan pendidikan Islam di Aceh lahir, tumbuh dan berkembang bersamaan
dengan berkembangnya Islam di Aceh. Konversi massal masyarakat kepada Islam
pada masa perdagangan disebabkan oleh Islam merupakan agama yang siap pakai,
asosiasi Islam dengan kejayaan, kejayaan militer Islam, mengajarkan tulisan dan
hapalan, kepandaian dalam penyembuhan dan pengajaran tentang moral.
Agama Suku Aceh
 Agama Yang Berlaku Di Aceh
Sejak Maret 2001 telah diberlakukan hukum syariat Islam di Aceh. Hukum yang salah
satunya berlaku yaitu, hukum cambuk bagi kasus peenjudi. kondisi Aceh dalam kehidupan
sehari – hari dalam penerapan tentang Syariat Islam yang berlaku diantaranya :
Hampir sebagian besar wanita Aceh ketika di tempat umum ataupun berkendaraan selalu
menggunakan jilbab atau minimal kerudung dan biasanya menggunakan baju lengan panjang.
Jarang sekali terlihat pria yang menggunakan celana pendek (celana hawaii) di tempat
umum,
minuman beralkohol Sangat sulit untuk ditemukan di daerah aceh walaupun kadar
alkoholnya kecil. Itu dikarenakan Aceh adalah salah satu provinsi yang mempunyai tiang
agama ( islam ) yang sangat kokoh.
Beberapa tempat rekreasi untuk umum seperti pantai Ujong Bate ditutup pintu
masuknya bahkan dipalang dengan sebuah pagar kawat sehingga tidak ada orang yang dapat
menikmati keindahan pantai tersebut. Mungkin pantai Ujong Bate ditutup karena sering
dijadikan ajang berbuat mesum.
Keluarga Batih
• Keluarga Batih
Sistem kelompok keluarga masyarakat aceh umumnya menganut sistim keluarga batih.
Rumah tangga terdiri atas keluarga kecil, yaitu ayah, ibu, dan anak-anak yang belum kawin.
Apabila anak sudah kawin, ia akan mendirikan rumah tangga sendiri sebagai keluarga batih
pula. Seseorang yang baru kawin tidak berapa lama menetap bersama-sama dalam keluarga
batih orang tua atau mertuanya.
Hukum Adat Suku Aceh
 Hukum yang Berlaku Di aceh
Hukum yang Berlaku Di aceh yaitu hukum yang didasari oleh syariat islam dimana
hendaknya jangan bertentangan dengan hukum Islam. Islam tidak pernah memberatkan atau
mempersulit penganutnya. Hukum adat di Aceh selalu berpedoman kepada alquran dan
assunnah. Hal ini juga sesuai dengan qanun NAD nomor 7 tahun 2000 bab II pasal 2.
Dalam hukum adat semua jenis pelanggaran memiliki jenjang penyelesaian yang selalu
dipakai dan ditaati masyarakat. Hukum dalam adat Aceh tidak langsung diberikan begitu saja
meskipun dalam hukum adat juga mengenal istilah denda. Dalam hukum adat yang berlaku di
Aceh jenis penyelesaian masalah dan sanksi dapat dilakukan dengan 3 langkah yaitu:
• Dengan menasihati pelanggar terlebih dahulu.
• Tahap kedua teguran, lalu pernyataan maaf oleh yang bersalah di hadapan orang banyak
(biasanya di meunasah/ mesjid),
• kemudian baru dijatuhkan denda.
Artinya, denda sekian rupiah pun tidak langsung dijatuhkan kepada pelanggar. Jenjang
penyelesaian ini berlaku pada siapa pun, juga perangkat adat sekalipun.
Adat-Istiadat Suku Aceh
Aceh adalah salah satu provinsi di Indonesia yang sangat menjunjung tinggi adat istiadat
dalam masyarakatnya. Hal ini terlihat dengan masih berfungsinya institusi-institusi adat di
tingkat gampông atau mukim. Meskipun Undang-undang no 5 tahun 1975 berusaha
menghilangkan fungsi mukim, keberadaan Imum Mukim ( Ureueng Aceh ) di Aceh masih tetap
diakui dan berjalan.
Institusi di tingkat gampông atau mukim merupakan lembaga pemerintahan,
yang berperan untuk menyelesaikan masalah yang ada secara adat yang berlaku dalam
masyarakatnya. Pengelolaan sumber daya alam pun di atur oleh lembaga adat yang sudah
terbentuk.
Lembaga-lembaga adat dimaksud antara lain :
 Panglima Uteun,
 Panglima Laot,
 Keujruen Blang,
EXT
 Haria Pekan, N
 Petua Sineubok.
Dijelaskan dalam bab XIII pasal 98, bahwa Semua lembaga lembaga adat berfungsi
dan berperan sebagai wahana partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan Aceh di bidang keamanan, ketenteraman, kerukunan, dan ketertiban
masyarakat. NEXT

Lahirnya UU no.11 tahun 2006 memperlihatkan pemerintah Indonesia telah mulai


berpihak kepada rakyat Aceh. Disana mulai diakui keberadaan mukim dan gampông
serta lembaga adat lainnya. Jika lembaga adat ini diberikan wewenang sesuai undang-
undang dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat, niscaya sumber daya alam di
gampông tersebut lestari dan terjaga.
Namun, Lembaga-lembaga adat itu sekarang terkesan hilang dalam masyarakat
Aceh, karena derasnya arus globalisasi dan westernisasi yang mencoba merubah
peradaban masyarakat Aceh. Sedangkan, jika lembaga-lembaga adat tersebut
dihidupkan pada suatu gampông, kampung tersebut akan tetap kokoh seperti jayanya
masa-masa kesultanan Aceh karena hukum adat selalu pro rakyat
 Upacara Agama

Upacara Adat Membangun Rumah Upacara adat adalah sejenis kegiatan yang
dilakukan oleh masyarakat secara turun-temurun yang telah menjadi kebiasaan
mereka. Upacara adat dalam mendirikan rumoh Aceh banyak dipengaruhi oleh
kebudayaan Hindu dan Islam. Sebab di samping diadakannya do’a-do’a sesuai
menurut ajaran Islam, dalam upacara tersebut juga terlihat adanya unsur-unsur
kepercayaan terhadap roh-roh gaib dan benda-benda yang dianggap keramat.

Upacara adat dalam mendirikan rumoh Aceh dilaksanakan secara tiga tahap,
yaitu :
 Pertama dilaksanakan pada saat pengambilan bahan-bahan rumah dari hutan.

 Tahap kedua ketika hendak mendirikan rumah dan


 Tahap yang ketiga dilaksanakan upacara adat ketika rumah adat telah siap untuk
dihuni/ditempati.
Tari-tarian Suku Aceh
Seni tari Aceh mempunyai keistimewaan & keunikan tersendiri. Ciri-ciri Tari
Aceh antara lain :
 Pada mulanya hanya dilakukan dalam upacara-upacara tertentu yang bersifat
ritual bukan tontonan
 Kombinasi yang serasi antara tari, musik, dan sastra
 Ditarikan secara berkelompok dengan arena yang terbatas
 Pengulangan gerakan dalam pola gerak yang sederhana
 Waktu penyajian relatif panjang.

Provinsi Aceh yang memiliki setidaknya 10 suku bangsa, memiliki kekayaan tari-
tarian yang sangat banyak dan juga sangat mengagumkan. Beberapa tarian yang
terkenal di tingkat nasional dan bahkan dunia merupakan tarian yang berasal dari
Aceh, seperti Tari Rateb Meuseukat dan Tari Saman.
 Tari Ratéb Meuseukat

Tari ini diciptakan gerak dan gayanya oleh anak Teungku Abdurrahim alias Habib
Seunagan (Nagan Raya), sedangkan syair atau ratéb-nya diciptakan oleh Teungku Chik di Kala,
seorang ulama di Seunagan, yang hidup pada abad ke XIX. Isi dan kandungan syairnya terdiri
dari sanjungan dan puji-pujian kepada Allah dan sanjungan kepada Nabi, dimainkan oleh
sejumlah perempuan dengan pakaian adat Aceh. Tari ini banyak berkembang di Meudang Ara
Rumoh Baro di kabupaten Aceh Barat Daya.
Pada mulanya Ratéb Meuseukat dimainkan sesudah selesai mengaji pelajaran agama
malam hari, dan juga hal ini tidak terlepas sebagai media dakwah. Permainannya dilakukan
dalam posisi duduk dan berdiri. Pada akhirnya juga permainan Ratéb Meuseukat itu
dipertunjukkan juga pada upacara agama dan hari-hari besar, upacara perkawinan dan lain-
lainnya yang tidak bertentangan dengan agama.

NEXT
 Tari Saman

Tari Saman adalah sebuah tarian yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-
peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan
bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi
Muhammad SAW.
Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini
mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan
kebersamaan.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari
pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut
dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua
grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti
gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.
Rumah Adat Suku Aceh
Rumah aceh (Rumah Tradisional Melayu Aceh )

Asal-Usul
Kepercayaan individu atau masyarakat dan kondisi alam di mana individu atau masyarakat hidup
mempunyai pengaruh signifikan terhadap bentuk arsitektur bangunan, rumah, yang dibuat. Pintu utama
Rumoh Aceh tingginya selalu lebih rendah dari ketinggian orang dewasa. Biasanya ketinggian pintu ini
hanya berukuran 120-150 cm sehingga setiap orang yang masuk ke Rumoh Aceh harus menunduk.
Namun, begitu masuk, kita akan merasakan ruang yang sangat lapang karena di dalam rumah tak ada
perabot berupa kursi atau meja. Semua orang duduk bersila di atas tikar ngom (dari bahan sejenis
ilalang yang tumbuh di rawa) yang dilapisi tikar pandan. NEXT
 
Rumoh Aceh bukan sekadar tempat hunian, tetapi merupakan ekspresi keyakinan terhadap
Tuhan dan adaptasi terhadap alam. Oleh karena itu, melalui Rumoh Aceh kita dapat melihat
budaya, pola hidup, dan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat Aceh. Adaptasi masyarakat
Aceh terhadap lingkungannya dapat dilihat dari bentuk Rumoh Aceh yang berbentuk panggung,
tiang penyangganya ang terbuat dari kayu pilihan, dindingnya dari papan, dan atapnya dari
rumbia. Pemanfaatan alam juga dapat dilihat ketika mereka hendak menggabungkan bagian-
bagian rumah, mereka tidak menggunakan paku tetapi menggunakan pasak atau tali pengikat
dari rotan. Walaupun hanya terbuat dari kayu, beratap daun rumbia, dan tidak menggunakan
paku, Rumoh Aceh bisa bertahan hingga 200 tahun.

Pengaruh keyakinan masyarakat Aceh terhadap arsitektur bangunan rumahnya dapat dilihat
pada orientasi rumah yang selalu berbentuk memanjang dari timur ke barat, yaitu bagian depan
menghadap ke timur dan sisi dalam atau belakang yang sakral berada di barat. Arah Barat
mencerminkan upaya masyarakat Aceh untuk membangun garis imajiner dengan Ka‘bah yang
berada di Mekkah. Selain itu, pengaruh keyakinan dapat juga dilihat pada penggunaan tiang-
tiang penyangganya yang selalu berjumlah genap, jumlah ruangannya yang selalu ganjil, dan anak
tangganya yang berjumlah ganjil.
Pakaian dan Senjata Adat Suku
Aceh
 Baju Adat Aceh.

Pengantin laki-laki (linto baro) maupun pengantin perempuan (dara baro),


keduanya sama-sama menggunakan baju, celana panjang dan sarung songket. Bahan
dasar pakaian pengantin ini dahulu ditenun dengan benang sutera. Pada masa
sekarang bahan pakaian banyak yang terbuat dari kain katun, nilon, planel dan
sebagainya. Bagi pengantin laki-laki baju dan celana berwarna hitam, sedangkan
pengantin perempuan baju berwarna merah atau kuning dengan celana panjang
hitam.
NEXT
pakaian-adat-gayo lengan-pendek. aneuk-jamee

EXT
busana-adat-pernikahan-gayo. aceh-barat N
 Senjata Adat

Rencong (Bahasa Aceh: reuncong) adalah senjata tajam belati tradisional Aceh, di pulau
Sumatera Indonesia bentuknya menyerupai huruf "L". Rencong termasuk dalam kategori
belati yang berbeda dengan pisau atau pedang. Rencong memiliki kemiripan rupa dengan
keris. Panjang mata pisau rencong dapat bervariasi dari 10 cm sampai 50 cm. Matau pisau
tersebut dapat berlengkung seperti keris, namun dalam banyak rencong, dapat juga lurus
seperti pedang. Rencong dimasukkan ke dalam sarung belati yang terbuat dari kayu, gading,
tanduk, atau kadang-kadang logam perak atau emas. Dalam pembawaan, rencong diselipkan
di antara sabuk di depan perut pemakai. Rencong memiliki tingkatan; untuk raja atau sultan
biasanya sarungnya terbuat dari gading dan mata pisaunya dari emas dan berukirkan sekutip
ayat suci dari Alquran agama Islam. Sedangkan rencong-rencong lainnya biasanya terbuat dari
tanduk kerbau ataupun kayu sebagai sarungnya, dan kuningan atau besi putih sebagai
belatinya.
Bahasa Suku Aceh
Bahasa Aceh adalah bagian dari rumpun bahasa Austronesia.Bahasa ini dituturkan di
Aceh, mayoritas sebagian besa wilayah di pesisir ujung utara Sumatera
Rumpun bahasa Austronesia

Secara harafiah, Austronesia berarti "Kepulauan Selatan" sedangkan untuk bahasa Latin
austrālis yang mempunyai arti "selatan" dan bahasa Yunani nêsos yang berarti "pulau".
Austronesia mengacu pada wilayah geografis yang penduduknya menuturkan bahasa-bahasa
Austronesia. Wilayah tersebut yaitu Pulau Formosa, Kepulauan Nusantara (termasuk Filipina),
Mikronesia, Melanesia, Polinesia, dan Pulau Madagaskar. yang sangat luas penyebarannya di
dunia. Dari Taiwan dan Hawai di ujung utara sampai Selandia Baru (Aotearoa) di ujung selatan
dan dari Madagaskar di ujung barat sampai Pulau Paskah (Rapanui) di ujung timur.
MAKANAN KHAS ACEH

TIMPHAN DAN MIE ACEH


MINUMAN KHAS ACEH

KOPI KHAS ACEH


Sekian .......

Dan

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai