Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan Power Point
ini yaang berjudul “kata ulang” .
Power Point ini kami buat guna menyelesaikan tugas mata kuliah bahasa indonesia. Power Point ini berisi tentang pengertian kata
ulang, macam-macam kata ulang, makna kata ulang, prinsip kata ulang dan contoh kata ulang yang diserap menjadi kaidah
bahasa indonesia yang disempurnakan dan lain-lain.
Dalam hal ini, kami menyadari bahwa Power Point ini tentunya memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala
kerendahan hati meminta maaf bila banyak kekurangan dan lain sebagainya dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna untuk perbaikan daan penyempurnaan kedepannya. Kami pun berharap agar Power Point ini dapat memberikan informasi
serta wawasan untuk para pembaca. Akhir kata kami mengucapkn selamat menyimak Power Point dari kelompok kami ini dan
semoga materi yang ada dalam Power Point ini dapat bermanfaat untuk kedepannya.
PENGERTIAN KATA ULANG
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata artinya unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan
perwujudan dari kesatuan perasaan dan pikiran yang bisa digunakan dalam berbahasa. Dan arti dari kata “ulang” yaitu kata
yang terjadi sebagai hasil reduplikasi, misalnya; sehari-hari, dedaunan dan lain sebagainya. Berdasarkan itu bisa diambil
kesimpulan bahwa, Kata ulang ialah kata yang terjadi pengulangan pada kata dasarnya.
Kata ulang adalah bentuk kata yang diperoleh melalui proses reduplikasi atau pengulangan, baik secara keseluruhan, sebagian,
maupun perubahan. Kata berulang atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun
sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Pengulangan dapat dilakukan terhadap kata dasar, kata berimbuhan,
maupun kata gabung. Kata ulang adalah kata yang telah mengalami proses reduplikasi. Untuk membedakannya dengan bentuk
ulang yang bukan kata ulang adalah bahwa kata ulang sebagai ciri utamanya adalah pasti memiliki kata dasar.
PENGERTIAN KATA ULANG
Menurut beberapa ahli
Soedjito (1995:109)
Pengulangan yaitu proses pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar, baik secara utuh atau sebagian, baik dengan variasi fonem atau tidak
Ramlan (1985:57)
Proses pengulangan atau reduplikasi yaitu pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya atau sebagiannya, baik dengan variasi fonem atau tidak.
Muslich (1990:48)
Proses pengulangan yaitu peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya atau sebagian, baik bervariasi fonem
atau tidak, baik berkombinasi dengan afiks atau tidak.
Solichi (1996:9)
Proses pengulangan yaitu pengulangan satuan gramatikal, baik selurunya atau sebagiannya, baik dengan variasi fonem atau tidak.
Soepeno (1982:20)
Kata ulang yaitu kata hasil perulangan bentuk dasar baik seluruhnya atau sebagian, baik dengan variasi fonem atau tidak.
Keraf (1991:149)
Kata ulang adalah bentuk kata ulang sebagai sebuah bentuk gramatikal yang berwujud penggandaan sebagian atau seluruh bentuk dasar sebuah
kata.
JENIS-JENIS KATA ULANG
Sesuai dengan fungsinya
Tata penulisan kata ulang yang ini tidak membutuhkan tanda hubung. Pasalnya, reduplikasi pada kata ulang ini hanya dilakukan pada sebagian unsur
kata saja. Pendek kata, pengulangan hanya terjadi di bagian depan unsur kata, atau bisa juga ditambahi akhiran. Contohnya, sebutlah, kata “tetua”. Kata
ini memiliki makna “mereka yang di-tua-kan”.
Jenis ini adalah yang paling sering kita temui. Pada kata ulang utuh, kita mereduplikasi seluruh bentuk kata, tidak peduli kata dasar maupun kata
berimbuhan.
Sebut saja contohnya: lari-lari, anak-anak, ibu-ibu, nenek-nenek, kayu-kayu, gajah-gajah, keras-keras, kuat-kuat, ayam- ayam, dan lain sebagainya.
Yang membedakan kata ulang dwilingga salin suara dan kata ulang dwipurwa adalah sifatnya yang tidak “lebur” dengan unsur lainnya, melainkan
hanya melalui perubahan vokal atau konsonan.
4. Kata Ulang Berimbuhan
Kata ulang sejenis ini pada dasarnya adalah kata ulang utuh yang diberi imbuhan; baik itu awalan, akhiran, atau bahkan kombinasi keduanya.
Fungsinya beragam, dan cara penulisannya adalah tetap serangkai tanpa meninggalkan tanda hubung di antara kedua unsur kata dasar. Contohnya :
• Kemerah-merahan
• Berlarut-larut
• Bersalam-salaman
• Bersenang-senang
5. Kata Ulang Semu
Sesuai dengan namanya, kata ulang ini disebut sama karena keseluruhan kata ulang itu sebenarnya adalah kata dasar. Tidak ada proses reduplikasi,
hanya saja bentuknya yang mirip dan harus ditulis bersama tanda hubung sering membuat orang menyangkanya sebagai kata ulang.
Sebut saja kata “kupu-kupu”, yang tentu saja mengacu kepada suatu jenis serangga, bukan “banyak kupu” atau “melakukan kegiatan kupu”,
karena “kupu” bukanlah kata dasar.
JENIS-JENIS KATA ULANG
Sesuai dengan fungsinya
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya sayur – mayur, buah – buahan, – tumbuh – tumbuhan, mobil –
mobil, bapak – bapak, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat:
4. Menyatakan intensitas
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna misalnya : bolak – balik, mondar-mandir, jalan-jalan, makan-makan, berjam-
jam, bertahun – tahun dan lainsebagainya.
Contoh Kalimat:
Andi berulang tahun pada hari ini dan membuat acara makan-makan dirumahnya.
Kata ulang jenis yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, empat-empat, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat:
Jenis akata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. misalnya: mentah – mentah, hidup-hidup, merah-merah, dan lain
sebagainya.
Contoh Kalimat :
• Menyatakan kalo pekerjaan itu dilakukan berulang-ulang atau beberapa kali. Contoh: Meloncat- loncat, menyebut-nyebut,
menari-nari, melayang-layang.
• Menyatakan aspek duratif, yaitu proses pekerjaan, pembuatan, atau keadaan yang berlangsung lama. Contoh:
Berenang-renang, duduk-duduk.
• Menyatakan bermacam-macam pekerjaan. Contoh: Cetak-mencetak, karang-mengarang.
• Menyatakan pekerjaan yang dilakukan oleh dua belah pikak atau berbalasan.
3. Perulangan Kata Sifat
Makna yang terkandung :
• Menyatakan makna sampai atau pernah. Contoh: Tak sembuh-sembuh sakitnya walaupun dia udah berobat ke luar negeri , habis-
habisan dia berbelanja .
• Digabungkan dengan awalan se- dan akhiran -nya mengandung makna superlatif . Contoh: Kerjakan sebaik-baiknya agar hasilnya
memuaskan, terbangkan layang-layangmu setinggi-tingginya.
• Berlawanan dengan makna nomor satu atau melemahkan arti kata sifat itu. Contoh: Badanku sakit-sakit saja rasanya , kalo kepalamu
pening-pening, bawalah tidur .
•Perulangan kata satu menjadi satu-satu memberi makna "satu demi satu". Contoh: Peserta ujian masuk ruangan itu satu-satu.
•Perulangan kata satu dengan tambahan akhiran -nya memberi makna "hanya satu itu". Contoh: Ini anak saya satu- satunya.
•Perulangan kata dua-dua, tiga-tiga, dan lain sebagainya, memberi pengertian "sekaligus dua, tiga, dll". Contoh: Jangan masuk
dua-dua karena pintu itu tidak lebar.
•Bentuk perulangan berpuluh-puluh, beratus-ratus, beribu-ribu dan lain sebagainya.Ini menyatakan makna "kelipatan sepuluh,
seratus, seribu dan lain sebagainya. Contoh: Beribu-ribu orang yang mati dalam peperangan itu.
BENTUK KATA ULANG
o Yaitu kata yang hanya dijumpai dalam bentuk ulang itu. Jika tidak diulang, komponennya tidak memunyai makna atau
bisa juga memunyai makna lain yang tidak ada hubungannya dengan kata ulang tersebut.
o Yang berarti “dahulu dua” atau kata ulang yang berasal dari komponen yang semula diulang kemudian berubah menjadi
sepatah kata dengan bentuk seperti itu. Kata ulang ini disebut juga reduplikasi, yang berasal dari bahasa Inggris
“reduplication” yang berarti perulangan. Sebenarnya semua kata ulang juga dapat disebut reduplikasi.
DEFINISI BENTUK DASAR
KATA ULANG
Dalam proses pengulangan, yang dimaksud dengan bentuk dasar ialah bentuk linguistik yang diulang yang menjadi dasar dari
proses pengulangan. Untuk menentukan bentuk dasar dari kata ulang tidaklah sukar. Akan tetapi, kita akan mengalami
kesulitan menentukan bentuk dasar dari kata ulang yang lebih pelik.Untuk itu kita harus memahami ciri-ciri bentuk dasar kata
ulang bahasa Indonesia.
CIRI DAN CONTOH
KATA ULANG
Kelas Kata Bentuk Dasar Kata Ulang Sama dengan Kelas Kata- Kata Ulangnya.
Bahwa apabila kata suatu ata ulang berkelas kata benda ( nomina), bentuk katanya pun berkelas kata benda.
begitu juga, apabila kata ulang itu berkelas kata kerja (verba), bentuk dasarnya juga berkelas kata kerja. Contoh :
Kata ulang (reduplikasi) ialah kata kajian yang dibentuk dengan pengulangan kata. Kata ulang dapat ditinjau dari dua segi
yaitu:
1. Bentuk kata ulang, dibagi menjadi:
kata ulang utuh