Anda di halaman 1dari 19

KATA ULANG

Dalam Bahasa Indonesia

Dibuat oleh Kelompok 7 : Ignatius Julio Djanu Rombang (3012011091)


Ika Agustin (3012011046)
Meilin Kartika (3012011016)

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Kelas 20 AKUNTANSI 1 Tahun Ajaran 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan Power Point
ini yaang berjudul “kata ulang” .

Power Point ini kami buat guna menyelesaikan tugas mata kuliah bahasa indonesia. Power Point ini berisi tentang pengertian kata
ulang, macam-macam kata ulang, makna kata ulang, prinsip kata ulang dan contoh kata ulang yang diserap menjadi kaidah
bahasa indonesia yang disempurnakan dan lain-lain.

Dalam hal ini, kami menyadari bahwa Power Point ini tentunya memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala
kerendahan hati meminta maaf bila banyak kekurangan dan lain sebagainya dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna untuk perbaikan daan penyempurnaan kedepannya. Kami pun berharap agar Power Point ini dapat memberikan informasi
serta wawasan untuk para pembaca. Akhir kata kami mengucapkn selamat menyimak Power Point dari kelompok kami ini dan
semoga materi yang ada dalam Power Point ini dapat bermanfaat untuk kedepannya.
PENGERTIAN KATA ULANG

 Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata artinya unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan
perwujudan dari kesatuan perasaan dan pikiran yang bisa digunakan dalam berbahasa. Dan arti dari kata “ulang” yaitu kata
yang terjadi sebagai hasil reduplikasi, misalnya; sehari-hari, dedaunan dan lain sebagainya. Berdasarkan itu bisa diambil
kesimpulan bahwa, Kata ulang ialah kata yang terjadi pengulangan pada kata dasarnya.
 Kata ulang adalah bentuk kata yang diperoleh melalui proses reduplikasi atau pengulangan, baik secara keseluruhan, sebagian,
maupun perubahan. Kata berulang atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun
sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Pengulangan dapat dilakukan terhadap kata dasar, kata berimbuhan,
maupun kata gabung. Kata ulang adalah kata yang telah mengalami proses reduplikasi. Untuk membedakannya dengan bentuk
ulang yang bukan kata ulang adalah bahwa kata ulang sebagai ciri utamanya adalah pasti memiliki kata dasar.
PENGERTIAN KATA ULANG
Menurut beberapa ahli

 Soedjito (1995:109)
Pengulangan yaitu proses pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar, baik secara utuh atau sebagian, baik dengan variasi fonem atau tidak
 Ramlan (1985:57)
Proses pengulangan atau reduplikasi yaitu pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya atau sebagiannya, baik dengan variasi fonem atau tidak.
 Muslich (1990:48)
Proses pengulangan yaitu peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya atau sebagian, baik bervariasi fonem
atau tidak, baik berkombinasi dengan afiks atau tidak.
 Solichi (1996:9)
Proses pengulangan yaitu pengulangan satuan gramatikal, baik selurunya atau sebagiannya, baik dengan variasi fonem atau tidak. 
 Soepeno (1982:20)
Kata ulang yaitu kata hasil perulangan bentuk dasar baik seluruhnya atau sebagian, baik dengan variasi fonem atau tidak.
 Keraf (1991:149)
Kata ulang adalah bentuk kata ulang sebagai sebuah bentuk gramatikal yang berwujud penggandaan sebagian atau seluruh bentuk dasar sebuah
kata.
JENIS-JENIS KATA ULANG
Sesuai dengan fungsinya

 Kata Ulang Berdasarkan Bentuk :


1. Kata Ulang Sebagian (Dwipurna)

Tata penulisan kata ulang yang ini tidak membutuhkan tanda hubung. Pasalnya, reduplikasi pada kata ulang ini hanya dilakukan pada sebagian unsur
kata saja. Pendek kata, pengulangan hanya terjadi di bagian depan unsur kata, atau bisa juga ditambahi akhiran. Contohnya, sebutlah, kata “tetua”. Kata
ini memiliki makna “mereka yang di-tua-kan”.

2. Kata Ulang Utuh (Dwilingga)

Jenis ini adalah yang paling sering kita temui. Pada kata ulang utuh, kita mereduplikasi seluruh bentuk kata, tidak peduli kata dasar maupun kata
berimbuhan.  
Sebut saja contohnya: lari-lari, anak-anak, ibu-ibu, nenek-nenek, kayu-kayu, gajah-gajah, keras-keras, kuat-kuat, ayam- ayam, dan lain sebagainya.

3. Kata Ulang Berubah Bunyi (Dwilingga Salin Suara)

Yang membedakan kata ulang dwilingga salin suara dan kata ulang dwipurwa adalah sifatnya yang tidak “lebur” dengan unsur lainnya, melainkan
hanya melalui perubahan vokal atau konsonan.
4. Kata Ulang Berimbuhan

Kata ulang sejenis ini pada dasarnya adalah kata ulang utuh yang diberi imbuhan; baik itu awalan, akhiran, atau bahkan kombinasi keduanya.
Fungsinya beragam, dan cara penulisannya adalah tetap serangkai tanpa meninggalkan tanda hubung di antara kedua unsur kata dasar. Contohnya :
• Kemerah-merahan
• Berlarut-larut
• Bersalam-salaman
• Bersenang-senang
 
 
5. Kata Ulang Semu

Sesuai dengan namanya, kata ulang ini disebut sama karena keseluruhan kata ulang itu sebenarnya adalah kata dasar. Tidak ada proses reduplikasi,
hanya saja bentuknya yang mirip dan harus ditulis bersama tanda hubung sering membuat orang menyangkanya sebagai kata ulang.
 
Sebut saja kata “kupu-kupu”, yang tentu saja mengacu kepada suatu jenis serangga, bukan “banyak kupu” atau “melakukan kegiatan kupu”,
karena “kupu” bukanlah kata dasar.
JENIS-JENIS KATA ULANG
Sesuai dengan fungsinya

 Kata Ulang Merubah Makna


1. Menyatakan kesamaan
Jenis kata ulang yang satu ini ialah Kata ulang yang mengalami suatu pembentukan makna . misalnya : keibu – ibuan, kemuda – mudaan, kebiru –
biruan, kemerah – merahan, dan lain sebagainya.
Contoh :
• Ani mempunyai sifat yang ke ibu-ibuan
• Wajah Andi kebiru-biruan akibat terkena bola
 
2. Menyatakan saling
Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya pukul – memukul, salam – salaman, rangkul – merangkul, maaf –
memaafkan, tolong – menolong, tukar – menukar dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat :
• Saling maaf-memaafkan adalah perbuatan terpuji
• Antar sesama manusia wajib saling tolong-menolong
 
3. Menyatakan jamak dan beragam

Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya  sayur – mayur, buah – buahan, – tumbuh – tumbuhan, mobil –
mobil, bapak – bapak, dan lain sebagainya.

Contoh Kalimat:

• Ibu membeli buah-buahan di supermarket.

 Ibu membeli sayur mayur dipasar tradisional

4. Menyatakan intensitas

Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna misalnya : bolak – balik, mondar-mandir, jalan-jalan, makan-makan, berjam-
jam, bertahun – tahun dan lainsebagainya.

Contoh Kalimat:

 Andi berulang tahun pada hari ini dan membuat acara makan-makan dirumahnya.

 Saya dan keluarga jalan-jalan ke pantai kute


5. Menyatakan bilangan

Kata ulang jenis yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, empat-empat, dan lain sebagainya.

Contoh Kalimat:

 Dika membagikan sembako satu persatu kepada orang yang membutuhkannya.

6. Menyatakan keadaan atau situasi

Jenis akata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. misalnya:  mentah – mentah, hidup-hidup, merah-merah, dan lain
sebagainya.

Contoh Kalimat :

 Singa itu memakan mangsa nya hidup-hidup

 Buah mangga itu dipanen masih pada mentah-mentah.


MAKNA KATA ULANG

1. Perulangan Kata Benda


Makna yang terkandung :

• Menyatakan benda itu bermacam-macam. Misalnya: buah-buahan, sayur-sayuran, buku- bukuan.


• Menyatakan benda yang menyerupai bentuk dasar itu.

2. Perulangan Kata Kerja


Makna yang terkandung :

• Menyatakan kalo pekerjaan itu dilakukan berulang-ulang atau beberapa kali. Contoh: Meloncat- loncat, menyebut-nyebut,
menari-nari, melayang-layang.
• Menyatakan aspek duratif, yaitu proses pekerjaan, pembuatan, atau keadaan yang berlangsung lama. Contoh:
Berenang-renang, duduk-duduk.
• Menyatakan bermacam-macam pekerjaan. Contoh: Cetak-mencetak, karang-mengarang.
• Menyatakan pekerjaan yang dilakukan oleh dua belah pikak atau berbalasan.
3. Perulangan Kata Sifat
Makna yang terkandung :

• Menyatakan makna sampai atau pernah. Contoh: Tak sembuh-sembuh sakitnya walaupun dia udah berobat ke luar negeri , habis-
habisan dia berbelanja .
• Digabungkan dengan awalan se- dan akhiran -nya mengandung makna superlatif . Contoh: Kerjakan sebaik-baiknya agar hasilnya
memuaskan, terbangkan layang-layangmu setinggi-tingginya.
• Berlawanan dengan makna nomor satu atau melemahkan arti kata sifat itu. Contoh: Badanku sakit-sakit saja rasanya , kalo kepalamu
pening-pening, bawalah tidur .

4. Perulangan Kata Bilangan

Makna yang terkandung :

•Perulangan kata satu menjadi satu-satu memberi makna "satu demi satu". Contoh: Peserta ujian masuk ruangan itu satu-satu.
•Perulangan kata satu dengan tambahan akhiran -nya memberi makna "hanya satu itu". Contoh: Ini anak saya satu- satunya.
•Perulangan kata dua-dua, tiga-tiga, dan lain sebagainya, memberi pengertian "sekaligus dua, tiga, dll". Contoh: Jangan masuk
dua-dua karena pintu itu tidak lebar.
•Bentuk perulangan berpuluh-puluh, beratus-ratus, beribu-ribu dan lain sebagainya.Ini menyatakan makna "kelipatan sepuluh,
seratus, seribu dan lain sebagainya. Contoh: Beribu-ribu orang yang mati dalam peperangan itu.
BENTUK KATA ULANG

1. Kata ulang penuh atau kata ulang murni


o Yaitu semua kata ulang yang dihasilkan oleh perulangan unsur-unsurnya secara penuh.
Misalnya: rumah-rumah, sakit-sakit.

2. Kata ulang berimbuhan atau kata ulang bersambungan


o Yaitu semua kata ulang yang salah satu unsurnya berimbuan: awalan, sisipan, atau akhiran.
Misalnya: berjalan-jalan, turun-temurun, tanam-tanaman.

3. Kata ulang berubah bunyi


o Yaitu kata ulang yang mengalami perubahan bunyi pada unsur pertama atau unsur kedua kata ulang. Misalnya: bolak-balik,
serba-serbi.
4. Kata ulang semu

o Yaitu kata yang hanya dijumpai dalam bentuk ulang itu. Jika tidak diulang, komponennya tidak memunyai makna atau
bisa juga memunyai makna lain yang tidak ada hubungannya dengan kata ulang tersebut.

Misalnya: hati-hati, tiba-tiba, kunang-kunang.

5. Kata ulang dwipurwa

o Yang berarti “dahulu dua” atau kata ulang yang berasal dari komponen yang semula diulang kemudian berubah menjadi
sepatah kata dengan bentuk seperti itu. Kata ulang ini disebut juga reduplikasi, yang berasal dari bahasa Inggris
“reduplication” yang berarti perulangan. Sebenarnya semua kata ulang juga dapat disebut reduplikasi.
DEFINISI BENTUK DASAR
KATA ULANG

 Dalam proses pengulangan, yang dimaksud dengan bentuk dasar ialah bentuk linguistik yang diulang yang menjadi dasar dari
proses pengulangan. Untuk menentukan bentuk dasar dari kata ulang tidaklah sukar. Akan tetapi, kita akan mengalami
kesulitan menentukan bentuk dasar dari kata ulang yang lebih pelik.Untuk itu kita harus memahami ciri-ciri bentuk dasar kata
ulang bahasa Indonesia.
CIRI DAN CONTOH
KATA ULANG

 Kelas Kata Bentuk Dasar Kata Ulang Sama dengan Kelas Kata- Kata Ulangnya.
Bahwa apabila kata suatu ata ulang berkelas kata benda ( nomina), bentuk katanya pun berkelas kata benda.
begitu juga, apabila kata ulang itu berkelas kata kerja (verba), bentuk dasarnya juga berkelas kata kerja. Contoh :

KATA ULANG BENTUK DASARNYA


Gedung-gedung (kata benda) Gedung (kata benda

Berlari-lari (kata kerja) Berlari (kata kerja)

Pelan-pelan (kata sifat) Pelan (kata sifat)

Tiga-tiga (kata bilangan) Tiga (kata bilangan)


o Bentuk Dasar Kata Ulang Selalu Ada dalam Pemakaian Bahasa.
Sebagaimana pada kata ulangnya, bentuk dasarnya pun ada dalam pemakaian bahasa. Maksud “dalam
pemakaian bahasa” adalah dapat dipakai dalam konteks kalimat. Contohnya :

KATA ULANG BENTUK DASAR

Melaku-lakuan Melakuan, bukan melaku


Menyatu-nyatukan Menyatukan, bukan menyatu
Melari-larikan Melarikan,bukan melari atau
larikan
o Arti Bentuk Kata Ulang Selalu Berhubungan dengan Arti Kata Ulangnya
Ciri ini untuk menjawab persoalan bentuk kata yang secara fonemis berulang, tetapi bukan merupakan hasil proses
pengulangan. Jelaslah bentun alun bukanlah bentuk dasar dari alun-alun, undang bukanlah bentuk dasar dari undang-
undang.
 
KESIMPULAN

 Kata ulang  (reduplikasi) ialah kata kajian yang dibentuk dengan pengulangan kata. Kata ulang dapat ditinjau dari dua segi
yaitu:
1.      Bentuk kata ulang, dibagi menjadi:
          kata ulang utuh

        kata ulang berimbuhan


         kata ulang berubah bunyi
         kata ulang dwipura

2.      Fungsi kata ulang, dikelompokkan menjadi:


        perulangan kata benda
        perulangan kata sifat
TERIMAKASIH WAKTU DAN KESEMPATAN
DOSEN DAN TEMAN TEMAN

Anda mungkin juga menyukai