Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR EVALUASI

PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
DASAR

Kelompok 9
1. Asih Fitra Hayati (A1D118045)
2. Feddy Prasetio (A1D118097)

Mata Kuliah Evaluasi/Asesmen


Pembelajaran di Sekolah Dasar
Pembahasan
difokuskan pada:

01 Pembelajaran

02 Hubungan evaluasi dengan istilah test,


measurement, dan assesment

03 Evaluasi pembelajaran

04 Penilaian Autentik
Pembelajaran

Menurut Syaiful Sagala (61: 2009) pembelajaran adalah


“membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan
maupun teori belajar yang merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan”.
Proses interaksi dalam pembelajaran dengan
berbagai sumber belajar dapat dilaksanakan
dengan memenuhi karakteristik pembelajaran
yang diamanahkan dalam Permendikbud No
103 tahun 2014 tentang standar proses, yakni:
6
5
4
3
2
Sesuai dengan
1
Memberi ruang bakat, minat,
yang cukup bagi kemampuan,
Kontekstual prakarsa, dan
dan kolaboratif kreativitas, dan perkembangan
Menantang dan
kemandirian fisik serta
memotivasi peserta
peserta didik psikologis
Menyenangkan didik untuk
peserta didik
berpatisipasi aktif
Interaktif dan
inspiratif
Dalam melakukan evaluasi pembelajaran
dilakukan proses test, proses pengukuran
(measurement), dan penilaian (assesment)
serta evaluasi (evaluation).

Terdapat tiga unsur pokok, yaitu:


3
Skala atau kategori

2
Tingkah laku

1
Menurut Cronbach dalam Gunawan (2007)
Prosedur sistematis mengemukakan bahwa tes merupakan
proses pengamatan yang sistematis untuk
mengetahui tingkah laku atau kemampuan
siswa dan menggambarkannya dengan skala
atau kategori-kategori yang pasti.
Menurut Djaali dan Pudji M. (2008) memberikan
penjelasan tentang pengukuran yakni merpakan
Hasil pengukuran dijabarkan dalam kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dalam
bentuk skala pengukuran. Terdapat arti memberi angka terhadap sesuatu yang
4 skala pengukuran, yaitu: disebut objek pengukuran atau objek ukur.

Pengukuran Nominal
Pengukuran yang menggambarkan
kesetaraan dari masing-masing kelompok
01

02 Pengukuran Interval
Pengukuran Ordinal
03 Pengukuran yang menunjukkan urutan skor
matematika peserta didik MI/SD adalah 0-100
Pengukuran yang didasarkan pada
klasifikasi data berdasarkan tingkatannya
04 Pengukuran Ratio
Pengukuran yang menunjukkan angka
sesungguhnya
Menurut Nitko dalam Daseten (2008)
mengatakan bahwa penilaian merupakan
suatu proses mendapatkan data yang
digunakan untuk pengambilan keputusan
mengenai pembelajar, program pendidikan,
dan kebijakan pendidikan.

Dalam prosesnya, dapat dibedakan antara penilaian dan


evaluasi pembelajaran. Evaluasi memiliki makna yang
berbeda dengan penilaian, pengukuran maupun tes.

National study committee on evaluation (Stark dan


Thomas: Gunawan, 2007) menyatakan bahwa evaluasi
merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan,
pengumpulan, analisis, dan penyajian informasi yang
dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan serta penyusunan program selanjutnya.
Menurut Brikerhoff (Mardapi: Gunawan, 2007) menjelaskan
bahwa evaluasi merupakan proses yang menentukan sejauh
mana tujuan pendidikan dapat dicapai. Dalam pelaksanaan
evaluasi terdapat 7 eleen yang harus dilakukan, yaitu:

1. Penentuan fokus yang akan dievaluasi

2. Penyusunan desain evaluasi

3. Pengumpulan informasi

4. Analisis dan interpretasi informasi

5. Pembuatan laporan

6. Pengelolaan evaluasi

7. Evaluasi untuk evaluasi


Hubungan evaluasi, penilaian, dan pengukuran
dijelaskan pula oleh Griffin dan Nix (Gunawan, 2007)
bahwa: pengukuran, penilaian, dan evaluasi bersifat
hierarkis. Evaluasi didahului dengan penilaian,
sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran.
Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan
hasil pengamatan dengan kriteria, penilaian merupakan
kegiatan menafsirkan dan mendeskripsikan hasil
pengukuran, sedangkan evaluasi merupakan penetapan
nilai atau implikasi perilaku.
Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah proses


pengambilan keputusan terhadap suatu tujuan
pembelajaran yang mengacu kepada kriteria
setelah dilakukan tes, pengukuran dan
penilaian.
01
Penilaian Berbasis
CIPP

02 Penilaian Berbasis
Kompetensi

Pendekatan yang dapat

03
di tempuh guru dalam Penilaian Berbasis
melaksanakan penilaian
Kelas
hasil belajar adalah:

04 Penilaian autentik

05 Penilaian Non-autentik
Penilaian Auttentik

Buku Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar,


Kementrian Pendidikan Nasional (2015):
penilaian autentik adalah pendekatan penilaian
yang menghendaki peserta didik menampilkan
sikap, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran
dalam situasi yang sesungguhnya (dunia nyata).

Gullikers (2004) menjelaskan bahwa penilaian autentik


merupakan rangkaian dari 5A, yaitu:
1. Pembelajaran autentik
2. Proses belajar autentik
3. Penilaian autentik
4. Capaian Belajar autentik
5. Penilaian berbasis kompetensi autentik, dan
6. Kesahihan berdampak nyata terhadap belajar anak
Zesoules (2014) menjelaskan hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan penilaian autentik
bahwa:

1. Peserta didik berpartisipasi dalam proses penilaian


dengan menyadari penuh kriteria dan prosedur
penilaian yang sedang berlangsung
2. Guru merupakan pelaksana penilaian autentik
secara reflektif dan partisipatif terlibat dalam
kegiatan peserta didik
3. Penilaian autentik dapat dilaksanakan apabila
mendapat dukungan administrasi yang lengkap
Daftar Pustaka

Ediana, Asep. 2018. Evaluasi Pembelajaran di SD/MI.


Bandung: Remaja Rosdakarya
THANK YOU
Kesimpulan

Dalam penerapan penilaian autentik tidak terlepas dari kendala, mulai dari siswa maupun guru
yang melakukan penilaian tersebut. Solusi yang bisa dilakukan oleh guru yaitu lebih memperdalam lagi
pengetahuan tentang penilaian autentik tersebut, dan untuk sekolah bisa melakukan pelatihan-
pelatihan tentang penilaian autentik agar guru lebih paham lagi dalam melakukan penilaian autentik.
Jika dalam evaluasi pembelajaran terdapat beberapa siswa yang belum memenuhi KKM maka
pembelajaran tersebut sudah dikatakan berhasil karena hanya terdapat beberapa siswa saja yang
belum paham materi sehingga tidak memenuhi KKM. Solusi yang dilakukan adalah dilihat kembali alat
evaluasi yang digunakan, dikarenakan alat evaluasi yang benar adalah alat evaluasi yang memenuhi
syarat valid dan reliabel. Solusi selanjutnya yang bisa dilakukan guru yaitu dengan melakukan
observasi terhadap siswa tersebut dan menentukan permasalahan apa yang dialami siswa tersebut
sehingga tidak dapat memahami materi dengan baik, setelah itu guru bisa melakukan tidakan
penyelesaian dari masalah tersebut.
Perbedaan yang signifikan antara penilaian dan evaluasi yaitu terdapat pada makna nya. Evaluasi
memiliki makna yang berbeda dengan penilaian. Terdapat beberapa pendekatan dalam penilaian,
yaitu: penilaian berbasis CIPP, penilaian berbasis kompetensi, penilaian berbasis kelas, penilaian
autentik dan penilaian non-autentik. Setiap pendekatan penilaian tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai