Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT

DARURATAN PADA Tn.”S” DENGAN KASUS


ULKUS PEPTIKUM DI RUANG IGD RUMAH
SAKIT MELATI PALEMBANG TAHUN 2020

Fikri Nuraska Rezky


144011825020
 
 
 
Pengkajian
 Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 05 November 2020 jam 08.00
didapatkan data indentitas pasien Tn. S usia 36 tahun pekerjaan IRT. Riwayat
peenyakit didaptkan keluhan utama Nyeri perut Pasien Mengatakan mempunyai
riwayat penyakit maag
Riwayat penyakit sekrang pasien mengatakan Pasien mengatakan perut nyeri 
tumpul seperti tertusuk dan seperti terbakar di epigastrium tengah. Nyeri
bertambah 2 jam setelah makan dan setelah aktifitas dengan skala nyeri 7 disertai
BAB darah dan tinja yang berwarna gelap 2x dan mual muntah lebih dari 3 kali.

Faktor pencetus pasien mengatakan disebabkan oleh Pasien makan manggan asam
tnapa makan nasi sebelumnya

Masalah keperawatan : Nyeri akut, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan
 Pengkajian Gastroentetinal
 Mulut dan  Faring

­       Selera makan = Kurang nafsu makan (-), mual (√), muntah (√).
­       Hygiene mulut : bersih
­       Reflek menelan : baik
­       Gigi / gusi = caries (-), radang (-), perdarahan (-).
­       Mukosa mulut = warna pucat lesi (-), radang (-).
­       Pola kebiasaan = Makan pedas dan asam
 b.    Abdomen

­       Ukuran / kontur = Normal


­       Bentuk atau keadaan = simetris (√),asimetris(-),asites( -), distensi atau
regiditas (-).
­       Bising usus normal (  ), meningkat (√), menurun (   ),
­       Nyeri dan lokasinya : Nyeri pada epigastrium
­       Rektum = hemoroid (-), lesi (-), kemerahan (-), abses (-), nyeri (-),
dll ..............................
 ­       Eliminasi usus

C  Pola kebiasaan = makan pedas dan asam diare (-), konstipasi (-), Platus
(-), melena (√), penggunaan laksatif (-), dll.
 Pada sistem kardio vaskuler didapatkan tekanan
darah 110/70mmHg, nadi 88x/menit, CRT
kembali dalam 3 detik, suara jantung BJ 1 Lup Bj
2 Dup, tidak sura jantung tambahan,irama jantung
reguler,
 Sistem Neurologi

pada sistem neurologi didapatkan tingkat kesadaran


compometis GCS 15 (M:6 V:5 E:4)
 Sistem gastroentisinal

Jenis diet lunak, mual muntah dengan cair


bercampur dengan lendir dan makanan, nafsu
makan berkurang.
Masalah keperawatan ketidak seimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan
 Pola eliminasi
BAB BAB >8 sehari dan BAK 2-3x sehari.
Masalah keperawatan kekurangan
volume ciaran, kerusakan intergeritas
kulit
 Sistem intergeritas kulit

Kulit pucat, tugor kulit tidak elastis,


intergeritas kulit kering
Masalah keperawatan kekurangan volume
cairan
 pemeriksaan diagnosik/laboratorium

Terjadi pengnimgkatan Leukosit yaitu


11.000/ul
 Terapi Yang Diberikan
 Obat Injeksi : - Omeprazole 1x40mg, melalui
IV.
 - Ondansetron 1x4mg, melalui IV.
 - Keterolak 1x1mg, melalui IV.
 - IVFD RL Gtt: 20x/Menit,
 
Analisa data
No. Data Analisa Data (Pohon Masalah) Masalah Keperawatan
1. DS : Peningkatan Asam Lambung Nyeri akut
Pasien mengatakan perut nyeri  tumpul seperti tertusuk
Mukosa Lambung terkikis oleh Asam Lambung
dan seperti terbakar di epigastrium tengah. Nyeri bertambah
2 jam setelah makan dan setelah aktifitas dengan skala nyeri tukak lambung

7 Nyeri akut
DO :
- KU : Lemah
- TD 110/80 mmHg
- RR 22x/m
- Nadi 88x/m
- T 37,6ºC
-Klien Tampak meringis sambil memengang perut
- Nyeri tekan abdomen
2 DS peningkatan asam lambung ketidakseimbangan nutrisi
Pasien mengatakan mual muntah lebih dari 3 kali dan pasien kurang dari kebutuhan
tidak nafsu makan Refluk lambung tubuh
DO:
- Pasien tampak mual muntah dengan konsitensi air dan sisa nausea vomitus
makanan anoreksia
- pasien tampak tidak nafsu makan Ketidak seimbangan nutrisi
3. DS : peningkatan asam lambung Resiko kekurangan volume
Pasien mengatakan BAB darah dan tinja yang berwarna cairan
gelap 2x Mukosa Lambung terkikis oleh Asam Lambung
DO:
- tukak lambung

perforasi

Melena

Resiko kekurangan volume cairan


 Prioritas Masalah
1. Nyeri akut
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Resiko kekurangan volume cairan
 2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan tukak pada lambung
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah
3. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan
melena
 
INTERVENSI KEPERAWATAN
Not Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan perawatan selama 1 x 2 jam, 1. Kaji vital sign
dengan tukak lambung pasien diharapkan nyeri berkurang dengan 2.Kaji karekteristik nyeri
kriteria hasil : 3. Anjarkan relaksasi nafas dalam
- Pasien tidak tampak meringis 4.Pertahankan tirah baring pada fase akut
- Skala nyeri berkurang 5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik
- Pasien tampak nyaman
.

2. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan perawatan selama 1 x 2 jam, 1. Kaji keluhan mual, muntah atau penurunan nafsu makan
pasien diharapkan Tidak terjadi Nutrisi 2. Anjurkan makanan yang mudah ditelan mudah cerna
nutrisi kurang dari terpenuhi dengan kriteria hasil: 3. Anjurkan pasien makanan porsi kecil tapi sering.
kebutuhan tubuh b.d - Tidak ada tanda-tanda malnutrisi, 4. Anjurkan pasien untuk menghindari makanan yang 
mual muntah - tidak terjadi penurunan berat badan, Nafsu  merangsang (pedas/asam) dan
makan meningkat, porsi       mengandung gas.
- mual dan muntah berkurang 5. kolaborasi pemberian diet

3. Resiko kekurangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x2 jam 1. Monitor vital sign
diharapkan tidak terjadi kekurangan volume
volume cairan cairan dengan kriteria hasil: 2. Monitor adanya tanda dehidrasi
berhubungan dengan -TTV diambang batas normal 3. Anjurkan pasien untuk banyak minum
melena - KU Baik
-Input dan output cairan balance 4. Monitor dalam pemberian terapi cairan
-Tidak ada tanda dehidrasi
Catatan Perkembangan

Tgl Diagnose Jam Implementasi Hasil Jam Evaluasi (SOAP) TTD


Keperawatan Keperawatan

5-11- Nyeri akut 08.20 1. Mengkaji TTV 1. TTV : 11.00 S:


2020 berhubungan dengan 08.30 2. Mengkaji karakteristik TD : 110/80 mmHg WIB Pasien mengatakan nyeri
tukak lambung 08.33 nyeri N : 88x/mt perut berkurang
08.40 3. Mengajarkan tehnik RR : 22x/mt O:
08.42 relaksi nafas dalam T : 37,6º C - Nyeri tekan perut
4. Mempertahankan tirah 2. perut nyeri  tumpul seperti
08.50 berkurang
baring tertusuk dan seperti terbakar
-Pasien tampak lemah
5. Berkolaborasi dengan di epigastrium tengah. Nyeri
-skala nyeri 5
dokter dalam bertambah 2 jam setelah
pemberian obat makan dan setelah aktifitas TD : 110/80 mmHg
analgesik dengan skala nyeri 7 N : 86x/mt
3. Mengajarkan tehnik RR : 22x/mt
relaksasi nafas dalam T : 37ºC
4. Pasien berbaaring dengan O:
posisi anatomis Masalah belum teratasi
5. Pasien mendapatkan, injeksi A:
ketorolak 1x4mg, Intervensi dilanjutkan
pasien MRS
Tgl Diagnose Jam Implementasi Hasil Jam Evaluasi (SOAP) TTD
Keperawatan Keperawatan

5-11- Ketidakseimbangan 08.55 1. Kaji keluhan mual, 1. (+) mual muntah cair 11.10 S:
2020 nutrisi kurang dari 08.57 muntah atau penurunan bercampur dengan Pasien mengatakan mual
kebutuhan 08.58 nafsu makan lendir dan makanan muntah berkurang nafsu
berhubungan 08.59 2. Anjurkan makanan yang dan nafsu makan makan belum bertambah
dengan mual 09.00 mudah ditelan mudah berkurang O:
muntah cerna 2. Pasien makan roti - Tampak Mual muntah pasien
3. Anjurkan pasien tawar berkurang
makanan porsi kecil tapi 3. Klien tampak - Tampak Nafsu makan belum
sering. makan dalam porsi meningkat
4. Anjurkan pasien untuk kecil A:
menghindari makanan 4.  Pasien paham Masalah sebagian teratasi
yang   merangsang 5. Pasien diberi diet P:
(pedas/asam) dan lunak Intervensi dilanjutkan pasien
      mengandung gas. MRS
5. kolaborasi pemberian
diet
Tgl Diagnose Jam Implementasi Hasil Jam Evaluasi (SOAP) TTD
Keperawatan Keperawatan

5-11- Resiko Kekurangan 09.10 1. Memonitor vital sign 1. TD : 110/70 mmHg, 11.15 S : Pasien mengatakan tidak
2020 volume cairan 09.15 2. Memonitor status hidrasi RR : 20x/menit, P : WIB BAB lagi
berhubungan dengan 09.17 (kelembaban membran 88x/hari, dan T : O:
melena 09.19 mukosa, nadi adekuat, 37,6°C. 1. - TD : 110/70 mmHg, RR
tekanan darah ortostatik) 2. turgor kulit elastis, : 20x/menit, P : 88x/m,
jika diperlukan. dan T : 37°C.
mukosa bibir
3. Mengajurkan pasien
lembab - turgor kulit elastis, mukosa
untuk banyak minum bibir lembab
4. Monitor pemebrian
3. pasien mengatakan
minum 4-5 gelas A: masalah tertasi.
terapi cairan
4. tampak terpasang P: intervensi dilanjutkan
IVFD RL : gtt : Pasien MRS
20x/menit.

Anda mungkin juga menyukai