Anda di halaman 1dari 13

Membuat bel

listrik
sederhana
Oleh kelompok 5
Anggota kelompok

04 05 06 08

Alya Alyssa Andhara Arphia


nadira rayna rayyan aluna Fatimah
Salsabila aramita paramesthi azzahra
Daftar isi

tujuan alat bahan

Cara
membuat kesimpulan
tujuan

● Membuktikan bahwa arus


listrik dapat menghasilkan
medan magnet
● Membuat bel listrik sederhana
yang bermanfaat untuk
kehidupan sehari-hari
alat
● Tang (bisa tang lancip atau
tumpul)
● Palu
● Obeng minus dan plus ukuran
kecil
● Pisau kecil/pisau lipat
● Gunting tumpul (gunting bekas)
● Solder beserta kawat timahnya
● Mistar dan pensil
bahan
1. Satu lembar papan kayu (ukuran 30x25 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm).
2. Kawat tembaga 1 utas/tanpa penyambungan (berdiameter 1 mm, panjang 11 m).
3. 1 buah saklar/peyambung dan pemutus arus .
4. Satu buah baterai 9 volt atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt.
5. Satu batang paku besi 9 inci.
6. 10-15 sekrup kecil atau paku kecil (paku triplek).
7. Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng. Kira kira 2 lembar
8. Batang kayu berukuran batang spidol besar 9. Pelat besi yang dibuat menyiku 90 dejarat.
Tebal pelat sekitar 1 mm.
10. Satu sekrup 1 inci beserta bautnya.
11. Satu sekrup berukuran 1,5 inci.
12. Satu buah bel atau lonceng.
13. Satu pelat besi tipis ukuran 1x15 cm (bisa didapatkan dari kaleng yang non-aluminium)
14. Satu pelat baja tipis ukuran 1x7 cm (bisa dari cutter bekas yang sudah ditumpulkan
bagian mata pisaunya).
15. Dua buah sekrup kecil yang biasa digunakan pada alat-alat elektronik
Cara membuat
1. Mengenai kumparan yang nantinya berfungsi sebagai sumber medan magnet.
Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci.
Banyaknya lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang
kuat namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan dibuat lebih
banyak. Ringkasnya, jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan
bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci adalah 200-300 lilitan.

2. Pada bagian lempengan baja(pegas) dan lempengan besi sebagai lengan pemukul,
disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya skrup yang digunakan berjumlah 2
buah agar lebih kokoh. Pada bagian ini kemudian dilakukan penyolderan antara kawat
tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke
interuptor (sekrup berukuran 1,5 inci).
Cara membuat
3. Pada bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan supaya kumparan tidak
bergeser ketika didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium
yang dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan pada papan.

4. Mengenai bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali
dengan melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke
bidang papan. ( keterangan dudukkan bias dilihat pada gambar rancangan )

5. Tempelkan paku yang sudah dililitkan tembaga (kumparan) pada bagian atas (lihat
gambar). Supaya tidak bergeser kumparan diberi penahan yang terbuat dari seng atau
juga bisa menggunakan kaleng bekas minuman. Penahan dipasang pada kedua
ujungnya. Supaya lebih kuat penahan ini disekrup bersatu dengan papan landasan.
Cara membuat
6. Untuk paku yang berfungsi sebagai interuptor dipasang dengan menggunakan penahan
yang terbuat dari kayu. Sekrup penahan tersebut supaya menyatu dengan papan
landasan. Solder kawat tembaga yang menghubungkan interuptor dengan saklar.

7. Letakan saklar dekat dengan baterai solder kawat tembaga yang menghubungkan
saklar dengan baterai, dan yang menghubungkan saklar dengan interuptor.
Pasang bel/atau lonceng dekat dengan pemukul, satukan dengan papan landasan
Gambar rancangan
Gambar rancangan bergerak
Prinsip kerja

Ketika saklar ditekan (dalamkeadaan on) hingga menutup rangkaian yang sebelumnya telah dihubungkan
ke sumber arus listrik (baterai atau adaptor), arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor
(sekrup pada batangkayu). melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju kelempengan baja
dan selanjutnya menuju ke kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga). 

Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet


dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada lempengan
logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan kawat yang berfungsi sebagai pemukul bel.

Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan
memukul bel/lonceng hingga berbunyi.Pada saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor
terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menyebabkan paku kumparan
kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan baja
kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan
muncul kembali. Begitu seterusnya hingga saklar dimatikan,
kesimpulan
Banyak sekali pemanfaatan elektromagnetik
dalam kehidupan kita, salah satunya adalah bel
listrik. Bel listrik bekerja menggunakan prinsip
elektromagnetik yaitu pembuatan magnet
sementara dengan cara dialiri arus listrik. Sebuah
bel listrik dapat berbunyi karena adanya
kumparan elektromagnet yang mengubah energi
listrik menjadi energi magnet.

Adapun proses pembuatan bel listrik dapat


digunakan alat dan bahan sederhana yang dapat
ditemukan di lingkungan seitar kita. Beberapa
komponen pentingnya adalah baterai,kawat
kumparan dan bel atau lonceng

Anda mungkin juga menyukai