Korioamnionitis - CSS Dita Tama
Korioamnionitis - CSS Dita Tama
SESSION
KORIOAMNIONITIS
Pembimbing :
dr. Syahrial Syukur, SpOG
Oleh :
Kamilaturrizqi Sakinah
Rida Khairunnisa Firjatullah
01
LATAR
BELAKANG
Infeksi bakteri rongga Infeksi akut pada
amnion penyebab cairan ketuban, janin Disebabkan terutama
utama mortalitas dan selaput oleh bakteri
dan morbiditas korioamnion
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk menambah pengetahuan pembaca dan
penulis mengenai korioamnionitis.
Metode Penulisan
Clinical Science Session ini ditulis dengan menggunakan metode tinjauan
pustaka yang merujuk dari berbagai literatur.
02
Tinjauan Pustaka
ANATOMI KORION DAN
AMNION
Membran antara janin dan ibu
Mesoderm ekstraembrionik & 2 lapisan trofoblas
KORION Vili korionik muncul, menyusup ke dalam
endometrium transfer nutrisi dari darah ibu ke
darah janin
Infeksi tidak
Amniosentesis
terbatas pada
transabdominal
cairan amnion
EPIDEMIOLOGI
0,5-2% dari
semua
persalinan
25% disebabkan
oleh KPD
Polimikrobakterial/
multipel
Streptococcus, Staphylococcus
(gram +), E.Coli (gram -),
Peptococcus (anaerob)
FAKTOR RISIKO
Usia ibu Vaginal toucher
Nuliparitas Infeksi urogenital
Persalinan Status nutrisi ibu
Ketuban pecah dini Stress emosional
Patofisiologi
Terjadi akibat infeksi
asenden mikroorganisme
dai serviks dan vagina.
Organisme penyebab
infeksi ruang korio
desidua melintas
melalui membran
korioamnion yang masih
utuh masuk ke dalam
cairan amnion infeksi
pada janin
Demam (suhu
intrapartum Takikardia ibu Takikardia janin
>100.4˚ F atau > (>120x/menit) (>160x/menit)
37,8˚ C)
Diagnosis
Cairan ketuban Uterus teraba Leukositosis ibu
berbau atau tampak (leukosit 15.000-
purulen tegang 18.000 sel/mm3)
Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosis
Kromatografi gas- Pewarnaan gram
cairan dan kultur
Tatalaksana
Antibiotika
• Regimen intravena yang direkomendasikan :
cefoxitin (4x2gr), cefotetan (2x2gr), piperasilin /
mezlocilin (4x3-4gr), ampisilin sulbaktam
(4x3gr), tikarsilin / klavulanat (4x3gr)
Persalinan
• Persalinan pervaginam tidak timbul spontan,
maka dilakukan induksi persalinan.
Komplikasi
• 2-3 kali lipat persalinan secara perabdominan
Fetus
• Kematian fetus, sepsis neonatus, dan beberapa
komplikasi postnatal lainnya
KESIMPUL
AN
Korioamnionitis atau infeksi intra uterin merupakan infeksi akut pada cairan ketuban, janin dan
selaput korioamnion yang disebabkan oleh bakteri.
Periode ketuban pecah yang lama merupakan faktor risiko yang paling tinggi peranannya dalam
patogenesis korioamnionitis. Makin lama jarak antara ketuban pecah dengan persalinan, makin tinggi
pula risiko morbiditas dan mortalitas ibu dan janin
Korioamnionitis seringkali bukan suatu gejala akut, namun merupakan suatu proses kronis dan tidak
menunjukkan gejala sampai persalinan dimulai atau terjadi ketuban pecah dini.
Tatalaksana pada wanita dengan korioamnionitis biasanya dengan terapi antimikroba dan janin
dilahirkan tanpa memandang usia gestasi.
TERIMA
KASIH