Kegawatdaruratan
Kegawatdaruratan
Kelompok 9
1. ErnisaH 1911319037
2. Siti Ramlah 1911319040
3. Sri Melati 1911319038
4. Vemila Apri Yoza 1911319035
5. Mimi Agusti Sastika 1911319039
DEFINISI
Koma Hiperosmolar Hiperglikemik NonKetotik ialah suatu sindrom
yang ditandai dengan hiperglikemia berat, hiperosmolar, dehidrasi
berat tanpa ketoasidosis, disertai penurunan kesadaran (Mansjoer,
2000).
Koma diabeticum adalah suatu keadaan penurunan kesadaran yang
terjadi pada seorang penderita yang tak menunjukkan reaksi atau
hanya reaksi refleks terhadap rangsangan nyeri sebagai akibat
komplikasi diabetes mellitus ( Greenberg, 1985 )
Hiperglikemik Hiperosmolar Non Ketosis adalah keadaan koma
akibat dari komplikasi diabetes melitus di mana terjadi gangguan
metabolisme yang menyebabkan: kadar gula darah sangat tinggi,
meningkatkan dehidrasi hipertonik dan tanpa disertai ketosis serum,
biasa terjadi pada DM tipe II.
ETIOLOGI
Hyperosmolar Nonketotic Coma (HONK)
Lansia dengan riwayat DM tipe 2 (NIDDM) atau
tanpa DM
Dehidrasi akibat hiperglikemia
Insulin tidak cukup untuk mencegah hiperglikemia
tetapi cukup untuk mencegah ketoasidosis signifikan
sakit berat atau stres fisiologis pada pasien usia lanjut
MANIFESTASI KLINIS
Pasien khas : lansia
Malaise, kelemahan, mialgia
Dehidrasi
Tachikardi
Perubahan neurologis :
Perubahan sensori
Kejang
Hemiparesis
Nyeri perut, mual dan muntah
Tidak ada hiperventilasi dan tidak ada
bau napas aseton
MEKANISME TERJADINYA
SKEMA PATOGENESIS
KETOASIDOSIS DIABETIK
PATOGENESIS KOMA DIABETIK
HIPEROSMOLAR NON KETOTIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hyperosmolar Nonketotic Coma (HONK)
Hiperglikemia parah (BSL> 20mmol / L)
Plasma hiperosmolalitas> 320mmol / L; dapat
menyebabkan gejala neurologis
Osmolalitas plasma = 2 x (Na + K) + glukosa (mmol /
L) + urea (mmol /)
Ditandai defisit air bebas 6-18 liter (urea: rasio
kreatinin meningkat)
Glikosuria sekunder
Tidak adanya ketoasidosis signifikan : metabolik
asidosis tidak ada atau ringan
HypoNa / hyerpNa
HypoNa + / hyperNa +
PENATALAKSANAAN
Cairan NACL
Insulin
Kalium
Breathing Circulation
Sekunder Survey
• Bilamana managemen ABC
menghasilkan kondisi yang stabil, perlu
pengkajian dengan menggunakan
pendekatan head to toe
Tersier Survey
• Persepsi-managemen kesehatan
PENGKAJIAN
Riwayat DM tipe II
Riwayat keluarga DM
Nutrisi – metabolik
Anorexia
Poliuria, nocturia.
Aktivitas – exercise
lelah, lemah.
Kognitif
Gangguan sensorik.
Pemeriksaan Diagnostik
BUN dan creatinin serum meningkat karena dehidrasi atau ada gangguan renal.
PENGKAJIAN
pH > 7,3.
Integumentary
Integumentary (Membran
(Membran mukosa
mukosa
dan
dan kulit
kulit kering,
kering, Turgor
Turgor kulit
kulit
tidak
tidak elastis,
elastis, Mata
Mata lembek,
lembek, Pulmonary
Pulmonary (Tachypnae,
(Tachypnae, dyspnae,
dyspnae,
Mempunyai
Mempunyai infeksi
infeksi kulit,
kulit, luka
luka Nafas
Nafas tidak
tidak bau
bau acetone,
acetone, Tidak
Tidak
sulit
sulit sembuh.Gastrointestinal
sembuh.Gastrointestinal ada
ada nafas
nafas kusmaul
kusmaul
(Distensi
(Distensi abdomen
abdomen danPenurunan
danPenurunan
bising
bising usus)
usus)
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
Fisik
Cardiovaskular
Cardiovaskular (Tachicardia,
(Tachicardia,
Renal
Renal (Poliuria(
(Poliuria( tahap
tahap awal
awal ),
), Hipotensi
Hipotensi postural,
postural, Mungkin
Mungkin
Oliguria
Oliguria (( tahap
tahap lanjut
lanjut ),
), Nocturia,
Nocturia, penyakit
penyakit
inkontinensia
inkontinensia kardiovaskula(
kardiovaskula( hipertensi,
hipertensi, CHF
CHF ),
),
Capilary
Capilary refill
refill >
>33 detik
detik
Gangguan keseimbangan
Nutrisi kurang dari
cairan dan elektolit
berhubungan dengan kebutuhan berhubungan
dengan peningkatan
peningkatan osmolaritas
katabolisme, intake yang
sekunder terhadap
kurang
hiperglikemia
Diagnosa
Keperawatan