Anda di halaman 1dari 16

PEMBELAJARAN

EFEKTIF

Presented by:
Mahri Ibrahim
Rasional
Guru sering mengalami kesulitan dalam
1 merubah sikap dan perilaku siswa
Nilai Ujian Akhir siswa dari tahun ke tahun
2 cenderung stagnan, (tidak menunjukkan
peningkatan yang signifikan).
Hasil belajar siswa dari aspek pengetahu-an,
belum sepenuhnya terintegrasi dan berbanding
3 lurus dengan perubahan keterampilan, sikap,
dan perilaku mereka.

Kondisi ini memberi indikasi tentang ren-dahnya


mutu hasil belajar peserta didik.
Sebab itu, diperlukan suatu model pembe-lajaran
yang diharapkan dapat meminimalisir
permasalahan tersebut.

inilah
PEMBELAJARAN
EFEKTIF
1. PENGERTIAN:

Model Pembelajaran yang


dirancang untuk mengaktif-kan
siswa dengan me-ngembangkan
inovasi dan kreativitas mereka
Pembelajaran
Efektif sehing-ga proses dan
pelaksanaan pembelajaran
menjadi lebih efektif dan
menyenangkan.
PEMEBALJARAN
EFEKTIF DENGAN
METODE

ROLE PALYING
Metode ini digunakan untuk:

1. Membantu siswa agar dapat meng-ekspresikan,


memahami perspektif dan perasaan orang lain,
mendemontrasikan kreativitas imajinasi dengan
memerankan diri sebagai tokoh hidup.

2. Menjelaskan sikap, konsep, rencana, dan menguji


penyelesai­an masalah.

3. Membantu siswa menyiapkan situasi nyata dan


memahami karateristik serta situasi sosial secara
lebih mendalam.
Contoh

PERAN PENJUAL DAN PEMBELI


Langkah 1:
Beri penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan
kompetensi yang ingin dicapai

Misal:
• Para siswa; pembelajaran ini bertujuan untuk
melatih keterampilan agar kita dapat menjadi
penjual dan pembeli yang “BAIK”, sehingga penjual
dan pembeli sama-sama merasa puas atas terjadinya
transaksi jual beli.
Kompetensi inti yang ingin dicapai:
1. Ranah Sikap:
Siswa menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.

Beri penjelasan singkat, misal:


Para siswa: sebagai insan beriman, kita perlu menjadi
manusia yang baik terlepas dari apapun profesi kita,
termasuk jika kita menjadi penjual atau pembeli.

Semua agama mengajarkan pengikutnya untuk menjadi


manusia yang baik. Sebab itu kita perlu belajar untuk
menjadi orang yang baik, dst.... dst.... (ini ranah sikap)
Kompetensi 2: Ranah Perilaku
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung-
jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong
royong, kerjasama, cinta damai, responsif dll).

Beri penjelasan singkat, misal:


Para siswa: Beberapa ciri dari orang yang baik itu
diantaranya adalah orang yang jujur, disiplin, dst.

Karena itu, dalam melakukan transaksi jual beli, baik kita


sebagai penjual atau sebagi pembeli, kita harus
menjunjung tinggi sikap dan prilaku tersebut.

Kita tidak boleh membohongi orang lain, atau dengan


sengaja mengecewakan orang lain... dst... (ini ranah
prilaku)
Kompetensi 3: Ranah Keterampilan
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, ....dst.

Beri penjelasan singkat, misal:


Para siswa: Setiap pedagang ingin mendapatkan keuntungan
agar memperoleh pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
hidup keluarganya.

Sebab itu, setiap pedagang harus bisa menghitung keuntungan


yaitu selisih antara harga jual dengan harga beli ditabah
ongkos-ongkosnya.

Meski demikian, kita tidak boleh memanfaatkan ketidaktahuan


pembeli untuk tujuan mendapatkan keuntungan yang lebih
besar.
Sebaliknya, pembeli juga harus memiliki rasa kemanusiaan,
sehingga tidak boleh memanfaatkan situasi dimana penjual
dalam kondisi terdesak/terpaksa harus menjual barang
dagangannya dengan harga terlalu rendah.... dst... (ini ranah
keterampilan yang terintegrasi dengan sikap dan prilaku sehari-
hari).

Kompetensi 4: Ranah Pengetahuan


Mengolah, menalar, dan mengkaji dalam ranah konkret dan
abstrak terkait pengembangan dari materi yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.

Beri penjelasan singkat, misal:


Para siswa: setelah kita melakukan tansaski jual beli ini,
penjual harus menghitung dan mengkaji secara terus menerus
tentang pekerjaannya sebagai penjual, sehingga bisa terus
berkembang.
contoh: semula sebagai penjual tempe di pasar tradisional,
lalu bisa berkembang menjadi grosir tempe di tingkat pasar
yang lebih besar.

Sebaliknya pembeli juga demikian, dia akan meng-evaluasi


apakah tempe yang dibelinya tadi cukup berkualitas sesuai
harganya? Apakah pelayanan penjual tempe tadi cukup
ramah, …dst? Jika ya maka dia akan cukup puas, dan akan
menjadikan penjual tempe tadi sebagai langganannya. (ini
ranah pengetahuan)

Langkah 2: Berikan skenario untuk dipelajari


Misal:
Para siswa: Sekarang ruang kelas ini kita buat sebuah
arena seperti pasar tradisional. (ciptakan sebagian
ruang kelas seperti lingkungan pasar, dimana ada
beberapa penjual dan pembeli dari berbagai produk)

Langkah 3: Tunjuk siswa untuk bermain peran

Misal:
Coba “Ana” maju ke depan untuk berperan sebagai penjual
“tempe”, dan “Ani” berperan sebagai pembeli tempe.

Kemudian si “Budi” berperan sebagai penjual es degan, dan


“Tuty” berperan sebagai penjual sayuran. Siswa lain sebagai
penjual dan pembeli produk lain di pasar tetapi tidalk
diamati. Sementara siswa lainnya tetap di bangku untuk
mengamati transaksi jual beli tempe.
Langkah 4:
Siswa yang ditunjuk bertugas memainkan peran maju dan
bermain peran di depan siswa lainnya;
Transaksi jual beli tempe layaknya yang terjadi di sebuah
pasar tradisional.

Langkah 5:
Siswa yang tidak bermain peran bertugas mengamati
kejadian khusus dan mengevaluasi peran masing-masing
tokoh;

Siswa yang tidak bermain memeperhatikan dan men-catat


setiap kejadian selama berlangsungnya transaksi jual beli
tempe. Perhatikan mereka harus bisa meng-analisa dan dapat
mengemukakan pendapat tentang hal-hal yang berkaitan
dengan kompetensi inti yang akan dicapai.
Langkah 6: Siswa merepleksikan kegiatan
secara bersama-sama
1. Siswa menjelaskan kekurangan dan kelebihan, dari masing-
masing personal penjual dan pembeli, serta dampak yang
mungkin ditimbulkannya pasca terjadinya transaksi jual
beli, baik jangka pendek maupun jangka Panjang dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Fasilitasi siswa untuk membuat kesimpulan

3. Evaluasi mutu proses dan pelaksanaan pembela-jaran tadi,


dan ketercapaian tujuannya.

4. Lakukan penilaian autentik sesuai prosedur dan prinsip


penilaiannya.
KS
A N
T H

Anda mungkin juga menyukai