Anda di halaman 1dari 19

protein

Kelompok 2
1. Abdul Khairi (170208048)
2. Elita (170208002)
3. Lena Banur (170208021)
4. Maghfiratul Fuja (170208047)
5. Muammar Khadafi Al-Milani (170208025)
6. Siti Roudhah (170208030)
7. Suhendri Juanda (170208006)
Your Picture
Here
MATERI

1 Klasifikasi Protein

2 Struktur & Sifat-Sifat Protein

3 Ayat Al-Quran Yang Berhubungan Dengan Protein


KLASIFIKASI PROTEIN

1. Klasifikasi Protein Berdasarkan Fungsi Biologisnya


 Enzim
 Protein Transpor
 Protein Nutrien
 Protein Kontraktil
 Protein Struktur
 Protein Pertahanan (Antibiotik)
 Protein Pengatur

2. Klasifikasi Protein Berdasarkan Sumbernya


 Protein Hewani
 Protein Nabati
Klasifikasi Protein Berdasarkan Fungsi Biologisnya

1. Enzim
Enzim, yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Hampir semua
reaksi senyawa organik dalam sel dikatalis enzim. Lebih dari 2.000 je
nis enzim telah ditemukan di dalam berbagai bentuk kehidupan.

Gambar. Struktur Pepsin


2. Protein Transpor
Protein Transpor, yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul at
au ion spesifik. Hemoglobin dalam sel darah merah mengikat oksigen dari par
u-paru, dan membawahya ke jaringan periferi. Lipoprotein dalam plasma dara
h membawa lipid dari hati ke organ lain. Protein Transpor lain terdapat dala
m dinding sel dan menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan membawa gl
ukosa, asam amino, dan nutrien lain melalui membran ke dalam sel.

Gambar. Mekanisme Transpor


3. Protein Nutrien

Protein Nutrien, ialah protein yang berfunsgsi sebagai cadangan makanan. C


ontohnya ialah protein yang terdapat dalam biji-bijian seperti gandum, beras,
dan jagung. Ovalbumin pada telur dan kasein pada susu juga merupakan prote
in nutrien.

Gambar. Makanan Berprotein


4. Protein Kontraktil

Protein Kontraktil, yaitu protein yang memberikan kemapuan pada sel dan o
rganisme untuk megubah bentuk atau bergerak. Contohnya ialah aktin dan mi
osin, yaitu protein yang berperan dalam sistem kontraksi otot kerangka.

Gambar. Kontraksi Otot


5. Protein Struktur

Protein Struktur, yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk mem
berikan struktur biologi kekuatan atau perlindungan. Contohnya ialah kolagen,
yaitu komponen utama dalam urat dan tulang rawan. Contoh lain adalah kerati
n yang terdapat pada rambut, kuku dan bulu ayam atau burung.

Gambar. Kolagen pada Tulang Rawan


6. Protein Antibodi

Protein Pertahanan (Antibodi), yaitu protein yang melindungi organisme ter


hadap serangan organisme lain (penyakit). Contohnya adalah imunoglobin ata
u antibodi yang terdapat pada vertebrata. Protein ini dapat mengenali dan men
etralkan bakteri, virus, atau protein asing dari spesi lain. Fibrinogen dan tromb
in merupakan protein penggumpal darah jika sistem pembuluh darah terluka.

Gambar. Protein Imunoglobin


7. Protein Pengatur

Protein Pengatur, yaitu protein yang berfungsi mengatur aktifitas seluler atau
fisiologi. Contohnya ialah hormon, seperti insulin yang mengatur metabolisme
gula darah. Kekurangan insulin akan menyebabkan penyakit diabetes. Contoh
lain ialah hormon pertumbuhan.

Gambar. Insulin Manusia


Klasifikasi Protein Berdasarkan Sumbernya

1. Protein Hewani

Protein Hewani, yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dari
hewan, seperti protein daging, ikan, ayam, dan susu.

Gambar. Makanan Berprotein Hewani


2. Protein Nabati

Protein Nabati, yaitu protein yang berasal dari bahan makanan tumbuh-
tumbuhan, seperti protein jagung, kacang-kacangan, gandung, kedelai, dan
sayuran.

Gambar. Bahan Makanan Berprotein Nabati


Struktur & Sifat-Sifat Protein

Struktur Protein
Dengan memperhatikan ikatan-ikatan yang terjadi pada protein, struktur dari
protein dapat dijelaskan melalui empat tingkatan yaitu:
1. Struktur primer merupakan ikatan-ikatan peptida dari asam amino-asam amino
pembentuk protein tersebut.
2. Struktur sekunder terbentuk dari ikatan hidrogen yang terjadi antara gugus-
gugus amina dengan atom hidrogen pada rantai samping asam amino, sehingga
membentuk lipatan-lipatan. (Exp. Alpha-heliks)
3. Struktur tersier merupakan interaksi struktur sekunder yang satu dengan
struktur yang lain melalui ikatan hidrogen, ikatan ion atau ikatan disulfida (-S-
S-). (Exp. Dobell-heliks)
4. Struktur kuartiner melibatkan beberapa peptida sehingga membentuk suatu
protein. Pada peristiwa ini, terkadang terselip molekul atau ion lain yang bukan
merupakan asam amino. (Exp. Hemoglobin, yang pada protein terselip ion F 3 + )
Sifat-Sifat Protein
1. Berat Molekul
Protein mempunyai berat molekul yang bervariasi dari 5000 sampai beberapa juta.
2. Protein Sebagai Amfoter
Sifat protein sebagai amfoter ditentukan oleh gugus-gugusnya yang dapat mengion.
3. Sifat Ionik Protein
Protein mempunyai sifat isoelektrik yang rendah.
4. Hidrasi Protein
Protein yang cepat membentuk gel mempunyai struktur 3D yang bergandengan dengan ikatan hidrogen.
5. Pengendapan Protein
Protein dapat mengendap dalam garam berkonsentrasi tinggi, logam-logam berat dan alkohol.
6. Koagulasi Protein
Peristiwa koagulasi dapat terjadi karena pemanasa dan penambahan asam atau basa.
7. Denaturasi Proteuin
Peristiwa berubahnya susunan ruang/rantai polipeptida suatu molekul protein.
8. Kelarutan Dalam Air
Dapat larut dalam air karena adanya ikatan rantai polar dari hidroksil, karbonil, karboksil, amino, sulfihidril
sehingga dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air.
9. Hidrolisis
Protein dapat mengalami hidrolisis di dalam tubuh dengan katalis enzim yang akan terurai menjadi asam amino.
AYAT AL-QURAN YANG BERHUBUNGA
N DENGAN PROTEIN
Surah Al-Baqarah Ayat 173

Artinya:
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging
babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi bagangsiapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui ba
tas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
KANDUNGAN PROTEIN DAN ISOFLAVON PADA KEDEL
AI DAN KECAMBAH KEDELAI
AN A STUDY ON PROTEIN AND ISOFLAVONE CONTENT OF
T
UA THE SOY AND SOY GERM
E NG
P Hery Winarsi, dkk. Jurnal Biota Vol. 15 (2): 181−187, Juni 2010

Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan protein dan isoflavon dalam kedelai dan kedelai yang telah dikecam
bahkan.

Proses:

Kacang kedelai dicuci bersih, direndam semalam, ditiriskan, diletakkan dalam ruangan cukup lembab, dan sesekali disiram ai
r, hingga mulai berkecambah. Kedelai dan Kecambah kedelai dibersihkan kulit arinya, kemudian diekstrak menggunakan NaCl fisol
ogis hingga terbentuk slurry. Slurry diatur keasamannya hingga pH 5, kemudian disentrifuge dengan kecepatan 10.000 rpm, untuk di
ambil endapannya, lalu dikeringkan dalam oven suhu 70 oC, dihaluskan, hingga diperoleh tepung halus berwarna putih. Tepung isolat
protein kedelai (IPK) atau tepung isolat protein kecambah kedelai (IPKK) dianalisis kandungan proteinnya dengan metode Lowry. P
ada kondisi alkali (metode Lowry), ion Cu+ membentuk kompleks dengan ikatan peptida, kemudian berikatan dengan asam-asam a
mino penyusun protein.
Tabel Kadar protein :
Komponen IPK IPKK IPK-c
Protein (%) 36,5 42,0 39,4
Isoflavon (ppm) 26,7 39,1 34,3
Keterangan: IPK, isolat protein kedelai; IPKK, isolat protein kecambah kedelai; IPK-c, isolat protein kedelai yang telah diko
mersialkan.
Kecambah kacang kedelai (Soybean sprout)
Kecambah dari kedelai memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan kecambah lainnya.

- Protein kecambah kedelai menyediakan asam amino esensial dalam jumlah yang memadai bagi kesehatan manusia. Kandungan asa
m amino dalam protein kecambah kedelai didominasi oleh arginin. Arginin merupakan asam amino esensial bagi anak-anak, tetapi
bagi orang dewasa merupakan asam amino non esensial.
- Pada saat perkecambahan berlangsung terjadi hidrolisis seluruh komponen penyusun kedelai, ikatan-ikatan antarpenyusun termasuk
protein yang awalnya terikat kuat oleh senyawa lain dapat terbebaskan sehingga kadarnya meningkat
- protein kecambah kedelai mengandung asam amino non esensial yang kadarnya lebih tinggi (113%) dibanding kebanyakan protein
hewani (100%).
Kesimpulan:
Kadar protein dalam tepung isolat protein kecambah kedelai lebih besar dibanding kada
r protein dalam tepung isolat protein kedelai maupun isolat protein kedelai komersial. T
emuan ini membuktikan bahwa proses perkecambahan mampu meningkatkan kadar pro
tein. Selama perkecambahan berlangsung terjadi hidrolisis seluruh komponen penyusun
kedelai, ikatan-ikatan antarpenyusun termasuk protein yang awalnya terikat kuat oleh se
nyawa lain dapat terbebaskan sehingga kadarnya meningkat.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai