Anda di halaman 1dari 13

KASUS ASKEP GERONTIK

DENGAN GANGGUAN
KARDIOVASKULER
OLEH : YENI DWI LESTARI 19110023
KASUS
Seorang laki-laki usia 63 tahun tinggal di sebuah panti wredha bersama rekan-rekan lainnya. Klien sudah tinggal di
panti sejak 5 tahun yang lalu. Hal ini disebabkan karena istrinya meninggal dan dia tidak memiliki anak. Hari ini
adalah jadwal pemeriksaan rutin oleh perawat panti bagi lansia yang tinggal di panti. Klien mengeluh sejak 3 hari lalu
merasa pusing dan nyeri di bagian tengkuk kepala. Klien juag sering merasa berdebar-debar bahkan sesak napas jika
beraktifitas terlalu berat. Saat diperiksa tanda-tanda vitalnya didapat hasil TD : 170/120 mmHg nadi : 100 x/menit,
RR : 26 x/menit, suhu 36,5 0C. Saat dilakukan pengkajian fisik lebih lanjut di dapat data : terdengan suara ronchi, dan
bungu tambahan pada auskultasi dada. Dada tampak simetris, tampak penggunaan otot bantu pernapasan. Klien
mengatakan makan 3 kali sehari sesuai dengan makana yang dipanti, tapi kalien suka dengan makanan yang asin. Klien
mengatakan jarang berolahraga karena malas, dan beberapa hari ini mengalami susah tidur karena kepala nya pusing.
Klien juga sering merasa nyeri sendi dan kesemutan di tangan maupun kaki. Klien biasa BAK 6 kali sehari, warna
kuning, dan BAB 1 kali sehari. Klien mengatakan kadang mengikuti kegiatan yang di adakan panti jika tidak merasa
malas. Klien masih mampu mengingat hari, jam, tanggal dan bisa berhitung dengan baik. Klien tidak menggunakan
alat baca maupun pendengaran, hanya jika berjalan kadang butuh menggunakan tongkat.
ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Nyeri akut Agen pencedara
 Pasien mengeluh sejak 3 hari yang lalu merasa pusing dan fisiologis
nyeri (iskemia)
P: Beraktivitas terlalu berat
Q: Seperti ditekan
R: Tengkuk Kepala
S: Skala 6
T: Hilang timbul
 Klien juga sering merasa nyeri sendi dan kesemutan ditangan
maupun kaki
 Pasien susah tidur karena pulang
DO:
 TTV : TD : 170/120 mmhg
HR : 100x/menit
RR : 26 x/menit
Suhu : 36,5 C
ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Pola nafas Hambatan upaya
 Klien mengatakan sering merasa berdebar-debar bahkan tidak efektif nafas: kelemahan
sesak nafas jika beraktivitas terlalu berat otot pernapasan
DO :
 TTV : TD : 170/120 mmhg
HR : 100x/menit
RR : 26 x/menit
Suhu : 36,5 C
 Terdengar suara ronchi dan bunyi tambahan pada auskultasi
dada
 Dada tampak simetris
 Tampak penggunaan otot bantu pernafasan
ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Intoleransi aktivitas Ketidakseimbanga
 Klien mengatakan sering merasakan berdebar-debar n antara suplai dan
bahkan sesak nafas jika beraktivitas terlalu berat kebutuhan oksigen
 Klien mengatakan jarang berolahraga karena malas
dan susah tidur karena kepalanya pusing
 Klien mengatakan kadang mengikuti kegiatan yang
diadakan panti jika tidak merasa malas
DO :
 TTV : TD : 170/120 mmhg
HR : 100x/menit
RR : 26 x/menit
Suhu : 36,5 C
 Gambaran EKG menunjukkan iskemia
 Klien jika berjalan kadang menggunakan tongkat
DIAGNOSA KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen pencedara fisiologis: iskemia (D 0077)
2. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas: kelemahan otot pernapasan (D 0005)
3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen (D 0056)
DIAGNOSA PRIORITAS
4. Nyeri akut b.d agen pencedara fisiologis: iskemia (D 0077)
INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d agen pencedara fisiologis: iskemia (D 0077)


Tujuan : Pengalaman sensori atau emosional aktual/fungsional, dengan onset mendadak atau lambat
dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan menurun dengan kriteria hasil (L 08066) :
a. Keluhan nyeri menurun
b. Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat
c. Kesulitan tidur menurun
d. Frekuensi nadi membaik
e. TTV dalam batas normal
Intervensi (I 08238) :
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
6. Fasilitasi nyeri dan istirahat
7. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
8. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
9. Kolaborasi pemebrian analgetik, jika perlu
NEXT

2. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas: kelemahan otot pernapasan (D 0005)
Tujuan : Inspirasi dan/atau ekspirasi yang memberikan ventilasi adekuat membaik dengan
kriteria hasil (L 01004) :
a. Penggunaan otot bantu napas menurun
b. Frekuensi nafas membaik
c. Kedalaman napas membaik
Intervensi (I 01011) :
1. Monitor pola napas ( frekuensi, kledalaman, usaha napas)
2. Memonitor bunyi napas tambahan
3. Posisikan semi fowler/fowler
4. Beri minuman hangat
5. Beri oksigen jika perlu
6. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi
7. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, jika perlu
NEXT

3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen (D 0056)
Tujuan : Respon fisiologis terhadap aktivitas yang membutuhkan tenaga meningkat dengan kriteria hasil (L 05047) :
a. Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari meningkat
b. Kecepatan berjalan meningkat
c. Kekuatan tubuh bagian atas dan bawah meningkat
d. Jarak berjalan meningkat
e. Dispnea saat dan setelah aktivitas menurun
f. TTV dalam batas normal
g. EKG iskemia membaik
Intervensi (I 05178) :
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2. Monitor pola dan jam tidur
3. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
4. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
5. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
6. Kolaborasi dengan ahli gizi cara meningkatkan asupan makanan

Anda mungkin juga menyukai