Anda di halaman 1dari 13

KASUS ASKEP GERONTIK

DENGAN GANGGUAN
PSIKOLOGIS
OLEH : YENI DWI LESTARI 19110023
KASUS
Seorang wanita usia 70 tahun dibawa oleh anaknya ke panti wredha dengan alasan tidak ada yang bisa mengurusnya karena
semua ananknya bekerja dan tingal di luar kota. Saat ini klien tampak termenung duduk sendirian di depan balai dengan
tatapan kosong. Klien tampak menyendiri dan hanya melamun saja serta sessekali tampak menangis.. Setelah dikaji didapat
data bahwa klien baru saja ditinggal suaminya 1 bulan yang lalu. Klien merasa sedih dan bersalah pad dirinya sendiri karena
tidak bisa menjaga suaminya dengan baik. Klien belum bisa menerima kematian suaminya karena merasa jika tidak ada
suaminya, klien tidak bisa melakukan apa-apa. Klien mengatakan suaminya yang biasa merawatnya dan mengingatkan
untuk minum obat. Ketikan ditanya lebih lanjut, klien merasa sendiri, tidak memiliki siapa-siapa, dan tidak percaya lagi
pada Tuhan karena sudah mengambil suaminya. Klien juga mengatakan tidak mau bergabung bersama rekan-rekan dipanti
karena tidak terlalu dekat dengan mereka dan merasa akan dicelakai oleh mereka. Klien mengatakan susah tidur, tidak mau
ibadah dan lebih suka menyendiri. Terkadang klien menyalahkan diri sendiri mengatakan dirinya tidak berguna yang
mengakibatkan suaminya meninggal. Klien merasa banya cemoohan pada dirinya karena sudah tua dan tidak mampu
melakukan apa-apa.
ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Berduka Kematian
1. Klien mengatakan baru saja ditinggal suaminya 1 bulan yang lalu. keluarga atau
2. Klien merasa sedih dan bersalah pada dirinya sendiri karena tidak bisa orang yang
menjaga suaminya dengan baik. berarti
3. Klien belum bisa menerima kematian suaminya karena merasa jika tidak ada
suaminya, klien tidak bisa melakukan apa-apa, klien mengatakan suaminya
yang biasa merawatnya dan mengingatkan untuk minum obat
4. Klien mengatakan susah tidur
5. Terkadang klien menyalahkan diri sendiri mengatakan dirinya tidak berguna
yang mengakibatkan suaminya meninggal.
6. Klien merasa banyak cemoohan pada dirinya karena sudah tua dan tidak
mampu melakukan apa-apa.
DO:
7. Saat ini klien tampak termenung duduk sendirian di depan balai dengan
tatapan kosong.
8. Klien tampak menyendiri dan hanya melamun saja serta sessekali tampak
menangis
ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Distres Kematian orang
1. Klien merasa sendiri, tidak memiliki siapa-siapa, dan tidak percaya lagi pada spiritual terdekat
Tuhan karena sudah mengambil suaminya.
2. Klien juga mengatakan tidak mau bergabung bersama rekan-rekan dipanti
karena tidak terlalu dekat dengan mereka dan merasa akan dicelakai oleh
mereka
3. Klien mengatakan tidak mau ibadah dan lebih suka menyendiri.
4. Terkadang klien menyalahkan diri sendiri mengatakan dirinya tidak berguna
yang mengakibatkan suaminya meninggal.
5. Klien merasa banya cemoohan pada dirinya karena sudah tua dan tidak
mampu melakukan apa-apa.
DO :
6. Klien menolak berinteraksi dengan orang
7. Klien tidak berminat pada spiritual
8. Klien tampak menyendiri dan hanya melamun saja serta sessekali tampak
menangis
ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Keputusasaan Kehilangan
1. Terkadang klien menyalahkan diri sendiri mengatakan dirinya tidak kepercayaan pada
berguna yang mengakibatkan suaminya meninggal. kekuatan spiritual
2. Klien merasa sendiri, tidak memiliki siapa-siapa, dan tidak percaya
lagi pada Tuhan karena sudah mengambil suaminya.
3. Klien merasa banya cemoohan pada dirinya karena sudah tua dan
tidak mampu melakukan apa-apa.
4. Klien mengatakan susah tidur
5. Klien juga mengatakan tidak mau bergabung bersama rekan-rekan
dipanti karena tidak terlalu dekat dengan mereka dan merasa akan
dicelakai oleh mereka
DO :
6. Klien tampak termenung duduk sendirian di depan balai dengan
tatapan kosong.
7. Klien tampak menyendiri dan hanya melamun saja serta sessekali
tampak menangis.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Berduka b.d kematian keluarga atau orang yang berarti (D 0081)

2. Distres spiritual b.d kematian orang terdekat (D 0003)

3. Keputusasaan b.d kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual (D 0088) 

DIAGNOSA PRIORITAS
4. Berduka b.d kematian keluarga atau orang yang berarti (D 0081)
INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Berduka b.d kematian keluarga atau orang yang berarti (D 0081)

Tujuan :Respons psikososial yang ditunjukkan akibat kehilangan membaik dengan kriteria hasil (L.09094) :

1. Verbalisasi menerima kehilangan menurun

2. Verbalisasi perasaan bersalah dan menyalahkan orang lain menurun

3. Menangis menurun

4. Pola tidur membaik


Intervensi (I 09274) :

1. Identifikasi kehilangan yang dihadapi

2. Identifikasi proses berduka yang dialami

3. Identifikasi reaqksi awal terhadap kehilangan

4. Tunjukkan sikap menerima dan empati

5. Motivasi agar mau mengungkapkan perasaan kehilangan

6. Ajarkan melewati proses berduka secara bertahap


NEXT

2. Distres spiritual b.d kematian orang terdekat (D 0003)

Tujuan : Keyakinan atau system nnilai berupa kemampuan merasakan makna dan tujuan hidup melalui hubungan diri,
orang lain, lingkungan atau Tuhan membaik dengan kriteria hasil (L.09091) :

1. Verbalisasi makna tujuan hidup meningkat

2. Perilaku marah kepada Tuhan menurun

3. Verbalisasi perasaan bersalah menurun

4. Verbalisasi menyalahkan diri sendiri menurun

5. Kemampuan beribadah membaik


Intervensi (I 09276):

1. Identifikasi perasaan khawatir, kesepian dan ketidakberdayaan

2. Identifikasi ketaatan dalam beragama

3. Sediakan privasi dan waktu yang tenang untuk aktivitas spiritual

4. Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah

5. Kolaborasi: atur kunjungan dengan rohaniawan


NEXT

3. Keputusasaan b.d kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual (D 0088)


Tujuan : Ketersediaan alternatif pemecahan pada masalah yang dihadapi meningkat dengan kriteria
hasil (L.09068) :

1. Minta komunikasi verbal meningkat

2. Verbalisasi keputusasaan perilaku pasif menurun

3. Afek datar menurun

4. Pola tidur membaik:


Intervensi (I.09256) :

1. Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah dan sedih

2. Buat pernyataan empati selama fase berduka

3. Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan

4. Anjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami

5. Rujuk untuk konseling, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai