Anda di halaman 1dari 14

DASAR ILMU GIZI

KESEHATAN MASYARAKAT
“GIZI SEIMBANG BAYI”

DOSEN PEMBIMBING :
CHANDRA, S.KM.,M.KES
Disusun Oleh :

Mutia Isnaini 17070125


Novi Ruszayanti 17070126
Syahdi Yannor 17070128
Della Auralia 17070134
Siti Norbayah 17070136
GIZI SEIMBANG BAYI

A. Definisi Bayi

       Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir

dari rahim seorang ibu. Pada masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi selalu m

enjadi perhatian utama, terutama pada bayi yang terlahir prematur maupun bayi ya

ng terlahir cukup bulan namun memiliki berat badan rendah. Baik ibu maupun ba

pak dan orang-orang terdekat si bayi juga harus selalu mengawasi serta me

mberikan perawatan yang terbaik bagi bayi sampai bayi berumur 1 tahun.
B. Prinsip Gizi Seimbang Bagi Bayi

Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan berta

mbahnya umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan z

at-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan Maka

nan tambahan/ pendamping ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu terga

ntung dari status gizi ibu, makanan tambahan sewaktu hamil atau m

enyusui, stress mental dan sebagainya. Dianjurkan untuk memberi 100-11

0 Kkal energi tiap kgBB/ hari. Oleh karena itu, susu bayi mengandung kur

ang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan 150-160 cc susu tiap kg

BB. Tetapi tidak semua bayi memerlukan jumlah energi tersebut.


C. Macam – Macam  Makanan Bagi Bayi

1. ASI (Air Susu Ibu)

       Yang paling baik untuk bayi baru lahir adalah ASI. ASI mempunyai keunggulan b
aik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan sebagainya.

2. Komposisi ASI     

Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada stadiu
m laktasi. Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

Kolostrum     : ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah
bayi lahir.
ASI transisi    : ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari ke sepuluh.

ASI mature    : ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai dengan seterusnya.
3. Kecukupan ASI
- Berat badan waktu lahir telah tercapai sekurang-kurangnya akhir minggu
setelah lahir dan selama itu tidak terjadi penurunan berat badan lebih 1
0 %.
- Kurve pertumbuhan berat badan memuaskan
- Bayi lebih banyak ngompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari.
- Setiap kali menyusui, bayi menyusu dengan rakus, kemudian melemah
dan tertidur.
- Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui.
 
4. MP ASI (Makanan Pendamping ASI)
Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6
bulan.
Jenis MP ASI diantaranya :
- Buah-buahan yang dihaluskan/ dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang
Ambon, pepaya, jeruk, tomat.
- Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.
- Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng/ karton/ sachet.
Tujuan pemberian makanan tambahan pendamping ASI adalah :
- Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
-Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam m
akanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
- Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
-Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MP ASI :


- Perhatikan kebersihan alat makan.
- Membuat makanan secukupnya.
- Berikan makanan dengan sebaik-baiknya.
- Membuat variasi makanan.
- Ajak makan bersama anggota keluarga lain
- Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makan
- Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama.
D. Cara Pengelolaan Makanan Bayi
       Bayi setelah lahir sebaiknya diberikan ASI, namun seiring dengan tumbuh
kembang diperlukan makanan pendamping ASI.
Berikut cara pengolahan makanan bagi bayi usia 6 bulan
1. Karbohidrat
Jangan terpaku pada nasi putih saja. Biasakan anak konsumsi berag
am sumber karbohidarat, seperti beras merah, kentang, ubi, singkong, mie, bi
hun maupun jagung.
Cara memasak: 
- Beras putih, ditanak atau ditim, yang penting, beras dimasak sampai matang
dengan air secukuppnya agar tergelatinasi sempurna (pulen).
- Beras merah sebaiknya dicampur dengan beras putih agar pulen, karen bera
s merah lebih keras.
- Jagung direbus dengan sedikit air sekitar 10 menit, kemudian diolesi
mentega, garam dan gula.
- Ubi, dikukus dan dibuat pure (dihaluskan).

2. Protein
Bisa didapat dari daging-dagingan, ikan-ikanan, hati, udang, kerang, tem
pe dan tahu. Pilih sumber protein yang mudah, murah, enak maupun berk
ualitas tinggi seperti telur.
Cara memasak:
- Telur
Saat menggoreng jangan sampai warnanya kecokelatan karena kadar gizinya akan
berkurang. Yang terbaik, telur direbus sampai matang (7-8 menit) atau masak cepat
menggunakan sedikit minyak dan bisa dicampur dengan sayuran yang diiris halus.
- Ayam
Cara terbaik adalah dikukus untuk campuran soto, ditumis sebagai campuran
cap cay, disup, digoreng sebentar setelah dibumbui (diungkep) atau digoreng sejenak
menjadi ayam pop. Jangan lupa, buang kulit ayam karena mengandung minyak jenuh.
- Daging-dagingan
Protein pada daging justru harus dimasak dengan baik. Namun agar zat besi tidak
terbuang, jangan masak daging terlalu lama.

3. Vitamin Dan Mineral


            Banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Semakin hijau waran sayuran,
makin banyak vitaminya. Semakin kuning, merah, atau biru warna daging buah, vi
taminya semakin kaya.
1. Cara memasak sayur :
- Vitamin A,D,E,K (terdapat pada bayam, wortel, daun singkong, k
angkung, kacang panjang, katuk, sawi, jagung) larut dalam lemak. Ji
ka dimasak bersama minyak goreng, seperti ditumis, jangan terlalu l
ama sebab vitaminnya akan habis.
- Vitamin C, B1, B2, B5, B12 (terdapat pada daun singkong, katuk,
melinjo, sawi, kentang, seledri, kucai, kacang panjang, kol. Tomat)
larut dalam air, karena itu jika direbus atau disup, jangan terlalu lama
sebab vitamin akan habis.
-Rahasia merebus sayuran: masukkan sayur saat air sudah mendidih,
bubuhi garam, angkat.

2. Cara mengolah buah:


- Agar vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika dijus, ser
atnya akan hilang, jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan.
Diolah menjadi es buah baik, tetapi kadar gula menjadi tinggi.
- Beberapa buah akan lebih banyak vitaminnya jika dimakan dengan
kulitnya, seperti apel, pir dan anggur. Tetapi jika Anda khawatir
terhadap sisa pestisida pada kulit apel, sebaiknya dikupas saja.
 
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan Pada Bayi

1. Kerjasama ibu dan anak.


2. Memulai pemberian makan sedini mungkin.
3. Mengatur sendiri.
4. Peran ayah dan anggota keluarga lain.
5. Menentukan jadwal pemberian makanan bayi.
Umur.
6. Berat badan.
7. Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan).
8. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.
9. Kebiasaan makan (kesukaan, ketidaksukaan dan acceptability dari jenis  makanan d
an toleransi daripada anak terhadap makanan yang diberikan).
10. Gaya hidup orang tua
11. Kemiskinan
- Faktor penyebab masalah gizi pada bayi
      Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling
terkait. Terdapat dua faktor langsung yang mempengaruhi status gizi i
ndividu, yaitu faktor makanan dan penyakit infeksi, keduanya saling m
empengaruhi. Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi m
akanan yang tidak memenuhi prinsip gizi seimbang. Faktor pe
nyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang terkait dengan ti
ngginya kejadian penyakit menular dan buruknya kesehatan li
ngkungan. 
F. Pengaruh Status Gizi Seimbang Bagi Bayi
       Tumbuh kembang anak selain dipengaruhi oleh faktor keturunan
juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Adapun faktor lingkungan
yang berpengaruh adalah masukan makanan (diet), sinar matahari,
lingkungan yang bersih, latihan jasmani dan keadaan kesehatan.
Pemberian makanan yang berkualitas dan kuantitasnya baik
menunjang tumbuh kembang, sehingga bayi dapat tumbuh normal
dan sehat/ terbebas dari penyakit.
       Makanan yang diberikan pada bayi dan anak akan digunakan
untuk pertumbuhan badan, karena itu status gizi dan pertumbuhan
dapat dipakai sebagai ukuran untuk memantau kecukupan gizi bayi
dan anak. ar dan buruknya kesehatan lingkungan. 
G. Dampak Kekurangan Dan Kelebihan Gizi Pada Bayi
Makanan yang ideal harus mengandung cukup energi dan zat esensial sesuai
dengan kebutuhan sehari-hari. Pemberian makanan yang kelebihan akan energi meng
akibatkan obesitas, sedang kelebihan zat gizi esensial dalam jangka waktu lama akan
menimbulkan penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh. Misalnya
hipervitaminosis A, hipervitaminosis D dan hiperkalemi.
Sebaliknya kekurangan energi dalam jangka waktu lama berakibat menghambat
pertumbuhan dan mengurangi cadangan energi dalam tubuh sehingga terjadi m
arasmus (gizi kurang/buruk). Kekurangan zat esensial mengakibatkan defisiensizat   giz
i tersebut.Misalnya xeroftalmia (kekurangan vit.A), Rakhitis (kekurangan vit.D).
Dampak dari penyebab semua ini akan berlanjut pada penyakit akut maupun kronik.
Adapun penyakit yang dimaksud adalah:
~ Berat bayi lahir rendah (BBLR)
~ Gangguan pertumbuhan
~ Kurang Energi Kronis (KEK)
~ Gangguan pertahanan tubuh
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai