Anda di halaman 1dari 47

Homeostasis dan Komunikasi

antar Sel

Szafira Nurul Qolbi


1706041154
IBD A-13
Organisasi Sel Tubuh
Manusia Dari Molekul
Terkecil Hingga Menjadi
Organisme Manusia Yang
Utuh
Organisasi Tingkat Molekul

Molekul terbuat dari sekumpulan atom-atom yang berikatan (unit


terkecil dalam unsur kimia). Molekul membentuk struktur paling dasar dari
makhluk hidup. Dua disiplin biologis yang berfokus pada tingkat ini adalah
biokimia dan biologi molekular.

Atom-atom yang berikatan membentuk molekul, contohnya molekul air,


glukosa, protein, dan asam nukleat. Molekul tersebut saling berikatan
membentuk ikatan yang lebih kompleks sebagai penyusun organel sel.
Organisasi tingkat molekul adalah organisasi kehidupan pada tingkat
paling rendah
Organisasi Tingkat Sel

• Molekul saling berikatan membentuk organel yang merupakan


komponen sel dengan fungsi spesifik.
• Sel adalah unit struktural dan fungsional dari suatu kehidupan. Teori ini
disebut teori sel, dikembangkan oleh Schleiden (1804 – 1881) dan
Schwann (1810 – 1892).
• Di dalam sel terjadi pengaturan, kerjasama, dan metabolisme lainnya
untuk menjalankan suatu fungsi yang dilakukan oleh antar organel
penyusun sel.
• Organisme yang tersusun dari satu sel disebut bersel tunggal atau
uniseluler, sedangkan organisme yang tersusun dari banyak sel disebut
organisme bersel banyak atau multiseluler.
Organisasi Tingkat Jaringan

■ Sel-sel yang sama bentuk dan fungsinya membentuk kelompok yang


disebut jaringan. Untuk dapat membentuk suatu jaringan, sel
mengalami perubahan bentuk dan fungsinya.
■ Sel-sel yang mengalami perubahan biasanya pada jaringan
embrionel, misalnya jaringan meristem pada titik tumbuh suatu
tumbuhan membentuk jaringan epidermis, jaringan pembuluh, dan
lain-lain
■ Jaringan yang terdapat pada tubuh manusia dan hewan:
Jaringan Otot Jaringan Ikat Jaringan Saraf Jaringan Epitel

■ Jaringan yang terdapat pada tubuh tumbuhan yaitu:

Jaringan Penguat Jaringan Epidermis Jaringan Dasar Jaringan Pengangkut


Organisasi Tingkat Organ

Organ adalah sistem jaringan yang bekerja sama dalam skala yang lebih
besar untuk melakukan pekerjaan tertentu di dalam tubuh makhluk hidup.
Contoh organ adalah otak, jantung, dan paru-paru. Organ hanya bisa
ditemukan di organisme multiseluler.
Organisasi Tingkat Sistem Organ

Sistem organ adalah sekelompok organ yang bekerja sama untuk


melakukan fungsi tubuh tertentu. Sistem pernafasan, misalnya,
menggunakan paru-paru, saluran udara dan otot-otot pernapasan
untuk menghirup oksigen dan melepaskan karbon dioksida.

Sumber :
https://opentextbc.ca/anatomyandphysiology/chapt
er/1-2-structural-organization-of-the-human-body-
Organisasi Tingkat Organisme

Organisme dapat berupa organisme uniseluler seperti bakteri atau


amoebae, atau organisme multiseluler yang terdiri dari organ dan
sistem organ. Manusia adalah contoh organisme multi seluler.

Sumber : https://opentextbc.ca/anatomyandphysiology/chapter/1-2-structural-organization-of-the-human-body-2/
sistem-sistem tubuh yang ada
pada manusia dan fungsinya
secara singkat

Sumber : www.anatomyandphysiologyi.com
Sistem Integumen

Fungsi :

1. Perlindungan
2. Pengaturan suhu
tubuh
3. Ekskresi
4. Metabolisme
5. Komunikasi

Sumber : http://d.hatena.ne.jp
Sistem Rangka

Fungsi :

1. Memberikan
topangan dan
bentuk
2. Pegerakan
3. Pembentuk sel
darah(hematopoiesi
s)
Sistem Muskular

Fungsi :

1. Pergerakan
2. Penopang tubuh dan
mempertahankan
postur
3. Produksi panas
Sistem Saraf

■ Fungsi:

1. Mengirimkan
sinyal antar sel
2. Koordinasi
organ

Sumber : https://dosenbiologi.com/
Sistem Sirkulasi

■ Fungsi :

1. Transpor
2. Mempertahankan suhu
tubuh
3. Perlindungan
4. Pendaparan(buffering)

Sumber : https://www.ukessays.com/essays/physical-
education/the-circulatory-system-in-animals-physical-education-
essay.php
Sistem Endokrin

■ Fungsi:

Mengatur dan
mengkoordinasi
aktivitas tubuh.

Sumber : http://anatomy-medicine.com/endocrine-system/88-the-
endocrine-system.html
Sistem Limpatik

■ Fungsi:

Mengalirkan limfa atau


getah bening dalam
tubuh yang berasal dari
cairan atau protein
yang hilang.
Sistem Pencernaan

■ Fungsi:

Menyediakan
makanan,air,dan elektrolit
bagi tubuh dari nutrien yang
dicerna sehingga siap
diabsorpsi.

Sumber : http://kidshealth.org/
Sistem Pernapasan

■ Fungsi:
• Mengambil oksigen(O2) dari
atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan
mengeluarkan karbon
dioksida(CO2) yang dihasilkan sel-
sel tubuh kembali ke atmosfer

• Keseimbangan asam basa

• Pertahanan tubuh

• Pengaturan hormonal tekanan darah

Sumber : http://kidshealth.org/
Sistem Urinaria

■ Fungsi:

Mengeluarkan zat-zat sisa


dan zat beracun bagi
tubuh berbentuk urin.
Sistem Reproduksi

Fungsi :

Berkembang biak dan menghasilkan indvidu


baru.
Klasifikasi Sistem Saraf
Secara Anatomis dan
Fisiologis
1. Sistem Saraf secara anatomis
• Sistem Saraf Pusat(SSP)  Otak dan Medula Spinalis
Fungsi: mengintegrasi, memproses, dan mengkoordinasi data sensorik dgn
perintah motorik

• Sistem Saraf Tepi

2. Sistem Saraf secara fisiologis


• Divisi Aferen
• Divisi Eferen
Sistem Saraf Pusat Otak

Cerembrum(otak besar) terdiri dari:


1.Lobus Frontalis
 kesadaran,daya ingat,kecerdasan
2.Lobus Parentalis
 Pengecap,pembau
3.Lobus Oksipitalis
 Penglihatan
4.Lobus Temporalis
 Pendengaran

Cerebellum(otak kecil) berfungsi:


1. Mengkoordinasi dan mengendalikan
ketepatan gerakan otot
https://www.slideshare.net/qhiztwhizt/anatomi-terapan-sistem-saraf-pusat 2. Mempertahankan postur
3. Ekuillibrium tubuh
Sistem Saraf Pusat Medula Spinalis

■ Kord jaringan saraf yang


terbungkus dalam
kolumna vertevra yang
memanjang dari medula
batang otak sampai ke
area vertebra lumbal
pertama disebut medula
spinalis.

■ Fungsi : mengendalikan
aktivitas refleks tubuh

https://www.slideshare.net/elmakrufi/medula-spinalis
Sistem Saraf Tepi

■ Meliputi semua jaringan saraf di luar SSP

■ Fungsi : menerima rangsang, menghantarkan


informasi sensorik, dan membawa perintah motorik
ke jaringan dan sistem perifer

■ Nerves yang keluar dari otak ⇒ saraf kranial

■ Nerves yang keluar dari medula spinalis ⇒ saraf


spinal
Saraf Aferen (Saraf Sensorik)

■ Saraf tepi yang menghantarkan informasi


sensorik dari reseptor (somatik & viseral) di
jaringan/ organ perifer ke SSP ⇒ neuron
sensorik

■ Reseptor dapat berupa neuron (biasanya berupa


dendrit) atau sel khusus dari jaringan lain
(misalnya sel Merkel di epidermis)
Saraf Eferen (Sistem Motorik)

Saraf Eferen (saraf motorik) dibagi


menjadi subdivisi:

■ Divisi somatik (volunter):


berkaitan dengan perubahan
lingkungan eksternal dan
pembentukan respons motorik
volunter otot dan rangka
■ Divisi otonom (involunter):Saraf
Simpatis dan Saraf Parasimpatis
Organ-organ Penyusun Sistem
Endokrin dan Fungsi Setiap Organ
Tersebut dengan Hormon-hormon
Yang Dihasilkan.
Hormon

1. Hipofisis
Tempat : Hipotalamaus
Dibagi atas:
■ Hipofisis Anterior
o GH(somotropin) : mengatur pertumbuhan
o Prolaktin : Produksi ASI(wanita),Merangsang proses
spermatogenesis(Pria)
o ACTH : Merangsang kerja kelenjar adrenal
o TSH : Merangsang produksi kelenjar tyroid
o FSH : Merangsang oogenesis(wanita),Merangsang
spermatogenesis(Pria)
o LH : Merangsang ovulasi(wanita),Merangsang pembentukan
testosteron(Pria)
Hormon

■ Hipofisis Intermediet
MSH: Mengatur pigmen melanin,mengatur irama sirkadian

■ Hipofisis Posterior
o Oksitosin : merangsang kontraksi uterus
o Prostaglandin : merangsang kontraksi jaringan yang
dihasilkan seluruh tubuh
o ADH : mengatur reabsopsi fakultatif di tubulus

2. Kelenjar Tyroid(Kelenjar Gondok)


o Hormon Tiroksin : mengatur metabolisme
o Hormon Triodotiron : mengatur metabolisme
o Hormon Kalsitonin : mengatur kadar kalsium
Hormon

3. Kelenjar Paratyroid(anak 6. Hati(Hepar)


gondok) o Hormon Eritropoietin : merangsang
o Hormon Parathormon(PTH) : pembentukan eritrosit
mengatur kadar kalsium dalam darah
7. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal)
4. Kelenjar Tymus ■ Korteks(dipicu oleh ACTH dan CRH)
o Mematangkan limfosit T dan o Hormon kortisol (glukokotikoid) :
menampung GH mengatur metabolisme karbohidrat dan
lemak
5. Lambung o Mineralkortikoid (aldosteron) :
o Hormon gastrin : merangsang mengatur osmosis
produksi getah lambung ■ Medula (dipicu oleh kerja saraf)
o Hormon Adenalin : Simpatik
o Hormon Epinefrin : Parasimpatik
Hormon

8. Ginjal o Homorn Somatostatin : menjaga


o Hormon Renin : merangsang produksi kestabilan insulin dan glukogon
ADH
11. Gonad
9. Usus Halus ■ Ovarium
o Sekretin : merangsang sekresi o Hormon Estrogen :
pankreas mempertahankan kelamin
o Kolesistokin : merangasang sekresi sekunder
hati o Hormon Progesteron : penebalan
endometrium
10. Pankreas(pulau langerhans)
■ Sel alpha ■ Testis
o Hormon Glukogon : o Hormon Testrosteron : menjaga
glikogen  glukosa kelamin sekunder
■ Sel beta o Hormon Estrogen : mengatur
o Hormon insulin : penyerapan Ca2+
glukosa  glikogen
Ahli ilmu faal Amerika serikat Walter Cannon menyebutkan
homeostasis adalah upaya mempertahankan lingkungan
dalam yang stabil yang berasal dari bahasa yunani : homeo
(sama) dan stasis (mempertahankan keadaan).

HOMEOSTASIS ?
?
Homeostatis adalah suatu kecenderungan untuk
mempertahankan lingkungan internal yang stabil dan
relatif konstan
Postulat Canon

Cannon mengajukan 4 postulat yang mendasari


homeostasis, yaitu :

1. Peran sistem saraf dalam mempertahankan kesesuaian


lingkungan dalam dengan kehidupan.
2. Adanya kegiatan pengendalian yang bersifat tonik.
3. Adanya pengendalian yang bersifat antagonistik.
4. Suatu sinyal kimia dapat mempunyai pengaruh yang
berbeda di jaringan tubuh yang berbeda.
Apa hubungan homeostasis
dengan sistem tubuh dan sel-sel
pada manusia ?
Dalam menyelenggarakan homeostasis ini, tubuh harus senantiasa
memantau adanya perubahan-perubahan nilai berbagai parameter,
lalu mengkoordinasikan respons yang sesuai sehingga perubahan
yang terjadi dapat diredam. Untuk itu sel-sel tubuh harus mampu
berkomunikasi satu dengan lainnya. Komunikasi antar sel ini
merupakan media yang menopang pengendalian fungsi sel atau
organ tubuh.

Alur pengendalian dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut :


• Pengendalian yang paling sederhana terjadi secara lokal
(intrinsik), yaitu yang dilakukan dengan komunikasi antar sel
yang berdekatan.

• Pengendalian jarak jauh (ekstrinsik) lebih kompleks dan


dimungkinkan melalui refleks yang dapat melibatkan sistem saraf
(lengkung refleks) maupun sistem endokrin (pengaturan umpan
balik)
Komponen-komponen Lengkung Refleks, Baik
Refleks Saraf, Endokrin, Neuroendokrin, dan
Contohnya
KOMPONEN LENGKUNG
REFLEKS
1. Reseptor Sensoris 4. Serat Saraf Eferen
Reseptor sensoris sebagai potensial Serat ini mentransmisikan instruksi ke efektor.
reseptor tersebut besarnya sebanding
dengan kuat rangsang, kemudian
mendeteksi stimulus dan menimbulkan 5. Efektor
potensial aksi. Berupa otot atau kelenjar yang akan melakukan
aksi dari instruksi tersebut.
2. Serat Saraf Aferen
Serat ini meneruskan potensial aksi ke
pusat integrasi.

3. Pusat Integrasi
Berada di substansi abu-abu SSP. Di
bagian ini, potensial aksi dapat memberi
instruksi dilanjutkan, di rute ulang, atau
dihambat.

Tipe Lengkung Refleks

1. Refleks Endokrin
Contoh refleks endokrin adalah hormon paratiroid (PTH) yang mengatur kadar
kalsium (Ca2+) di dalam darah.

2. Refleks Saraf / Neuron


Contoh dari refleks neuron adalah Withdrawal Reflex yang digunakan untuk
menggambarkan refleks spinal dasar.

3. Refleks Neuroendokrin
Contoh dari kompleks refleks neuroendokrin adalah sistem saraf simpatetik yang
mengatur sekresi epinefrin oleh medula adrenal.
Sumber : Silverthorn DU, Johnson BR, Ober
WC, Garrison CW, Silverthorn AC. Human
physiology an integrated approach. 5th ed.
USA: Pearson; 2010.p.206.
Tiga Macam Lengkung Umpan Balik,
dan Bagaimana Ketiga Hal Tersebut
Berfungsi dalam Mempertahankan
Homeostasis
MACAM LENGKUNG UMPAN BALIK

Umpan Balik Negatif

Merupakan cara untuk menangkal


efek, yaitu dengan mebandingkan
hal yang dikendalikan, misalnya
suhu tubuh, dengan nilai set
pointnya, atau melawan stimulus asli
agar keadaannya kembali ke nilai set
point.
 
Umpan balik negatif dilakukan
untuk regulasi lingkungan internal
dalam mempertahankan homeostatis
tubuh.
Sumber : dimodifikasi dari Silverthorn DU :
Human physiology : an integrated approach. 2 nd
ed. Upper Saddle River, NJ : Prentice Hall Inc;
2001. p 6-7, 165-180
MACAM LENGKUNG UMPAN BALIK

Umpan Balik Positif

Umpan balik positif adalah ketika


respon terhadap suatu peristiwa
meningkatkan kemungkinan
kegiatan untuk berlanjut. 

Gerakan ini tidak bersifat


hoemostatik, sampai ada faktor
luar yang menghentikan lingkaran
ini. Umpan balik positif hanya
memiliki peran kecil dalam
homeostatis Sumber : dimodifikasi dari Silverthorn DU :
Human physiology : an integrated approach. 2 nd
ed. Upper Saddle River, NJ : Prentice Hall Inc;
2001. p 6-7, 165-180
LENGKUNG UMPAN KEDEPAN
(FEEDFORWARD)
Umpan Kedepan

Umpan kedepan mengantisipasi perubahan dan


meminimalisasi kerusakan yang akan datang sebelum
kerusakan itu terjadi.

Sumber : slideplayer.com
REFERENSI
Silverthorn DU : Human physiology : an integrated approach. 2 nd ed. Upper Saddle River, NJ : Prentice Hall
Inc; 2001.

Silverthorn DU, Johnson BR, Ober WC, Garrison CW, Silverthorn AC. Human physiology an integrated
approach. 5th ed. USA: Pearson; 2010.

Martini, Frederic H dan Judi L. Nath. Fundamentals of Anatomy and Physiology 9 th edition. Pearson; 2012.

Siagian Minarma. 2004. Homeostatis : Keimbangan yang Halus dan Dinamis. Jakarta : Departemen Ilmu
Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.

Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta:EGC.

https://www.sophia.org/tutorials/8-levels-of-organization--2 diakses pada 1 Oktober 2017

https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/digestive-system-how-it-works diakses
pada 30 September 2017

https://my.clevelandclinic.org/health/articles/normal-structure-and-function-of-the-musculoskeletal-system
diakses pada 30 September 2017

https://www.khanacademy.org/science/biology/principles-of-physiology/body-structure-and-
homeostasis/a/homeostasis diakses pada 1 Oktober 2017

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/material/anatomisaraf.pdf diakses pada 1 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai