Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN

ASMA BRONKHIAL

KELOMPOK 4 :

ZULKIFLIYANTO .H
KARYANISA
SUPRIYANTO HASAN
TETI RAHMAWATI .S
AGUNG S
Definisi Asma Bronkhial
 Asma adalah kondisi jangka panjang yang
mempengaruhi saluran napas-saluran kecil yang
mengalirkan udara masuk ke dan keluar dari paru-
paru.

Klasifikasi Asma
Berkaitan dengan gangguan saluran pernapasan
yang berupa peradangan dan bronkokonstriksi,
beberapa ahli membagi asma dalam 2 golongan
besar, seperti yang dianut banyak dokter ahli
pulmonologi (penyakit paru-paru) dari Inggris,
yakni:
Asma Ekstrinsik
Asma Intrinsik
Klasifikasi tingkat penyakit asma dapat dibagi berdasarkan frekuensi
kemunculan gejala (Hadibroto & Alam, 2006)
 Intermitten, yaitu sering tanpa gejala atau munculnya kurang dari
1 kali dalam seminggu dan gejala asma malam kurang dari 2 kali
dalam sebulan.
 Persisten ringan, yaitu gejala asma lebih dari 1 kali dalam
seminggu dan serangannya sampai mengganggu aktivitas,
termasuk tidur. Gejala asma malam lebih dari 2 kali dalam
sebulan.
 Persisten sedang, yaitu asma terjadi setiap hari dan serangan
sudah mengganggu aktivitas, serta terjadinya 1-2 kali seminggu.
 Persisten berat, gejala asma terjadi terus-menerus dan serangan
sering terjadi.
Etiologi
Menurut The Lung Association of Canada, ada dua faktor yang
menjadi pencetus asma (Hadibroto & Alam, 2006):
 Pemicu (trigger) yang mengakibatkan mengencang atau
menyempitnya saluran pernapasan (bronkokonstriksi).
 Penyebab (inducer) yang mengakibatkan peradangan
(inflammation) pada saluran pernapasan.
 Beberapa faktor orang memiliki kecenderungan yang lebih besar
untuk menyandang asma dibandingkan orang lain (Bull & Price,
2007), di antaranya memiliki riwayat asma atau alergi lainnya
dalam keluarga (keturunan) karena asma dapat diwariskan-
diturunkan dari satu anggota keluarga ke anggota keluarga
berikutnya.
Patofisiologi
 Asma Ekstrinsik
Pada asma ekstrinsik alergen menimbulkan reaksi yang hebat
pada mukosa bronkus yang mengakibatkan konstriksi otot
polos, hiperemia serta sekresi lendir putih yang
tebal.Mekanisme terjadinya reaksi ini telah diketahui dengan
baik, tetapi sangat rumit.
 Asma Intrinsik

Terjadinya asma intrinsik sangat berbeda dengan asma


ekstrinsik. Mungkin mula-mula akibat kepekaan yang
berlebihan (hipersensitivitas) dari serabut-serabut nervus
vagus yang akan merangsang bahan-bahan iritan di dalam
bronkus dan menimbulkan batuk dan sekresi lendir melalui
satu refleks.
Sel Inflamasi :
 Sel-sel inflamasi yang terlibat dalam patofisiologi asma
terutama adalah sel mast, limfosit, dan eosinofil.

Manifestasi Klinis
Gejala Asma Umum
sesak napas/sulit bernapas, sesak dada, mengi/napas
berbunyi (wheezing) dan batuk (lebih sering terjadi
pada anak daripada orang dewasa).
NEXT…
 Gejala Asma Berat
 serangan batuk yang hebat, napas berat “ngik-ngik”,
tersengal-sengal, sesak dada, susah bicara dan
berkonsentrasi, jalan sedikit menyebabkan napas
tersengal-sengal, napas menjadi dangkal dan cepat atau
lambat dibanding biasanya, pundak membungkuk,
lubang hidung mengembang dengan setiap tarikan
napas, daerah leher dan di antara atau di bawah tulang
rusuk melesak ke dalam, bersama tarikan napas,
bayangan abu-abu atau membiru pada kulit, bermula
dari daerah sekitar mulut (sianosis), serta angka
performa penggunaan Preak Flow Meter dalam wilayah
berbahaya
Komplikasi Asma
 Penyakit asma yang tidak ditangani dengan baik
lambat-laun akan berakibat pada terjadinya
komplikasi (Mansjoer, 2008) dimana dapat
menyebabkan beberapa penyakit sebagai berikut
yaitu, terjadinya pneumotorak,
pneumomediastinum, emfisema subkutis,
aspergilosis, atelektasis, gagal napas, bronkitis,
fraktur iga, dan bronkopulmonar alergik.
Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan Penunjang

Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan


 Penatalaksanaan Medis
 Terapi Obat
 Alat-alat hirup
 Penatalaksanaan Keperawatan
 Penatalaksanaan keperawatan yang dapat dilakukan pada
penderita asma adalah sebagai berikut, yaitu memberikan
penyuluhan (pendidikan kesehatan), pemberian cairan,
fisiotherapy, dan beri O2 bila perlu.
Diagnosa Keperawatan
 Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan
dengan gangguan suplai oksigen (bronkospasme),
penumpukan sekret, sekret kental.
 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
gangguan suplai oksigen (bronkospasme).
 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
gangguan suplai oksigen (bronkuspasme).
 Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan
tidak adekuat imunitas.
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN/KRITERIA HASIL

 Pencapaian bersihan jalan


1) Tidak efektifnya
bersihan jalan napas dengan kriteria hasil
sebagai berikut:
nafas
1. Mempertahankan jalan napas
berhubungan paten dengan bunyi napas
dengan gangguan bersih atau jelas.
suplai oksigen 2. menunjukan perilaku untuk
memperbaiki bersihan jalan
(bronkospasme), nafas misalnya batuk efektif
penumpukansekret dan mengeluarkan sekret.
, sekret kental
INTERVENSI RASIONAL

Beberapa derajat spasme bronkus terjadi


 Auskultasi bunyi nafas, catat
adanya bunyi nafas, ex: mengi dengan obstruksi jalan nafas dan
dapat/tidak dimanifestasikan adanya
 Kaji/pantau frekuensi pernafasan, nafas advertisius.
catat rasio inspirasi/ekspirasi. Tachipnea biasanya ada pada beberapa
 Catat adanya derajat dispnea, derajat dan dapat ditemukan pada
ansietas, distress pernafasan, penerimaan atau selama stress/adanya
penggunaan obat bantu. proses infeksi akut.
 Tempatkan posisi yang nyaman Disfungsi pernafasan adalah variable

pada pasien, contoh: meninggikan yang tergantung pada tahap proses akut
kepala tempat tidur, duduk pada yang menimbulkan perawatan di rumah
sandara tempat tidur sakit.
Peninggian kepala tempat tidur
 Pertahankan polusi lingkungan
minimum, contoh: debu, asap dll. memudahkan fungsi pernafasan dengan
menggunakan gravitasi.
 Berikan obat sesuai indikasi Pencetus tipe alergi pernafasan dapat
bronkodilator.
mentriger episode akut.
Merelaksasikan otot halus dan

menurunkan spasme jalan nafas, mengi,


ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. JW DENGAN KEBUTUHAN DASAR
OKSIGENASI
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KDP

Tangga lmasuk : 30-11-2020


Jam masuk : 08:09
Ruangan : Rajawali 2 Perawatan 2
No register : 064712
Dx. Medis : Asma bronchial, penumonia
Tanggal pengkajian : 30-11-2020
A. Pengkajian Keperawatan
Identitas Klien
Nama : Tn. Jw
Umur : 39 thn
Jeniskelamin : laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Kristen
Suku : Kaili
Alamat : jln cikditiro, besusu tengah, palu timur
Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. RE
Umur : 38 tahun
Jenikelami : Perempuan
Pndidikan : SMA
Pekerjaan : URT
Agama : Kristen
Suku : Kaili
Alamat : Jln Cikditiro, Besusu Tengah, Palu Timur
Hub dengan klien : Istri
B. Riwayat Penyakit
Keluhan utama : Sesak Nafas
Keluhan utama saat pengkajian : Pada saat di kaji klien mengatakan

sesak nafas dan batuk


berlendiri
sudah 5 hari.
Keluhan yang menyertai : Klien mengatakan batuk berlendir
sudah lebih dari 5 hari dan jika batuk

klien akan merasakan sesak nafas,


klien mengatakan batuk berlendir
konsistensi kental warna putih, klien

mengatakan lendir terasa di dada dan


tenggorokan.
Riwayat keluhan utama : Klien mengatakan sesak nafas,
tampak terpasang oksigen
menggunakan nasal kanul 5 liter.
Klien mengatakan sesak nafas
sering
kambuh, sesak dirasakan seperti
tertimpa beban di dada terasa berat.
Riwayat kesehatan masa lalu : klien mengatakan pernah
mengalami sesak nafas dan batuk
beberapa bulan lalu dan pernah
dirawat di rumah sakit.
Riwayat kesehatan keluarga : Klien mengatakan ada riwayat keluarga
asma ataupun sesak yaitu kakek klien. Klien
anak ke 2 dari 4 bersaudaraa, ayah dan ibu
klien sudah meninggal, klien memiliki 2
orang anak.

Genogram 3 generasi
C. Pemeriksaan Fisik
BB sebelum sakit :75 kg BB saat ini : 75 kg, TB : 155 cm
Kesadaran : Tingkat kesadaran klien compos mentis
Tanda-tanda vital : TD : 140/90 RR : 30x/m
N : 100x/m SB : 36,7 SPo2 : 95%
1) Pemeriksaan head to toe ( langsung focus ke organ yang mengalami kelainan /
gangguan )
Thorax
•Paru- paru
Inspeksi : Bentuk dada klien simetris kiri dan kanan,warna kulit merata, tidak
ada luka, tidak ada kelainan tulang belakang dengan frekuensi nafas
30x/m, terdapat penggunaan otot bantu pernafasan. ( terdapat tarikan
dinding dada ).
Palpasi : Tidak teraba masa dan ada nyeri tekan, vocal fremitus normal,
gerakan
kedua sisi sama..
Perkusi : Resonan di kedua lapang paru
Auskultasi : Terdapat bunyi nafas tambahan yaitu wheezing (+)
.
D. Pemeriksaan Penunjang : Lab. Dan radiologi.

Hasil Laboratorium
Nama pasien : TN. JW
Umur : 39 Tahun
No Rm : 064712
Tanggan Pemeriksaan : 30-11-2020

Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai


Normal
Wbc / leukosit 10.0 103/µ 3,6 – 11.0
HGB / 14.5 9/dl 12,3 – 15,3
Hemoglobin
trombosit 320 103/µ 150 - 440

X-RAY/THORAX
Kesan :
•Pneumonia, asma brochial
E. Terapi / tindak
IVFD RL: 20 tpm
Inj. ceptriaxone: /24 jam
Inj. dexamethasone: /24 jam
Nebulizer ventolin 1 Flak 2,5m/8jam
Salbutamol otal 3x1
O2 dengan nasal kanul 3 liter.

Perawatan ( tindakan keperawatan yang di lakukan )


•Memberikan terapi O2
•Memberikan terapi nebulizer
•Mengajarkan teknik batuk efektif
•Mengajarkan teknik nafas dalam
•Mengatur posisi semi flower
KLASIFIKASI DATA

Data subjektif Data objektif


1. Klien mengatakan sesak nafas 1. Keadaan umun : lemah
2. Klien mengatakan ada riwayat keluarga asma 2. Klien Nampak pucat.
yaitu kakek dari klien. 3. Batuk berlendir dengan konsistensi kental,
3. Klien mengatakan batuk berlendir berwarna putih
4. Klien mengatakan batuk berlendir sudah 5 4. Bunyi nafas wheezing
hari di perburuk saat cuaca dingin. 5. TTV :
5. Klien mengatakan batuk berlendir dengan TD : 140/90 mmHg RR : 30 x/m
warnah putih kental N : 100 x/m SB : 36,70c
6. Klien mengatakan lendir terasa di dada dan SPO2 95%
tenggorokan 6. Klien nampak sesak nafas
7. Klien mengatakan sesak nafas seperti tertimpa 7. Klien terpasang 02 nasal kanul 5 liter
beban dan dada terasa berat. 8. Kembang kempis dada simetris
8. Klien mengatakan ada riwayat keluarga asma 9. Klien tampak bernafas menggunakan otot
9. Klien mengatakan sesak nafas sering kambuh bantu pernafasan
10. Klien mengatakan sulit untuk mengeluarkan 10. Klien terpasang IVFD RL 20 tpm
dahak. 11. Tidak terdapat nyeri tekan di dada klien
ANALISA DATA
DATA PENYEBAB MASALAH
DS: Alergen/non alergen
- Klien Mengatakan batuk sudah 5 hari
- Bersihan jalan nafas
dan jika batuk klien akan merasa tidak efektif
sesak. merangsang respon imun menjadi
- Klien mengatakan batuk berlendir aktif
konsistensi kental warna putih
- Klien mengatakan Lendir terasa di merangsang iq e
dada dan tenggorokan
- Klien mengatakan ( batuk terus menempel pada sel mast
menerus selama < 5 detik )
- Klien mengatakan sulit untuk degrenulasi sel mast
mengeluarkan dahak
DO Pelepasan histamin, bradikidin,
- Keadaan umun : lemah
- Klien Nampak batuk berlendir prostaglandin
- Batuk berlendir dengan konsistensi
kental, berwarna putih. Pembentukan mucus yang
- Klien terpasang 02 nasal kanul 5 liter
- Bunyi nafas wheezing banyak
TD : 140/90 mmHg RR : 30 x/m
N : 100 x/m SB : 36,70c Akumulasi secret di trache dan
SPO2 95% bronkus

bersihan jalan nafas tidak


efektif
DATA PENYEBAB MASALAH
DS:
1. Klien mengatakan sesak nafas
Alergen / non alergen - Pola nafas tidak
2. Klien mengatakan sesak nafas seperti
Reaksi antigen dan antibody
efektif
tertimpa beban dan dada terasa berat.
3. Klien mengatakan ada riwayat keluarga
asma
4. Klien mengatakan sesak nafas sering Dikeluarkannyasubstansi
kambuh vasoaktif (histamin, bradikidin,
DO: anafilasksin)
- Keadaan umum lemah
- TTV :
TD : 140/90 mmHg Kontraksi otot polos
RR : 28 x/m
N : 100 x/m
SB : 36,70c bronkospasme
SPO2 95%
- Klien nampak sesak nafas suplai 02 menurun
- Klien terpasang 02 nasal kanul 5 liter
nasal kanul
- Keadaan umun : lemah merangsang kemoreseptor sentral
- Klien Nampak batuk berlendir spon dan medula oblongata
- Batuk berlendir dengan konsistensi
kental, berwarna putih.
- Klien terpasang 02 nasal kanul 5 liter hiperventilasi
- Bunyi nafas wheezing
sesak

Pola nafas tidak efektif


INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN

TUJUAN DAN KRITERIA


NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL
HASIL

1 Bersihan jalan nafas tidak efektif NOC : NIC :


Definisi : Ketidakmampuan untuk  Respiratory status :
membersihkan sekresi atau Ventilation Airway Management
obstruksi dari saluran pernafasan  Respiratory status :  Monitor respirasi dan status O2
untuk mempertahankan kebersihan Airway patency  Buka jalan nafas, guanakan teknik
jalan nafas  Aspiration Control chin lift atau jaw thrust bila perlu
DS: KriteriaHasil :  Posisikan pasien untuk
- Mengatakan batuk sudah 5 • Mendemonstrasikan memaksimalkan ventilasi
hari dan jika batuk klien akan batukefektifdansuara  Identifikasi pasien perlunya
merasa sesak. nafas yang bersih, pemasangan alat jalan nafas buatan
- Klien mengatakan batuk tidakadasianosisdan  bronkodilator bila perlu
berlendir konsistensi kental dyspneu
warna putih (mampumengeluarka
- Lendir terasa di dada dan n sputum,
tenggorokan mampubernafasdeng
- Klien mengatakan ( batuk an mudah.
terus menerus selama < 5
detik )
- Klien mengatakan waktu
batuk klien berbeda beda
dengan durasi 1-5 detik secara
terus menerus setiap ada
rangsangan batuk
DIAGNOSA • TUJUAN DAN
NO. INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 DO • Menunjukkan  Lakukan fisioterapi dada
- Keadaan umun : jalan nafas yang jikaperlu
lemah paten (klien tidak  Keluarkansekretdenganb
merasa tercekik, atukatausuction
- Klien Nampak pucat, irama nafas,  Auskultasisuara nafas,
konjungtiva pucat frekuensi catat
- Batuk berlendir pernafasan dalam adanyasuaratambahan
dengan konsistensi rentang normal,  Kolaborasi dengan
kental, berwarna putih tidak ada suara dokter pemberian
- Bunyi nafas wheezing nafas abnormal) bronkodilator bila perlu
• Mampu
+
mengidentifikasik
an dan mencegah
factor yang dapat
menghambat jalan
nafas
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA
NO. INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL
2 Pola nafas tidak efektif NOC :
Definisi : inspirasi dan  Respiratory status (ventilasi) NIC :
expirasi yang tidak memberi  Respiratory status (airway
patency) Airway management:
ventilasi.  Vital sign
DS: KriteriaHasil: 1. Posisikan pasien untuk
- Klien mengatakan 1. Mendemonstrasikan batuk memaksimalkan ventilasi.
pusing. efektif, suara nafas bersih 2. Monitor frekuensi dan irama
- Klien mengatakan ada dan mampu bernafas dengan pernafasan
riwayat keluarga asma mudah 3. Monitor suara paru.
2. Menunjukan jalan nafas yang 4. Mengajarkan pasien
DO: pernafasan dalam.
paten (klien tidak merasa
- Keadaan umum lemah tercekik, irama nafas dan 5. Kolaborasi oxigen therapy
- TTV : frekuesnsi nafal dalam batas
TD : 140/90 mmHg RR : 28 normal)
x/m 3. Tanda-tanda vital dalam
N : 100 x/m SB : rentang normal
36,7 c0

SPO2 95%
- Klien nampak sesak
nafas
- Klien terpasang 02 nasal
kanul 3 liter
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO.
HARI/TANGGAL JAM  IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DX.
1 Senin, 30-11-2020 10.00  Memonitor respirasi dan status O2 klien Jam 13.00
dengan hasil respirasi klien 28x/menit, S:
pada saat dikaji klien sudah tidak - Klien mengatakan masih batuk
menggunakan O2 berlendir
 Memposisikan klien dengan posisi semi - Klien mengatakan lendir belum
10.10
flower dengan klien sedang berkurang
melakukannya - Klien mengatakan lendir terasa di
dada dan tenggorokan
10.15  Membuka jalan nafas dengan teknik
O:
head thilt chint lift bila perlu dengan
- KU Lemah
hasil tidak dilakukan karena klien sudah
- Klien nampak batuk berlendir
bisa membuka mulit sendiri
- Lendir kien dengan konstitensi
10.17  Menjelaskan teknik btuk efektif dengan kental warna putih
hasil klien paham dengan penjelasan dan - Bunyi nafas weezing
dapat memperagakan teknik batuk efektif - Respirasi 30x/menit
A:
10.20  Melakukan fisioterapi dada dengan hasil Masalah keperawatan ketidakefektivan
klien paham dengan penjelasannya bersihan jalan nafas belum teratasi
P:
13.00  Berkolaborasi dengan dokter pemberian Lanjutkan intervensi
terapi dengan hasil klien setiap hari di 1. Monitor respirasi dan O2
terapi inhalasi nebulizer ventolin 2. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan batuk efektif
3. Ajarkan batuk efektif dan
fisioterapi dada
4. Kolaborasi pemberian obat
NO. HARI/TANGGA
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DX. L
2 Senin 30-11-2020 13.05  Mengobservasi tanda – tanda vital Jam 13.00
dengan hasil : S :
 TD : 140/90 mmHg - Klien mengeluh masih sesak
 N : 100x/menit namun sudah mulai berkurang
 R : 30x/menit O :
 SB : 36,70C - Tanda – tanda vital
13.10  Memposisikan pasien untuk TD : 140/90 mmHg
memaksimalkan ventilasi dengan hasil N : 100x/menit
klien sering posisinya semi flower
dengan 450 R : 28x/menit
13.15  Peralatan Mengauskultasi suara nafas SB : 36,70C
dengan hasil suara nafas wheezing (+) - Klien tampak sesak
- Saat dikaji klien masih mengkaji
13.20  Berkolaborasi dalam pemberian alat klien masih menggunakan 02 5
bantu nafas dengan hasil klien liter
menggunakan O2 5 liter digunakan - Klien tampak bernapas
oleh klien menggunakan otot bantu
13.25  Memonitor aliran oxygen dan pernafasan.
perakatan oxygenasi dengan hasil A 
terapo O2 5 liter digunakan oleh klien Masalah keperawatan Pola Nafas tidak
efektif belum teratasi
13.30  Memonitor aliran oxygen peralatan O2 P :
dengan hasil terapi O2 3 liter Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda vital
2. Posisikan klien semi flower
3. Monitor suara nafas dan irama
4. Kolaborasi pemberian O2
CATATAN PERKEMBANGAN

NO.
DX.
HARI/TANGGAL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

1 Selasa 01-12-2020 09.00 1. Memonitor respirasi dan status O2 klien S:


dengan hasil respirasi klien 26 x/menit, - Klien mengatakan batuk berlendir
09.10 1. Memposisikan klien dengan posisi semi - Klien mengatakan lendir sudah
flower dengan hasil klien dengan posisi semi berkurang
flower - Klien mengatakan batuk sudah
09.13 1. Melakukan teknik batuk efektif dengan hasil berkurang
klien melakukan teknik batuk efektif O:
09.15 1. Mengajarkan teknis nafas dalam dengan hasil - KU baik
klien memahami dan melakukannya - Lendir kien dengan konstitensi
kental warna putih
09.25 1. kolaborasi dengan dokter pemberian inhalasi - Respirasi 26 x/menit
nebulizer dengan hasil klien di inhalasi A:
nebulizer ventolin Masalah keperawatan ketidakefektivan
1. menjelaskan tentang indikasi atau tujuan bersihan jalan nafas belum teratasi
09.30
pemberian tindakan nebulizer dengan hasil P:
klien dan keluarga mengerti dan memahami. Lanjutkan intervensi
1. Monitor respirasi dan O2
2. memposisikan pasien semi fowler
untuk memaksimalkan ventilasi
3. Ajarkan batuk efektif dan
fisioterapi dada
4. Kolaborasi pemberian nebulizer
ventolin
NO. HARI/TANGG
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX. AL
2. Selasa 01-12- 09.00  Mengobservasi tanda – tanda vital
2020 dengan hasil : S :
 TD : 150/90 mmHg - Klien mengatakan masih sesak
 N : 88 x/menit - Klien mengatakan ada
 R : 26 x/menit riawayat keluarga asma
 SB : 36,20C O :
09.10  Memposisikan pasien untuk - Tanda – tanda vital
memaksimalkan ventilasi dengan hasil TD : 140/90 mmHg
klien sering posisinya semi flower N : 100x/menit
dengan 450
auskultasi suara nafas dengan hasil R : 28x/menit
09.17 
suara nafas wheezing (+) SB : 36,70C
09.20  Memonitor aliran oxygen dan A 
perakatan oxygenasi dengan hasil terapi Masalah keperawatan Pola Nafas
O23 liter akan tetapi sudah tidak sering tidak efektif belum teratasi
terpakai P :
099.3  Kolaborasi pemberianlien O2dengan Lanjutkan intervensi
0 1. Monitor tanda vital
hasil klien terpasang O23 liter. 2. Posisikan klien semi flower
3. Monitor suara nafas dan irama
4. Kolaborasi pemberian O2
NO. HARI/TANG
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX. GAL
1 Rabu 02-12- 14.2 1. Memonitor respirasi dan status O2 S:
2020 0 klien dengan hasil respirasi klien 22 - Klien mengatakan batuk
x/menit, sudah berkurang
14.2 2. memposisikan klien dengan posisi - Klien mengataka sudah
5 semi flower dengan hasil klien dengan tidak sesak
posisi semi flower O:
14.2 3.Melakukan teknik batuk efektif - KU baik
- Respirasi 22 x/menit
6 dengan hasil klien melakukan teknik
batuk efektif A:
14.3 4.menjelaskan tentang indikasi atau Masalah keperawatan
0 tujuan pemberian tindakan nebulizer ketidakefektivan bersihan jalan
dengan hasil nafas belum teratasi
klien dan keluarga mengerti dan P:
memahami Lanjutkan intervensi
14.5 5.kolaborasi dengan dokter pemberian 1. Mengajurkan kepada klien
inhalasi nebulizer dengan hasil klien di untuk sering melakukan
0
inhalasi nebulizer ventolin teknik batuk efektif
2. Posisikan pasien semi
fowler
NO. HARI/TANGG
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX. AL
1 Rabu 02-12- 14.20 1. Memonitor respirasi dan status O2 klien S:
2020 dengan hasil respirasi klien 22 x/menit, - Klien mengatakan batuk
sudah berkurang
14.25 2. memposisikan klien dengan posisi semi - Klien mengataka sudah tidak
flower dengan hasil klien dengan posisi
sesak
semi flower
O:
14.26 3.Melakukan teknik batuk efektif dengan - KU baik
hasil klien melakukan teknik batuk efektif - Respirasi 22 x/menit
14.30 4.menjelaskan tentang indikasi atau A:
tujuan pemberian tindakan nebulizer Masalah keperawatan
dengan hasil ketidakefektivan bersihan jalan
klien dan keluarga mengerti dan nafas belum teratasi
memahami P:
14.50 5.kolaborasi dengan dokter pemberian Lanjutkan intervensi
inhalasi nebulizer dengan hasil klien di 1. Mengajurkan kepada klien
inhalasi nebulizer ventolin untuk sering melakukan
teknik batuk efektif
2. Posisikan pasien semi fowler
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai