– Motilitas sperma
• Aduk dan ratakan sampel semen dengan baik
• Ambil aliquot dari semen tersebut segera setelah sampel semen teraduk merata,
agar tidak ada waktu untuk spermatozoa berpindah ke suspensi yang telah
mengendap kembali.
• Tetesan aliquot ditutup cover glass sesuai petunjuk sebelumnya, Apusan yang
dibuat dengan kedalaman 20 µm
• Tunggu hingga sampel aliquot menyebar merata ke seluruh lapisan cover glass
• Periksa preparat tersebut dengan optik fase kontras pada pembesaran 200x atau
400x.
• Lakukan pengamatan sistematis pada apusan tersebut untuk menghindari
observasi berulang pada area yang sama. Area yang diamati harus sering diganti-
ganti. Hindari memilih area pengamatan yang merupakan dasar area yang sama
dengan area pergerakan sperma yang dilihat (sebaiknya memilih area pengamatan
yang acak).
5. Membuat preparat basah
Motilitas sperma
• Pada awalnya lakukan penilaian terhadap spermatozoa yang termasuk
kategori PR, setelah itu spermatozoa yang tergolong NP dan yang
terkahir dinilai adalah spermatozoa immotil pada lapang gerak atau kisi
yang sama. Seorang klinisi yang telah berpengalaman akan dengan
mudah menilai ketiga kategori tersebut secara bersamaan dan
melakukan penilaian pada area gerak yang lebih luas.
• Periksalah kurang lebih 200 spermatozoa per replika preparat yang
dibuat untuk menemukan persentase perbedaan kategori motilitasnya.
• Disaat bersamaan hitung jumlah spermatozoa per lapang pandang
/PLP(berguna untuk penentuan pengenceran saat menghitung
konsentrasi spermatozoa nanti) dan sel bulat PLP pada area yang sama.
5. Membuat preparat basah
– Vitalitas sperma
• Vitalitas sperma dapat diperiksa dengan
memperkirakan keutuhan membran
spermatozoa. Pemeriksaan vitalitas bisa
bagian dari analisis semen rutin tetapi
merupakan hal wajib yang diperiksa jika total
motilitas sperma (PR+ NP) kurang dari 50%.
5. Membuat preparat basah
Prosedur hos
• Cairkan larutan edema beku dan aduk hingga
merata baik
• Hangatkan 1 ml larutan edema (tujuan
diagnostis) atau 1 ml medium (tujuan terapi)
didalam microsentrifuge tube pada suhu 37oC
selama 5 menit.
• Aduk sampel ejakulat hingga merata
• Ambil 100 µl aliquot dari semen dan tambahkan
larutan edema yang telah dibuat. Aduk
perlahan dengan arah kedalam dan keluar dari
pipet
• Inkubasi pada suhu 37oC selama 5 menit setelah
itu pindahkan 10 µl aliquot ke object glass dan
tutup dengan cover glass ukuran 22 x 22 mm.
• Lakukan pemeriksaan apusan dengan optik fase
kontras dengan pembesaran 200x atau 400x.
• Hitung jumlah sperma yang tidak mengalami
edema (mati) dan yang edema (hidup) dengan
alat bantu hitung.
• Lakukan penilaian terhadap 200 spermatozoa
pada apusan yang dibuat
• Laporkan rata-rata persentase spermatozoa vital
ke jumlah bilangan terdekat
• Standar Penilaian hos
• Spermatozoa yang edema diidentifikasi dengan
adanya perubahan bentuk sperma seperti
terlihatnya ekor yang melengkung (coil)
• Spermatozoa hidup dibuktikan dengan adanya
ekor yang melengkung tersebut dan hitung
semua bentuk spermatozoa yang memiliki ekor
melengkung ataupun tidak
6. Jumlah spermatozoa