Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS

KUANTITATIF
KARBOHIDRAT
Analisis kuantitatif adalah cara yang dapat digunakan untuk
menentukan banyaknya karbohidrat dalam suatu bahan.
Analisis kuantitatif karbohidrat dapat dilakukan dengan cara:
a) Kimiawi
b) Kromatografi
c) Optic (Fisis)
Pada pembahasan kali ini analisis kuantitatif karbohidrat
hanya akan difokuskan pada cara kimiawi
Preparasi Sampel
Persiapan sampel : digiling, dihilangkan lipida dan
klorofilnya dengan ekstraksi menggunakan eter.
Mengekstraksi karbohidrat yang dapat larut dengan
air, kemudian dijernihkan dengan timbal asetat
Larutan karbohidrat ditentukan dengan : analisis
gula reduksi (metoda Luff, atau Nelson)
ANALISA GULA REDUKSI
 Tujuan menentukan jumlah gula reduksi
 Prinsip: reduksi kupri-oksida (CuO) menjadi kupro oksida
(Cu2O) oleh gula reduksi.
 Metode :
 Luff-Schrool
 Nelson-Somogyi
Metode Luff-Schrool

• Prinsip : gula reduksi + kuprisulfat (CuSO 4) berlebihan dalam larutan


alkalis (basa) akan menjadi asam gula dan endapan kupro oksida (Cu 2O)
berwarna merah.
• Penentuan gula ditentukan dengan menentukan kuprioksida (CuO) dalam
larutan sebelum direaksikan dengan gula reduksi (blanko) dan sesudah
direaksikan dengan sampel gula reduksi (titrasi sampel).
• Selisih titrasi blanko dengan titrasi sampel ekuivalen dengan kuprooksida
yang terbentuk dan juga ekuivalen dengan jumlah gula reduksi yang ada
dalam bahan/larutan

Perbedaan kadar CuO (blanko dengan sampel) = jumlah kuprooksida = jumlah gula reduksi

• Kadar CuO ditentukan dengan titrasi iodometri menggunkan Na-tiosulfat


REAKSI
 Mula-mula CuO yang ada dalam reagen akan membebaskan iod dari garam KI (garam KI
merupakan salah satu pereaksi di titrasi iodometri)
 Banyaknya iod yang dibebaskan = jumlah CuO
 Banyaknya iod yang dibebaskan diketahui dari titrasi dengan Na-tiosulfat.
 Indikator titrasi yang digunakan yaitu indiaktor amilum. Apabila larutan berubah warna dari biru
menjadi putih berarti titrasi sudah selesai. Pemberian indikator dilakukan pada saat titrasi hampir
selesai.
Titrasi Blanko :
mL Na-Tiosulfat = jumlah I2 yang dibebaskan = jumlah CuO total
Sampel : sebagian CuO akan bereaksi dengan gula reduksi
mL Na-Tiosulfat = jumlah I2 yang dibebaskan = jumlah CuO dalam sampel
Jumlah gula reduksi = CuO total (blanko) – CuO dalam sampel
R-COH + CuO  Cu2O (s) + RCOOH
Gula
H2SO4 + CuO  CuSO4 + H2O
CuSO4 + 2 KI  CuI2 + K2SO4
CuI2  Cu2I2 + I2
I2 + Na-tiosulfat  Na2-tiosulfat + NaI
Setelah diketahui selisih banyaknya titrasi blanko dan titrasi
sampel kemudian dikonversikan dengan tabel hubungan banyaknya
Na-Tiosulfat dengan banyaknya gula reduksi.
PERHITUNGAN
 

N.Na2S2O3 = normalitasi Na-tiosulfat hasil standarisasi


Fp = factor pengenceran
mg gula = didapat dari table konversi
Metode Nelson-Somogyi

PRINSIP:
• Gula reduksi akan dioksidasi oleh kupri-oksida dihasilkan
kupro-oksida
• Kupro-oksida direaksikan dengan arseno-molibdat akan
membentuk senyawa kompleks berwarna violet/ungu
• Intensitas warna ekuivalen dengan konsentrasi gula, yang
dapat ditera absorbansinya dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 540 nm
• Untuk mengetahui konsentrasi gula maka perlu dibuat
kurva standar yang menggambarkan hubungan
konsentrasi gula dengan absorbansi

• Larutan sampel setelah ditambah reagen Nelson kmd


ditera absorbansinya, dan dari nilai A dihitung kadar
gulanya menggunakan persamaan garis kurva standar
tsb.
PEMBUATAN KURVA STANDAR :
KURVA STANDAR DIPERSIAPKAN DARI LARUTAN GLUKOSA MURNI
BERKADAR 1 MG/10ML YANG DIISIKAN KE DALAM TABUNG REAKSI
SEJUMLAH SBB :

No. tabung 1 2 3 4 5 6
reaksi
Lart.glukosa 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
(mL)
Aquadest (mL) 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Volume total 1.0 1.0 1,0 1.0 1.0 1.0


(mL)
Kadar glukosa 0 2 4 6 8 10
(mg/100mL)

Kadar glukosa 0 20 40 60 80 100


( ppm)
 Tambahkan ke dalam masing-masing tabung tsb 1 ml reagensia nelson,
panaskan semua tabung pada waterbath mendidih selama 20 menit.
Ambil semua tabung, dinginkan bersama-sama dalam air sampai 25 oc,
kemudian masing-masing ditambah 1 ml reagensia arseno-molibdat,
gojog sampai semua endapan larut kembali, kemudian masing-masing
tabung ditambah 3 ml aquadest, gojog sampai homogen.
Ukurlah absorbansinya pada 540 nm:
Y
A
b
s
o
r
b
a Y = mX + C
n Ys
s
i

Xs
Konsentrasi (mg/100mL) X

Y = absorbansi
X = konsentrasi gula

Anda mungkin juga menyukai