Anda di halaman 1dari 51

DI MASA PANDEMI COVID-19

ELVI HENDRANI
SIAPAKAH ANAK?
ANAK ADALAH SESEORANG YANG BELUM
BERUSIA 18 TAHUN, TERMASUK ANAK YANG
MASIH DALAM KANDUNGAN

(UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak)

2
KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA
TAHUN 2018

Jumlah Anak
Penduduk Indonesia Jumlah Keluarga
79,6 juta
262 juta 65 juta

71%, ANAK USIA


Sumber : Profil Anak Indonesia, KPPPA, 2018 SEKOLAH
HAK-HAK ANAK DILINDUNGI OLEH PERATURAN YANG BERLAKU

Keputusan Undang-Undang
Konvensi Hak
Presiden Nomor PERLINDUNGA
Anak (KHA)
36 Tahun 1990 N ANAK

“Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, masyarakat, keluarga, dan orang tua atau
wali berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan Perlindungan
Anak”

Prinsip-Prinsip KHA:

Kepentingan Hidup, Tumbuh, Partisipasi/ Suara


Non Diskriminasi
Terbaik bagi Anak dan Berkembang Anak

4
UU 35/2014 tentang Perubahan Atas
UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak

Pasal 21
• Ayat (4) Untuk menjamin pemenuhan hak anak dan melaksanakan
kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Pemerintah Daerah
berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melaksanakan dan
mendukung kebijakan nasional dalam penyelenggaraan Perlindungan
Anak di daerah.
• Ayat (5) Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat
diwujudkan melalui upaya daerah membangun Kabupaten/ Kota
Layak Anak.
• Ayat (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai kebijakan Kabupaten/Kota
Layak Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dalam
Peraturan Presiden.
APA YANG DISEBUT KLA?
kabupaten/kota dengan sistem
pembangunan yang menjamin
pemenuhan hak Anak dan
perlindungan khusus Anak yang
dilakukan secara terencana,
menyeluruh, dan berkelanjutan.
Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA)
21. Korban
Kekerasan & 4. Akta Kelahiran
7. Perkawinan Anak
Eksploitasi 5. Informasi Layak Anak
8. Lembaga Konsultasi bg
22. Korban 6. Partisipasi Anak
Ortu/Keluarga
Pornografi &
9. Lembaga Pengasuhan Alternatif
Situasi Darurat
10. PAUD-HI
23. Penyandang
11. Infrastruktur Ramah Anak
Disabilitas
24. ABH, Terorisme, Kluster I
Stigma

Hak Sipil
Kebebasan
Lingkungan
Perlindunga Keluarga &
n Khusus Pengasuhan Kluster II
Kluster V Alternatif
Kelembagaan
12. Persalinan di Faskes
13. Prevalensi Gizi
14. PMBA
18. Wajar 12 Th 15. Faskes dgn Pelayanan
19.SRA Pendidikan, Kesehatan
Ramah Anak
16. Air Minum dan
20. PKA
Pemanfaatan Dasar & Sanitasi
Kesejahteraa 17. KTR dan IPS (Iklan,
Waktu Luang
Promosi dan
& Kegiatan n Sponsor Rokok)
Kluster IV Budaya Kluster III

7
1. Perda KLA; 2. Terlembaga KLA; 3. Keterlibatan Masy, Dunia Usaha & Media
AMANAT PEMENUHAN HAK ANAK
PADA UU NOMOR 35/2014
• Hak Anak adalah bagian
dari hak asasi manusia
yang wajib dijamin,
dilindungi, dan dipenuhi
oleh Orang Tua, Keluarga,
masyarakat, negara,
pemerintah, dan
pemerintah daerah.
AMANAT PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN
PADA PASAL 9 UU NOMOR 35/2014
(1) Setiap Anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya
dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan
bakat.
(1a) Setiap Anak berhak mendapatkan perlindungan di
satuan pendidikan dari kejahatan seksual dan
kekerasan yang dilakukan oleh pendidik, tenaga
kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak
lain.
(2) Selain mendapatkan Hak Anak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (1a), Anak Penyandang
Disabilitas berhak memperoleh pendidikan luar biasa
dan Anak yang memiliki keunggulan berhak
mendapatkan pendidikan khusus.
AMANAT KEWAJIBAN ORANG TUA
PADA PASAL 26 UU NOMOR 35/2014
• Orang tua berkewajiban dan bertanggung
jawab untuk:
• a. mengasuh, memelihara, mendidik, dan
melindungi Anak;
• b. menumbuhkembangkan Anak sesuai
dengan kemampuan, bakat, dan minatnya;
• c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia
Anak; dan
• d. memberikan pendidikan karakter dan
penanaman nilai budi pekerti pada Anak.
AMANAT KLUSTER IV KHA
Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang
& Kegiatan Seni Budaya
 Setiap anak
mendapatkan pendidikan 2. Pengembangan rasa hormat
dasar 12 tahun secara gratis TUJUAN PENDIDIKAN: pada:
Mengambil langkah agar 1.Negara peserta menyepakati oOrang tua anak
disiplin di sekolah bahwa pendidikan anak oIdentitas budaya
dilaksanakan dengan cara diarahkan Pengembangan : oBahasa
yang sesuai dengan o Kepribadian o Nilai-nilai dan perbedaan
martabat anak dan KHA o Bakat budaya
(disiplin di SRA) o Mental dan oCinta Tanah Air
o Fisik anak semaksimal
mungkin  Diberikan waktu luang dan
dilibatkan dalam seni dan
budaya

LATAR BELAKANG
Keppres Nomor 36/1990 ttg Ratifikasi KHA
KEBIJAKAN • Uu ttg Perlindungan Anak Dan Perubahannya ( UU 23/2002 , UU 35/2014 , UU 17/2016)
• UU Nomor 20/2003 ttg Sisdiknas
• Inpres 1/2017 ttg Germas
• Permen PPPA Nomor 8 Tahun 2014 tentang Kebijakan SRA
• Masih banyaknya kebijakan berbasis hukuman (contoh: tatib dengan sistem poin berbasis
kesalahan anak,sistem denda, dll)
• 1/3 Waktu anak berada di sekolah KONDISI SAAT INI
• Keprihatinan orang tua, keluarga, masyarakat dan pemerintah karena kondisi anak-anak di sekolah
yang rawan kekerasan, keracunan, kecelakaan, kotor, kondisi gedung yang mudah rubuh jika ada
bencana, NAPZA, rokok, radikalisme, lingkungan tidak sehat, dll
• Masih banyaknya proses pendisiplinan di sekolah yang menggunakan hukuman, pendekatan guru
dan orang tua dewasa lainnya kepada peserta didik masih menggunakan paradigma penguasa dan
yang dikuasai
• Tidak ada evaluasi reguler terhadap kenyamanan anak dalam proses pembelajaran

DUKUNGAN • Adanya program dari K/L berbasis sekolah dan menunjang terhadap kondisi yang diinginkan
K/L dalam SRA
• SRA merupakan salah satu indikator penting dalam KLA
Satuan pendidikan formal, nonformal, dan
informal yang mampu memberikan pemenuhan
hak dan perlindungan khusus bagi anak termasuk
mekanisme pengaduan untuk penanganan kasus
di satuan pendidikan
SRA
8 jam
88jam
jam rumah
sekolah
lain-lain
KONSEP SRA

1 2 ORANG DEWASA
MENGUBAH MEMBERIKAN KETELADAN
PARADIGMA DARI PENGAJAR DALAM KESEHARIAN
MENJADI PEMBIMBING,
ORANG TUA DAN SAHABAT
ANAK

MEMASTIKAN ORANG
DEWASA DI SEKOLAH MEMASTIKAN ORANG TUA DAN
TERLIBAT PENUH DALAM
MELINDUNGI ANAK 3 4 ANAK TERLIBAT AKTIF DALAM
MEMENUHI 6 KOMPONEN SRA
APA NILAI YANG INGIN DICAPAI?
1. Satuan Pendidikan dan Orang Tua mengetahui
pemenuhan hak dan perlindungan anak secara benar
2. Memastikan anak hidup dan tumbuh kembang secara
optimal dan menjadi manusia seutuhnya dengan
memiliki:
a.Kepribadian yang lebih baik
b.Pengetahuan mana benar dan salah
c.Bertanggung jawab
d. Pengetahuan ttg cara pendisiplinan tanpa kekerasan
dan tanpa perendahan martabat
e. Kemampuan menghargai manusia dan mahluk
lainnya
f. Kecintaan untuk tanah air dan bangsa
g. Kemampuan untuk mengetahui bakat dan minatnya
h. Kebahagiaan dan kenyamanan dalam proses belajar
PRINSIP SRA

PARTISIPASI ANAK
HIDUP DAN
TUMBUH KEMBANG
KEPENTINGAN PENGELOLAAN
YANG BAIK
TERBAIK
BAGI ANAK

NON DISKRIMINASI
KONDISI YANG DIHARAPKAN

R I N
A S A
B I

BERSIH AMAN RAMAH INDAH INKLUSIF SEHAT ASRI N YAMAN


FUNGSI SRA DALAM
PENCEGAHAN

1. Anak sebagai korban pornografi; 10. Anak dengan perilaku sosial menyimpang
2. Anak sebagai korban NAPZA 11. Anak yang sebagai pekerja Anak
termasuk Rokok; 12. Anak korban penculikan, penjualan,
3. Anak dengan HIV/AIDS (Pergaulan dan/atau perdagangan;
Bebas dan NAPZA) 13. Anak korban kekerasan fisik, psikis dan
4. Anak berhadapan hukum; Bullying;
5. Anak korban stigmatisasi; 14. Anak korban kejahatan seksual;
6. Anak korban jaringan radikalisme 15. Anak bunuh diri
dan terorisme; 16. Keracunan makanan
7. Perkawinan Anak 17. Korban bencana
8. Anak tidak memiliki Akte kelahiran 18. dll
9. Anak korban perlakuan salah &
penelantaran;
PEMBENTUKAN
DAN PENGEMBANGAN SRA OLEH PEMDA
1. Membuat kebijakan SRA
2. Koordinasi dengan Disdik dan Kanwil/Kantor Kemenag PROVINSI
3. Membentuk Sekber SRA
4. Sosialisasi kepada seluruh Kepala Satuan Pendidikan tingkat Provinsi/Kab/Kota
5. Mengajak Satuan Pendidikan untuk membentuk dan mengembangkan SRA
6. Membuat SK penetapan sekolah yang mau
7. Deklarasi SRA
8. Melaporkan SK penetapan kepada KPPPA
9. Mendorong satuan pendidikan yang sudah di SK-kan untuk membuat Papan Nama SRA
10.Memberikan Pelatihan KHA dan SRA kepada minimal 2 guru di setiap satuan pendidikan yang di
SK-kan
11.Pendampingan/monev kepada Satuan Pendidikan yang sudah di SK kan
12.Bekerjasama dengan Dinas yang memiliki Program berbasis sekolah
13.Mendorong semua SRA untuk mengisi kuesioner SRA di awal tahun KAB/KOTA
14.Mengusulkan Satuan Pendidikan untuk mendapat penghargaan
15.Membuat KIE SRA
PEMBENTUKAN
DAN PENGEMBANGAN SRA OLEH SATUAN PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN
PEMBENTUKAN
PERENCANAAN PELAKSANAAN
 Menyusun Rencana Aksi/Program  Melaksanakan Rencana Aksi/
Tahunan termasuk memetakan 6 Program SRA Tahunan dengan
PERSIAPAN kelompok anak rentan mengoptimalkan semua
 Sosialisasi  Merencanakan kesinambungan sumber daya
 Komitmen sekolah kebijakan, program, dan kegiatan  Melakukan upaya pemenuhan
 Membentuk Tim SRA/SK yang sudah ada (UKS, Adiwiyata, komponen SRA
 Koordinasi 3 pilar dll) serta program lainnya  Mengikuti pelatihan dan
 Identifikasi potensi  Membuat mekanisme pengaduan pendampingan oleh Pemda
 Jika bottom up, sekolah  Merencanakan inovasi
melaporkan kepada melibatkan orang tua dan anak
Dinas PPPA/Disdik/ untuk mewujudkan SRA
Kemenag
 Membuat papan nama
ASI
3 PILAR SRA

UNIK
KOM
ORANG
TUA

SIA
UNIK
KOM
MURID

KOMUNI
SEKOLAH

SI KA
KOMPONEN SRA

Kebijakan Pendidik dan


Proses
Tenaga
tentang Kependidikan
Belajar yang
SRA Terlatih KHA Ramah Anak

Partisipasi
Sarana Orangtua, LM,
Prasarana Partisipasi DU,
stakeholder
Ramah Anak lainnya, dan
Anak alumni
1. Kebijakan SRA
1. Deklarasi
2. SK Sekolah dan SK Daerah
3. Melaporkan kepada dinas terkait (Dinas PPPA/
Disdik/Kemenag dan KPPPA)
4. Kebijakan tertulis yang mendukung pemenuhan
hak anak lainnya termasuk pemetaan kelompok anak
rentan
5. Melakukan perjanjian kerjasama dgn lembaga
layanan terdekat seperti Puskesmas, Kepolisian,
P2TP2A, Pemadam Kebakaran, LM, DU, Media, dll
2. Guru dan Tenaga Kependidikan Terlatih KHA

1. Pelatihan
2. Guru dan Tendik mempunyai
sertifikat pelatihan
3. Pelatihan dilaksanakan oleh dinas
terkait seperti Dinas PPPA/Disdik
/Kanwil Kemenag/Satuan penddk
3. Proses Belajar yang Ramah Anak (1)
1. Disiplin SRA (tanpa kekerasan dan merendahkan harkat dan martabat anak)
2. Menerapkan secara benar minimal 3 S
3. Komunikasi dua arah
4. Bahasa positif dalam berkomunikasi
4. Motivasi belajar
5. Akrab dengan anak
6. Anak sebagai karakter yang unik
7. Pembentukan karakter positif anak, misalnya empati, non diskriminasi, anti radikalisme,
cinta tanah air, bahasa, budaya dan perbedaan budaya menghargai HAM, sosial,
cinta kebersihan, anti bullying, dll
8. Pembelajaran di luar kelas
9. Melibatkan orang tua dan pihak lain sebagai pemberi informasi
3. Proses Belajar yang Ramah Anak (2)
10. Guru BK dan guru kelas menjadi tempat curhat anak
11. Menerima dan menyapa siswa yang datang
12. Mengumandangkan Lagu Kebangsaan
13. Menghilangkan sistem point berbasis kesalahan
14. Melibatkan anak dalam perlombaan kelas menyenangkan
15. Menghargai kebaikan atau perilaku baik anak dengan pujian dan betuk penghargaan
lainnya
16. Membuat kelas seru
17. Memfasilitasi murid untuk membuat kesepakatan ketertiban di kelas
17. Inovasi lainnya
4. Sarana Prasarana Ramah Anak (1)
Sarana prasarana yang ada dalam satuan pendidikan
tidak membahayakan anak contoh:
1. Ada papan nama, minimal spanduk SRA
2. Ruangan memiliki pencahayaan yang cukup
dan sirkulasi udara yang baik
3. Menumpulkan ujung meja
4. Rambu-rambu pada tempat yang membahayakan
5. Menghindarkan tanaman yang berduri atau beracun
dari jalur anak berjalan
6. Toilet terpisah dan berjarak antara murid laki2 dan
perempuan, dalam kondisi bersih, air mengalir,
penerangan cukup, bak rutin dibersihkan dan diberi
ABATE serta anak dibiasakan menyiram, berdoa sebelum
masuk dan keluar wc, dll
4. Sarana Prasarana Ramah Anak (2)
7. Pintu terbuka keluar, jika pintu terbuka ke dalam maka pada waktu proses belajar
pintu sedikit dibuka
8. Jika sekolah mempunyai UKS, pastikan UKS berfungsi dengan baik
9. Tempat cuci tangan sesuai kemampuan sekolah
10. Rambu-rambu untuk pengurangan resiko bencana
11. Spanduk- spanduk untuk mengingatkan kebersihan, kawasan tanpa
asap rokok, kawasan tanpa napza, dll
12. Penataan lingkungan dengan melibatkan warga sekolah dan orang tua
13. Jika ada kantin, pastikan makanan di kantin tidak mengandung
zat berbahaya (Bebas 5P)
14. dll
5. Partisipasi Anak
• Mengkomunikasikan program sekolah
dengan melibatkan anak.
• Anak dilibatkan sejak mengisi check list
potensi, perencanaan sampai pelaksanaan
dan monitoring
• Penataan kelas yang menyenangkan dengan
melibatkan anak
• Anak sebagai pengawal SRA dan
“peer-educator”
6. Partisipasi Orang Tua, LM, DU, Stakeholder lainnya dan
Alumni
1. Mensosialisasikan SRA kepada sekolah dan mengajak orang tua
mendukung SRA
2. Membuat grup komunikasi dengan orang tua murid di setiap kelas
3. Melibatkan orang tua dalam penataan lingkungan
4. Melibatkan orang tua dalam pembenahan sarana,
misal: menumpulkan ujung meja, menghias sekolah, dll
5. Melibatkan Alumni dalam proses SRA
6. Orang tua sebagai narasumber di sekolah
7. Melibatkan orang tua dalam menyiapkan sarapan sehat
9. Berjejaring dg LM dan DU
10. dll
PENDIDIKAN
DI ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU
TAHAPAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA DI
SATUAN PENDIDIKAN DI ZONA HIJAU (transisi)

Zona
Merah

Zona
Tetap Oranye
Belajar di
Rumah
Zona
Kuning

Boleh
Melaksanakan
Zona
Kegiatan
Belajar Tatap Hijau
Muka
5 SIAP
DAERAH SAT.PDDK KELUARGA ANAK SARPRAS
SRA PADA SITUASI DARURAT
(PANDEMI COVID-19)
KERJASAMA

ORANG ANAK
SATUAN
TUA

PENDIDIK
AN
PERSYARATAN
 
NO
KOMPONEN  Belajar di Rumah  Satuan Pendidikan
1. KOMITMEN   Adanya kebijakan khusus jika terjadi kasus darurat atau
TERTULIS / mengetahui peserta didik atau warga satuan pendidikan positif
KEBIJAKAN Covid-19 yang terpapar di satuan pendidikan (klaster sekolah)
 
    Adanya satgas Covid tingkat satuan pendidikan dengan melibatkan
  anak dan orang tua (sesuai SKB no 2)
    Adanya kebijakan khusus untuk menerapkan protokol kesehatan
  secara ketat untuk seluruh warga satuan pendidikan (sesuai SKB
no 2)

  Adanya SOP tertulis dan ditempel di satuan pendidikan yang


mengatur proses belajar (ruang kelas), rapat guru, kehadiran
sampai anak pulang, layanan BK, layanan kesehatan, layanan
kantin, layanan perpustakaan, tempat ibadah, pembagian raport,
laboratorium/bengkel (untuk SMK), PKL, ruang TU, dll

  Adanya mekanisme monitoring oleh satgas Covid-19 di satuan


pendidikan (sesuai SKB no 2)

  Membuat kesepakatan dgn Komite Sekolah untuk kesiapan


pembeljaran tatap muka di satuan pendidikan (sesuai SKB no 2)

Menyiagakan jejaring penanganan kasus dalam proses


pembelajaran di masa pandemi. Misalnya : KDRT, bullying , trauma
PERSYARATAN
 
NO
KOMPONEN  Belajar di Rumah  Satuan Pendidikan
Menyiapkan kebijakan khusus pada Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) dan tatap muka di Tatanan Kebiasaan Baru sesuai daerah
setempat
Termasuk penetapan kurikulum yang akan digunakan dengan
tidak memberikan beban dan penekanan pada tumbuh kembang
anak
SOP protokol kesehatan bagi peserta didik yang menggunakan
transportasi umum agar tidak memakai seragam dari rumah, dan
akan berganti seragam setelah memasuki kawasan satuan
pendidikan

Satuan Pendidikan menggunakan kurikulum darurat/kurikulum


yang disederhanakan sesuai hasil assessment setiap peserta didik

Seluruh SOP wajib diujicobakan sebelum diterapkan secara


formal
PERSYARATAN
 
NO
KOMPONEN  Belajar di Rumah  Satuan Pendidikan
2. PENDIDIK DAN   Satgas Covid-19 satuan pendidikan
TENAGA mendapatkan pelatihan dan pemahaman
KEPENDIDIKAN tentang protokol kesehatan oleh Satgas
TERLATIH Covid-19 tingkat Desa atau Kelurahan
KONVENSI HAK (sesuai SKB no 2)
ANAK DAN SRA Pendidik dan Tenaga Kependidikan, warga
  satuan pendidikan serta orang tua dan
peserta didik mendapatkan pelatihan,
sosialisasi dan pemahaman tentang protokol
kesehatan oleh Satgas Covid-19 satuan
pendidikan khususnya untuk mencegah dan
ketika ada peserta didik atau warga satuan
pendidikan yang positif Covid-19 (sesuai SKB
no 2)

Pelatihan dan pemamahaman oleh satgas


covid satuan pendidikan kepada Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, warga satuan
pendidikan serta orang tua dan peserta didik
dilakukan secara berkala
PERSYARATAN
 
NO
KOMPONEN  Belajar di Rumah  Satuan Pendidikan
3. PROSES Orang tua, guru dan peserta didik Guru melakukan pendampingan dan
PEMBELAJARAN mempunyai kesepakatan untuk komunikasi secara intensif kepada orang tua
YANG RAMAH ANAK memilih waktu dan metode dalam proses pembelajaran secara daring
pembelajaran dengan suasana yang maupun luring (belajar di rumah atau diluar
menyenangkan dan relevan dengan satuan pendidikan).
materi pembelajaran
Catatan: Untuk daerah yang tidak
terjangkau sinyal internet dapat
melakukan proses pembelajaran
dengan memanfaatkan sarana yang
tersedia di rumah dan sumber
pembelajaran dari alam

Pada waktu melakukan kegiatan Guru tetap memberikan pengawasan secara


belajar melalui luring tetap maksimal terhadap peserta didik dalam proses
mematuhi protokol kesehatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

Orang tua mendampingi anak dalam Guru berkomunikasi dengan orang tua dan anak
penggunaan gawai pada proses untuk memastikan kelancaran proses belajar
belajar dari rumah dari rumah
PERSYARATAN
 
NO
KOMPONEN  Belajar di Rumah  Satuan Pendidikan
Orang tua wajib mengatur jadwal Guru berinovasi untuk proses pembelajaran yang
pembelajaran (ketika tidak daring) menyenangkan dan relevan dengan materi
agar anak tidak terlalu lelah dan pembelajaran
bosan termasuk penetapan alokasi
waktu istirahat dalam proses
belajar
Orang tua menciptakan Memberikan pehaman kepada orang tua untuk
inovasi/kegiatan alternatif untuk penanaman karakter dan
mengurangi kejenuhan dengan keterampilan/kecakapan hidup (life-skill)
menanamkan karakter dan
 
keterampilan/kecakapan hidup
(life-skill)
Contoh:
1. Bermain permainan tradisional
(congklak, engklek, bekel, hola
hoop, gasing, dll)
2. Mengajarkan anak untuk
menata ulang rumah
3. Mengajarkan anak menanam
tanaman, memelihara hewan
4. Memasak bersama anak
5. Dll
PERSYARATAN
 
NO
KOMPONEN  Belajar di Rumah  Satuan Pendidikan
Orang tua mendengar dan Guru memberikan motivasi kepada orang tua dan
mempertimbangkan pendapat anak peserta didik dalam proses pembelajaran jarak
dalam proses pembelajaran jauh
 
Orang tua tidak melakukan Pendidik memberikan pemahaman disiplin positif
kekerasan dalam proses kepada orang tua serta melakukan pemantauan
pembelajaran tetapi dengan dan evaluasi dalam proses Pembelajaran Jarak
menerapkan Disiplin Positif di Jauh (PJJ) termasuk Kasus KDRT dalam proses
rumah pembelajaran

  Wali Kelas memastikan orang tua dan peserta


didik siap dan setuju untuk melakukan proses
belajar dengan tatap muka

Satuan pendidikan melakukan penyesuaian


proses pembelajaran untuk peserta didik yang
menjalankan isolasi mandiri (untuk peserta didik
yang masih dapat mengikuti proses
pembelajaran)
PERSYARATAN
 
NO
KOMPONEN  Belajar di Rumah  Satuan Pendidikan
Menyiapkan solusi untuk mengatasi masalah
dalam pengelolaan Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) dan tatap muka pada satuan pendidikan

Satuan pendidikan menyediakan layanan


psikososial bagi warga satuan pendidikan dan
orangtua peserta didik yang memerlukan dengan
jejaring penyedia layanan termasuk Pusat
Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) (sesuai SKB
no 2)
PERSYARATAN
 
NO
KOMPONEN  Belajar di Rumah  Satuan Pendidikan
4. SARANA DAN Menyediakan sabun cair dan tisu Terdapat sarana dan prasarana untuk mengakses
PRASARANA RAMAH fasilitas kesehatan yang dibutuhkan warga
ANAK satuan pendidikan dalam penanganan Covid-19.
  (sesuai SKB no 2)

  Jarak tempat duduk sesuai protokol kesehatan,


lingkungan Bersih; air mengalir; sirkulasi udara
yang baik di kelas dan ruang guru; terdapat
sarana cuci tangan beserta sabun cair dengan
jumlah yang memadai dan tisu untuk
mengeringkan tangan; menyediakan thermometer
gun; memasang rambu-rambu dan poster ajakan
untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan;
menyediakan masker pengganti bagi peserta didik
yang tidak membawa dan rusak. (sesuai SKB no
2)

Memastikan kebersihan pakaian, Memastikan kebersihan kelas dengan


makanan, rumah, dan barang- mengadakan penyemprotan disinfektan setiap
barang lainnya kali selesai pembelajaran (sesuai SKB no 2)
PERSYARATAN
 
NO
KOMPONEN  Belajar di Rumah  Satuan Pendidikan
Orang tua/wali menyiapkan sarana Adanya perhitungan kesesuaian rasio
pendukung dalam rangka proses ketersediaan sarana terhadap jumlah peserta
Belajar di Rumah didik

  Menyediakan bahan KIE (Flyer, Banner, Spanduk


ttg Protokol kesehatan dll) (sesuai SKB no 2)

5. PARTISIPASI Peserta didik mengetahui dan Jika satuan pendidikan sudah melakukan tatap
ANAK melaksanakan protokol kesehatan muka anak membawa makanan dan alat makan
secara benar (Jaga jarak, cuci sendiri (sesuai SKB no 2)
tangan, pakai masker) (sesuai SKB
no 2)
Peserta didik memberikan saran Peserta didik memahami protokol kesehatan
untuk proses pembelajaran yang 1. Tidak berpelukan dengan teman dan guru
menyenangkan termasuk dalam 2. Tidak bertukar makanan
menentukan waktu dan metode 3. Tidak melepas dan bertukar masker
pembelajaran 4. dll
(sesuai SKB no 2)
Peserta didik melaksanakan PHBS Satuan Pendidikan memberikan kesempatan
(Makanan Bergizi, Konsumsi kepada Peserta didik dalam menentukan metode
Vitamin, Pola Tidur yang cukup, pembelajaran dalam rangka mengurangi
Olahraga, Berjemur dll) (sesuai SKB kebosanan akibat suasana PJJ
no 2)
PERSYARATAN
 
NO
KOMPONEN  Belajar di Rumah  Satuan Pendidikan
Anak tetap menghormati orang
tua/wali dalam proses pembelajaran di
rumah

Peserta didik menjadi Pelopor dan


pelapor (2P)

6. PARTISIPASI ORANG Jika orang tua mendapatkan informasi Alumni membantu dalam melakukan
TUA/WALI, ALUMNI, satuan pendidikan akan segera dibuka, pemahaman protokol kesehatan bagi
ORGANISASI maka orang tua harus memastikan peserta didik
bahwa satuan pendidikan sudah siap
KEMASYARAKATAN,
dan memenuhi syarat protokol
DAN DUNIA USAHA kesehatan
Setelah memastikan kesiapan satuan Dunia Usaha, alumni, Lembaga
pendidikan, maka orang tua Masyarakat membantu dalam penyediaan
memberikan dan menandatangani sarana masker, cuci tangan dll
surat pernyataan untuk mengijinkan
anaknya mengikuti pembelajaran tatap
muka
Orang tua memberikan teladan, Alumni turut berperan serta dalam
penguatan/motivasi dan penghargaan mengawasi PJJ dan tatap muka di
kepada anak dalam proses Tatanan Kebiasaan Baru
pembelajaran
PERSYARATAN
 
NO
KOMPONEN  Belajar di Rumah  Satuan Pendidikan
Orang tua mengajarkan dan Alumni membantu dalam memberikan
memastikan anak mengerti dan pemahaman protokol kesehatan kepada
melaksanakan protokol kesehatan peserta didik
Orang tua menyiapkan makanan sehat  
dengan gizi seimbang
 
Membiasakan anak untuk melakukan  
Pola Hidup Sehat.
Contoh:
1. Memastikan anak tidur cukup
2. Orang tua mengajak anak untuk
membersihkan rumah dan barang-
barang didalamnya
3. Mandi
4. Sarapan Sehat
5. Berolahraga
6. Memberikan vitamin kepada anak
7. Dll

Orang tua memberikan pemahaman


dalam penggunaan gawai secara bijak
PERSYARATAN
 
NO
KOMPONEN  Belajar di Rumah  Satuan Pendidikan
Orang tua menyiapkan Kontak Telepon
darurat

Orangtua bertanggungjawab untuk


memastikan peserta didik mematuhi
protokol kesehatan sebelum berangkat
sekolah dan setelah sampai dirumah
(sesuai SKB no 2)
Data Per Agustus 2020
INSTAGRAM SRA: sekolahramahanak,
WEB SITE: www.sekber-sra.com
WA: 0813 815 801 66/ Tlp: 08111 87478
elvi_hendrani@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai